Anda di halaman 1dari 14

Pengetahuan Dasar Dalam Ilmu

Gizi
SUPRIYANTI. S. Kep. Ners
Sejarah Perkembangan Ilmu Gizi
Berdiri tahun 1926, oleh Mary Swartz Rose saat
dikukuhkan sebagai profesor ilmu gizi di
Universitas Columbia, New York, AS. Pada zaman
purba, makanan penting untuk kelangsungan
hidup. Sedangkan pada zaman Yunani, tahun 400
SM ada teori Hipocrates yang menyatakan
bahwa makanan sebagai panas yang dibutuhkan
manusia, artinya manusia butuh makan.
Beberapa Pengertian / Istilah Dalam Gizi
Ilmu Gizi (Nutrience Science) adalah ilmu yang
mempelajari segala sesuatu tentang makanan dalam
hubungannya dengan kesehatan optimal/ tubuh.
Zat Gizi (Nutrients) adalah ikatan kimia yang diperlukan
tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan
energi, membangun dan memelihara jaringan serta
mengatur proses-proses kehidupan.
Gizi (Nutrition) adalah suatu proses organisme
menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal
melalui proses digesti, absorpsi, transportasi,
penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang
tidak digunakan, untuk mempertahankan kehidupan,
pertumbuhan dan fungsi normal dri organ-organ, serta
menghasilkan energi.
Pangan adalah istilah umum untuk semua bahan yang
dapat dijadikan makanan.
Kata gizi berasal dari bahasa Arab ghidza, yg berarti
makanan. Ilmu gizi bisa berkaitan dengan makanan
dan tubuh manusia.
Dalam bahasa Inggris, food menyatakan makanan,
pangan dan bahan makanan.
Makanan adalah bahan selain obat yang
mengandung zat-zat gizi dan atau unsur-unsur/
ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi
oleh tubuh, yang berguna bila dimasukkan ke
dalam tubuh.
Bahan makanan adalah makanan dalam keadaan
mentah.
Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat
konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi.
Pengertian gizi terbagi secara klasik dan masa
sekarang yaitu :
Secara Klasik : gizi hanya dihubungkan dengan
kesehatan tubuh (menyediakan energi,
membangun, memelihara jaringan tubuh,
mengatur proses-proses kehidupan dalam
tubuh).
Sekarang : selain untuk kesehatan, juga
dikaitkan dengan potensi ekonomi seseorang
karena gizi berkaitan dengan perkembangan
otak, kemampuan belajar, produktivitas kerja.
Ruang Lingkup Ilmu Gizi
Ruang lingkup cukup luas, dimulai dari cara
produksi pangan, perubahan pascapanen
(penyediaan pangan, distribusi dan pengolahan
pangan, konsumsi makanan serta cara
pemanfaatan makanan oleh tubuh yang sehat
dan sakit).
Ilmu gizi berkaitan dengan ilmu agronomi,
peternakan, ilmu pangan, mikrobiologi, biokimia,
faal, biologi molekular dan kedokteran.
Informasi gizi yang diberikan pada masyarakat,
yang meliputi gizi individu, keluarga dan
masyarakat; gizi institusi dan gizi olahraga.
Kemasyarakatan dan Kesejahteraan Sosial
Krisis ekonomi dan moneter yang disertai dengan krisis
multidimensional telah semakin mendorong timbulnya
masalah-masalah kemasyarakatan, baik yang berkaitan
dengan pemenuhan kebutuhan dasar maupun yang
memiliki potensi destruktif bagi kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Masalah-
masalah kemasyarakatan yang terjadi akhir-akhir ini
antara lain meliputi konflik sosial dan bencana alam;
kemiskinan yang berakibat pada ketidaksejahteraan
kelompok rentan; dan penyalahgunaan narkotika, obat,
dan bahan berbahaya (narkoba).
Kemiskinan merupakan salah satu faktor penyebab
timbulnya berbagai masalah kesejahteraan sosial yang
tercermin dalam bentuk ketidakmampuan pemenuhan
kebutuhan dasar, keterlantaran, kecacatan dan
ketunasosialan.
Kesehatan dan Gizi Masyarakat
Krisis ekonomi yang terjadi baru-baru ini berdampak
pada meningkatnya angka pengangguran dan
membengkaknya jumlah penduduk miskin. Salah satu
akibatnya adalah terjadinya penurunan derajat
kesehatan dan gizi masyarakat. Gejala itu tampak pada
timbulnya berbagai kasus gizi buruk pada kelompok
umur bawah lima tahun yang dapat mengakibatkan
turunnya kualitas generasi mendatang.
Status gizi masyarakat dapat diamati dari
prevalensi empat masalah gizi utama, yaitu:
gizi kurang, anemia gizi besi, gangguan akibat
kurang yodium (GAKY), dan kurang vitamin A
(KVA).
Kelompok umur yang paling rawan menderita
gizi kurang adalah 6 - 23 bulan. Prevalensi gizi
kurang per propinsi juga menunjukkan adanya
kesenjangan antarwilayah, seperti di Aceh
tercatat 56,1 persen
Masalah gizi adalah gangguan pada beberapa segi kesejahteraan
perorangan dan atau masyarakat yang disebabkan oleh tidak
terpenuhinya kebutuhan akan gizi yang diperoleh dari makanan
(Soekirman,1999). Masalah gizi ada dua yaitu masalah gizi makro
dan masalah gizi mikro. Masalah gizi makro biasanya zat gizi
sumber energi seperti Karbohidrat, Lemak, dan Protein. Dan zat
gizi mikro yaitu vitamin dan mineral.
Masalah gizi makro dapat berbentuk gizi dapat berbentuk gizi
kurang dan gizi lebih, sedangkan untuk masalah gizi mikro hanya
dikenal gizi kurang. Dalam masalah gizi mikro ada istilah yang
dikenal dengan KEP ( Kurang Energi Protein), KEP adalah salah
satu masalah gizi akibat kurangnya konsumsi makanan yang tidak
cukup mengandung energi dan protein serta karena gangguan
kesehatan (Soekirman,1999).

Anda mungkin juga menyukai