Divisi Gastroenterologi
Lab/SMF Ilmu Kesehatan Anak
RSU.Dr.Soetomo FK Unair
Diare Akut
Epidemiologi
Penyebab no 3 kunjungan ke
Puskesmas.
Indonesia : 200 400 kejadian
diare / 1000 penduduk per tahun (
60 juta/tahun )
69 80 % : dibawah lima tahun.
1 2 % dehidrasi : 50-60%
meninggal bila tidak mendapatkan
pertolongan yang baik.
350.000 500.000 per tahun
anak usia < 5 tahun meninggal
akibat diare.
Data Ruang Gastroenterologi Anak
RSUD Dr. SoetomoTahun 1999
Proses Patologis :
1. Diare Sekretorik
2. Diare Osmotik
PATOFISIOLOGI DIARE
Diare sekretori adalah salah satu bentuk diare dalam jumlah besar
yg disebabkan karena sekresi mukosa yang berlebihan dari cairan
dan elektrolit. Beberap peneliti beranggapan bahwa semua enterosit
terlibat dalam proses absorpsi dan sekresi, sedang peneliti lainnya
mengnggap bahwa sel kripta merupakan tempat yang utama untuk
sekresi. Kerusakan vili usus sering memeberikan dampak
sekretorik, namun vili yang morfologinya normal dapat
memberikan efek sekretorik pada saat terinfeksi. Secara normal,
transpos absorpsi dan sekresi secara normal dipengaruhi oleh faktor
intraceluler massanger Ca bebas, siklik Adenosinmonofosfat
(cAMP), siklik Guanosin mono fosfat (cGMP) yang akan
menghambat masuknya NaCl dan memacu sekresi Cl; sehingga
sekresi dan reabsorpsi berjalan seimbang. Faktor intrluminal seperti
adanya peningkatn asam empedu, asam lemak hidroksi pada
keadaan malabsorpsi; zat neurohumoral-parakrin yang dikeluarkan
oleh saraf enterikdan sistem imun akan meningkatkan sekresi (
dengan meningkatkan kadar intracelular massanger. Adanya
peningkatan mediator seperti metabolik asam arakidonik, sitokin
produk bakteri ( endotoksin, eksotoksin peptida kemotaktik bakteri
) serta mediator-mediator yang dikeluarkan oleh sel radang juga
berperan dalam meningktakan fungsi sekresi.
Sekresi Usus
LUMEN
Cl-
Na
Cl Na+
ATP ase
Cl- Na+
Pencegahan Higiene/sanitasi
Diare
imunisasi Lingkungan/orang
1992
DA 500 48,6
DA + Komplikasi 262 25,5
DA + Penyerta 176 17,1
DA + jadi kronik 16 1,6
DA pada bedah usus 26 2,5
Lain - lain 48 4,7
Distribusi penyakit penyerta di Bangsal
Anak RSU. Dr.Soetomo 2004
53
52
51
%
50
49
48
47 Penyakit penyerta
46
45
Distribusi Penyakit penyerta
60
50
40
30
20
10
0
Penyakit penyerta
Penyakit Penyerta N %
60
50
40
30
20
10
0
Status gizi
M easles
8%
M alaria
H IV/AID s
7%
3%
Suharyono,1992
1992
Malabsorpsi N %
Karbohidrat 70 40,5
Protein 2 1,1
1992
Jenis N %
Suharyono,1992
Etiologi :
Penyebab Diare :
Infeksi Keracunan
Malabsorpsi Imunodefisiensi
Alerrgi Sebab lain
14
12
10
8 %
0
Enteropatogen
60
50
40
%
30
20
10
0
Deteksi Rota virus
Tepat indikasi
Tepat obat
Tepat dosis
Tepat penderita
Waspada efek samping
Prinsip Terapi Cairan
Mengganti cairan dan elektrolit yang hilang.
Memperbaiki gangguan asam basa.
Menjaga perfusi jaringan.
Rumatan.
Mengganti on going abnormal losses.
Tergantung individu.
Rehidrasi
Mmol/liter
Cairan IV
Larutan glukosa 0 0 0 0 0
Dehidrasi ringan sedang
Tahap rehidrasi
Pemberian per oral atau NGT
Dehidrasi ringan
5% : 50 ml/kg 4-6 jam pada bayi
3% : 30 ml/kg 4-6 jam pada anak besar
Dehidrasi sedang
5-10% : 50-100 ml/kg 4-6 jam pada bayi
6% : 60 ml/kg 4-6 jam pd anak besar
Tahap rumatan
Mengganti cairan yang normal hilang
Mengganti ongoing looses
Untuk neonatus ( < 3 bulan )
30 ml/kg/2jam ( D10% NaCL 0,18% )
70 ml/kg/6jam ( D10% NaCL 0,18% )
Tergantung penyebab
Virus terbanyak
Bakteri
Parasit
Resistensi Antibiotika
10 40
8
30
6
20
4
10
2
0 0
Resistancy of Nalidixic acid Resistancy of Ampicillin
Klebsiela oxyt ocica E.coli S higella f lexner i Klebsiela oxytocica E.coli Shigella flexneri
Resistensi Antibiotika
1
15
0.8
10 0.6
0.4
5
0.2
0 0
Reisitancy of Cotrimoxazole Resistency of Imipenem
Klebsiela oxytoica E.coli Shigella lexneri Klebsiela oxitocica E.coli Shigella flexnery
Obat antimikroba / parasit untuk diare
Kolera :
Tetrasiklin 50mg/kg/hari dibagi 4 dosis ( 2 hari )
Furasolidon 5mg/kg/hari dibagi 4 dosis ( 3 hari )
Loperamide
Obat anti diare yang masih banyak dipakai
cukup efektif tapi menyebabkan kembung
Akibat pemberian obat anti diare
Pengaruh Probiotik
Useful action Microbes Harmful action
Bacteriodes Intestinal
Synthesis of vitamins putrefaction
Eubacterium
Anaerobic Streptococcus
Bifidobacterium
2
1.5
1
0.5
0
Diarrhea Hospitalization
Control Probiotic
Riwayat Penyakit
Pemeriksaan Fisik (
kekurangan nutrisi,
vitamin, kulit,
mata,mulut otot )
Laboratorium
Faktor Resiko Diare Persisten
Gangguan Absorpsi
Nutrien
Penyumbatan fisik
oleh trofosoit.
Kerusakan mikrovilli.
Kompetisi nutrien
penjamu.
Gangguan absorpsi
karen inflamasi.
Bakteri tumbuh
lampau kompetitor
nutrien.
Perjalanan Klinis Diare Akut
usia dibawah 2 tahun
90
80
70
% 60
Diare Akut
50
Berkepanjangan
40 Kronis
30
20
10
0
Soeparto,P, 1994
Enteropati Sensitif protein susu
sapi ( CMPSE )
80
70
60
50
%
40 CMPSE-
30 CMPSE+
20
10
0
< 6bl 7-12bl >13bl
Enteropatogen Diare Akut-Berkepanjangan-
Kronik 1984-1993
Diare akut Diare >7-15 hari Diare > 15 hari
N=493 N=338 N=177
Rotavirus 116 nd nd
V.cholerae 78 2 -
Salmonella sp 86 81 21 (11.9%)
E.coli 102 14 16 (9 %)
Campylobacter 16 2 -
E.Histolitica - 16 12 (6.8%)
Stap.Aurius - 11 7 (4%)
Shigella 7 1 -
Pseudomonas - 1 -
Salmonella Typhi - 1 3 (1.7%)
Morganella Morgagni - - 3(1.7%)
Klebsiella - - 1(0.5%)
Enterobacter - - 1(0.5%)
Aeromonas 4 nd nd
Klebsiella Oxytoca 5 - -
Campuran 54 13 12(6.8%)
Enteropatogen Diare Kronik
Usia < 2 tahun
Salmonella non tifoid 21 ( 11.86% )
E.Coli 16 ( 9.04% )
Amoeba histolytica 12 ( 6.78% )
Staph.aureus 7 ( 3.95% )
Sal. typhi 3 ( 1.69% )
Morganella morgagni 3 ( 1.69% )
Klebsiella 1 ( 0.56% )
Enterobact.aerogenes 1 ( 0.56% )
Penanganan
Riwayat Nutrisi
Penyakit dasar.
Nutrisi Enteral
Nutrisi Parenteral
Pemeriksaan Laboratorium
Monitoring