Anda di halaman 1dari 31

Kasus: Marcedes Benz

Pertemuan 5

PENGGUNAAN
SISTEM MANAJEMEN BIAYA
UNTUK PENGAMBILAN
KEPUTUSAN STRATEJIK
- PRODUK
KD PPAk 1
POKOK BAHASAN:

1. Product Profitability Analysis (PPA)


2. Target Costing

KD PPAk 2
1.
Product Profitability Analysis
Definisi:
Product Profitability
Product profitability adalah selisih antara pendapatan
yg diperoleh dari sebuah produk, dgn total biaya yang
dibebankan utk produk tsb pada satu periode tertentu.
Product Profitability Analysis
Product profitability analysis membutuhkan informasi
bhw semua biaya yg relevan dg suatu produk dapat
ditelusuri ke produk tsb, lalu menguranginya dengan
pendapatan yang diperoleh dari produk tsb.
Analisis ini memberi informasi bagi mgt untuk
mengambil keputusan untuk menentukan analisis
portofolio produk.
KD PPAk 3
Ukuran laba

1. Gross Margin = Revenue Cost of goods sold.

2. Contribution margin = Revenue Variable costs

3. Gross margin percent = Gross margin/Revenue

4. Contribution margin percent = Contribution margin/Revenue

KD PPAk 4
Model laba akuntansi

Persamaan akuntansi untuk menghitung laba:

Profit = Revenues Costs


Revenue = SP x units sold
SP = selling price
Costs = FC + VC (units manufactured)
FC = fixed cost
VC = unit variable costs.

KD PPAk 5
Absolute Profitability

Absolute profitability mengukur akibat keseluruhan laba yang


diperoleh perushn dengan menambah atau mengurangi produk
/ segmen.

KD PPAk 6
Menghitung Absolute Profitability

Untuk produk yang ada saat ini:


Bandingkan pendapatan yang mungkin hilang karena
menghentikan produksi sebuah produk, dengan biaya yang
mungkin dapat dihilangkan dengan menghentikan produksi
produk tsb.

Untuk produk baru (baru direncanakan):


Bandingkan tambahan pendapatan yang akan diperoleh dengan
membuat produk baru tsb, dengan biaya yang akan dikeluarkan

KD PPAk 7
Relative Profitability

Relative profitability berhubungan dengan me ranking beberapa


produk utk menentukan produk mana yang harus tetap dibuat
dan dijual

Managers melakukan ranking produk jika terpaksa harus


membuat pilihan diantara bbrp produk tsb, karena keterbatasan
sumber daya

Jika tidak ada masalah keterbatasan sumber daya, maka semua


produk dapat tetap dipertahankan pembuatan dan penjualannya

KD PPAk 8
Contoh Perhitungan Relative Profitability

Menambah atau Mengurangi Lini Produksi ??

KD PPAk 9
Lini Produksi
Total Obat Kosmetik Alat RT
Penjualan $250,000 $125,000 $75,000 $50,000
Beban variabel 105,000 50,000 25,000 30,000
Margin kontribusi . 145,000 75,000 50,000 20,000
Beban tetap:
Gaji .. 50,000 29,500 12,500 8,000
Iklan 15,000 1,000 7,500 6,500
Utilitas 2,000 500 500 1,000
Penyusutan peralatan. 5,000 1,000 2,000 2,000
Sewa 20,000 10,000 6,000 4,000
Asuransi 3,000 2,000 500 500
Adm umum . 30,000 15,000 9,000 6,000
Toal beban tetap .. 125,000 59,000 38,000 28,000
Laba (rugi) operasi neto $20,000 $16,000 $12,000 ($8,000)
KD PPAk 10
- Haruskah Lini / Segmen / Divisi Alat RT ditutup ?
- Tabel sebelumnya tidak membedakan antara:
- Beban tetap yang dapat dihindari.. penjelasan
- Beban tetap umum (tdk dpt dihindari) penjelasan
- Harus diidentifikasi:
- Beban yg dapat dihindarkan (biaya relevan)
- Beban yg tdk dpt dihindarkan (biaya tdk relevan)
- Jika lini produk Alat RT dihilangkan, maka akan kehilangan
margin kontribusi $20,000. Hilangnya margin kontribusi ini harus
dibandingkan dg hilangnya biaya tetap.
- Informasi mengenai biaya tetap yg dibebankan ke divisi Alat RT:
..

KD PPAk 11
Informasi mengenai biaya tetap yg dibebankan
ke divisi Alat RT:

1. Beban gaji: semua karyawan yg bekerja di Lini Alat RT akan


diberhentikan jika lini ini ditutup
2. Beban iklan: khusus utk lini produk masing-masing; dpt
dihilangkan jika lini ybs ditutup
3. Beban utilitas: dialokasikan ke semua lini produk berdasarkan
luas ruangan yg digunakan; tdk dpt dihindarkan walau ada lini yg
ditutup
4. Beban penyusutan utk peralatan yg dirancang khusus bagi
perushn: Jika lini produk ditutup, peralatan dpt dijual tetapi dg
harga jual rendah.
5. .

KD PPAk 12
5. Beban sewa: dibebankan ke setiap lini produk berdasarkan
penjualan setiap lini. Beban ini bersifat tetap berdasarkan
perjanjian sewa jangka panjang.
6. Beban asuransi: asuransi utk persediaan disetiap lini produk
7. Beban adm umum: merupakan biaya akuntansi +
pembelian + biaya mgt umum yg dialokasikan ke lini
berdasarkan penjualan setiap lini.
Total beban adm tdk akan berubah meski lini Alat RT
ditutup.

KD PPAk 13
Berdasarkan informasi di atas dpt disusun tabel perbandingan yg
lebih baik, sbb:

Biaya yg Tdk dpt Dapat


Beban tetap dibebankan ke dihindarkan dihindarkan
divisi Alat RT (tdk relevan) (biaya relevan)

Gaji $ 8,000 $8,000


Iklan . 6,500 6,500
Utilitas 1,000 $ 1,000
Penyusutan peralatan .. 2,000 2,000
Sewa 4,000 4,000
Asuransi . 500 500
Adm umum .. 6,000 6,000
Total $ 28,000 $ 13,000 $ 15,000

KD PPAk 14
Sekarang perusahaan harus membandingkan antara margin
kontribusi yang hilang karena menutup Lini Alat RT, dengan biaya-
biaya relevan nya, sbb:

Margin kontribusi yang hilang


karena Lini Alat RT ditutup . ($20,000)

Beban tetap yg dapat dihindarkan


(biaya relevan) (lihat di atas) 15,000

Penurunan laba neto perusahaan .. ($5,000)

Artinya: laba yg hilang akan lebih besar drpd biaya yg dapat


dihapuskan (dihilangkan).
Berarti menutup lini Alat RT bukan pilihan yg baik

KD PPAk 15
Format Perbandingan:
Mempertahankan Menutup Lini Laba Operasi
Lini Alat RT Alat RT naik (turun)

Penjualan . $ 50,000 $0 ($50,000)


Beban variabel . 30,000 0 30,000
Margin kontribusi . 20,000 0 (20,000)
Beban tetap:
Gaji .. 8,000 0 8,000
Iklan .. 6,500 0 6,500
Utilitas 1,000 1,000 0
Penyusutan peralatan . 2,000 2,000 0
Sewa .. 4,000 4,000 0
Asuransi .. 500 0 500
Adm umum 6,000 6,000 0
Total beban tetap . $ 28,000 $ 13,000 $15,000
Laba (rugi) operasi neto ($8,000) ($ 13,000) ($5,000)

KD PPAk 16
Laporan keuangan komprehensif (format ulang tampilan sebelumnya)
Lini Produk
Total Obat Kosmetik Alat RT

Penjualan . $250,000 $125,000 $75,000 $50,000


Beban variabel . 105,000 50,000 25,000 30,000
Margin kontribusi ... 145,000 75,000 50,000 20,000
Beban tetap yg dpt ditelusuri:
Gaji .. 50,000 29,500 12,500 8,000
Iklan .. 15,000 1,000 7,500 6,500
Penyusutan peralatan. 5,000 1,000 2,000 2,000
Asuransi 3,000 2,000 500 500
Beban tetap yg dpt ditelusuri $73,000 33,500 22,500 17,000
Margin segmen lini produk 72,000 41,500 27,500 3,000
Beban tetap umum:
Utilitas 2,000
Sewa . 20,000
Adm umum .. 30,000
Toal beban tetap umum ............. 52,000
Laba (rugi) operasi neto. $20,000

KD PPAk 17
Tujuan Product Profitability

1. Mengetahui pendapatan dan laba kotor utk menentukan laba


atau rugi

2. Dengan mengetahui biaya yg sesungguhnya dari setiap produk


maka akan dapat dibuat beberapa pernyesuaian / perbaikan

3. Mengetahui kepastian tingkat harga

4. Mengetahui data yang akurat dan membuat analisis pada titik2


yang tepat.

5. Membuat model proses bisnis shg dpt mengambil keputusan


yang tepat dan melakukan perbaikan yg menguntungkan

KD PPAk 18
Manfaat Product Profitability
1. Memberikan gambaran mana produk yg efisien. Juga dapat
menentukan strategi penentuan harga produk.
2. Dapat digunakan sbg dasar utk menghitung laba setiap produk.
3. Dapat menentukan berapa diskon yg bisa diberikan pada
pelanggan, dan juga melihat dampaknya utk mempertahankan
laba yg diinginkan
4. Menyediakan data untuk melakukan analisis what-if
(bagaimana jika) jika hendak mengubah dasar alokasi biaya utk
persiapan mengubah produk yg hendak dipasarkan
5. Mengidentifikasi area pertumbuhan laba dan meramalkan laba
bagi produk2 baru dan bauran produk

KD PPAk 19
2
Target Costing
1. Beda Target costing dan Conventional costing:
Conventional costing: Target Costing:
- Produk dibuat - Harga jual telah diketahui
- Dihitung harga pokoknya - Menentukan harga pokok
- Ditentukan harga jualnya (dengan laba yg diinginkan)
- Dipasarkan - Membuat produk dg spesifikasi
yang memenuhi harga jual yg
diinginkan

2. Target Costing adalah proses menentukan biaya maksimum


untuk produk baru dan kemudian membuat prototype /
blue print yg dapat memberikan keuntungan untuk target
biaya maksimum.

KD PPAk 20
3. Perushn yg menggunakan target costing:

Compaq Daihatsu Motor


ITT automotive Daimler Chrysler
Culp Ford
Cummings Engine Isuzu Motors,
Komatsu Matsushista Electric
Mistsubishi Kasei NEC
Nippondenso Nissan
Olympus Sharp
Texas Instrument Toyota

KD PPAk 21
4. Perhitungan target biaya produk dimulai dengan antisipasi
harga jual produk, lalu dikurangi dengan laba yg diharapkan,
sbb

Target biaya = Antisipasi harga jual - Laba yang diinginkan

telah diketahui

Produksi akan dilakukan


dengan menyesuaikan diri
dengan target biaya

KD PPAk 22
5. - Pada target costing, tim pembuat produk (teknisi) diberi
tanggung jawab untuk mendisain produk dengan biaya
yang tidak boleh melebihi target.
- Pada conventional costing, tim pembuat produk tidak
mengetahui berapa besaran biaya yang akan terjadi,
atau tidak diberi beban utk sampai pada biaya produksi
tertentu.

KD PPAk 23
6. Alasan menggunakan target costing:

- Karena dua pertimbangan:


1. Perusahaan tidak dapat mengendalikan harga. Yang
menentukan harga adalah pasar. Karena itu harga pasar
dianggap sebagai sesuatu yang given.
2. Sebagian besar harga produk ditentukan pada tahap
rancangan (design). Setelah produk di rancang dan
dimasukkan dalam proses produksi, maka tidak banyak
hal yg dapat dilakukan untuk mengubah rancangan dan
mengubah harga.
Kesempatan utk mengurangi biaya ada pada tahap design,
misal: menggunakan bahan yang mudah dibuat, yang murah
tetapi tetap kuat dll. Memilih tenaga buruh yg murah dll.

KD PPAk 24
Rekayasa nilai harus digunakan utk mencapai desain
produk yg memenuhi target biaya.

Kualitas Jumlah
bahan aku spare part

Mengubah Mengubah
komponen metode

KD PPAk 25
7. Target costing menentukan harga produk terlebih dahulu,
kemudian barulah produk dirancang, sehingga target biaya
tercapai.

Conventional costing merancang produk, kemudian


menghitung berapa biaya produksi (harga pokoknya),
barulah menentukan harga jual

KD PPAk 26
- Target costing merupakan program pengurangan biaya suatu
produk sepanjang masa hidup produk tsb
- Target costing berhubungan dengan life cycle costing
- Dua pengertian life cycle cost:
1. Product life cycle (dari sudut pandang produsen)
2. Consumable life cycle (dari sudut pandang konsumen)
1. Product life cycle:
Ada lima tahap siklus hidup produk:
a. Introduction stage: riset, perencanaan produksi, pra
produksi, start-up, intoduksi pasar, dll
Pada level ini perhitungan target costing sangat menentukan
b. Growth stage: pertumbuhan penjualan tinggi
c. Maturity stage: pertumbuhan penjualan menurun sd
stagnan
d. Decline stage: penurunan penjualan, lalu terhenti
2. Consumable life cycle KD PPAk 27
2. Consumable life cycle
Ada empat siklus hidup produk:
1) Pembelian
2) Pengoperasian
3) Pemeliharaan
4) Pembuangan (disposal)
Disini dihitung total biaya yang dikeluarkan selama
mengkonsumsi produk.

KD PPAk 28
8. Contoh perhitungan target costing:
Setelah melakukan survei pasar, sebuah perushaan berencana
membuat hand mixer dengan harga jual $30, dan dapat
menjual sebanyak 40.000 unit setiap thn. Untuk membuat
mixer ini dibutuhkan investasi $2,000,000. Perushn
mengharapkan ROI 15%. Berapa target cost utk 1 unit mixer ini ?

Proyeksi penjualan 40,000 x $30 $1,200,000


Laba yg diharapkan 15% x $2,000,000 300,000
Target cost 900,000
Target cost / unit = $900,000 : 40,000 = $22.50

KD PPAk 29
9. Ada tujuh prinsip untuk menerapkan target costing

1. Harga jual lah yang menentukan harga pokok


(lihat slide # 22)
2. Fokus pada pelanggan.
Pelanggan harus didengar: produk apa yg mereka inginkan ?
Fitur apa yg mereka anggap penting ? Berapa yg sanggup
mereka bayar utk level kualitas tertentu ?
Mgt membutuhkan umpan balik dari pelanggan, lalu produk
dibuat sesuai dg keinginan pelanggan, dan dijual sesuai dg
harga yang mereka inginkan.
3. Fokus pada rancangan produk.
Teknisi harus membuat produk yg akan mengeluarkan biaya
spt yg ditargetkan; mencakup: bahan yg spesifik, juga buruh,
mesin dan sarana lain.

KD PPAk 30
4. Fokus pada proses rancangan
Produk harus dibuat seefisien mungkin. Penggunaan tenaga
buruh, teknologi, dan sumber daya global utk pengadaan dll
harus dirancang utk memenuhi target harga pokok yang harus
tetap diingat di luar kepala.
5. Tim lintas fungsi (Cross-functional team)
Target costing memerlukan keterlibatan berbagai fungsi dalam
organisasi: riset pasar, penjualan, rekayasa rancangan,
pengadaan, rekayasa produksi, penjadualan produksi,
penanganan material, dan manajemen biaya. Tim ini
bertanggung jawab atas keseluruhan proses produksi.
6. Life-cycle cost
7. Orientasi pada value chain

Kasus: Marcedes Benz


KD PPAk 31

Anda mungkin juga menyukai