Teknik Kimia A
Fakultas Teknik UNTIRTA
Latar Belakang
Ruminansia memiliki organ pencernaan berkapasitas besar, dengan
melibatkan populasi mikroba dan ternak itu sendiri. Upaya upaya untuk
meningkatkan fungsi pakan berserat tinggi dilakukan melalui pengolahan
secara :
Fisik
Kimiawi
biologis
Hasilnya belum optimal karena aplikasi di lapang pada skala kecil dianggap
kurang praktis. Keberhasilan meningkatkan populasi mikroba akan
meningkatkan konsentrasi enzim yang dihasilkan, sehingga meningkatkan
kecernaan pakan, sekaligus meningkatkan suplai protein mikroba bagi ternak
induk semang
Pakan Serat
Secara umum bahan pakan dikelompokkan sebagai sumber serat bila
memiliki kandungan serat kasar 18%. Pakan dengan serat mengandung :
Selulosa
Hemiselulosa, dan
Xylan yang tinggi
Hemiselulosa adalah kelompok serat yang tak larut air. Pada pakan yang
mengandung banyak komponen serat diperlukan pengolahan terlebih dahulu
untuk memutuskan atau melonggarkan ikatan lignoselulosa dan
mempermudah penetrasi oleh enzim sehingga meningkatkan
fermentabilitasnya.
Lignin
Komponen dari serat yang paling stabil adalah lignin. Keberadaan
lignin yang tinggi dalam pakan sangat mempengaruhi kecernaan
selulosa dan hemiselulosa, terutama karena terbentuknya ikatan
komplek lignohemiselulosa
Contoh
Sumber serat yang banyak digunakan sebagai pakan adalah :
Jerami padi (SK > 35%)
Jerami jagung (SK > 30%)
Sabut sawit (SK > 40%) dan
Kulit buah kakao (SK > 50%).
MANIPULASI BIOPROSES DI DALAM RUMEN
Dilakukan melalui :
Pendekatan pengolahan pakan
Pemberian pakan tambahan
Defisiensi nutrien tertentu yang dibutuhkan oleh mikroba rumen akan
mengurangi biomasa dan akan berakibat menurunnya daya cerna
pakan terutama pakan berserat
Penggunaan suplemen yang dapat menstimulasi pertumbuhan dan aktivitas mikroba
rumen adalah:
1. Penggunaan Buffer
2. Agen Defaunasi
4. Penggunaan Probiotik