Anda di halaman 1dari 21

ANALISA UKURAN BUTIRAN

DI BUAT OLEH :
LUTFI AKLIL KAROMI
41116120020

FAKULTAS TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS MERCU BUANA
JUDUL MATERI :
ANALISA UKURAN BUTIRAN TANAH DENGAN
METODE SIEVE ANALYSIS DAN HYDROMETER
ANALYSIS

METODE SIEVE ANALYSIS METODE HIDROMETER ANALYSIS


SK SNI M-08-1989-F SNI 03-3423-1994

APA ITUUUUU??
SIEVE ANALYSIS YAITU METODE ANALISA UKURAN BUTIRAN DENGAN MENGGUNAKAN
BEBERAPA JENIS SARINGAN MENURUT STANDAR YANG BERLAKU, CARANYA YAITU
DENGAN MENYARING PASIR DENGAN BEBERAPA SARINGAN LALU DI TIMBANG
BUTIRAN-BUTIRAN YANG TERTINGGAL DI SETIAP SARINGAN.
DIMANA TANAH MERUPAKAN MATERIAL YANG TERDIRI DARI AGRERAT (BUTIRAN)
MINERAL-MINERAL PADAT YANG TIDAK TERSEMENTASI SATU SAMA LAIN DAN BERASAL
DARI BAHAN- BAHAN ORGANIK DAN ANORGANIK YANG TELAH MELAPUK.
SIFAT-SIFAT FISIK TANAH TERSEBUT, YAITU BERUPA UKURAN BUTIR, BERAT JENIS
TANAH DAN KEKUATAN TANAH TERSEBUT BESERTA KOMPOSISI KANDUNGAN TANAH.

SEDANGKAN TUJUANNYA ADALAH UNTUK MENGETAHUI SUATU TANAH YANG AKAN


DIUJI, APAKAH TANAH TERSEBUT BERGRADASI BURUK, BERGRADASI SERAGAM
ATAUPUN BERGADASI BAIK, SEKALIGUS UNTUK MENGETAHUI UKURAN BUTIR TANAH.
HYDROMETER ANALYSIS YAITU METODE ANALISA UKURAN BUTIRAN PASIR
MENGGUNAKAN SISTIM ENDAPAN YANG TIDAK BISA DI UKUR MENGGUNAKAN SIEVE
ANALYSIS KARENA UKURAN BUTIRAN YANG HALUS YAITU LEBIH KECIL DARI 0.074 MM
DAN MASIH LOLOS SAAT DI SARING MENGGUNAKAN SARINGAN UKURAN 200.

SEDANGKAN HIDROMETER ADALAH ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGUKUR


BERAT JENIS (ATAU KEPADATAN RELATIF) DARI SUATU CAIRAN, YAITU RASIO
KEPADATAN CAIRAN DENGAN DENSITAS AIR.
PENGUJIAN MENGGUNAKAN METODE
SIEVE ANALYSIS
Peralatan yang dibutuhkan :
1. Timbangan

2. Saringan (1set) + Alat Penggetar


Sieve number Sieve opening (mm)
4 4,75
8 2,36
16 1,18
30 0,600
50 0,300
100 0,150
200 0,075
3. Alat pemisah bahan uji

4. Pemanas (oven)
PROSEDUR PENGUJIAN :

Pisahkan benda uji menggunakan alat pemisah.


Kemudian keringkan benda uji dalam oven dengan suhu (1105)C
sampai beratnya tetap.
Setelah itu timbang benda uji sesuai dengan ketentuan dan dicatat
beratnya.
Lalu setelah ditimbang, masukan benda uji kedalam saringan yang
memiliki susunan saringan dengan ukuran saringan yang paling besar
ditempatkan paling atas dan pasang tutupnya.
Letakkan susunan saringan tersebut dalam mesin penggetar.
Nyalakan mesin penggetar selama 15 Menit untuk
memisahkan ukuran butiran di tiap saringan.
Setelah itu timbang benda uji yang tertahan pada tiap
saringan dan dicatat beratnya.
Berikutnya hitung persentase berat benda uji yang
tertahan didalam tiap saringan terhadap berat total benda
uji setelah disaring.
KESIMPULAN :
DARI HASIL ANALISA SARINGAN (SIEVE ANALYSIS) INI
AKAN DAPAT DIKETAHUI TANAH YANG MEMILIKI
DISTRIBUSI UKURAN BUTIR DENGAN KOEFISIEN, BAIK
KOEFISIEN KESERAGAMAN (CU) MAUPUN KOEFISIEN
GRADASI (CC).

Referensi

www.pusjatan.pu.go.id
PENGUJIAN MENGGUNAKAN METODE
HYDROMETER ANALYSIS
PERALATAN YANG DIBUTUHKAN
:
1. Hidrometer

2. Tabung gelas ukur 50ml,100ml,1000ml


3. Termometer

4. Mesin pengaduk mekanis & mangkuk pengurai


5. Saringan No.10,20,40,80,100 dan 200

6. Timbangan
7. Pemanas (oven)

8. Natrium silikat/natrium heksameta fosfat


PROSEDUR PENGUJIAN :

Bahan uji dikeringkan udara atau menggunakan alat pengering (oven) pada suhu tidak
lebih dari 60C.
Setelah kering, bahan uji yang menggumpal ditumbuk dengan alat penumbuk sampai
gumpalan-gumpalan tanah terpecah menjadi butiran-butiran yang lepas tanpa
mengakibatkan pecahnya butiran.
Susun saringan pada mesin penggetar dengan menempatkan ukuran saringan yang
paling besar berada paling atas.
Masukan bahan uji tersebut ke dalam saringan kemudian ditutup.
Nyalakan mesin penggetar selama 15 menit.
Ambil benda uji yang lolos saringan No. 10
Kemudian dituang pada tempat yang datar dan dibagi menjadi empat bagian
yang sama menggunakan alat pemisah.
Masukkan kedalam cawan benda uji tersebut.
Keringkan menggunakan pemanas (oven) selama 24 Jam.
Setelah itu didinginkan menggunakan desikator.
Timbang benda uji yang sudah dingin tersebut dengan syarat untuk tanah kelanauan dan
kelempungan sebanyak 60 gr, sedangkan untuk tanah kepasiran 110 gr.
Campurkan benda uji dengan komposisi 20 ml waterglass + 100 ml air suling atau 100 ml
natrium heksameta fosfat + 50 ml air suling dan diaduk hingga merata, biarkan selama 24
jam
Setelah itu masukan campuran kedalam mangkok pengaduk serta tambahkan air suling
hingga mengisi setengah mangkok pengaduk.
Aduk selama 15 menit menggunakan mesin pengaduk.
Kemudian masukkan campuran kedalam tabung gelas ukur 1000 ml dan tambahkan air
suling hingga volume campuran menjadi 1000 ml.
Tutup rapat mulut tabung, lalu kocok selama 1 menit.
Letakkan kembali tabung gelas ukur tersebut, lalu masukkan hidrometer, biarkan
hidrometer mengapung bebas, baca dan catat angka skala hidrometer pada 0,5
menit, 1 menit dan 2 menit.
Setelah pembacaan 2 menit, angkat dan bersihkan hidrometer
Masukkan kembali hidrometer kedalam tabung dan lakukan kembali pembacaan
pada selang waktu 15 menit, 30 menit, 1 jam dan 24 jam.
Ukur suhu campuran menggunakan termometer pada 15 menit pertama dan
kemudian setiap pembacaan berikutnya.
Setelah pembacaan terakhir, tuangkan campuran kedalam saringan no. 200, cuci
sampai jernih airnya.
Masukkan bahan uji yang tertahan pada saringan tersebut kedalam cawan.
Kemudian keringkan menggunakan oven dan didinginkan dengan desikator.
Timbang benda uji tersebut dan catat
Kemudian lakukan pengujian analisa saringan dari bahan uji yang sama.
Timbang benda uji yang tertahan pada tiap saringan dan dicatat.
Hasil pengujian kemudian digambarkan dalam grafik semi logaritmis.
KESIMPULAN :
DARI HASIL ANALISIS GRADASI DIPEROLEH BAHWA
BUTIRAN TANAH DIKELOMPOKKAN SEBAGAI TANAH
BERBUTIR HALUS (FINE-GRAINED SOILS).
PADA BAGIAN TANAH YANG KASARNYA,
PERSENTASENYA TIDAK TERLALU BANYAK DAN JUGA
TIDAK TERLALU SEDIKIT DAN PADA BAGIAN TANAH
KASARNYA INI, HAMPIR SELURUHNYA ADALAH SAND
(PASIR), BAHKAN HAMPIR TIDAK DIJUMPAI GRAVEL
(KERIKIL)

Referensi
www.pusjatan.pu.go.id
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/380/jbptunikompp-gdl-irailraswa-18984-7-bab7-
an-n
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai