Berdasarkan luasnya
Berdasarakan jumlah
plasenta yang terlepas dari
perdarahan yang terjadi uterus
Solusio plasenta ringan :
Solusio plasenta ringan :
perdarahan pervaginam < 100
kurang dari bagian plasenta
ml.
terlepas
Solusio plasenta sedang :
Solusio plasenta sedang :
perdarahan pervaginam 100-
plasenta yang terlepas - 2/3
500 ml
bagian
Solusio plasenta berat :
Solusio plasenta berat :
perdarahan pervaginam luas >
plasenta yang terlepas > 2/3
500 ml
bagian
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
1. Biodata
Nama, Jenis kelamin, Umur, Pendidikan, Alamat,
Riwayat persalinan,Status perkawinan
2. Keluhan utama
Pasien mengatakan perdarahan yang disertai
nyeri
Rahim keras seperti papan dan nyeri tekan karena
isi rahim bertambah dengan dorongan yang
berkumpul dibelakang plasenta, sehingga rahim
tegang.
Perdarahan yang berulang-ulang
3. Riwayat penyakit sekarang
Darah terlihat merah kehitaman karena membentuk
gumpalan darh, darah yang keluar sedikit banyak, terus
menerus. Akibat dari perdarahan pasien lemas dan
pucat. Sebelumnya biasanya pasien pernah mengalami
hypertensi esensialis atau pre eklampsi, tali pusat
pendek trauma, uterus yang sangat mengecil
(hydroamnion gameli) dll.
4. Riwayat penyakit masa lalu
Kemungkinan pasien pernah menderita penyakit
hipertensi / pre eklampsi, tali pusat pendek, trauma,
uterus / rahim feulidli.
5 Riwayat psikologis
Pasien cemas karena mengalami perdarahan disertai
nyeri, serta tidak mengetahui asal dan penyebabnya.
Pengkajian Cepat
SAMPLE
S : perdarahan berulang, nyeri,
Rahim keras seperti papan dan
nyeri tekan karena isi rahim
bertambah dengan dorongan yang
AVPU berkumpul dibelakang plasenta,
A : Kesadaran sehingga rahim tegang.
pasien A : Alergi makanan/obat yang dimiliki
V : Verbal stimulus pasien.
P : Stimuluis nyeri M : obat-obatan yang biasa
U : Unresponsive dikonsumsi pasien
P : riwayat penyakit/kehamilan yang
dimiliki pasien
L : makanan terakhir yang
dikonsumsi
E : mekanisme kejadian terjadinya
perdarahan.
Primary Survey dan Secondary Survey
Secondary Survey Keadaan umum
Kesadaran : composmetis s/d coma
Postur tubuh : biasanya gemuk
Cara berjalan : biasanya lambat dan
tergesa-gesa
Primary Survey Raut wajah : biasanya pucat
Airway Tanda-tanda vital
Pasien tidak mengeluh sesak, tidak Tensi : normal sampai turun (syok)
ada nyeri dada, tidak terdapat suara Nadi : normal sampai meningkat (>
nafas tambahan, tidak ada secret. 90x/menit)
Suhu : normal / meningkat (> 37C)
Breathing
RR : normal / meningkat (>
Tidak ada pernapasan cuping hidung, 24x/menit)
tidak ada penggunakan otot aksesori Pemeriksaan cepalo caudal
pernapasan. Kepala : kulit kepala biasanya
Circulation normal / tidak mudah mengelupas
conjungtiva anemis, acral dingin, Hb rambut biasanya rontok / tidak
turun, muka pucat & lemas, nadi rontok.
meningkat/ > 100x/menit. Muka : biasanya pucat, tidak
oedema ada cloasma
Hidung : biasanya ada pernafasan
cuping hidung
Mata : conjunctiva anemis
Diagnosa Keperawatan