Anda di halaman 1dari 16

PRINSIP-PRINSIP ILMU LINGKUNGAN

Ada 14 prinsip yang dapat digunakan untuk


menganalisis fenomena yang terjadi di lingkungan
Ke 14 prinsip dasar ini merupakan satu kesatuan
Urutan nomor pada prinsip-prinsip tersebut hanya
mendasarkan pada urutan logika
Prinsip-prinsip dasar Ilmu Lingkungan ini merupakan
hasil kerja sistem deduksi dan induksi.
Dengan kata lain prinsip dasar yang dikemukakan di sini
merupakan hasil deduksi dari prinsip dasar sebelumnya.
Berikut ini akan dibahas ke 14 prinsip tersebut, seperti
yang dikemukakan oleh R.E. Soeriaatmadja (1977)
dalam bukunya yang berjudul Ilmu Lingkungan
Prinsip 1
Semua energi yang memasuki sebuah organisma (hidup),
populasi atau ekosistem, dapat dianggap sebagai energi yang
tersimpan atau terlepaskan. energi dapat diubah dari satu bentuk
ke bentuk yang lain, tetapi tidak dapat hilang, dihancurkan atau
diciptakan.

Prinsip 1 ini mendasarkan pada Hukum Termodinamika I,


sehingga sering disebut sebagai Hukum Konservasi Energi.
Menurut prinsip ini, energi dapat diubah dari satu bentuk
energi ke bentuk energi lainnya.
Semua energi yang terdapat dalam jasad hidup, populasi
atau ekosistem dapat dianggap sebagai energi yang
tersimpan atau terlepas, sehingga sistem kehidupan itu
dapat dianggap sebagai pengubah energi.
Berarti akan dijumpai di dalamnya berbagai strategi untuk
mentransformasikan energi.
Prinsip 2
Tidak ada sistem pengubahan energi yang betul-betul cermat

Prinsip Ilmu Lingkungan yang kedua ini mengacu pada Hukum


Termodinamika II
Artinya bahwa meskipun energi itu tidak dapat hilang dari
angkasa, namun perubahan ke energi satu satu bentuk ke
bentuk lain tidaklah sempurna karena adanya pengurangan ke
dalam bentuk lain yang mubazir.
Sebagai contoh, energi yang diambil oleh hewan untuk
keperluan hidupnya (lari, terbang, berenang atau keperluan
lainnya) dalam bentuk makanan, sebagian juga akan terbuang
dalam bentuk panas yang keluar dari tubuhnya.
Ada kecenderungan umum di bumi, bahwa hampir semua
bentuk energi berdegradasi ke dalam bentuk panas tanpa balik,
yaitu dari pemuaian yang kemudian beradiasi ke angkasa
lepas.
Prinsip 3
Materi, energi, ruang, waktu dan keanekaragaman adalah
kategori sumberdaya alam
Materi dan energi (minyak bumi, energi air dsb) sudah kita
pahami bersama sebagai sumberdaya alam, namun
bagaimana dengan ruang, waktu dan keanekaragaman?
Ruang dapat memisahkan jasad hidup dari bahan makanan
yang dibutuhkannya, jauh dekatnya akan menentukan
perkembangan populasinya.
Waktu yang tersedia dapat menentukan kelangsungan hidup
suatu organisme, contohnya seekor singa harus
memperhitungkan waktu yang diperlukan untuk mendapatkan
mangsa sebelum kelaparan membunuhnya.
Keanekaragaman juga merupakan sumber alam, karena makin
beranekaragam jenis makanan suatu spesies, makin tahan
spesies itu menghadapi perubahan lingkungan yang dapat
memusnahkan sebagian sumber makanannya.
Prinsip 4
Untuk semua kategori sumber alam, kalau pengadaan
sumber itu sudah cukup tinggi, pengaruh unit kenaikannya
sering menurun dengan penambahan sumber alam itu
sampai ke suatu tingkat maksimum. Melampaui batas
maksimum ini, tak akan ada pengaruh yang menguntungkan
lagi. untuk semua kategori sumber alam (kecuali
keanekaragaman dan waktu). Kenaikan pengadaan sumber
alam yang melampaui batas maksimum, bahkan akan
mempunyai pengaruh yang merusak karena kesan
peracunan. Ini adalah prinsip penjenuhan. Untuk banyak
fenomena sering berlaku kemungkinan penghancuran yang
disebabkan oleh pengadaan sumber alam yang sudah
mendekati batas maksimum.
Pengadaan sumber daya alam mempunyai batas optimum,
sehingga bukan saja batas maksimum dan minimum, namun
pengadaan sumber alam yang optimum juga akan dapat
mengurangi daya kegiatan suatu sistem.
Sebagai konsekuensinya, karena adanya ukuran optimum
pengadaan sumber alam tersebut, maka naik turunnya individu
populasi bergantung pula pada pengadaan sumber alam itu pada
suatu jumlah tertentu.
Akibatnya di dalam kondisi lingkungan yang sudah stabil,
populasi tumbuhan/hewannya cenderung berfluktuasi daripada
naik terus atau selalu turun.
Selanjutnya akan terjadi perjuangan untuk hidup yang semakin
intensif apabila persediaan sumberdaya alam berkurang, dan
sebaliknya akan terjadi ketenangan apabila sumberdaya alam
bertambah
Dampaknya, kepadatan populasi yang berlebih akan membawa
penurunan jumlah populasi, begitu pula sebaliknya.
Fenomena ketergantungan kepada kepadatan ini dikenal dengan
pengaturan populasi (density dependent factor).
Prinsip 5
Ada 2 jenis sumberdaya alam dasar, yaitu sumberdaya alam
yang pengadaannya dapat merangsang penggunaan seterusnya
dan ada pula sumberdaya alam yang tak mempunyai daya
rangsang penggunaan lebih lanjut.

Pengadaan suatu sumberdaya alam yang meningkat dapat


menimbulkan rangsangan untuk penggunaannya yang lebih
banyak, namun dapat pula tidak menimbulkan pengaruh pada
penggunaannya, contohnya :
1) Apabila tersedia air yang berlimpah, apakah kita akan
lebih sering mandi?
2) Apabila harga BBM murah dan tersedia banyak, apakah
kita akan menjadi lebih sering bepergian naik mobil?
3) Apabila buku kita lebih banyak, apakah kita juga akan
lebih sering belajar?
Prinsip 6
Individu dan spesies yang mempunyai lebih banyak keturunan
daripada saingannya, cenderung berhasil mengalahkan
saingannya itu
Prinsip Ilmu Lingkungan yang keenam ini merupakan
pernyataan yang mengacu dari Teori Darwin & Wallace.
Apabila terjadi perbedaan sifat keturunan dalam tingkat
adaptasi terhadap faktor lingkungan fisik dan biologi, sehingga
kemudian timbul kenaikan dalam kepadatan populasi, maka
akan timbul persaingan, dan jasad hidup yang kurang mampu
beradaptasi akan kalah dalam persaingan tersebut.
Spesies yang mudah beradaptasi akan mampu menghasilkan
lebih banyak keturunan daripada yang non adaptif.
Namun demikian, bila kondisi lingkungan berubah, beberapa
spesies lain mungkin akan lebih adaptif daripada spesies yang
ada sebelumnya dan akan dapat mengalahkan spesies
sebelumnya tersebut.
Prinsip 7
Kemantapan keanekaragaman suatu komunitas lebih tinggi
di alam lingkungan yang mudah diramal

Mudah diramal artinya adanya keteraturan yang pasti


pada pola faktor lingkungan dalam suatu periode yang
relatif lama.
Lingkungan yang stabil secara fisik merupakan sebuah
lingkungan yang terdiri atas banyak spesies dari yang
umum hingga yang jarang dijumpai, yang dapat
melakukan penyesuaian (secara evolusi) kepada tingkat
optimum daripada keadaan lingkungannya.
Lingkungan yang tidak stabil, hanya baik dihuni oleh
spesies yang relatif sedikit jumlahnya dan yang umumnya
kepadatannya kurang lebih serupa.
Prinsip 8
Bahwa sebuah habitat (lingkungan hidup) itu dapat jenuh
atau tidak oleh keanekaragaman takson. bergantung kepada
bagaimana niche dalam lingkungan hidup itu dapat
memisahkan takson tersebut

Tiap spesies mempunyai niche (relung) tersendiri,


sehingga antar spesies dapat hidup berdampingan tanpa
persaingan, karena masing-masing mempunyai keperluan
dan fungsi yang berbeda-beda di alam.
Seandainya ada suatu kelompok taksonomi lain yang
terdiri atas spesies yang mempunyai cara makan serupa
dan mempunyai toleransi terhadap lingkungan yang
bermacam ragam serta luas, maka alam lingkungan itu
hanya akan ditempati oleh spesies yang kecil saja
keanekaragamannya.
Prinsip 9
Keanekaragaman komunitas apa saja sebanding dengan
biomasa dibagi produktivitasnya
Ada hubungan antara biomasa, aliran energi dan keanekaragaman
dalam suatu sistem biologi.
Bila suatu sistem menyimpan sejumlah materi B (untuk biomasa) dan
mengandung aliran energi melalui materi itu P (untuk produktivitas yaitu
ukuran aliran energi dalam waktu tertentu), lalu aliran energi itu telah
berasosiasi sebanding dengan aliran materinya, dan materi itu bebas
tukar menukar dengan materi yang tersimpan, maka jumlah waktu rata-
rata (t) yang diperlukan bagi penggunaan materi dalam sistem itu dapat
dinyatakan dengan rumus :
t = K . B/P
dengan K adalah koefisien tetapan
Keanekaragaman atau kompleksitas suatu sistem (D) sebanding dengan
t.
Artinya, kecermatan penggunaan aliran energi dalam sistem biologi akan
meningkat dengan meningkatnya kompleksitas organisasi sistem biologi
itu dalam suatu komunitas.
Prinsip 10
Perbandingan (rasio) antara biomasa dengan produktivitas (b/p)
naik dalam perjalanan waktu pada lingkungan yang stabil hingga
mencapai sebuah asimtot.
Kalau D meningkat dalam perjalanan waktu serta habitat yang
stabil dan sebanding dengan B/P, maka B/P harus meningkat pula
dalam habitat yang stabil itu.
Prinsip 10 ini sangat penting, sebab berarti sistem biologi itu
menjalani evolusi yang mengarah kepada peningkatan
kecermatan penggunaan energi dalam lingkungan fisik yang
stabil, yang memungkinkan berkembangnya keanekaragaman.
Dengan kata lain, jika kemungkinan P maksimum itu sudah
ditetapkan oleh energi matahari yang masuk ke dalam ekosistem,
sedangkan D dan B masih dapat meningkat dalam perjalanan
waktu, maka kuantum (jumlah) energi yang tersedia dalam sistem
biologi itu dapat digunakan untuk menyokong biomasa yang lebih
besar melalui kompleksitas organisasinya.
Prinsip 11
Sistem yang sudah mantap (dewasa) mengeksploitasi
sistem yang belum mantap/belum dewasa
Artinya, ekosistem, populasi, atau tingkat makanan yang sudah
dewasa memindahkan energi biomasa dan keanekaragaman
tingkat organisasi di dekatnya yang belum dewasa.
Contoh nyata adalah bagaimana kota mengambil orang-orang
pintar dari desa sekitarnya untuk melakukan urbanisasi, karena
keanekaragaman pekerjaan yang jauh lebih banyak di kota.
Prinsip ini juga dapat menjelaskan mengapa hampir semua
transaksi perdagangan antara negara maju dan negara
berkembang selalu menguntungkan negara maju.
Demikian pula, prinsip ini juga dapat menjelaskan adanya
serangan hama (beruk, tikus, serangga) yang berasal dari
hutan pada tanaman pertanian pertama milik transmigran di
Sumatera dan Kalimantan.
Prinsip 12
Kesempurnaan adaptasi suatu sifat atau tabiat bergantung
kepada kepentingan relatifnya dalam keadaan suatu lingkungan
Dalam sebuah ekosistem yang sudah mantap dalam habitat
(lingkungan) yang sudah stabil, keperluan untuk memiliki sifat
responsif terhadap fluktuasi faktor alam yang tak diduga-duga
ternyata tak diperlukan.
Yang berkembang justru adaptasi peka dari perilaku dan
biokimiawi lingkungan sosial dan biologi dalam habitat itu.
Jadi tidak ada tidak terdapat strategi adaptasi yang terbaik, namun
semuanya itu tergantung dari keadaan lingkungan fisik.
Kesimpulannya adalah bahwa populasi yang terdapat pada
ekosistem yang belum mantap kurang bereaksi terhadap
perubahan lingkungan fisikokimiawi daripada populasi pada
ekosistem yang sdudah mantap
Meskipun demikian, ekosistemn yang sudah mantap rentan
terancam bahaya karena secara genetis populasinya sangat kaku
terhadap perubahan.
Prinsip 13
Lingkungan yang secara fisik stabil memungkinkan berlakunya
penimbunan keanekaragaman biologi dalam ekosistem yang
mantap (dewasa), yang kemudian dapat menggalakkan
kestabilan kepada populasi
Prinsip ke 13 ini dikemukakan oleh Jane Jacob, yang memberi
contoh tentang perbedaan ekonomi antara beberapa kota
besar di Amerika dan Inggris.
Ekonomi kota-kota yang dikuasai oleh industri besar, akan
mudah terancam oleh ketidakstabilan kondisi pemasarannya.
Contoh nyata adalah lumpuhnya Kota Seattle di USA, akibat
pengurangan karyawan oleh Boeing sebagai akibat embargo
minyak oleh negara-negara Arab.
Prinsip ke 13 ini juga dapat menjelaskan terjadinya serangan
hama yang eksplosif di daerah pertanian monokultur, akibat
parasit pemangsa (predator alami) yang sangat sedikit karena
pemberantasan hama yang intensif.
Prinsip 14
Derajat pola keteraturan naik-turun populasi bergantung
kepada jumlah keturunan dalam sejarah populasi
sebelumnya yang nanti akan mempengaruhi populasi itu
Populasi yang berbeda-beda memang mempunyai pola
keteraturan naik-turun populasi yang berlainan.
Prinsip ke 14 ini, merupakan kebalikan dari prinsip ke 13.
Tak adanya keanekaragaman yang tinggi pada rantai
makanan dalam ekosistem yang belum mantap,
menimbulkan derajat ketidakstabilan populasi yang tinggi.
Jika sifat ketidakstabilan itu sedemikian rupa sehingga
sejumlah kecil spesies berinteraksi satu dengan lainnya
dalam satu cara tertentu sampai terjadi perpanjangan
waktu, maka fluktuasi populasi yang sangat tinggi mungkin
saja akan terjadi.

Anda mungkin juga menyukai