Anda di halaman 1dari 21

Journal Reading

Antibiotic-Treatment Strategies for Community-


Acquired Pneumonia in Adults
Postma, D.F., van Werkhoven, CH., van Elden, LJR. et al.

Windri Sekar Nilam / 1102013304


Pembimbing: dr.Yanti Widamayanti, Sp.Pd
Latar Belakang
Pilihan antibiotik pada pasien rawat non-ICU yang
diduga klinis terkena CAP terbatas ketersediaan
bukti empirisnya

Metode
Dilakukan secara cluster randomized, crossover
dengan strategi rotasi per 4 bulan.
Analisa intention-to-treat, dengan 3% margin
noninferior dan 90% CI dua sisi

Abstract
Crude Mortality/ROD :
59 dari 656 pasien dalam strategi betalaktam
82 dari 793 betalaktam-makrolida/ 1.9%
78 dari 888 florokuinolon/ 0.6%

Kesimpulan
Strategi terapi tunggal betalaktam tidak kalah baik
mutunya dibanding terapi kombinasi betalaktam-
makrolida atau floroquinolon

Abstract (2)
Kombinasi beta-laktam + gol makrolida atau
florokuinolon (ciprofloxacin) atau terapi tunggal
florokuinolon (moxifloxacin / levofloxacin)
disarankan pada pasien rawat inap yang
diduga terkena CAP.

Padahal, antibiotik golongan makrolida dan


florokuinolon berkaitan dengan meningkatnya
resiko resistensi
Dipertimbangkan dapat memperpanjang masa
rawat inap, hubungan dengan resistensi, dan
kemungkinan meningkatnya risiko cardiac events

Penambahan kombinasi dengan betalaktam


berdasarkan studi observasi yang dapat
timbulkan kerancuan dalam indikasi

Macrolide for CAP


METODE

Dilakukan di 7 rumah sakit di Belanda, dari


Februari 2011 Agustus 2013
Pasien dapat memasuki kriteria CAP jika
dalam masa rawat non-ICU (Intensive Care
Unit) >48 jam dalam 2 minggu terakhir
atau berada di pelayanan kesehatan
dalam waktu lama dan memenuhi minimal
2 dari kriteria berikut
(+) Batuk
(+) Produksi sputum purulen atau perubahan karakter
sputum
(+) Suhu >38oC atau <36.1oC
(+) Ronkhi, redup pada perkusi, dan atau disertai bronkhial
breathing sounds
(+) Leukositosis >10x109 sel/liter
(+) C-reactive Protein >3x
(+) Dispnea, takipne atau hipoksia
(+) Ro thoraks / CT-Scan: infiltrasi baru atau

HOW TO DIAGNOSE CAP?


Betalaktam : amoxicillin clavulanate atau
cephalosporin gen III
Betalaktam-makrolida: penicillin, amoxicillin
clavulanate atau cephalosporin gen III
(ex: azitromycin, eritroycin, claritromycin)
Folorokuinolon: moxifloxacin atau levofloxacin

Berdasar Dutch guideline

Intervensi antibiotik
Inklusi Eksklusi
Pasien rawat non-ICU Fibrosis kista
18 tahun
Perlu terapi antibiotik
Skor CURB-65 >2 -RS G
- confusion
- uremia (BUN 20mg/dl
- RR 30x/menit
- sistol <90mmHg
- usia 65 tahun
HASIL
Dilakukan kultur sputum, pemeriksaan darah serta
pemeriksaan antigen urin dan penyebab terbanyak
CAP 1) Streptococcus pneumoniae (15.9%), 2)
Haemophilus influenzae (6.8%)
Resistensi terhadap antibiotik paling banyak pada
gol betalaktam
Satu rumah sakit diskontinyu setelah 4.5
tahun dikarenakan persediaan florokuinolon
terbatas, diganti dengan betalaktam-makrolida

Hasil
ROD (90% CI)
59 dari 656 pasien dalam strategi betalaktam
82 dari 793 betalaktam-makrolida/ 1.9% (0.6-4.4)
78 dari 888 florokuinolon/ 0.6% (-2.8 hingga 1.9)

Rerata lama rawat inap: 6 hari, kuartil tertinggi pada


terapi betalaktam-makrolida

Hasil Primer
DISKUSI
Terapi tunggal betalaktam vs betalaktam-
makrolida tidak menunjukkan keunggulan
atau kelemahan

Betalaktam: winter 2011-2012


Florokuinolon: winter 2012-2013
Proporsi pasien rawat inap Masa rawat inap dan
angka mortalitas
betalaktam-makrolida
Prevalensi resisten serupa dengan 2
S.pneumoniae pada gol terapi lainnya
makrolida: 4.2% (2011)
Florokuinolon Betalaktam
Florokuinolon digunakan Masa rawat inap
lebih pendek jangka sebesar 57% vs
waktunya dikarenakan
betalaktam-makrolida
terapi dilakukan oral (vs iv)
tanpa perbedaan dan 62% vs
signifikan pada lama florokuinolon
rawat inap

Diskusi -1
Penggunaan desain cluster-randomized dan cross-over
tingkatkan efisiensi dengan membandingkan efek tiap
cluster meminimalisir bias

Patogen penyebab CAP ditemukan serupa, dengan


resistensi terbanyak pada terapi betalaktam-
makrolida

Pasien pengguna antibiotik daily digunakan sebagai


responden generalisasi hasil heterogenitas populasi
dan potensial bias (+)

Diskusi -2
Penggunaan terapi tunggal golongan
betalaktam tidak memberikan hasil yang

Betalactam for CAP ?


berbeda jauh dibanding golongan lain dalam
semua analisa

Anda mungkin juga menyukai