JOURNAL READING

“CORTICOSTEROIDS FOR PEDIATRIC

SEPTIC SHOCK PATIENTS”
Oleh :
Shella Arditha
2013730178

Pembimbing:
dr. Desiana Dharmayani, Sp. A
 PENDAHULUAN
▪ Sepsis adalah kondisi yang mengancam jiwa karena
disfungsi organ yang disebabkan oleh disregulasi sistem
imun terhadap infeksi.
▪ Syok septik pada anak masih menjadi penyebab utama
kematian dan masuk ke pediatric intensive care unit (PICU).
▪ Penatalaksanaan meliputi :
resusitasi cairan yang adekuat
diikuti dengan infus katekolamin jika diperlukan
 PENDAHULUAN
▪ Terapi kortikosteroid disarankan untuk syok refraktor
katekolamin, meskipun masih kontroversial.
▪ Di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, pemberian
kortikosteroid untuk pasien syok septic anak belum diteliti
dengan baik.
 TUJUAN
▪ Menilai penggunaan terapi kortikosteroid pada pasien syok
septic anak di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo
▪ Melihat prognosis sebagai hasil pertimbangan pengobatan
untuk pasien syok pada anak di masa depan.
 METODE

Penelitian Cross- Sectional

Studi

Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta

dari Januari 2014 sampai Juli 2018
Tempat dan
Waktu

Anak berusia 1 bulan – 18 tahun

dengan diagnosis syok septik
Subjek
 METODE
• Anak berusia 1 bulan – 18 tahun dengan diagnosis syok
septik di PICU Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
• Data rekam medik : usia, jenis kelamin, status
Kriteria Inklusi imunologi, port d’entrée sepsis, penggunaan inotropic
dan vasopressor, penggunaan ventilator. Tipe, dosis
dan durasi terapi kortikosteroid. lama tinggal di RS
(LoS), dan kematian (mortalitas).

Pasien dengan data rekam medik yang tidak lengkap

Kriteria Eksklusi
HASIL
 HASIL
Kortikosteroid Dosis hidrokortison
12 pasien 2 mg/KgBB  4 mg/KgBB (1 hr sblm metyl)
Loading dose : 2 mg/KgBB
Dosis metylprednisolon
Dosis infus : 2 – 50 mg/KgBB
0,4/KgBB/hari 
Max 48 mg/KgBB/hari tingkatkan bertahap 0,8 mg/KgBB

Hidrokortison +
Hidrokortison
Metylprednisolon
10 Pasien
1 Pasien

Dosis
1,8 mg/m2/24 jam

Dexametason
1 Pasien
HASIL
 DISKUSI
▪ Pasien syok septik pada anak yang diberikan kortikosteroid
hanya 12 dari 217 pasien (5.5%) dalam periode 4 tahun di
Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
▪ Terapi kortikosteroid diberikan ketika syok belum teratasi
setelah pemberian minimal 2 jenis vasopressor dan inotropik
▪ Meningkatnya penggunaan inotropic dan vasopressor
sebelum terapi kortikosteroid pada subjek dengan nilai rata-
rata 3 obat .
 DISKUSI
Menon, dkk. Melaporkan bahwa terapi kortikosteroid
diberikan ke pasien yang memiliki minimal 2 infus vasoaktif
dan mendapat cairan resusitasi 50 mL/KgBB.

Nicholas, dkk. Melaporkan jumlah terendah vasopressor dan

inotropic yang digunakan, dengan rata rata 2.
▪ Kortikosteroid diberikan pada pasien dengan kebutuhan
infus katekolamin secara continu untuk 6 jam atau lebih
setelah resusitasi cairan awal ≥60 mL/KgBB cairan kristaloid
dan/atau larutan koloid.
 DISKUSI
Nicholas, dkk. Juga menunjukkan katekolamin termasuk
dopamine >5µg/kg/menit, vasopressin, dan dosis dobutamine.
Ephinephrine, norepinephrine, phenylephrine, atau milrinone.

Terapi kortikosteroid diberikan tanpa pemeriksaan kadar

kortisol, sesuai dengan pedoman the Surviving Sepsis
Campaign yang menyatakan pada syok resisten terhadap
katekolamin, pemberian hidrokortison harus diberikan segera
tanpa pemeriksaan kadar kortisol.
 DISKUSI
▪ Dalam penelitian ini, tingkat mortalitas tinggi (100%)
dengan nilai rata-rata LoS selama 3 hari.
▪ Tingkat mortalitas yang tinggi desebabkan oleh keparahan
penyakit yang ekstrim diantara subjek, seperti yang
ditunjukkan oleh :
tingginya penggunaan vasopressor dan inotropic (rata-
rata 3 tipe)
Penggunaan ventilator yang tinggi pada 100% subjek.
 KESIMPULAN
▪ Sebagian kecil pasien syok septic pada anak mendapatkan
terapi kortikosteroid, sebagian besar hisrokortison.
▪ Tingkat mortalitas yang mendapatkan terapi
kortikosteroid adalah 100% dan LoS mereka pendek
▪ Dalam penelitian ini kortikosteroid tampaknya tidak
memiliki hasil yang bermanfaat pada pasien sepsis.
 SARAN
Penelitian klinis lebih lanjut diperlukan untuk mengevaluasi
manfaat terapi kortikosteroid pada pasien syok septic anak.