Anda di halaman 1dari 11

Gaya Kepemimpinan

Liberal-Laissez Faire

DESTY HANGGINA
BERMAWI ARIF
PENGERTIAN
Laissez-faire berasal dari bahasa prancis yang
berarti tinggalkan itu sendiri. Gaya
kepemimpinan ini lebih banyak menekankan
keputusan kelompok dan memperbolehkan
kelompok yang memimpin dalam menentukan
tujuan dan metode mereka yang akan dicapai
Kepemimpinan membiarkan artinya
pemimpin melepaskan tanggung jawabnya
meninggalkan karyawan tanpa arah,
supervisi dan koordinasi yang jelas serta
memaksa karyawan untuk membuat
perencanaan, mengimplementasikannya,
dan menilainya menurut apa yang mereka
rasakan tepat tanpa adanya suatu standar
yang jelas.
Dalam kondisi tertentu pemimpin hanya
berfungsi sebagai fasilitator
CIRI-CIRI Gaya Kepemimpinan
Liberal-Laissez Faire
Pemimpin menyerahkan tanggung jawab pada
pelaksanaan pekerjaan kepada bawahan,
Pemimpin memberikan kebebasan kepada bawahan
untuk mengemukakan ide, saran, dan pendapat.
Pemimpin menyerahkan kepada bawahan sepenuhnya
dalam hal pengambilan keputusan.
Pemimpin percaya bawahannya mampu melaksanakan
tugas-tugasnya dengan baik.
Pemimpin membiarkan bawahannya memilih cara-cara
yang dikehendaki dalam menyelesaikan tugas
(Gillies, 1994 dan La Monica,198
KELEBIHAN
Pemimpin akan menyerahkan keputusan kepada
keinginan kelompok sehingga keputusan yang
dihasilkan menjadi keputusan bersama.
Ada kemungkinan bawahan dapat mengembangkan
kemampuannya, daya kreativitasnya untuk memikirkan
dan memecahkahkan serta mengembangkan rasa
tanggung jawab.
Bawahan lebih bebas untuk menunjukkan persoalan
yang dianggap penting sehingga proses penyelesaianya
lebih cepat.
KEKURANGAN
Tidak mampu melakukan koordinasi dan pengawasan
yang baik.
Tidak mempunyai wibawa sehingga ia tidak ditakuti
apalagi disegani oleh bawahan
Bila bawahan terlalu bebas tanpa pengawasan, terjadi
penyimpangan dari peraturan yang berlaku dari
bawahan serta mengakibatkan salah tindak dan
memaka bayak waktu bila bawahan kurang pengalaman.
Dalam beberapa situasi, gaya kepemimpinan Laissez-
faire dapat membiarkan orangorang merasa kehilangan
dan frustasi karena kurangnya bimbingan dari pemimpin
IMPLEMENTASI
Gaya Kepemimpinan Liberal- Laissez
Faire dapat bekerja dengan baik hanya
pada bidang yang kecil, atau bilamana
anggota-anggota dari kelompok memiliki
tingkat pendidikan yang sama dengan
pemimpinnya dan pemimpin melakukan
tugas yang sama dengan anggota-
anggotanya
Dalam bidang Keperawatan misalnya, gaya
kepemimpinan ini bisa dilakukan dalam ruang
lingkup spesialistik. Salah satu contoh di Ruang
ICU, dalam hal ini Kepala ruangan ICU dapat
mendelegasikan wewenang kepada staf /
bawahan untuk mampu melakukan tugas seperti
halnya seorang kepala ruangan.
Hal ini disebabkan krn staf-staf yang ditugaskan
di ruang ICU merupakan para staf yang sudah
memiliki kredibilitas&kompetensi yang dpt
dipertanggung jawabkan
Perlu diperhatikan juga bahwa gaya
kepemimpinan ini tidak mutlak selamanya
diterapkan. Ada kondisi dan waktu tertentu gaya
kepemimpinan ini diakselerasikan dengan gaya
kepemimpinan lainnya {demokratik,otokratik}
agar tidak terkesan dominan. Juga untuk dapat
meningkatkan serta menjaga hubungan baik
antara pimpinan dan para staf/bawahan
KESIMPULAN
Gaya kepemimpinan Liberal-Laissez Faire
efektif diterapkan pada area pekerjaan
yang bersifat spesialistik, dimana
pimpinan dan bawahan relatif memiliki
level kemampuan, pengalaman, kinerja
dan kreatifitas yang hampir sama

Anda mungkin juga menyukai