Infark Miokard
Infark Miokard
AKUT
DEFINIS
Infark miokard akut didefinisikan sebagai nekrosis miokard yang
disebabkan oleh tidak adekuatnya pasokan darah akibat sumbatan
akut arteri koroner. Sumbatan ini sebaian besar disebabkan rupture
plak ateroma pada arteri koroner yang kemudian diikuti oleh
terjadinya thrombosis, vasokonstriksi, reaksi inflamasi dan
mikroembolisasi distal.
EPIDEMILOGI
Infark miokard merupakan salah satu diagnosa yang paling umum
pada pasien yang dirawat di rumah sakit di negara- negara barat.
Di Amerika Serikat, kurang lebih 1,5 juta infark miokard terjadi
setiap tahunnya. Mortalitas karena infark akut kurang lebih 30
persen, dengan lebih separuh dari kematian terjadi sebelum pasien
/ penderita masuk rumah sakit
ETIOLOGI
Penyebab tersering dari infark miokard (MI) adalah rupturnya plak arterosklerosis pada
arteri coronaria yang disebabkan spasme arteri atau terbentuknya trombus. Intinya infark
miokard akut terjadi jika suplai oksigen yang tidak sesuai dengan kebutuhan tidak tertangani
dengan baik sehingga menyebabkab kematian sel-sel jantung tersebut. Menurunnya suplai
oksigen ke miokard disebabkan oleh tiga faktor, antara lain:
1. Faktor pembuluh darah
2. Faktor Sirkulasi
3. Faktor darah
FAKTOR RESIKO
1. level lipid yang abnormal dalam sirkulasi (dislipidemia),
2. Hipertensi
3. Merokok
4. Diabetes Mellitus.
5. Usia
6. Jenis Kelamin
7. Riwayat Keluarga
8. Tipe kepribadian
GAMBARAN KLINIS
A. Nyeri Dada
Ada 2 macam jenis nyeri dada yaitu:
1. Nyeri dada pleuritik biasa lokasinya posterior atau lateral. Sifatnya tajam dan seperti
ditusuk
2. Nyeri dada non-pleuritik biasanya lokasinya sentral, menetap atau dapat menyebar ke
tempat lain.
B. Sesak Nafas
Sesak nafas bisa disebabkan oleh peningkatan mendadak tekanan akhir
diastolic ventrikel kiri, disamping itu perasaan cemas bisa menimbulkan
hipervenntilasi. Pada infark yang tanpa gejala nyeri, sesak nafas
merupakan tanda adanya disfungsi ventrikel kiri yang bermakna
C. Gejala Gastrointestinal
Peningkatan aktivitas vagal menyebabkan mual dan muntah, dan
biasanya lebih sering pada infark inferior, dan stimulasi diafragma pada
infak inferior juga bisa menyebabkan cegukan.
D. Gejala Lain
Termasuk palpitasi, rasa pusing, atau sinkop dari aritmia ventrikel, dan
gejala akibat emboli arteri (misalnya stroke, iskemia ekstrimitas).
PATOFISIOLOGI
A. Mekanisme Nyeri Dada
Rasa nyeri di daerah dada dan perut di pengaruhi oleh saraf intercostales nervus sympatikus dan
nervus parasimpatikus. Rasa nyeri jantung biasanya dirasakan, yang dinamakan serabut sensorik
atau viseral averen. Badan sel berada di dalam ganglion posterior yang sama, sehingga bila di
daerah viseral mengalami suatu cidera maka rasa nyeri tersebut akan terasa di bagian perifer.
DIAGNOSIS
A.Anamnesis
Nyeri dada tipikal (angina) merupakan gejala cardinal pasien IMA. Sifat nyeri dada angina
sebagai berikut : 1,3,6,7
1. Lokasi : substernal, retrosternal, dan prekordial.
2. Sifat nyeri : rasa sakit,seperti ditekan, rasa terbakar, ditindih benda berat, seperti ditusuk, rasa
diperas, dan dipelintir.
3. Penjalaran : biasanya ke lengan kiri, dapat juga ke leher, rahang bawah, gigi,
punggung/interskapula, perut, dan dapat juga ke lengan kanan.
4. Nyeri membaik atau hilang dengan istirahat, atau obat nitrat.
5. Faktor pencetus : latihan fisik, stres emosi, udara dingin, dan sesudah makan.
6. 6. Gejala yang menyertai : mual, muntah, sulit bernapas, keringat dingin, cemas dan lemas.1, 6
B. Pemeriksaan Fisik
Tampak cemas
Tidak dapat istirahat (gelisah)
Ekstremitas pucat disertai keringat dingin
Takikardia dan/atau hipotensi
Brakikardia dan/atau hipotensi
Penurunan intensitas bunyi jantung pertama
Split paradoksikal bunyi jantung kedua. Dapat ditemukan
Peningkatan suhu sampai 38C dalam minggu pertama. 1, 3,6
C. Elektrokardiogram
Gambaran khas yaitu timbulnya gelombang Q yang besar, elevasi segmen ST dan inversi
gelombang T. Walaupun mekanisme pasti dari perubahan EKG ini belum diketahui, diduga
perubahan gelombang Q disebabkan oleh jaringan yang mati, kelainan segmen St disebabkan oleh
injuri otot dan kelainan gelombang T karena iskemia.1-5
D. Laboratorium
CKMB : meningkat setelah 3 jam bila ada infark miokard dan mencapai puncak dalam 10-24 jam
dan kembali normal dalam 2-4 hari.
cTn : ada dua jenis, yaitu cTn T dan cTn I. Enzim ini meningkat setelah 2 jam bila ada infark
miokard dan mencapai puncak dalam 10-24 jam dan cTn T masih dapat dideteksi setelah 5-14
hari, sedangkan cTn I setelah 5-10 hari.
Mioglobin : dapat dideteksi satu jam setelah infark dan mencapai puncak dalam 4-8 jam.
Ceratinin Kinase (CK) : meningkat setelah 3-8 jam bila ada infark miokard dan mencapai puncak
dalam 10-36 jam dan kembali normal dalam 3-4 hari.
Lactic dehydrogenase (LDH) : meningkat setelah 24-48 jam bila ada infark miokard, mencapai
puncak 3-6 hari dan kembali normal dalam 8-14 hari.1-5
PENATALAKSANAAN
A. Tatalaksana Pra Rumah Sakit
Bagi orang awam mengenali gejala serangan jantung dan segera mengantarkan pasien mencari
pertolongan ke rumah sakit atau menelpon rumah sakit terdekat meminta dikirmkan ambulan beserta
petugas kesehatan terlatih.
Petugas kesehatan/dokter umum di klinik
Mengenali gejala dan pemeriksaan EKG bila ada
Tirah baring dan pemberian oksigen 2-4 L/menit o Berikan aspirin 60-325 mg tablet kunyah bila tidak
ada riwayat alergi aspirin
Berikan preparat nitrat sublingual misalnya isosorbid dinitrat 5 mg dapat diulang setiap 5-5 menit
sampai 3 kali
Bila memungkinkan pasang jalur infus
Segera kirim ke rumah sakit terdekat dengan fasilitas ICCU (Intensive Coronary Care Unit) yang
memadai dengan pemasangan oksigen dan didampingi dokter/paramedik yang terlatih.
B. Tatalaksana di Unit Gawat Darurat 6,7,9
Tirah baring
Pemberian oksigen 2-4 L/menit untuk mempertahkan saturasi oksigen > 95 %
Pasang jalur infuse dan pasang monitor
Pemberian aspirin 150-325 mg tablet kunyah bila belum diberikan sebelumnya dan tidak ada
riwayat alergi aspirin
Pemberian nitrat untuk mnegatasi nyeri dada
Klopidogrel dosis awal 300 mg, kemudian dilanjutkan 75 mg/hari
Segera pindahkan ke Ruang Rawat Intensif Koroner (ICCU)
C. Tatalaksana di Ruang Rawat Koroner Intensif/Intensive Coronary Care Unit (ICCU)