Anda di halaman 1dari 40

MALPRAKTEK DAN

MALADMINISTRASI SEBAGAI
PERBUATAN MELAWAN HUKUM

Fresley Hutapea, SH, MH, MARS


Materi Pembahasan

1. Hubungan Tenaga kesehatan dengan pasien


2. Tanggung Jawab Hukum dalam Pelayanan Kesehatan .
3. Pemahanan ttg Malpraktek dan Maladministrasi .
4. Upaya Pencegahan Tuntutan Malpraktek dan Maladministratif
HUBUNGAN TENAGA KESEHATAN DAN PASIEN

Dahulu Moral dasarnya prinsip sikap baik


(beneficence)
PATERNALISTIK Kepercayaan

Cenderung mengabaikan otonomi pasien


Saat ini Masing-masing memiliki kebebasan
KONTRAKTUAL Kedua belah pihak selalu mengadakan
perikatan

3
HUBUNGAN DALAM PELAYANAN KESEHATAN

TENAGA
PASIEN
KESEHATAN
KEPERCAYAAN

KEAHLIAN & KEWENANGAN

STANDAR PROFESI

4
Prinsip : berupaya sesuai keahlian (inspanningverbittenis)
UPAYA SEMAKSIMAL MUNGKIN
(inspanningverbintenis)

DIPENGARUHI OLEH :
Kepatuhan Pasien
Kondisi pasien (stadium penyakit dll)
Respon Individual Terhadap Obat
Risiko di luar kemampuan dokter

5
Tanggung Jawab Hukum (1)

Kamus Bahasa Tanggung jawab Hukum adalah keadaan wajib


menanggung segala sesuatunya (bila dituntut
Indonesia dipersalahkan, diperkarakan dan lain-lain)

liability which converts recognise and enforce


as between parties litigant
Black Law
Dictionary (keadaan cakap terhadap beban kewajiban atas
segala sesuatu akibat perbuatannya)
6
Tanggung Jawab Hukum (2)

RS bertanggung jawab secara hukum terhadap semua


kerugian yang ditimbulkan atas kelalaian yang dilakukan
oleh tenaga kesehatan di rumah sakit (Pasal 46 UURS)

Seseorang tidak hanya bertanggung jawab, atas kerugian


yang disebabkan perbuatannya sendiri, melainkan juga
atas kerugian yang disebabkan perbuatan-perbuatan
orang-orang yang menjadi tanggungannya atau disebabkan
barang-barang yang berada di bawah pengawasannya
(pasal 1367 KUH Perdata)

7
Tanggung Jawab Hukum (3)
Tanggung Jawab Perdata

Wanprestasi (1239 KUH Perdata)


Perbuatan Melawan Hukum (1365 KUH Perdata)
Kelalaian Mengakibatkan Kerugian (1366 KUHP)
Perbuatan bawahan atau tanggung jawab (1367 KUHP)

Tanggung Jawab Pidana

Pelanggaran Hukum Tertulis


Perbuatan Bertentangan dengan Hukum
Perbuatan karena ada kesalahan dan kelalaian

Tanggung Jawab Administrasi

Pernyataan Tertulis 8
Pencabutan Izin Sementara
Tuntutan Ganti Rugi

Pasal 58
(1) Setiap orang berhak menuntut ganti rugi terhadap
seseorang, tenaga kesehatan, dan/atau penyelenggara
kesehatan yang menimbulkan kerugian akibat kesalahan
atau kelalaian dalam pelayanan kesehatan yang
diterimanya.
(2) Tuntutan ganti rugi sebagaimana dimaksud ayat (1) tidak
berlaku bagi tenaga kesehatan yang melakukan tindakan
penyelamatan nyawa atau pencegahan kecacatan
seseorang dalam keadaan darurat.

9
TIMBULNYA GUGATAN/ SENGKETA MEDIK DI RS

Kesalahpahaman
Perbedaan penafsiran
Ketidak puasan
Ketersinggungan
Kecurigaan
Tindakan yang tidak patut, curang atau tidak jujur
Kesewenang-wenangan atau ketidakadilan
Terjadinya keadaan-keadaan yang tidak terduga
Adanya kerugian dipihak pasien
Komplain (tertulis atau tidak tertulis)
Somasi (pasien atau melalui lawyer) 10
Sengketa Medik/Gugatan

Perbedaan Kepentingan antara kedua pihak/lebih

Yang merasa dirugikan dan tidak Yang merasa dirugikan dan


puas hanya meredam perasaan tidak puas atau menyatakan
atas keprihatinan secara langsung

Bukan Sengketa Sengketa

Health Provider VS Health Receiver


(Pemberi Pelayanan VS Penerima Pelayanan)
11
Terjadi gap atau kesenjangan antara yang
diharapkan (expected) dengan yang terjadi (fact)
NORMA PENEGAKKAN HUKUM

MATERIL FORMIL
KUHPIDANA KUHAP
KUHPERDATA RIB/HIR/HUKUM ACARA PERDATA
UU PRAKTIK KEDOKTERAN UU PRAKTIK KEDOKTERAN
UU KESEHATAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN
UU RUMAH SAKIT TATA CARA PENEGAKAN DISIPLIN
PERATURAN MENTERI KESEHATAN TATA CARA PENEGAKAN ETIK
DSB

12
STANDAR MATERIIL DISIPLIN
TENAGA KESEHATAN

Standar Profesi

Standar Pelayanan

SPO / SOP

Norma Rekam Medis

Norma Informed Consent

Norma Kerahasiaan

Dsb 13
PERTANGGUNGJAWABAN DLM PELAYANAN KESEHATAN

Manajemen Sarana Kes (RS)


(Public liability) - Perdata
Pertanggung - Adm
Jawaban
Profesional Tenaga Prof (Pelaku)
(Medical liability) - Perdata
- Pidana
- Administrasi

14

14
Teori Kehendak
- Dengan Sengaja
(Dolus)
Teori Pengetahuan

MALAPRAKTEK
(Praktek Buruk)
- Tidak Sengaja (Culpa) atau
Kelalaian (Negligence) Culpa lata
(berat)
Culpa levis
(ringan)
-Bertentangan dengan :
- Etik, Moral
- Hukum, aturan yang berlaku
- Standar profesi medik
- Kurangnya pengetahuan
15

15
PERDATA Kewajiban yang dilanggar
Tindakan yang tidak wajar

PIDANA Standar yang dilanggar


Timbul Resiko
Acuh tak acuh, sembarangan

KELALAIAN (NEGLIGENCE) Sikap kurang hati-hati menurut ukuran


yang wajar, acuh tak acuh, kurang
peduli

UNSUR Ada suatu kewajiban


Melanggar standar
Ada kerugian
Tindakan dibawah standar umum
16
MALPRACTICE
PROFESSIONAL MISCONDUCT OR UNREASONABLE
LACK OF SKILL.
FAILURE OF ONE RENDERING PROFESSIONAL
SERVICES TO EXERCISE THAT DEGREE OF SKILL AND
LEARNING COMMONLY APPLIED UNDER ALL THE
CIRCUMSTANCES IN THE COMMUNITY BY THE
AVERAGE PRUDENT REPUTABLE MEMBER OF THE
PROFESSION WITH THE RESULT OF INJURY, LOSS OR
DAMAGE TO THE RECIPIENT OF THOSE SERVICES OR
TO THOSE ENTITLED TO RELY UPON THEM.
17
BLACKS LAW DICTIONARY
17
Definisi Malpraktek Medis
(World Medical Association 1992)

Medical malpractice involves the physician failure to


conform the standard of care for treatment of the
patient condition, or lack of skill or negligence in
providing care to the patient which is the direct cause
of an injury to the patient

Malpraktek medis berhubungan dengan kegagalan


tenaga medis dalam melakukan prakteknya sesuai
dengan standar pelayanan terhadap kondisi pasien,
atau kurangnya kemampuan atau ketidakpedulian
dalam penyediaan pelayanan terhadap pasien yang
menjadi penyebab utama terjadinya cedera terhadap

pasien 18
18
MALPRAKTEK

MISCONDUCTS sikap buruk


misal : Penahanan Pasien, Buka Rahasia Kedokteran Tanpa Hak, Aborsi
Ilegal, Euthanasia, Penyerangan Seksual, Keterangan Palsu,
Praktek Tanpa Izin

NEGLIGENCE kelalaian (kurang hati-hati, kurang peduli)


- Malfeasance (melakukan tindakan tidak layak, lalai membuat
keputusan)
- Misfeasance (melakukan pilihan yang tidak tepat, lalai eksekusi)
- Nonfeasance (tidak melakukan kewajiban)

LACK OF SKILL - kekurangan kemampuan


- Dibawah standar kompetensi
19
- Di luar kompetensi (bukan kompetensi / kewenangan)
19
MISCONDUCT
FRAUD / MISREPRESENTASI
PELANGGARAN STANDAR SECARA SENGAJA
(DELIBERATE VIOLATION)
PIDANA UMUM:
KETERANGAN PALSU
PENAHANAN PASIEN
BUKA RAHASIA KEDOKTERAN TANPA HAK
ABORSI ILEGAL
EUTHANASIA
PENYERANGAN SEKSUAL
20

20
BENTUK KELALAIAN
MALFEASANCE
MELAKUKAN TINDAKAN YG MELANGGAR (UNLAWFUL / IMPROPER)
SEJAJAR DENGAN ERROR OF PLANNING
MIS. TINDAKAN MEDIS TANPA INDIKASI
MISFEASANCE
IMPROPER PERFORMANCE YG AKIBATKAN CEDERA
SEJAJAR DENGAN ERROR OF EXECUTION
MIS. TINDAKAN MEDIS TAK SESUAI PROSEDUR
NONFEASANCE
GAGAL MELAKUKAN TINDAKAN YG MERUPAKAN KEWAJIBAN

21
LACK OF SKILL
KOMPETENSI KURANG ATAU DI LUAR KOMPETENSI /
KEWENANGAN
SERING MENJADI PENYEBAB ERROR ATAU KELALAIAN
SERING DIKAITKAN DENGAN KOMPETENSI INSTITUSI (LOCALITY
RULE, LIMITED RESOURCES)
KADANG DAPAT DIBENARKAN PADA SITUASI-KONDISI LOKAL
TERTENTU

22

22
UNSUR KELALAIAN

DUTY OF CARE KEWAJIBAN PROFESI


(KEWAJIBAN TIDAK
DILAKSANAKAN) KEWAJIBAN DENGAN PASIEN

DECLERATION OF CARE
(PENYIMPANGAN PELANGGARAN KEWAJIBAN
KEWAJIBAN)

DAMAGES (KERUGIAN) CEDERA, MATI ATAU KERUGIAN

HUBUNGAN SEBAB-AKIBAT /
DIRECT CAUSIALSHIP
CAUSALITAS 23
PERSPEKTIF UNSUR PIDANA

1. Harus memenuhi unsur delik pidana


2. Adanya sikap batin yang salah :
a. Kesengajaan (intensional)
b. Kecerobohan (Recklessness)
c. Kealpaan / Kurang hati-hati (Negligence)

24

24
Perspektif Hukum Perdata
Dokter dianggap bertanggung jawab bila :
Melakukan wanprestasi (pasal 1239 KUHP Perdata)
Melakukan perbuatan melawan hukum (pasal 1365 KUHP Perdata)
Melakukan kelalaian sehingga mengakibatkan kerugian (pasal 1366
KUHP Perdata)
Melalaikan pekerjaan sebagai penanggung jawab (pasal 1367 (3)
KUHP Perdata)

Tindakannya :
Tidak melakukan yang wajib dilakukan
Melakukan kewajiban tetapi terlambat
Melakukan tapi tidak sempurna
Melakukan yang tidak seharusnya
25
Perspektif Etik Profesi
a. Pelanggaran Etik Murni
Menarik imbalan yang tidak wajar
Mengambil alih pasien tanpa persetujuan
Memuji diri sendiri di hadapan pasien
Tidak mengikuti pendidikan berkesinambungan
Nakes mengabaikan kesehatan sendiri

b. Pelanggaran Etikolegal
Pelayanan Nakes di bawah standar
Menerbitkan surat keterangna palsu
Membuka rahasia jabatan atau Rahasia Medis
Pelecehan seksual

26
DASAR GUGATAN SECARA PERDATA

Gugatan dugaan malpraktek umumnya Perbuatan Melawan Hukum

Ps. 58 UU/2009 UU Kesehatan (Ganti Rugi)


Ps. 46 UU 44/2009 Tentang Rumah Sakit (Ganti Rugi)
Ps. 1365 KUH Perdata (PMH dpt diminta ganti rugi atas kelalaian)
Ps. 1366 KUH Perdata (Ganti rugi akibat kelalaian / kurang hati-hati)
Ps. 1367 KUH Perdata (Atasan bertanggung jawab atas tindakan
bawahan)

Tuntutan Ganti Rugi :


- Materil : (Biaya yang diberlakukan)
- Imateril : (Pengganti rasa sakit, rasa malu, sedih, penderitaan batin,dll)
27
DASAR HUKUM TUNTUTAN PIDANA

Mulai digeser ke kasus pidana


Keluarga melapor ke Polisi Kejaksaan, Pengadilan
Dasar KUHP :
- 359, kelalaian menyebabkan meninggal
- 360, kelalaian menyebabkan luka berat
- 304, membiarkan orang yang perlu pertolongan
- 349, aborsi
- 344, euthanasia
- 284, penyerangan seksual
- 267-268, keterangan palsu
- 322 jo PP 10/66, membocorkan rahasia kedokteran
28
SIAPA YANG DIGUGAT

TENAGA KESEHATAN YANG BERSANGKUTAN


ATASAN (Berlaku tanggung jawab manajemen)
YANG IKUT MERAWAT(Rawat bersama, Pernah
dikonsulkan, Anestesist dll)
PIMPINAN SARANA KESEHATAN
OTORITAS KESEHATAN
Dinkes Kab / Kota
Dinkes Provinsi
Dirjen
Menteri
29
DAMPAK GUGATAN

CITRA SARANA KESEHATAN MENURUN


REPUTASI TENAGA KESEHATAN TERCEMAR
TEKANAN PSIKOLOGIS (KURANG PERCAYA DIRI)
BEBAN PIKIRAN, WAKTU, BIAYA
SANKSI (ETIK & HUKUM)
TIMBUL TUNTUTAN HUKUM
Perdata
Pidana
TUN
30
Apa itu Maladministrasi

Secara umum maladministrasi diartikan sebagai perilaku atau


perbuatan melawan hukum dan etika dalam suatu proses
administrasi pelayanan publik, yakni meliputi penyalahgunaan
wewenang/jabatan, kelalaian dalam tindakan dan pengambilan
keputusan, pengabaian kewajiban hukum, melakukan penundaan
berlarut, tindakan diskriminatif, permintaan imbalan dan lain-lain
Maladministrasi
(UU No. 37 Thn 2008 tentang Ombudsman RI)

Perilaku atau perbuatan melawan hukum, melampaui


wewenang, menggunakan wewenang untuk tujuan lain dari
yang menjadi wewenang tersebut, termasuk kelalaian atau
pengabaian kewajiban hukum dalam penyelenggaraan
pelayanan publik yang dilakukan oleh Penyelenggara Negara
dan pemerintahan, termasuk perseorangan yang membantu
pemerintah memberikan pelayanan publik yang menimbulkan
kerugian materiil dan/atau imateriil bagi masyarakatt dan
orang perseorangan (Pasal 1, Butir 37/2008)
Maladministrasi:

1. Perilaku dan perbuatan melanggar hukum


2. Perilaku dan perbuatan melampaui wewenang
3. Menggunakan wewenang untuk tujuan lain
4. Kelalaian
5. Pengabaian hukum
6. dalam penyelenggaraan publik,
7. dilakukan oleh penyelenggara negara atau pemerintahan
termasuk pegawai
8. menimbulkan kerugian materiil dan/atau imateriil
9. bagi masyarakat dan orang-perseorangan
Bentuk Tindakan Maladministrasi (1)
melakukan sesuatu yang bertentangan dengan
Misconduct kepentingan kantor

praktek-praktek kebohongan, tidak jujur terhadap


Deceitful Practice publik

Penyalahgunaan wewenang yang dimilikinya untuk


Korupsi memperkaya diri sendiri maupun orang lain

Defective Policy Kebijakan yang tidak berakhir dengan implementasi


Implementation

Indecision Tidak adanya keputusan yang jelas atas suatu kasus

Pelayanan yang berbelit-belit dan memakan waktu


Red Tape lama

Pengunaan kata-kata terlalu banyak, banyak janji tapi


Cicumloution tidak ditepati
Bentuk Tindakan Maladministrasi (2)
Rigidity Pelayanan publik yang kaku dan tidak fleksibel

Phsycophancy Menjilat atasan, gejala Asal Bapak Senang

Over Staffing Pembengkakan jumlah staff

Paperasserie Pengunaan banyak kertas dan banyak formulir-formulir

Defective Pemeriksaan keuangan yang cacat, pelaporan keuangan


yang tidak sebagaimana mestinya, ada pelaporan
Accounting keuangan ganda untuk kepentingan mengelabui
Bentuk Lain Tindakan Maladministrasi (1)
Ketepatan Waktu

Penundaan berlarut
Tidak menangani
Melalaikan Kewajiban

Keberpihakan terhadap pihak tertentu

Persekongkolan
Kolusi dan Nepotisme
Bertindak tidak adil
Nyata-nyata berpihak

Pelanggaran Hukum

Pemalsuan: Meniru sesuatu secara tidak sah


Proses pemberian pelayanan umum secara sengaja melakukan
tindakan yang menyalahi ketentuan perundang-undangan
Bentuk Lain Tindakan Maladministrasi (2)
Perbuatan Melawan Hukum

Di luar kompetensi
Tidak Kompeten
Intervensi
Penyimpangan Prosedur

Sikap Arogansi

Bertindak sewenang-wenang
Penyalahgunaan wewenang
Bertindak tidak layak / tidak patut

Korupsi Aktif

Permintaan Imbalan
Penguasaan tanpa hak
Penggelapan Barang Bukti
Upaya Pencegahan Maladministratif (1)

1. Menciptakan pemerintahan yang efektif, efisien, jujur, terbuka, bersih, serta


bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme
2. Mencegah dan menghapuskan penyalahgunaan wewenang oleh aparatur
penyelenggara negara dan pemerintahan
3. Meningkatkan mutu pelayanan di segala bidang
4. Meningkatkan kinerja dan performa dari pejabat, pegawai / staff
5. Penegakan hukum berjalan searah dan sebanding
6. Menjawab tantangan dan harapan dalam membangun tatanan baru,
sehingga mampu menghadapi perubahan dan kemajuan di segala bidang
Upaya Mencegah Kasus Maladministrasi (2)
Perilaku Pejabat, Pegawai / Staff

Adil dan tidak diskriminatif


Cermat, teliti
Santun dan ramah
Tegas, andal, dan tidak memberikan putusan yang berlarut-larut
Profesional
Tidak mempersulit
Patuh pada perintah atasan yang sah dan wajar
Menjunjung tinggi nilai-nilai akuntabilitas
Tidak membocorkan informasi atau dokumen yang wajib
Terbuka dan mengambil langkah yang tepat untuk menghindari konflik
kepentingan
Tidak menyalahgunakan sarana dan prasarana serta fasilitas pelayanan
publik
Tidak memberikan informasi salah dan berbelit-belit
Tidak menyalahgunakan informasi, jabatan, dan/atau kewenangan yang
dimiliki
Sesuai dengan kepantasan
Tidak menyimpang dari prosedur dan pedoman kerja
PENUTUP

1. Malpraktek dan atau Maladministrasi adalah Perbuatan


melawan hukum yg terjadi karena adanya pelanggaran /
kelalaian terhadap sesuatu yang seharusnya dilakukan tapi
tidak dilakukan dan juga karena terjadi kesenjangan apa yg
diharapkan dengan fakta .
2. Perbuatan melawan hukum dapat ditindak secara
Perdata,Pidana dan Administrasi ( TUN )
3. Upaya pencengahan kasus Malpraktek dan atau Maladministrasi
dengan menyusun Standar,Prosedure,Pedoman (SOP/SPO) dan
Penerapan aturan yg dilakukan secara terus menerus

40

Anda mungkin juga menyukai