Anda di halaman 1dari 12

Checklist Method

Kelompok 3:
Helena Krishardianti (1210713061)
Siti Widhiarsih (1310713007)
Fajar Ardhi (1310713044)
Tria Febriana (1310713062)
Winarti (1310713076)
Nissa Izatta (1310713083)
Dwi Arwandi Yogi Saputra (1310713108)
Definisi Check list
Checklist adalah salah satu cara yang paling
sederhana yang lazim digunakan untuk mengurangi
kesalahan atau bahkan kegagalan yang dapat
ditimbulkan oleh keterbatasan memori dan perhatian
manusia. Cara ini membantu untuk memastikan
konsistensi dan kesempurnaan dalam melaksanakan
suatu tugas atau kegiatan. Contoh yang paling
sederhana adalah to do list sedangkan contoh yang
lebih kompleks dapat berupa jadwal, yang menjabarkan
tugas-tugas berdasarkan waktu dan faktor berpengaruh
lainnya.
Check list
Checklist sering dipresentasikan dalam bentuk daftar tugas
dengan checkboxes di sebelah kiri daftar tugas tersebut, kemudian
tanda centang diberikan dalam checkboxes tersebut setelah tiap-
tiap daftar tugas tersebut selesai dilaksanakan.
Banyak hazard dapat diidentifikasi dengan menggunakan
checklist.
Checklist digunakan sebagai cara untuk mengetahui kondisi awal
pada suatu kondisi yang meliputi aspek-aspek safety. Teknik ini
dapat digunakan untuk mengevaluasi perangkat peralatan, fasilitas,
konsep disain atau prosedur operasi (Diberadinis,1999).
Fungsi Checklist
Sebagai Inventory (alat pencatat hasil observasi yang
digunakan seseorang dalam mengamati diri sendiri/
pengguna daftar cek selain sebagai obsever juga sebagai
observee).
Sebagai alat pencatat hasil observasi (pengguna daftar cek
hanya sebagai obsever).
Prosedur Umum Membuat
Checklist
Banyak hazard dapat diidentifikasikan dengan menggunakan
checklist. Prosedur umum untuk membuat checklist adalah
sebagai berikut :

1. Tentukan sasaran dari checklist. Apa tujuannya, dimana akan


digunakan, dan hasil apa yang diharapkan? Yang paling
penting adalah hal-hal apa saja yang tidak dapat di capai
dengan hanya menggunakan metode ini, dan metode apa lagi
yang diperlukan? Kenali keterbatasan tersebut sebelum
memulai
2. Identifikasi cakupan wilayah keahlian yang diperlukan dalam
checklist, dan pilih orang-orang yang berkompetensi dalam
masing-masing bidang.
Lanjutan
3. Mulailah kembangkan checklist. Kemudian bagilah
project tersebut ke dalam beberapa subsistem untuk
memudahkan analisis.
4. Ambillah penilaian independen dari manajer atau
project engineer berpengalaman. Langkah ini sangat
krusial untuk mengidentifikasi kemungkinan
kelebihan prediksi atau bahkan kelalaian menentukan
prediksi.
5. Perbaharui checklist jika diperlukan, ketika informasi-
informasi tambahan tentang project tersebut diperoleh.
Kelebihan dan Kekurangan Checklist
Kelebihan Checklist

1. Komprehensif (dapat mencakup beberapa area dalam satu


checklist).
2. Efesien dalam waktu dan pengerjaannya.
3. Kemudahannya untuk dilaksanakan sehingga dapat dilakukan
oleh siapapun dalam unit atau organisasi
4. Mudah digunakan oleh penggunanya dan membantu
pengguna untuk mengingat kembali data yang pernah
muncul di masa lalu.
Kekurangan Checklist

1. Karena tidak memiliki standar khusus, item-item dalam


checklist sangat tergantung pada pengetahuan dan pengalaman
para penyusun checklist. Oleh karena itu, pemilihan personel
penyusun checklist sangat menentukan keberhasilan project.
2. Checklist hanya merupakan yes or no question yang tidak
dapat menggambarkan secara detail efisiensi dari suatu
subsistem dalam project yang dilaksanakan.
3. Checklist tidak dapat mengurutkan skala prioritas (rangking)
suatu hazard.
4. Apabila checklist disusun oleh orang yang kurang
berpengalaman, kemungkinan terlewatnya suatu hazard
menjadi lebih besar.
Contoh Check list
Kesimpulan
Metode ini dapat digunakan untuk mengidentifikasikan
risiko dan efektivitas pengendalian internal sesuai dengan
kebutuhan unit atau organisasi. Pemilik risiko diminta untuk
membubuhkan tanda centang dalam formulir checklist
dalam rangka memlih risiko maupun pengendalian internal
yang dipandang relevan dengan konteks. Keluaran dari
checklist adalah daftar risiko yang saat ini dihadapi dan atau
pengendalian internal yang perlu dikembangkan/dibangun
berdasarkan tinjauan yang dilaksanakan oleh pemilik risiko,
bukan hasil tinjauan terhadap register risiko maupun daftar
kontrol atau kegagalan kontrol.
TerimaKasih

Anda mungkin juga menyukai