Anda di halaman 1dari 38

Ikatan kimia

Ricin Nanotube
Annullene, C18H18
Area ikatan kimia

Deskripsi klasik Deskripsi kuantum

Ikatan ionik Ikatan ionik


Ikatan kovalen Ikatan kovalen
Bentuk molekul Bentuk molekul
Ikatan komplek koordinasi Ikatan komplek koordinasi
Interaksi spektrokopi Interaksi spektrokopi
Aplikasi mutakhir Aplikasi mutakhir
Deskripsi klasik: ikatan ionik
Kation
Energi ionisasi, kemampuan untuk melepaskan elektron
Elektron Na lepas

Ikatan karena beda


muatan

Anion
Afinitas elektron, kemampuan untuk menambah
elektron

Natrium Klorina Garam

Garam NaCl yang stabil


Deskripsi klasik: ikatan ionik

Energi potensial
R

Keadaan ionik
Perhitungan termokimia pembuatan garam NaCl

Energi ini setara dengan energi lattice


Deskripsi klasik: ikatan ionik
Gaya atraktif/intermolekul
Ion Cl dan ion Na adalah ion
negatif dan positif yang sangat
kuat
Akibatnya menghasilkan ikatan
ion yang kuat dan gaya
atraktif yang jugaionkuat
ion klorina natrium

Susunan sifat padatannya juga


kuat
Susunan kuat ini terus berulang
Ikatan ionik dan dikenal sebagai bentuk
lattice
Bentuk lattice ini memiliki energi
lattice sebesar
-780 kJmol-1
Ikatan ionik terjadi bila
perbedaan
elektronegatifitas yang
sangat tinggi antar atomnya
Model garam NaCl
Deskripsi kuantum: Ikatan ionik
Tabel periodik unsur (cuplikan)

ion bermuatan positif, ion bermuatan negatif,


kehilangan elektron kenaikan elektron
Deskripsi kuantum: ikatan ionik

Kation Anion
Atom cenderung melepaskan Atom cenderung menerima elektron
elektron Dalam tabel periodik berkala,
Dalam tabel periodik berkala, merupkan golongan p (principal)
merupkan golongan s (sharp) yang yang memiliki sub-kulit elektron np
memiliki sub-kulit elektron ns Konfigurasi elektron Cl:
Konfigurasi elektron Na:

Muncul konsep isoelektronik, Isoelektronik juga dimiliki oleh


konfigurasi elektronnya sama. ion klorin konfigurasi elektronnya
sama.
Deskripsi kuantum: ikatan ionik
Tabel periodik unsur

sharp pricipal diffuse fundamental


Deskripsi kuantum: ikatan ionik

Orbital s (sharp)
atau sub-kulit s
yang hanya
memiliki satu
orbital yang
berupa bola
Sharp berasal
dari bahasa
ilmiah Yunani
untuk cahaya
Sharp orbital yang berarti
terang benderang
Deskripsi kuantum: ikatan ionik

Orbital p
(principal) atau
sub-kulit p yang
memiliki tiga
orbital yang
berupa bola
kembar
Principal berasal
dari bahasa
ilmiah Yunani
untuk cahaya
yang berarti
teguh
Principal orbital
Deskripsi klasik: ikatan kovalen
Klor Ikatan kovalen,
penggunaan elektron
bersama guna
meningkatkan kestabilan
Brom elektron, tanpa perlu
melepaskan elektron.
Pemakaian diagram Lewis
pada pembentukan ikatan
elektron pengikat kovalen. Perhatikan warna
hijau dari masing-masing
atom

Ilustrasi konfigurasi elektron atom Br dan Cl

Energi ikatan kovalen dijelaskan


dengan konsep energi potensial
diagram dot-cross Lewis
Deskripsi klasik: ikatan kovalen

Ikatan kovalen sangat dipengaruhi


oleh bilangan ikatan atau valensi,
bila suatu atom mengadakan reaksi
Ikatan kovalen juga terdapat dalam
molekul ion, terutama senyawa-
senyawa ligan anorganik
Ikatan kovalen polar sangat
Ilustrasi kovalen pada CH4 dipengaruhi oleh perbedaan
elektronegatifitas penyusunnya
Perbedaan elektronegatifitas atom-
atom penyusun ikatan kovalen akan
berpengaruh pada kepolaran
molekulnya dan muncul konsep
ikatan kovalen polar
Deskripsi klasik: ikatan
kovalen
Lewis

Lewis

BrCl ikatan
tunggal

diagram Lewis konsep garis


atau struktur diagram
Ikatan kovelan pada O2
2 pasang elektron bersama

ikatan rangkap
Deskripsi klasik: ikatan kovalen
Lewis
Ikatan kovalen pada N2
2 pasang elektron bersama

ikatan rangkap tiga

Ikatan kovelan pada H2O


Pasangan e bebas

Pasangan ikatan

Ikatan kovalen pada H2O menghasilkan konsep pasangan elektron


bebas. Pasangan bebas ini akan menghasilkan ikatan hidrogen
(bukan ikatan kimia)
Deskripsi klasik: ikatan kovalen
Lewis
Ikatan kovelan pada NH3
Pasangan e bebas

Pasangan ikatan

Ikatan kovelan pada CO2


Pasangan ikatan

Pasangan ikatan

Ikatan kovelan pada HCN

Pasangan ikatan
Deskripsi klasik: ikatan kovalen
Lewis
Ikatan kovalen pada CO

Ikatan kovalen datif Ikatan


kovalen
koordinasi

Ikatan kovalen pada CO menghasilkan konsep


pasangan elektron koordinasi. Pasangan ini akan
menghasilkan ikatan kovalen yang berasal dari salah
satu atom penyusun molekul
Ikatan kovalen koordinasi digunakan secara luas pada
ilmu kimia anorganik, khususnya pada konsep senyawa
komplek
Deskripsi klasik: ikatan kovalen
Energi potensial
Energi potensial, penting
Energi potensial untuk menjelaskan sifat-
sifat dari suatu ikatan
Cl Br daerah tolakan kovalen atau ikatan lainnya
Konsep energi potensial
energi ikatan kovalen menjelaskan apa saja, misal
Ikatan kovalen optimum energi ikat dan panjang ikat
radius suatu senyawa
Konsep energi potensial
Cl Br adalaj konsep matematis
yang telah dikembangkan
panjang ikatan
oleh banyak ilmuan, misal
Cl Br Coulomb, Leonard-Jones,
dll
Deskripsi klasik: ikatan kovalen
Energi potensial
Energi potensial senyawa H2

Energi potensial

Cl Br daerah tolakan

energi ikatan kovalen


Ikatan kovalen optimum Ikatan kovalen sejati
radius

Cl Br
Energi potensial senyawa H2, menghasilkan
energi ikatan H-H
panjang sebesar 436 kJ mil-1 dan panjang
ikatan
Cl Br ikatan H-H sebesar 0,074nm
Deskripsi klasik: ikatan kovalen
Valensi
Derajat valensi atom-atom (Cuplikan Tebel periodik unsur)

Angka biru adalah harga valensi atom yang akan menentukan


bilangan ikatannya
Valensi akan sangat mempengaruhi ikatan kimia dan
kepolaran ikatan kovalen suatu molekul ion
Deskripsi klasik: ikatan kovalen
Valensi

Molekul ion muatan valensi


valensi, akan
menghasilkan
hubungan antara
valensi, muatan listrik
dan kepolaran
molekul ion
Harga valensi pada
molekul ion juga
menentukan bilangan
ikatan molekul ion itu
sendiri
Muatan listrik suatu
molekul ion setara
sengan harga
valensinya
Deskripsi klasik: ikatan kovalen
Molekul ion
Ikatan kovalen OH-

Ikatan kovalen pada OH- menghasilkan


konsep molekul ion
Ikatan O-H tetap ikatan kovalen
Molekul bermuatan karena adanya
penambahan elektron yang berasal dari
Pasangan ikatan kation yang tertangkap oleh etom O.

Gambarkan diagram Lewis untuk


molekul ion berikut:

Penambahan elektron
Deskripsi klasik: ikatan kovalen

Elektronegatifitas atom

Ikatan ion Penurunan daya tarik elektron Ikatan kovalen

Ikatan ionik Ikatan kovalen


Ikatan ionik kuat terjadi karena beda Ikatan kovalen murni terjadi karena
muatan yang tajam pada saat satu penggunaan bersama elektron
atom kehilangan elektron dan secara seimbang
ditangkap atom lain Ikatan kovalen polar terjadi karena
Ikatan ionik lemah terjadi karena penggunaan bersama elektron
beda muatan yang kurang tajam secara tidak seimbang dan
pada saat satu atom kehilanga membentuk karakter ionik
elektron dan ditangkap atom lain
dan membentuk karakter kovalen Mengapa timbul masalah dua
karakter ini?
Deskripsi klasik: ikatan kovalen

Elektronegatifitas atom/ion
Karakter ikatan
karakter ikatan muncul
karena perbedaan
elektronegatifitasnya dan
sangat menentukan tipe
ikatan atau daya tarik
Ikatan kovalen H2O berkarakter ionik elektronnya
Elektronegatifitas
dinyatakan dengan
Ikatan ionik lambang , semakin
MgF2 lebih besar semakin besar
berkarakter pula tarikan elektronnya
kovalen Ukuran/skala harga ini
daripada ikatan pertama kali diusulkan
ionik MgS oleh Linus Pauling,

MgS
Deskripsi klasik: ikatan kovalen

Elektronegatifitas atom/ion

Linus Pauling, mengusulkan harga


usulan skala antara derajat
elektronegatifitas atom antara = 0
sampai = 4
Pada skala Pauling, atom yang paling
tinggi adalah F, = 4. aom yang paling
Pauling rendah adalah Cs, = 0,7
Semakin besar harga semakin besar
karakter ioniknya
Karakter ionik > 50% bila > 1,7
Deskripsi klasik: ikatan kovalen

Elektronegatifitas atom/ion
golongan Jari-jari

periode
Elektronegati
fitas naik
dalam satu
periode pada
arah ke
kanan
Elektronegati
fitas turun
dalam satu
golongan
pada arah ke
bawah

Elektronegatifitas bertambah bila Harga elektronegatifitas, ,


elektron valensi bertambah versi Pauling
jari-jari atom berkurang
Deskripsi klasik: ikatan kovalen

Kepolaran ikatan kovalen

Perbedaan elektronegatifitas atom-atom


penyusun molekul akan mempengaruhi
Ikatan kovalen kepolaran ikatan kovalennya
sesungguhnya
Misal pada H2 yang non-polar, maka ikatan
kovalennya 100%, atau ikatan kovalen non-
polar
Pada H2O yang polar, maka ikatan kovalennya
kurang kovalen atau bisa disebut ikatan
kovalen polar. Artinya ada tarikan ikatan ke
arah atom O
Daya tarikan ikatana kovalen ini bergantung
pada
tidak terlalu
Ikatan kovalen 1. jari-jari atom
2. besar muatan ion/molekul ion
Deskripsi klasik: ikatan kovalen

Kepolaran ikatan kovalen


Jari-jari atom
Jari-jari atom semakin kecil maka tarikan
elektron semakin besar

>

Elektron valensi
Elektron valensi semakin besar maka tarikan
elektron semakin besar

<
ikatan kovalen polar HCl Ikatan kovalen polar
Ikatan kovalen polar adalah ikatan dari
penggunaan elektron bersama secara tidak
seimbang
Deskripsi klasik: ikatan kovalen

Kepolaran ikatan kovalen

atom jari-jari elektron valensi polaritas ikatan

& < >

& > sama

& identik <

& < >


ikatan kovalen polar
Deskripsi klasik: bentuk
molekul
Bentuk molekul penting untuk dapat
menginterpretasikan sifat fisik dan kimianya
Hal ini penting karena dapat
memprediksikan sudat dan panjang ikatan
Salah satu teori yang dapat menjlaskan
konsep ini adalah teori: VSEPR (valence
shell electron pairs repel)
Konsep ini mengandung pengertian bahwa
pasangan elektron bebas atau lone pairs
memposisikan dirinya tetap berada dalam
suatu kerangka sedemikian rupa sehingga
dapat mengurangi daya tolakan antar
pasangan elektron

VSEPR: oktahedral
Deskripsi klasik: bentuk molekul
Bentuk molekul

Untuk menentukan geometri molekul, maka dalam teori VSEPR berlaku:

jumlah atom yang terikat jumlah line pairs


SN
pada atom pusat pada atom pusat

Harga SN ini berkisar antara 2 sampai 6, yaitu:


SN= 2, bentuk: linear

SN= 3, bentuk: planar trigonal

SN= 4, bentuk: tetrahedral

SN= 5, bentuk: bipiramidal trigonal

SN= 6, bentuk: oktahedral Soal, hitunglah harga SN


untuk ion molekul IF4-
dan BrO4-?
Deskripsi klasik: bentuk molekul
Tahap bentuk molekul
Tahap pertama: Gambar
rumus struktur sehingga
tampak pasangan elektron
dari atom gugus (:) dan
ikatan kimia dengan atom Berilium kloroda
pusat melalui diagram
struktur ()
Boron florida

Metana

Fosfor klorida Sulfur florida


Deskripsi klasik: bentuk molekul
Tahap bentuk molekul
Tahap kedua: dengan asumsi konsep VSEPR, maka posisikan atom gugus
pada bentuk dan sudut ikatan yang paling mungkin
Maka ada lima bentuk yang harus diketahui:

Karbon dioksida, SN=2 3 pangan elektron ikat Boron klorida , SN=3


Linear Trigonal planar
Deskripsi klasik: bentuk molekul
Tahap bentuk molekul

4 pangan elektron ikat metana , SN=4 5 pangan elektron ikat Fosfor klorida , SN=5
Tetrahedral Trigonal bipiramidal
Deskripsi klasik: bentuk molekul
Tahap bentuk molekul

6 pangan elektron ikat Sulfur florida , SN=6


Oktahedral
Deskripsi klasik: bentuk molekul
Tahap bentuk molekul
Tengaruh ikatan rangkap:

Ikatan rangkap akan menimbulkan efek daya tolak yang besar terhadap
ikatan tunggal, misal pada molekul eter yang paling sederhana, dimana
menghasilkan sudut mengecil pada ikatan H-C-H
Efek lain dari ikatan rangkap ini adalah tidak menimbulkan bentuk putaran
torsi, atau dikenal sebagai torionally rigid

6 pangan elektron ikat Sulfur florida


Deskripsi klasik: bentuk molekul
Tahap bentuk molekul
Tahap ketiga:

Bila atom pusat mempunyai lone pairs, maka berlaku:


Tolakan antara lone pairs dan ikatan kimia dari atom pusat lebih kuat
daripada dua pasangan ikatan kimianya
Tolakan yang paling besar adalah tolakan antar dua lone pairs dari atom
pusat, atau dikenal sebagai electron-pair repulsion

NH3 H2O
Deskripsi klasik: bentuk molekul
Tahap bentuk molekul
Tolakan antara lone pairs juga akan mempengaruhi bentuk molekul yang
berbentuk ion molekul
Untuk bentuk planar trigonal maka ikatan aksialnya lebih stabil dari pada
ikatan equatorialnya
Hal ini memberi saran pada bentuk ion molekul lain, yang memiliki SN=5
atau berbentuk planar trigonal, bahwa ikatan komplek ini lebih stabil, misal
molekul: PF5, SF4, ClF3, XeF2, dll
Deskripsi klasik: bentuk molekul
Tahap bentuk molekul
Tolakan antara lone pairs, pada bentuk molekul oktahedral menghasilkan
ikatan equatorial yang lebih stabil dari pada ikatan aksialnya
Hal ini memberi saran pada bentuk ion molekul lain, yang memiliki SN=6
atau berbentuk oktahedral, bahwa ikatan komplek ini lebih stabil, misal
molekul: IF5, dll

Anda mungkin juga menyukai