PENGUKURAN TEGANGAN
IMPULS
Oleh : Kelas KE 3A
Akhirina Idah Anisa (3.22.15.0.02)
Imaduddien Ariefa (3.22.15.0.10)
Rendy Pangestuningtyas (3.22.15.0.
Tujuan pembangkitan dan
pengukuran
Pembangkitan dan pengukuran tegangan tinggi ini dimaksudkan
untuk mengadakan pengujianpengujian masalah yang kaitanya
dengan tegangan tinggi. Maksud diadakan pengujian tegangan
tinggi ini adalah :
1. Menentukan bahan yang kualitasnya tidak baik atau cara
membuatnya salah.
2. Memberikan jaminan bahwa alat-alat dapat dipakai pada tegangan
normal dalam jangka waktu yang terbatas.
3. Memberikan jaminan bahwa isolasi alat-alat listrik dapat tahan
terhadap tegangan lebih dalam waktu yang terbatas.
1. Trafo pembangkit tegangan tinggi
Trafo yang dipakai untuk membangkitkan tegangan tinggi sering disebut trafo uji. Trafo ini
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Perbandingan jumlah lilitanya lebih besar dari pada trafo daya. Hal ini sebabkan trafo uji yang
dipasang pada laboraturium tegangan yang diterapkan dengan tegangan input 127 volt sampai
220 volt sedangkan output yang harus dihasilkan adalah besarnya sampai beberapa ratus ribu
volt.
2. Kapasitas KVA-nya lebih kecil dibanding dengan trafo daya, karena untuk keperluan lompatan api
tidak perlu daya yang besar melainkan tegangan yang besar.
3. Trafo yang dipakai biasanya satu phasa, kecuali pada pengujian khusus yang memerlukan trafo
tiga phasa.
4. Satu ujung lilitannya biasanya ditanam dalam tanah untuk keperluan keamanan dan
pengamanan terhadap manusia dan alat ujinya.
5. Pada waktu merencanakan isolasi untuk trafo penguji hanya diperhitungkan isolasinya tahan
terhadap tegangan penguji yang maksimum.
2. Pembangkitan tegangan tinggi bolak balik frekwensi rendah
Trafo untuk membangkitkan tegangan tinggi dengan frekwensi rendah ini biasanya dibumikan
salah satu ujung belitan tegangan tinggi seperti telah diterangkan diatas. Trafo untuk
membangkitkan tegangan tinggi juga disebut trafo uji. Ada dua rangkaian dasar dari trafo uji
seperti ditunjukan pada gambar 1 dibawah ini :
E = belitan eksitasi
H = belitan tegangan tinggi
F = inti besi
Untuk membangkitkan tegangan yang sampai ratus ribu volt dipakai
trafo bertingkat.
3. Pembangkitan tegangan tinggi searah
Sebelum adanya diode penyearah tegangan tinggi, maka orang menggunakan generator searah.
Sekarang telah ditemukan diode tegangan tinggi sehingga orang dengan mudah untuk
konduktor yang terpasang seri pada kutup tabung hampa seperti pada gambar 2.
a. Rangkaian penyearah setengah gelombang dengan kapasitor perata maupun tanpa kapasitor
perata.
b. Rangkaian Villard
Pengukuran tegangan tinggi bolak-balik tidak seperti pengukuran tegangan rendah. Ada
a. Pengukuran tegangan tinggi dengan mengukur tegangan puncak memakai sela bola.
Sela bola dapat dipakai sebagai standar pengujian dan pengukuran tegangan tinggi,
karena pada suatu keadaan tertentu dan diameter bola tertentu serta tekanan
tertentu akan mempunyai tegangantembus tertentu pula. Jika tegangan yang
diterapkan melampaui tegangan puncak maka dalam beberapa waktu dalam
mikrodetik sela bola akan tembus. Selama selang waktu tersebut harga puncak
tegangan bolak-balik frekuensi dianggam konstan. Tegangan tembus pada udara
bebas terjadi pada harga puncak. Pada kondisi temperature dan tekanan atmosfir
yang berbeda harus dikoreksi dengan menggunakan rumus : Tegangan tembus
setempat yang dikoreksi sama dengan tegangan tembus standar dikalikan dengan
kerapatan udara. Dimana kerapatan udara ini tergantung dengan temperature dan
tekanan atmosfir
Tegangan Tinggi
Tegangan Tinggi Normal
Tegangan yang dapat ditahan oleh sistem
tersebut untuk waktu tak terhingga
Tegangan Tinggi Lebih (Gangguan)
Hanya dapat ditahan oleh sistem dalam waktu
terbatas
Tegangan Tinggi Lebih
Aperiodik
Bentuk Gelombang Tegangan: Impuls
Petir
Switching
Periodik
Bentuk Gelombang Tegangan: Sinusoidal 50 Hz
Overvoltage
Berdasarkan Kejadiannya
Alamiah
Dari luar sistem
Petir
Buatan
Dari dalam sistem
Switching
Man made overvoltage
Dasar-Dasar Pengujian TT
Kegagalan alat listrik kegagalan
Isolasinya
Kegagalan Isolasi karena :
Waktu pemakaian
Kerusakan Mekanis
Penurunan Kekuatan Dielektrik
Terkena Tegangan Lebih
Tujuan Pengujian TT
Menemukan bahan yg tidak baik
kwalitas tidak baik
Salah cara pembuatannya
Memberi jaminan
Alat-alat dapat dipakai pada tegangan normal
pada waktu yang tidak terbatas (sesuai
umur/masa pakai)
Alat-alat dapat tahan terhadap tegangan lebih
pada waktu yang terbatas.
Jenis Pengujian
Pengujian Tak Merusak (Non-Destructive)
Pengukuran Tahanan Isolasi
Pengukuran Faktor Daya Dielektrik (Tan )
Pengukuran Korona
Pengujian Merusak (Destructive)
Pengujian Ketahanan (Withstand Test)
Pengujian Pelepasan (Discharge Test)
Pengujian Kegagalan (Breakdown Test)
Voltage
1 2 3
Time
Surja hubung dan surja petir itu berbeda sumbernya dan karakteristik
bentuk gelombangnya. Kalau dari sumbernya, surja petir timbul akibat
dari arus petir. Sedangkan surja hubung timbul akibat switching
Diameter Bola (D) Jarak dari (A) Jarak dari (B) S= jarak antara
dalam cm (maks) (min) (minimum) elektroda bola
10 s/d 15 8D 6D 12S A=jarak antara titik
25 7D 5D 10S P dengan tanah
50 6D 4D 8S B=jari-jari dalam
ruangdiameter
100 5D 3.5D 7S
elektroda yang
150 4D 4D 6S bebas dari benda
200 4D 3D 6S atau bangunan lain
Cara Mengukur Tegangan Impuls
Dengan Menggunakan CRO