Anda di halaman 1dari 14

AKUNTANSI

PERTANGGUNGJAWABAN
Mata Kuliah : Akuntansi Manajemen
AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN
TRADISIONAL
Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban

Akuntansi pertanggungjawaban adalah sistem akuntansi yang


dirancang sedemikian baik sehingga dapat mencatat dan melaporkan
pendapatan dan biaya yang timbul akibat pelaksanaan suatu aktivitas
kepada manajer yang bertanggungjawab terhadap aktivitas tersebut.
Struktur Organisasi
Sistem akuntansi pertanggungjawaban diancang berdasarkan struktur organisasi
perusahaan. Penyusunan struktur organisasi tergantung pada pendekatan yang
digunakan perusahaan dalam mengelompokkan aktivitas. Aktivitas organisasi dapat
dikelompokkan berdasarkan fungsi, produk dan geografis.

Pendekatan Fungsional

Pendekatan Geografis

Pendekatan Produk
Keterkaitan Struktur Organisasi dan
Pelaporan Pertanggungjawaban
Secara umum, semakin tinggi tingkat pertanggungjawaban maka akan semakin ringkas
laporannya. Tingkat pertanggungjawaban harus ditentukan dengan baik dan konsisten
untuk semua tingkat.
Tingkat 1 adalah direktur utama yang bertanggung jawab terhadap semua kegiatan
operasional perusahaan
Tingkat 2 adalah direktur yang masing-masing membawahi sebuah divisi dan
bertanggung jawab kepada direktur utama
Tingkat 3 adalah manajer pabrik yang masing-masing membawahi sebuah pabrik dalam
divisi tertentu dan bertanggung jawab kepada direktur diatasnya
Tingkat 4 adalah kepala departemen yang masing-masing membawahi satu departemen
dalam sebuah pabrik dan bertanggung jawab kepada manajer pabrik.
Laporan Pertanggungjawaban

Menurut pandangan tradisional, laporan pertanggungjawaban memiliki dua tujuan


utama
1. Memotivasi individu mencapai kinerja yang tinggi dengan melaporkan efisiensi dan
inefisiensi kepada manajer pusat pertanggungjawaban dan atasannya.
2. Memberi informasi yang dapat membantu manajer pusat pertanggungjawaban untuk
mengidentifikasi inefisiensi sehingga mereka dapat mengendalikan biaya menjadi
lebih efisien.
Karakteristik Laporan Pertanggungjawaban
1. Laporan harus sesuai dengan struktur organisasi.
2. Laporan harus konsisten bentuk dan isinya setiap diterbitkan.
3. Laporan harus tepat waktu.
4. Laporan harus diterapkan secara teratur.
5. Laporan harus mudah dipahami.
6. Laporan memuat perincian yang memadai, tetapi tidak berlebihan.
7. Laporan harus menyajikan data perbandingan (membandingkan anggaran atau
standar yang sudah ditentukan dengan hasil sesungguhnya).
8. Laporan harus analitis.
9. Laporan untuk manajer operasi harus menyajikan informasi mengenai unit fisik
sekaligus jumlah rupiahnya.
ANALISIS PENYIMPANGAN
& ANGGARAN FLEKSIBEL
Penyusunan Anggaran Fleksibel
Anggaran yang disesuaikan dengan tingkat aktivitas yang sesungguhnya disebut
anggaran fleksibel (flexible budget). Biaya dianggarkan pada aktivitas sesunggunya
dapat digunakan untuk menghitung penyimpangan penegluaran dan kapasitas
menganggur. Penyimpangan tersebut digunakan untuk mengevaluasi kinerja
departemen atau pusat biaya.
Penyimpangan pengeluaran (spending variance) adalah perbedaan antara biaya
sesungguhnya dengan biaya dianggarkan pada aktivitas sesungguhnya.
Yang dihitung dengan rumus:

Penyimpangan pengeluaran = biaya sesungguhnya biaya dianggarkan


pada aktivitas sesungguhnya
= biaya sesungguhnya {(tarif tetap x
tingkat aktivitas dianggarkan) + (tarif
variabel x tingkat aktivitas
sesungguhnya)}
Penyimpangan kapasitas menganggur (idle capacity variance) adalah perbedaan antara
biaya dianggarkan pada tingkat aktivitas sesungguhnya dengan biaya yang dibebankan ke
produk yang dihasilkan selama satu periode.
Yang dihitung dengan rumus:

Penyimpangan kapasitas = biaya dianggarkan pada tingkat aktivitas


menganggur sesungguhnya biaya yang dibebankan
= {(tarif tetap x tingkat aktivias dianggarkan) +
(tarif variabel x tingkat aktivitas sesungguhnya)}
{(tarif tetap x tingkat aktivitas sesungguhya) +
(tarif variabel x tingkat aktivitas sesungguhnya)}
= (tarif tetap x tingkat aktivitas dianggarkan)
(tarif tetap x tingkat aktivitas sesungguhnya)
= (tingkat aktivitas dianggarkan tingkat aktivitas
sesungguhnya) tarif tetap
AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN-
PENDEKATAN ALTERNATIF
Perilaku Disfungsional Manajer
Hal-hal yang dapat menimbulkan perilaku disfungsional:
1. Manajer cenderung mengutamakan kepentingan sendiri.
2. Manajer memusatkankan perhatian pada pencapaian anggaran.
3. Manajer memusatkan perhatian pada target jangka pendek.
4. Manajer yang pandai memanipulasi akan sukses.
Kegunaan Informasi bagi Manajer
Menurut akuntansi pertanggungjawaban tradisional, biaya yang terjadi untuk
menjalankan aktivitas bisnis harus dilaporkan kepada manajer yang mengendalikan
aktivitas bisnis. Penyimpangan harus dilaporkan dengan tujuan:
1. Menjaga agar manajer bertanggungjawab terhadap terjadinya biaya.
2. Memberikan informasi yang berguna bagi manajer pusat pertanggungjawaban
dalam upaya mengendalikan aktivitas bisnis menjadi lebih efisien.

Anda mungkin juga menyukai