ILMU QIRAAT

ILMU QIROAT IALAH ILMU BAHAS TENTANG

TATA CARA PENGUCAPAN KATA AL-QURAN,
CARA PENYAMPAIANNYA, BAIK YANG
DISEFAKATI (ULAMA AHLI AL-QURAN) MAUPUN
YANG BEDA PENDAPAT, DENGAN MENISBATKAN
SETIAP WAJAH BACAANNYA KEPADA SEORANG
IMAM QIROAT.
• QIRAAT MASDAR DARI KATA ‘QARA’A”. = MEM-
BACA/CARA MEMBACA. SECARA ISTILAH:

• AZ-ZARKANI= MAZHAB YG DIANUT SEORG IMAM

QIRAAT YG BEDA DGN YG LAINNYA DLM
PENGUCAPAN ALQUR’AN SERTA KESEPAKATAN
RIWAYAT2 DANJALURNYA, BAIK PERBEDAAN DLM
PENGUCAPAN HURUF MAUPUN BENTUK;

• IBN AL-ZAJARI = ILMU YG MENYANGKUT CARA2

MENGUCAPKAN KATA-KATA ALQUR’AN DAN
PERBEDAANNYA DGN CARA MENISBAHKAN PADA
PENUKILNYA.
• KESIMPULAN : QIRAAT = CARA2 PELAPALAN ALQUR’AN
YG DILAKUKAN SALAH SEORG IMAM DAN BEDA DGN
IMAM YG LAINNYA, SELARAS DENGAN KAIDAH BAHASA
ARAB COCOK DGN BACAAN TERHADAP TULSIAN
ALQUR’AN YG TERDAPAT DALAM SALAH SATU MUSHAF
UTSMANI RIWAYATNYA BERSAMBUNG PADA NABI
SAW.

• ORANG YANG PERTAMA KALI MENULIS ILMU QIRAAT

ADALAH ABI UBAID AL-QASIMI BIN SALAM ABI HATIM
AS-SAJASTANI, ABI JA’FAR AT-THABA’I DAN ISMAIL
ALQADHI’. DIBUKUKAN PERTAMA KALI OLEH IMAM
QIRAAT ABU BAKAR AHMAD IBN MUSA TERKENAL DGN
PANGGILAN IBNU MUJAHID.
• KESEPAKATAN ULAMA AL-QURAN ADA TUJUH
( SAB’U ) BACAAN YANG DIPOPULERKAN OLEH
TUJUH IMAM QIROAT, YANG DIKENAL
DENGAN QIROAT TUJUH / QIROAT SAB’AH.
 SABDA NABI :
• RASULULLAH SAW BERSABDA: BAHWA
SESUNGGUHNYA ALQUR’AN ITU DIURUNKAN DENGAN
TUJUH MACAM BACAAN, MAKA KALIAN BACALAH
DENGAN CARA YG MUDAH DARI CARA-CARA ITU (HR.
JAMAAH);

• SESUNGGUHNYA RASULULAH BERSABDA: Malaikat

jibril telah membacakan alqur’an kepadaku dengan
satu cara membaca, tetapi saya minta dia
mengulanginya , sehingga saya selalu meminta dia
menambah cara bacaannya , dan diapun selalu
menambah bacaan kepadaku shg sampai tujuh bacaan.
 LATAR BELAKANG BEDA QIRAAT
• Perbedaan syakkal, harokat atau huruf. Karena
mushaf mushaf terdahulu tidak menggunakan
syakkal dan harokat, maka imam-imam qira’at
membantu memberikan bentuk-bentuk
qira’at.

• Nabi sendiri melantunkan berbagai versi

qira’ah didepan sahabat-sahabatnya.
• Adanya pengakuan nabi (takrir) terhadap
berbagai versi qira’ah para sahabatnya;

• Perbedaan riwayat dari para sahabat nabi

menyangkut bacaan ayat-ayat tertentu;

• Karen perbedaan dialek (lahjah) dari berbagai

unsur etnik dimasa nabi.
 PENGERTIAN QURRA
• SECARA ISTILAH QURRA= ORG YG PANDAI ILMU
QIRAAT.
• QARRI ADA 2 KATEGORI : ALQARI’ AL MUBTADAI DAN
ALQARI AL MUNTAHI;.

• ALQARI AL MUBTADI = ALI QIRAAT TINGKAT DASAR,

BARU MENGETAHUI SATU ATAU DUA CARA BACA AYAT
QUR’AN;

• ALQARI AL MUNTAHI, QARI TINGKAT AKHIR YG SDH

MAMPU MENGUASAI BERBAGAI CARA MEMBACA AYAT
AQUR’AN.
 SEJARAH ILMU QIRAAT
• PD PERIODE PERTAMA, ALQUR’AN BLM
DIBUKUKAN, SHG DASAR PEMBACAAN DAN
PELAJARANNYA MASIH SECARA LISAN (TANPA
TULISAN). PEDOMANNYA ADALAH NABI SAW,
SAHABAT DAN ORG YG HAPAL ALQUR’AN. HAL
INI TERUS BERLANGSUNG HINGGA MASA
SAHABAT. MASA KHALIFAH USMAN MUSHAF
ALQUR’AN ITU DISALIN DAN DIBUAT BANYAK
SERTA DIKIRIM KEDAERAH ISLAM.
• PADA MASA KHALIFAH UTSMAN, BELIAU
MENYAKSIAKAN PERSELISIHAN KAUM MUSLIMIN
DIDAERAH AJARBAEZAN MENGENAI BACAAN
ALQUR’AN YG HAMPIR SAJA MENIMBULKAN
PERANG SAUDARA SEBAB MEREKA BERLAINAN
DALAM MENERIMA BACAAN ALQUR’AN KRN OLEH
NABI DIAJARKAN BACAAN YG RELEVAN DGN
DIALEK MEREKA MASING-MASING, TETAPI KRN
TDK MEMAHAMI MAKSUD DAN TUJUAN NABI,
SHG TIAP SUKU MENGANGGAP HANYA BACAAN
MRK YG PALING BENAR YG LAIN SALAH.
• UNTUK MEREDEKAN KETEGANGAN KHALIFAH UTSMAN
MEMERINTAHKAN UTK MENYALIN ULANG MUSHAF
DAN MENGIRIM KEDAERAH-DAERAH DGN STANDAR YG
SAMA. SESUDAHNYA MUNCUL AHLI2 QURRA TERKENAL:
• DIMADINAH : IBNUL MUSAYYAB, URWAH, SALIM AZ-
ZUHRI, ATHA DAN ZAID BIN ASLAM;
• DI MAKAH: ABAID BIN AMER, MUJAHID, ATHA BIN ABI
RABI’AH, THAWUS, IKRIMAH IBNU ABI MALIKAH;
• KUFFAH : ALQAMAH, MASRUQ, SAID BIN JUBAIRI,
NAKHA’I, SA’BI, SURAHBIL AL ASWAD, HARIS BIN QAIS;
• BASRAH : ABU ALIYAH, ABU RAJAH, NASHR BIN ASHIM,
YAHYA BIN YA’MAR, ALHASAN, IBNU SIRRIN, QATADAH
BIN ‘ALA, YAKUB AL HADAMI,
• SYAM : ALMUGHIRAH, KHALIFAH BIN SAID, SAHABAT
USTMAN, SAHABAT ABU DARDA.
 SYARAT DITERIMANYA QIRAAT
• HARUS SESUAI DGN KAIDAH BAHASA ARAB;

• SANAD YG MENCERITAKAAN SANAD HARUS SAHIH; IBNU AL

JAUZI MENAMBAH HARUS MUTAWATIR.

• BACAAN DARI QIRAAT TERSEBUT HRS COCOK DITERAPKAN

PD SALAH SATU MUSHAF UTSMANI;

• IMAM MUJAHID MENAMBAHKAN : QIRAAT HRS DRI ORG

YG HAPAL ALQUR’AN, DIPERCAYA, ENEKUNI QIRAAT
SEPANJANG HIDUPNYA DAN RELEVAN DGN YG DITERIMA
DAN DIAJARKANNYA.
 MACAM-MACAM QIRAAT
DITINJAU DARI PARA QURRA’:
A. QIRAAT SAB’AH (DISANDARKAN PD 7 ORG AHLI QIRAAT YG
MASYHUR, MULAI TERKENAL ABAD II H. MASA
PEMERINTAH AL MAKMUN, YAKNI :
- NAFI BIN ABD. RAHMAN (W. 169 H) DI MADINAH;
- ASHIM BIN ABI NAJUD AL-SADY (W. 127 H) DI KUFAH;
- HAMZAH BIN HABIB AT-TAYMY (W. 158 H) DI KUFAH;
- IBNU AMIR AL- YASHHUBY (W. 118 H) DI SYAM
- ABDULLAH IBN KATSIR ( W. 130 H) DI MAKAH
- ABU AMER IBNUL ALA (W. 154 H) DI BASRAH;
- ABU ALI AL-KISAI (W. 189 H) DI KUFAH
B. QIRAAT ‘ASYRAH (QIRAAT YG DISANDARKAN PADA 10 ORANG
AHLI QIRAAT YG MENGAJARKANNYA, YAKNI 7 ORANG
TERSEBUT DALAM QIRAAT 7 DITAMBAH 3 ORANG LAGI:
- ABU JA’FAR YAZID IBNUL QA’QA (W. 130 H) DI MADINAH;
- ABU MUHAMMAD YA’KUB BIN ISHAQ AL HADHARY (W. 205
H) DI BASHRAH;
- ABU MUHAMMAD KHALAF BIN HISYAM AL-A’MASYY (W.
229 H);
C. QIRAAT ARBA’ ‘ASYRATA (DISANDARKAN PD 14 ORG AHLI
QIRAAT, YAKNI QIRAAT ASYRATA DITAMBAH 4 ORANG YAKNI :
- HASAN AL BASHRY (W. 110 H) DI BASRAH;
- IBNU MUHAISH (W. 123 H)
- YAHYA IBNUL MUBARAK AL YAZIDY (W. 202 H) DI BAGHDAD;
- ABDUL PARAJ AIBNUL AHMAD- ASY-SUAMBUDZY (W. 388 H)
DI BAGDAD.
QIRAAT DITINJAU DARI SEGI PARA PERAWI :
A. QIRAAT MUTAWATIRAH, YG DIRIWAYATKAN BANYAK
ORG, MEREKA MUSTAHIL SEPAKAT BERDUSTA. CONT.
QIRAAT SAB’AH;
B. QIRAAT MASYHURAH, YG SAHIH SANADNYA SPT, ADIL,
DHABIT DST, SELARAS DGN KAIDAH BAHASA ARAB,
COCOK DGN SALAH SATU MUSHAF USTMANI
C. QIRAAT AHAD, SANADNYA SAHIH, TP TULISAN TDK
COCOK DGN MUSHAF UTSMANI, TDK SELARAH DGN
KAIDAH BHS ARAB. QIRAAT INI TDK BOLEH DIBAWA BACA
ALQUR’AN DAN DIYAKINI DARI ALQUR’AN
D. QIRAAT SYADZDZAH, SANADNYA TIDAK SAHIH (CONT.
JALAL : 336)
E. QIRAAT MAUDHU’AH , BACAAN YG DIBUAT-BUAT, TDK
ADA DASARNYA; (CONT. JALAL : 336)
F. QIRAAT MUDRAJ, QIRAAT YG BACAANNYA DITAMBAH-
TAMBAH SBG PENJELAS. (CONT. JALAL : 336)
DITINJAU DARI SEGI NAMA JENIS :
A. QIRAAH, NAMA BACAAN YG MEMENUHI SYARAT
DIATAS,

B. RIWAYAH, NAMA BACAAN YG HANYA BERASAL DARI

SEORANG PERAWI

C. THARIQ, NAMA UTK BACAAN YG SANADNYA TERDIRI

DARI ORG YG SESUDAH PARA RAWI SENDIRI;

D. WAJAH, NAMA UTK BACAAN THF ALQUR’AN YG TIDAK

DIDASARKAN SIFAT TERTENTU DIATAS, MELAINKAN
BERDASARKAN PILIHAN PEMBACANYA.
 PENGARUH QIRAAT DALAM ISTINBAT HUKUM

• PERBEDAAN QIRAAT SANGAT BERPENGARUH DALAM

ISTIMBAT HUKUM. CONT. QS. ANNISA: [4]:AYAT 5.
•
• IMAM HAMZAH DAN AL-KISA’I MEMENDEKKAN
HURUF “LAM” PADA KATA “LAMASTUM”,
SEMENTARA IMAM LAIN MEMANJANGKAN,
BERTOLAK DARI PERBEDAAN QIRAAT INI
TERDAPAT 3 PENDAPAT MENGENAI MAKSUD
AYAT ITU: BERSETUBUH, MENYENTUH DAN
MENYENTUH SAMBIL BERSETUBUH. SEHINGGA
HUKUM YG MUNCUL, BAHWA PERSENTUHAN
LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BATAL WUDHU,
SEMENTARA PENDAPAT LAIN BAHWA BATAL
WUDHU JIKA BERHUBUNGAN BADAN.
 •

• 222. Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu

adalah suatu kotoran". oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri[137]
dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum
mereka suci[138]. apabila mereka Telah suci, Maka campurilah mereka itu di
tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan
diri.

• KATA YATHHURNA (BOLEH MENDEKATI ISTRI

SETELAH SELESAI HAID MESKI BELUM MANDI,
 MAKNA TUJUH HURUF (SAB’A AHRUFIN)

• QIRAAT SAB’AH (TUJUH BACAAN);

• SUFYAN BIN UYAINAH, IBNU JARRIR AT-THABARI SAB’AH AHRUFIN = TUJUH

BAHASA (SAB’AH LUGHAH), ALQUR’AN DITURUNAN DALAM 7 BAHASA
YANG BERBEDA TAPI DALAM BAHASA YANG SAMA SPT. AQBIL, TA’AL,
LAHUMMA, AJJIL DAN ASRI, MAKNANYA SAMA PANGGILAN UTK SEGERA
DATANG;

• SAB’AH AHRUF =TUJUH BAHASA YANG TERBAIK.

• SAB’AH AHRUF= BENTUK KALIMAT YG TUJUH (AMR, AN-NAHY, AL-WA’D,

AL-WAID, AL JADAL, (DEBAT) ALQASAS DAN AL-AMSTAL.
• SAB’AH AHRUF= SIMBOL (RUZMI) UNTUK MENUNJUKAN
PADA KESEMPURNAAN, BAHWA SUSUNAN BAHASA
ALQUR’AN SEMURNA;.

• SAB’AH AHRUF = MENURUT IBNU MUJAHID QIRAAT

SAB’AH (BACAAN YANG TUJUH), TUJUH VARIAN/ALIRAN
BACAAN DARI TUJUH IMAM.

HIKMAH ALQUR’AN DITURUNKAN DALAM TUJUH HURUF:

- MEMPERMUDAH HAMBANYA DAN RAHMAT
- MEMUDAHKAN PENULISAN BAGI SUKU ARAB
KHSUUSNYA DAN UMAT ISLAM UMUMNYA.
 FAIDAH BELAJAR QIRAAT
• DAPAT MENGGABUNGKAN 2 KETENTUAN HUKUM YG BERBEDA, CONT. DLM
ALBAQARAH AYAT 222, SEORG SUAMI DILARANG MELAKUKAN HUBUNGAN SUMI
ISTRI TAK KALA ISTRI SEDANG HAID, SEBELUM BERAKHIR, SEMENTARA QIRAAT YG
MEMBACANYA “YATHTHAHHIRNA (DLM MUSHAF USMANI TERTULIS
“YATHTHURNA”, DAPAT DIPAHAMI SEORANG SUAMI TIDAK BOLEH MELAKKAN
HUB.SEKSUAL SEBELUM ISTRINYA BERSUCI.

• DAPAT MENUNJUKAN DUA KETENTUAN HUKUM YG BERBEDA DALAM KONDISI

BERBEDA PULA. CONT. ALMAIDAH AYAT 6 MENGNGENAI BACAAN “ARJULAKUM”
DAN BACAAN LAIN “ARJULIKUM”, KONSEKWENSI HUKUMNYA BEDA. ARJULAKU
ATHAFNYA KE FAGHSILU WUJUHAKUM, (BASUH) TAPI KALAU ARJULIKU KE
WAMSAHU BI RUUSIKUM”, MENGUASAF.

• DAPAT MEMBERIKAN PENJELASAN TERHADAP SATU KATA DLM ALQUR’AN YG

MUNGKINMASIH GLOBAL DLM QIRAAT LAIN. CONT. QIRAAT “FAMDHU ILA
DZIKRULLAH” MENJELASKAN ARTI “FAS’AU” DLM QS. AL JUM’AT: 9) ARTINYA PERGI
BUKAN BERALAN CEPAT.

• MENUNJUKAN BHW ALQUR’AN MERUPAKAN MUKJIZAT DAN TERPELIHARA DARI

USAHA PERUBAHAN/PENGGANTIAN, PENGURANGAN, PENAMBAHAN.
 CONTOH BACAAN QIRAAT
CONTOH : WAQUULUU LINNAASI HUSNAN
• IBNU KATSIR, ABU AMR, NAFI’, ASHIM, IBN AMIR
MEMBACA (HUSNAN), SEMENTARA HAMZAH
DAN AL-KISAI MEMBACA (HASANAN)

CONTOH : WAWASH SHAA BIHAA IBRAHIIMU

BANIIHI WA YA’QUUBU.
NAFI DAN IBN AMIR, MEBACA (WAAUSHAA),
SEMENTARA IBN KASIR, ABU AMIR, ASHIM,
HAMZAH DAN AL-KISAI MEMBACA (WAWASSHA)
• IMAM AL MAKKI BERKATA 2 ALASAN KENAPA
DISEBUT QIRAAT SAB’AH :
1. KHALIFAH UTSMAN KETIKA MENGIRIM COPY
MUSHAF KE DAERAH ITU ADA 7 BUAH YG
MASING-MASING DISERTAI DGN AHLI QIRAAT
YG MENGAJARKANNYA.

2. KARENA 7 QIRAAT ITU ADALAH YG SAMA

DENGAN CARA (DIALEK) BACAAN
DITURUNKAKNYA ALQUR’AN.
 PENGARUH QIRAAT DALAM ISTINBAT HUKUM

• PERBEDAAN QIRAAT SANGAT BERPENGARUH DALAM

ISTIMBAT HUKUM. CONT. QS. ANNISA: [4]:AYAT 5.
•
• IMAM HAMZAH DAN AL-KISA’I MEMENDEKKAN
HURUF “LAM” PADA KATA “LAMASTUM”,
SEMENTARA IMAM LAIN MEMANJANGKAN,
BERTOLAK DARI PERBEDAAN QIRAAT INI
TERDAPAT 3 PENDAPAT MENGENAI MAKSUD
AYAT ITU: BERSETUBUH, MENYENTUH DAN
MENYENTUH SAMBIL BERSETUBUH. SEHINGGA
HUKUM YG MUNCUL, BAHWA PERSENTUHAN
LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BATAL WUDHU,
SEMENTARA PENDAPAT LAIN BAHWA BATAL
WUDHU JIKA BERHUBUNGAN BADAN.