Anda di halaman 1dari 25

TUTORIAL BLOK 9 SKENARIO A

Fakultas Kedokteran
Universitas Sriwijaya
2016
1
Anggota Kelompok B5
Fitri Mareta Elzandri 04011181520001

Jesica Moudy 04011181520009

Apriyani Supia Dewi 04011281520126

Cici Petrisia Panjaitan 04011281520128

M. Fakhri Kurniawan 04011381520087

M. Al Akbar 04011381520092

Mitha Novita 04011381520095

Bhagatdeep Kakur Kaur Singh 04011381520185

2
Outlines
 Skenario
 Klarifikasi Istilah
 Identifikasi Masalah
 Analisis Masalah
 Kerangka Konsep
 Kesimpulan

3
Skenario
Tn. Sekayawan, 42 tahun, berasal dari Sekayu, datang ke
dokter keluarga setempat dengan keluhan suara serak, mimisan,
hidung tersumbat, sakit kepala, dan pembesaran di leher sebelah
kiri sejak 6 bulan yang lalu. Dokter kemudian melakukan
anamnesis dan pemeriksaan fisik terhadap Tn. Sekayawan. Dari
hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik, dokter menduga adanya
tumor di sebelah kiri leher sehingga merujuk pasien itu ke dokter
spesialis THT-KL dan dilakukan pemeriksaan Patologi Anatomi
(PA) dan pemeriksaan serologi. Tn. Sekayawan mempunyai
kebiasaan sejak kecil seperti masyarakat di daerah asalnya
mengonsumsi terasi, ikan asin, dan makanan awetan lainnya. Hasil
pemeriksaan PA mengesankan sebagai karsinoma nasofaring,
sedangkan pada pemeriksaan serologi didapatkan peningkatan titer
4
antibodi terhadap EBV.
Klarifikasi Istilah

7. Pemeriksaan Serologi
1. Titer Antibodi
2. Tumor 8. Mimisan (Epistaksis)

3. Kanker 9. Anamnesis
4.EBV (Epstein Barr
10. Suara serak
Virus)
5. Karsinoma Nasofaring 11. Sakit Kepala
6. Serologi 12. Pemeriksaan PA

5
Identifikasi Masalah
No Masalah Concern

1 Tn. Sekayawan, 42 tahun, berasal dari ***


Sekayu, datang ke dokter dengan
keluhan suara serak, mimisan, hidung
tersumbat, sakit kepala, dan
pembesaran di leher sebelah kiri sejak 6
bulan yang lalu.
2 Tn. Sekayawan mempunyai kebiasaan **
mengonsumsi terasi, ikan asin, dan
makanan awetan lainnya.

6
Identifikasi Masalah
No Masalah Concern

3 Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan *


fisik, dokter menduga adanya tumor di
sebelah kiri leher sehingga merujuk
pasien itu ke dokter spesialis THT-KL
dan dilakukan pemeriksaan PA dan
pemeriksaan serologi.
4 Hasil pemeriksaan PA mengesankan Diagnosis
sebagai karsinoma nasofaring,
sedangkan pada pemeriksaan serologi
didapatkan peningkatan titer antibody
terhadap EBV. 7
Analisis Masalah
1. Tn. Sekayawan, 42 tahun, berasal dari Sekayu,
datang ke dokter dengan keluhan suara serak,
mimisan, hidung tersumbat, sakit kepala, dan
pembesaran di leher sebelah kiri sejak 6 bulan yang
lalu.
a. Bagaimana anatomi nasofaring?
b. Bagaimana histologi nasofaring?
c. Bagaimana mekanisme dari suara serak,
mimisan, hidung tersumbat, sakit kepala, dan
pembesaran di leher sebelah kiri?
8
Analisis Masalah
d. Bagaimana interpretasi dari pembesaran di leher sebelah
kiri sejak 6 bulan yang lalu dan termasuk pada stadium
apa?
e. Apakah hubungan dari daerah asal Tn. Sekayawan
dengan penyakit yang dideritanya?
Jawab : Ras mongoloid merupakan faktor dominan timbulnya KNF
sehingga kekerapan cukup tinggi pada penduduk China bagian
selatan, Hongkong, Vietnam, Thailand, Malaysia, Singapura, dan
Indonesia. Sekalipun termasuk ras Mongoloid, bangsa Korea,
Jepang, dan Tiongkok sebelah utara tidak
9
f. Bagaimana hubungan daerah asal Tn. Sekayawan
dengan polimorfisme?
Jawab : Daerah asal tempat tinggal Tn. Sekayawan yang biasa
mengonsumsi terasi, ikan asin, dan makanan awetan lainnya
terutama yang diasapkan mengandung nitrosamin yang tinggi
(nitrosamin adalah bahan yang bersifat karsinogenik). Selain itu,
di dalam tubuh terdapat gen yang berperan dalam metabolisme
karsinogen yang menyandi enzim Cytochrome P-450 isoform
2E1 (CYP2E1).

10
2. Tn. Sekayawan mempunyai kebiasaan mengonsumsi terasi,
ikan asin, dan makanan awetan lainnya.
a. Apa saja kandungan dari makanan yang dikonsumsi Tn.
Sekawayan dan bagaimana hubungan jenis makanan yang biasa
dia konsumsi dengan penyakit yang dideritanya?

Jawaban : Nitrosamin adalah kandungan yang terdapat pada makanan


yang diawetkan, dimana protein dapat berubah menjadi asam amino
bebas yang selanjutnya menjadi senyawa amin. Selain senyawa amin
yang berasal dari asam amino, terdapat juga senyawa amin yang
berasal dari ikan asin, yaitu alkilamin. Reaksi antara nitrit dan
alkilamin akan membentuk nitrosamin yang bersifat karsinogenik
paling kuat diantara karsinogenik kimiawi
11
3. Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik, dokter menduga
adanya tumor di sebelah kiri leher sehingga merujuk pasien itu
ke dokter spesialis THT-KL dan dilakukan pemeriksaan PA dan
pemeriksaan serologi.

a. Bagaimana patogenesis dari kanker?


Jawaban : Penyebab kanker biasanya multifactorial. Sel yang normal
mula-mula terpajan agen yang dapat merusak DNA. Apabila
reparasi DNA gagal terjadi karena gen-gen pengatur pertumbuhan
sel rusak, maka sel akan mengalami pertumbuhan klonal yang tak
terkontrol. Lama-lama, terjadi progresi tumor yang dapat berujung
pada neoplasma malignan.
12
b. Apa saja etiologi dari tumor?
1. Zat Karsinogenik
a. Karsinogenik Kimia
b. Karsinogenik Fisika
c. Drug- Induced Cancer
2. Virus Onkogenik
a. RNA virus menyebabkan leukemia, sarkoma dan urinari
papiloma serta kanker payudara.
b. DNA virus dianggap sebagai penyebab kanker: Eipstein
Barr virus, papilloma virus, Hepatitis B virus.
3. Faktor Herediter
4. Lingkungan dan Karsinogen Industri
5. Faktor Sosio-Ekonomi
13
c. Bagaimana klasifikasi dari tumor dan apa saja
ciri-ciri tumor?
Jawaban :

1. Tumor jinak (benigna)

2. Tumor ganas (malignan)

3. Intermediet

14
4.Hasil pemeriksaan PA mengesankan sebagai
karsinoma nasofaring, sedangkan pada pemeriksaan
serologi didapatkan peningkatan titer antibody
terhadap EBV.
a. Bagaimana patogenesis dari karsinoma nasofaring?
b. Bagaimana etiologi dari karsinoma nasofaring?
Jawaban :
1. Kerentanan Genetik
2. Infeksi Virus Eipstein-Barr
3. Faktor Lingkungan
15
c. Gen apa saja yang mengalami mutasi pada
karsinoma nasofaring?
Jawaban : Analisis korelasi menunjukkan gen HLA (human
leukocyte antigen) dan gen pengkode enzim sitokrom p4502E
(CYP2E1) kemungkinan adalah gen kerentanan terhadap
karsinoma nasofaring

16
d. Bagaimana hubungan EBV dengan KNF?
Jawaban : Infeksi virus Epstein-Barr dapat menyebabkan
karsinoma nasofaring. Hal ini dapat dibuktikan dengan
dijumpai adanya keberadaan protein-protein laten pada
penderita karsinoma nasofaring.

17
Kerangka
Konsep

18
Kesimpulan
Tn. Sekayawan menderita Karsinoma Nasofaring

dikarenakan kebiasaan konsumsi makanan awetan

disertai infeksi EBV dan faktor genetik.

19
TERIMA KASIH 

20
21
Anatomi Nasofaring

22
Histologi : Epitel Nasofaring

23
24
Klasifikasi Tumor

25

Anda mungkin juga menyukai