Anda di halaman 1dari 64

Fisiologi Hormon

Yose Ramda Ilhami


Growth Hormon

• Pembesaran, perbanyakan, diferensiasi sel


• Protein: transport AA, pembentukan protein
• pemecahan AA dihambat
• Lemak: mobilisasi  asetil ko-A ↑  Kreb’s
• Mobilisasi berlebihan  ketosis dan fatty liver
• Karbohidrat: penggunaan glukosa dihambat
• penyimpanan glukosa sebagai glikogen
• bisa berakibat diabetes pituitary
Efek GH terhadap tulang

• GH merangsang somatomedin hati


• somatomedin = insulin-like growth factor
• kondrosit dan sel osteogenik
• protein dan reproduksi sel meningkat
• perubahan rawan menjadi tulang
• pertumbuhan
• garis epifisis: tulang makin panjang
• permukan: pembesaran dan penebalan tulang
Efek GH

• Efek umum
• Adiposum: perlemakan ↓
• Otot: lean body mass ↑
• Hati: sintesis protein dan somatomedin ↑
• Efek melalui somatomedin
• tulang: pertumbuhan linear ↑
• ukuran dan fungsi organ ↑
• otot: lean body mass ↑
Umpan balik
Growth Hormone
Regulation of Growth Hormone Secretion

 Reseptor b-adrenergic stimulasi pelepasan somatostatin


dan menghambat GH
 Reseptor b-adrenergic menghambat pelepasan GHRH
 Mekanisme tambahan  umpan balik sangat pendek yang
dihasilkan oleh somatostatin dan GHRH itu sendiri
Interaksi GH dan insulin

• Diet protein tinggi:


• sintesis protein dan pertumbuhan meningkat
• penyimpanan kalori stabil
• Diet karbohidrat tinggi:
• sintesis protein dan pertumbuhan stabil
• penyimpanan kalori meningkat
• Puasa:
• sintesis protein dan pertumbuhan menurun
• penyimpanan kalori menurun
GH

Makan protein Sintesis protein Penyimpanan


Somatomedin Pertumbuhan kalori

Insulin

GH

Makan Sintesis protein Penyimpanan


Somatomedin kalori
karbohidrat Pertumbuhan

Insulin

GH

Puasa Sintesis protein Penyimpanan


Somatomedin
Pertumbuhan kalori

Insulin
Defisiensi dan hiperaktifitas

• Defisiensi
• faktor hipotalamus, hipofisis
• faktor molekul GH, somatomedin, reseptor
• masa pra-pubertas: dwarfisme
• bisa sebagai bagian panpituitarisme
• Hiperaktifitas
• pra-pubertas: gigantisme, sering dgn diab. mellitus
• dewasa: tulang tebal, jaringan lunak lebih banyak
Prolactin

• Stimulasi perkembangan payudara dan sekresi ASI


• Selama kehamilan
• Perkembangan payudara dipengaruhi oleh stimulasi prolaktin,
estrogen dan progesteron
• Sekresi ASI dihambat oleh estrogen dan progesteron
• Segera setelah lahir
• Hilangnya efek estrogen dan progesteron  sekresi ASI
• Setelah kelahiran
• Sekresi prolactin kembali normal sebelum kehamilan
• Laktasi  meningkatkan sekres prolactin 10-20x selama 1 jam
Prolactin

• Pada organ seksual


• Wanita
• Prolactine stimulasi produksi reseptor LH
• LH promosi ovulasi dan pembentukan corpus luteum
• Pria
• Pertumbuhan kelenjar prostat dan vesikula seminalis
• Memperkuat efek LH pada sel interstitial  testosteron
Regulasi sekresi Prolaktin

• Mekanisme umpan balik hipotalamus

Hypothalamus: PIF PRF


- +
+
Anterior pituitary: Prolactin

+ increase the secretion; - inhibit the secretion


Sucking, tactile stimulation

Afferent nerve (somatic nerve)

Centers including spinal cord and hypothalamus

PRF secretion Oxytocin secretion

PRL secretion Myoepithelial cells contraction of


mammary glands

Milk production increase Milk flows


Vasopressin dan Oksitosin

• Sintesis di nucleus
supraoptik dan
paraventricular dari
hipotalamus
• Ditranspor ke ujung
saraf pada hipofisis
posterior
Vasopressin (ADH)

• Sekresi dirangsang oleh cairan hipertonus


• Menarik air di tubuli distal dan duktus koligentes
• Urine menjadi pekat
• Efek antidiuretik  reseptor V2 di tubulus collectivus
ginjal
• Meningkatkan tekanan darah
• Vasokonstriksi arteriol
• Meningkatkan resistensi pembuluh darah dan tekanan darah
• Reseptor V1 di otot polos vaskuler
Kelainan ADH

• Penurunan efek: diabetes insipidus


• sentral: produksi ADH turun
• nefrogenik: respons tubuli berkurang
• Produksi meningkat
•  volume plasma meningkat
• ANH (atrial natriuretic hormone)
• menghambat reabsorbsi Na tubuli proksimal
• eskresi NaCl dan air meningkat
Oksitosin

• Kontraksi sel mioepitel


pada alveoli kelenjar
mammae  ejeksi ASI
• Stimulasi kontraksi otot
polos uterus (akhir
gestasi)  membantu
proses kelahiran
Sekresi Oksitosin
Hormon tiroid

• Thyroid stimulating hormone


• Perkembangan kelenjar dan sekresi tiroid
• Dirangsang olehTRH hipotalamus
• Ditekan oleh T3 dan T4
• Respons thd TRH
• berkurang di saat puasa (metabolisme rendah)
• meningkat ketika dingin (metabolisme perlu naik)
Regulasi Hormon
Tiroid
… fungsi tiroid intrasel

• Sel-sel secara umum:


• transport AA  pembentukan protein
• enzim, terutama Na,K,ATPase
• protein struktural/fungsional (otak)
• Hormon utama metabolisme
• Tiroid (-) : tutun 40-50%; (+++) : naik 60-100%
• Pemecahan protein otot
• perlu sebagai sumber AA
… efek umum: termogenesis

• Kecuali otak, gonad, limpa


• Konsumsi O2: Tir(-)150, (N)250, (+)400 mL/1’
• Menyebabkan peningkatan:
• suhu, aliran darah, keringat
• ventilasi paru, eritrosit naik
• Pulse pressure naik
• sistole naik (stroke volume)
• diastole turun (resistensi perifer)
Efek Tiroid

• Metabolisme protein, karbohidrat dan lemak


• Protein  stimulasi sintesis protein dan enzim, peningkatan
anabolisme protein
• Karbohidrat
• Meningkatkan absorpsi glukosa dari saluran pencernaan
• Meningkatkan glikogenolisis dan meningkatkan efek diabetogenik
glukagon, kortisol dan hormon pertumbuhan
• Meningkatkan penggunaan glukosa di jaringan perifer
• Lemak
• Akselerasi oksidasi asam lemak bebas
• Membantu sintesis dan dekomposisi kolesterol oleh sel hati
Efek tiroid

• Perkembangan dan pertumbuhan


• Stimulasi pembentukan dendrit, akson, myelin dan neuroglia
• Pertumbuhan dan perkembangan tulang
• Sistem saraf
• Meningkatkan eksitabilitas sistem saraf  kecemasan ekstrim
pada hipertiroid
• Stimulasi saraf simpatis
• Efek lain
• Meningkatkan cardiac output
• Meningkatkan sekresi enzim pencernaan dan motilitas saluran
cerna
Aspek klinis

• Hipertiroidisme:
• TSI merangsang folikel dan produksi T3-T4
• TSH turun (feedback negatif)
• peningkatan metabolisme
• eksoftalmus akibat edema retroorbita
• Hipotiroidisme: goiter koloid
• endemik: I2 kurang, T3-T4 turun, TSH naik
• non-toksik idiopatik: tioriditis
• metabolisme turun, miksedema, kretinisme
Hormon Paratiroid

• Dihasilkan oleh kelenjar paratiroid


• Meningkatkan kadar Ca2+ dan
menurunkan kadar PO42- darah
• Pelepasan Ca2+ dan PO42- dari tulang ke
dalam darah (stimulasi osteoklast)
• Menyerap Ca2+ dan membuang PO42- ke
dalam urin
• Meningkatkan produksi vitamin D 
absorbsi Ca2+ lebih banyak saat makan
• Regulasi oleh kadar kalsium darah
Kalsitonin

• Dihasilkan sel-sel para-folikel tiroid (= sel C)


• Perangsang sekresi:
• peningkatan kalsium plasma.
• meningkat ketika makan: rangsangan gastrin.
• Kerja:
• menurunkan kadar kalsium plasma.
• menurunkan kadar pospat plasma.
Klinis

• Hipoparatiroidisme: [Ca] ↓  tetani, terutama larings


• Hiperparatiroidisme: [Ca] ↑  tulang rapuh
• Ricketsia: cahaya matahari ↓, vitamin D ↓  [Ca] ↓
• Osteomalasia: akibat steatorrhea, Ca terbuang
• kerusakan ginjal: pembentukan vitamin D ↓.
• kerapuhan tulang sering terjadi
• Osteoporosis
• usia tua, akibat kekurangan matriks
… bukan kekurangan kalsifikasi tulang.
Hormon Kelenjar Pankreas

• Merupakan organ endokrin dan digestif


• Sel endokrin terletak pada sel Pulau Langerhans
• Mengandung 4 jenis sel
• Sel α  glukagon
• Sel β  insulin
• Sel δ  somatostatin
• Polipeptida pankreas
• Penting dalam regulasi kadar glukosa darah
Insulin

• Induksi pengambilan dan penggunaan glukosa oleh sel


(terutama otot dan sel hati)
• Menurunkan kadar glukosa darah
• Pemindahan glukosa darah ke dalam sel
• Meningkatkan pembentukan glikogen (glikogenesis)
• Meningkatkan perubahan glukosa menjadi lemak pada
jaringan adiposa (lipogenesis)
• Menghambat mobilisasi dan oksidasi lemak
• Menstimulasi pengambilan asam amino oleh sel dan
pembentukan protein dengan menghambat proteolisis
Prinsip kerja

• substrat  merangsang
sekresi insulin
• insulin  menarik
substrat dari sirkulasi
Sekresi Insulin
Efek glukosa terhadap insulin

• Kadar plasma naik dalam dua fase (biphasic)


• naik 5 menit: kompartemen labil
• turun cepat: inhibisi sekresi
• lalu naik perlahan: produksi insulin baru
• Peningkatan kadar insulin plasma
• pemberian glukosa oral > intravena
• didorong GIP, glucagon-like polypeptide
• dihambat somatostatin
GLUKAGON

• Perangsang :
• hipoglikemia, ARG dan LYS (!)
• olahraga lama, vagus, asetilkholin
• stress fisik penyebab hipoglikemia
• Penekan:
• insulin, somatostatin, glukosa dan FFA
Efek Glukagon

• Meningkatkan kadar glukosa darah


• Mendorong glikogenolisis, glukoneogenesis
• menghambat glikogenesis, glikolisis
• Meningkatkan kadar FFA plasma
• mengaktifkan lipase, mobilisasi dan oksidasi lemak
• menghambat pembentukan trigliserida
Regulasi Sekresi Glukagon

• Peningkatan glukosa darah menghambat sekresi glukagon


• Peningkatan asam amino darah menstimulasi sekresi glukagon
(insulin sinergis dengan glukagon)
• Latihan akan menstimulasi sekresi glukagon
Hormon Kelenjar Adrenal

• Medulla adrenal
• Hormon katekolamine
• Korteks adrenal
• Mineralokortikoid  aldosterone (zona glomerulosa)
• Glukokortikoid  kortisol dan kortikosteron (zona fasciculata)
• Hormon sex  androstenedion, testosteron (zona reticularis)
Efek Hormon Glukokortikoid

• Metabolisme
• Karbohidrat
• Stimulasi glukoneogenesis melalu aktivasi transkripsi DNA 
enzim dan mobilisasi asam amino dari jaringan extrahepatal
(otot skelet)
• Mengurangi pemakaian glukosa oleh sel  penghambatan
respons sel terhadap insulin
• Meningkatkan konsentrasi glukosa darah
Efek Hormon Glukokortikoid

• Protein
• Mobilisasi asam amino dan mengurangi simpanan protein
jaringan
• Menurunkan sintesis protein pada sel tubuh
• Menurunnya fungsi imun sistem limfoid
• Lemak
• Mobilisasi asam lemak dari jaringan adiposa 
meningkatkan konsentrasi asam lemak bebas
• Meningkatkan oksidasi asam lemak pada sel hati untuk
energi
Efek Hormon Glukokortikoid

• Cairan dan elektrolit


• Reabsorbsi natrium dan ekskresi kalium oleh tubulus distal
• Meningkatkan aliran darah renal  eksresi air
• Sel darah
• Meningkatkan produksi sel darah merah dan platelet
• Menurunkan jumlah limfosit dan eosinosit
Efek Hormon Glukokortikoid

• Sistem kardiovaskuler
• Menjaga tekanan darah normal
• Meningkatkan respon otot pembuluh darah terhadap katekolamin
• Menghambat sintesis prostaglandin (vasodilator)
• Mengurangi permeabilitas kapiler
• Stres (bedah, luka bakar, infeksi, demam, olahraga lama)
• Efek lain
• Peningkatan prodksi HCl dan pepsin di lambung
• Anti-inflamasi, anti alergi dan anti syok
Hormon Mineralokortikoid

• Mineralokortikoid (-), mati 3-14 hari:


• ekstrasel: [K] ↑, [Na] ↓ dan [Cl] ↓
• volume total cairan ekstrasel ↓↓.
• cardiac output ↓↓, syok, dan meninggal dunia.
• selamat kalau dapat NaCl mineralokortikoid
• Aktifitas mineralokortikoid
• aldosteron 90%,
• kortisol 1/400 aldosteron, tapi sekresi 80x
• lain: kortikosteron dan deoksikortikosteron.
… efek pada sirkulasi dan Ginjal

• Fungsi di tubuli distal dan duktus koligentes


• penyerapan Na
• tanpa aldosteron: Na urine 10-20 gram/hari
• pengeluaran K
• Penyerapan Na diikuti oleh:
• kadar Na naik  cairan interstitium ditarik
• volume darah ↑  tekanan darah ↑
• ekskresi air/garam ↑, (pressure natriuresis)
… efek pada sirkulasi dan Ginjal

• Efek pada keringat, saliva, dan usus


• penyerapan sodium dan ekskresi potassium
• tanpa aldosteron: diare.
• Pengaturan sekresi
• (1) [K] ekstrasel ↑, sekresi aldosteron ↑
• (2) Renin-angiotensin ↑, sekresi aldosteron ↑
• (3) [Na] ↑ sedikit menurunkan aldosteron
• (4) ACTH: permissive.
… keseimbangan sodium
Penarikan Na [Na] plasma Penarikan air Volume
di ginjal ↑ dari plasma ↑
intersititum

Pembuangan Na di Filtrasi Tekanan darah Venous


ginjal ↑ glomerulus ↑ ↑ return ↑
(pressure
natriuresis)
Gangguan sekresi adrenal

• Sekresi aldosteron
• ↑: hipokalemia, kelemahan otot yang berat.
• ↓: hiperkalemia: cardiac toxicity.
• Hipoadrenalisme - penyakit Addison
• kortisol (-):
• [gula] darah ↓: mobilisasi protein dan lemak ↓
• stress dan infeksi sulit diatasi, pigmentasi
• aldosteron (-):
• hiponatremia, hiperkalemia, asidosis ringan
• vol. plasma ↓, curah jantung ↓, syok
Hiperadrenalisme
- sindroma Cushing

• Kortisol ↑
• mobilisasi lemak, androgenik, hipertensi
• hiperglikemia (glukoneogenesis)
• protein tubuh ↓ (hati dan plasma ↑)
• otot lemah, kekebalan ↓, subkutis robek
• osteoporosis.
• Aldosteronisme Primer
• tumor zona glomerulosa
• hiperplasia korteks adrenal
Gonadotropin (LH dan FSH)

• Mengatur pubertas dan sekresi gonad


• Sekresi dipengaruhi mata dan hidung
• Stress mengganggu via CRH dan endorfin
• Awal pubertas: LHRH naik, pria-wanita mirip
• Pulsa dewasa:
• wanita: 15 menit, tiap 1-7 jam
• pria: 8-10 kali perhari (tiap 2-3 jam)
Kontrol sekresi

• LHRH dan LH :
• dihambat oleh
• testosteron (sel interstitium testis dan ovarium)
• estradiol (sel Sertoli testis, sel granolusa ovarium)
• progesteron kronis, prolaktin
• bisa dirangsang estradiol dan progesteron !!
• FSH
• dihambat oleh: testosteron, estradiol, inhibin
• dirangsang oleh: aktivin (feedback positif)
DOPAMIN
NOREPINEFRIN
ENDORFIN

HIPOTALAMUS

LHRH

ADENOHIPOFISIS

FSH LH
ACTIVIN
GONAD
INHIBIN

TESTOSTERON
/ ESTRADIOL
STIMULASI
INHIBISI
Androgen

• Produksi: sel interstitium (Leydig) testes


• testosteron, dihydrotestosteron, androstenedion
• testosteron >>,  dihydrotestosteron di target.
• Janin sampai usia 10 minggu
• HCG merangsang testes membentuk androgen
• pembentukan genital pria, penekanan genital wanita.
• penurunan testes trimester terakhir
• Rangsangan gonadotropin hipofisis
• mulai usia pubertas
Fungsi androgen

• Pembesaran organ genital


• Pengembangan ciri-ciri seks sekunder
• rambut khas: pubis, wajah, dada, punggung,
• botak di puncak kepala
• kulit tebal, subkutis kasar;
• sekresi sebasea, jerawat.
• pertumbuhan otot, hipertrofi mukosa larings
• tulang lebih tebal, penyimpanan Ca ↑
• penyempitan pintu bawah panggul (android).
Kontrol Sekresi

• LHRH → LH → Testosteron
• Feedback negatif  LHRH ↓  LH dan FSH ↓.
• Bersama FSH: spermatogenesis
• FSH merangsang sel Sertoli  zat yang diperlukan.
• testosteron + FSH: awal
• testosteron: jangka panjang.
• Feedback negatif:
• spermatogenesis gagal → sekresi FSH ↑
• spermatogenesis berlangsung cepat → sekresi FSH ↓
• inhibin sel Sertoli menekan FSH.
Estrogen

• Hormon utama: estradiol


• dihasilkan oleh follikel di ovarium
• dirangsang gonadotropin pada pubertas
• Efek estrogen pada genitalia
• mons pubis dan vulva: penumpukan lemak
• epitel kuboid vagina: gepeng berlapis
• uterus: membesar, endometrium menebal
• sel-sel bersilia tuba: jumlah meningkat
Efek lain estrogen

• Mammae:
• perkembangan stroma, sistem saluran
• penumpukan lemak.
• Tulang:
• aktifitas osteoblast ↑  pertumbuhan cepat.
• penutupan epifisis cepat.
• postmenopause: osteoporosis.
• Kulit:
• lembut dan tebal,
• vaskularisasi >>: hangat dan mudah luka
Progesteron

• Pembentukan di korpus luteum


• Fungsi pada uterus dan tuba
• sekresi endometrium persiapan implantasi.
• sekresi tuba untuk nutrisi ovum.
• Terhadap mammae
• perkembangan lobuli dan alveoli
• alveoli proliferasi, membesar, dan sekretori.
• peningkatan cairan di bawah kulit

Anda mungkin juga menyukai