Anda di halaman 1dari 133

INFEKSI PADA TULANG DAN SENDI

INFEKSI PADA TULANG DAN SENDI

I. Infeksi Bakteri Piogenik/Non Spesifik


• Osteomielitis hematogen akut
• Osteomielitis akibat fraktur terbuka atau operasi
• Osteomielitis hematogen subakut
• Osteomielitis sklerosing (osteomielitis Gare)
• Osteomielitis kronik
• Atritis supuratif akut
II. Infeksi Bakteri Granulomatosa/Spesifik

• Infeksi tuberkulosa
• Infeksi spirochaeta
• Yaws (penyakit patek)
• Bruselosis
• Penyakit Caffey
• Infeksi jamur
INFEKSI PIOGENIK/NON SPESIFIK

Proses inflamasi : Boyd


Reaksi lokal jaringan hidup terhadap suatu
iritan

Gambaran klinik
Rubor
Kalor
Dolor
Tumor
Functio laesa
OSTEOMIELITIS HEMATOGEN
AKUT

Insidens
 Terutama bayi dan anak-anak
 Lebih sering pada laki-laki
Etiologi
 Stafilokokus aureus hemolitikus 90%
 Trauma
 Nutrisi, lingkungan, imunitas yang buruk dan
adanya fokus infeksi sebelumnya
Patogenesis
• Nekrosis tulang
• Sekuestrum
• Pembentukan tulang baru: involukrum
Patogenesis
• Teori vaskuler (Trueta)
• Teori fagositosis imatur
(Rang)
• Teori trauma
Gambar vascularisasi tulang
Gambaran klinik
• Onset: akut cepat berkembang
• Riwayat: trauma lokal dan luka
kulit/infeksi
traktus respiratorius
• Septikemia: malaise, anoreksia, demam
• Diagnosis dini: osteomielitis akut
sampai terbukti
bukan
Radiologis

• Minggu I: X-Ray tidak ada kerusakan tulang


• Minggu II: X-Ray tulang rusak
• Bone scan technetium: “hot - cold” spot
Laboratorium
• Leukositosis
• LED meningkat
• Kultur darah (+) pada 50% pendertita
Diagnosis banding

Demam reumatik
Selulitis
Artritis supuratif
Gangguan pertumbuhan
Osteomielitis kronis
Krisis sel sabit
Penyakit Gaucher
Tumor Ewing
Pengobatan
• Istirahat dan pemberian analgesik
• Istirahat lokal dengan bidai atau traksi
• Antibiotik sesuai dengan penyebab
utama sambil menunggu hasil biakan
kuman.
• Antibiotik diberikan 3-6 minggu,
diberikan hingga 2 minggu setelah LED
normal.
• Drainase bedah , dapat dipertimbangkan
bila antibiotik gagal
Komplikasi
Dini
• septikemia
• Abses
• artritis septik
Lanjut
• Osteomielitis kronis
• Fraktur patologis
• Gangguan pertumbuhan lokal
Indikasi operatif
• Osteomielitis + abses
• 48 jam antibiotika tidak ada perbaikan
• Sekuester
• Debridement jika konservatif gagal
• Biopsi untuk menyingkirkan maligna
Osteomielitis Kronik
Lanjutan dari osteomielitis akut yang tidak
terdiagnosis atau tidak diobati dengan baik
Etiologi
• Stafilokokus aureus (75%)
• E. colli
• Proteus
• Pseudomonas
• Stafilokokus epidermidis (pd op. ortopedi dg
implant)
Patogenesis
• Tulang mati : Sekuestrum
• Abses Brodie: abses tulang yang
dikelilingi oleh jaringan fibrosa
Gambaran radiologik suatu osteomielitis
kronis. Bagian atas terlihat adanya penipisan
tulang dan adanya sklerosis serta adanya
Gambar osteomylitis kronis
Gambar osteomylitis kronis
Gambar osteomylitis kronis
Osteomielitis
Gambaran klinik
• Keluar cairan dari luka/sinus setelah operasi
• Demam
• Nyeri lokal yang hilang timbul
Pemeriksaan fisik

• Adanya sinus/fistel
• Sekuestrum yang menonjol keluar
• Nyeri tekan
Laboratorium
• LED meningkat
• Radioisotop scanning
• CT dan MRI
Pemeriksaan radiologis
– Sekuestrum (+)
– Rarefaksi
– Pembentukan tulang baru
– Sklerosis
– Osteolisis
– Abses Brodie
Pengobatan
• Antibiotik untuk:
- Mencegah terjadinya penyebaran infeksi
- Mengontrol eksaserbasi akut.

• Tindakan operatif
Tindakan Operatif
• Bila fase eksaserbasi akut telah reda
 Mengeluarkan seluruh jaringan nekrotik
 Sebagai dekompresi pada tulang
Komplikasi
• Kontraktur sendi
• Fraktur patologis
• Amiloidosis
• Epidermoid karsinoma
• Ganguan pertumbuhan
OSTEOMILITIS AKIBAT FRAKTUR
TERBUKA

Paling sering ditemukan pd orang dewasa.


Etiologi
• Stafilokokus aureus
• B. colli
• Pseudomonas
• Klostridium
• Streptokokus anaerobik/Bakteriodes
Patogenesis
Pada fraktur terbuka :
• Kerusakan jaringan
• Kerusakan pembuluh darah
• Odema
• Hematome
• Fraktur berhubungan dg dunia luar
Gambaran klinis

• Demam
• Nyeri
• Odema daerah fraktur
• Sekresi pus
Laboratorium

• Leukositosis
• Peningkatan LED
Pengobatan

• Debrideman luka
• Luka dibiarkan terbuka
• Antibiotik adekuat
OSTEOMIELITIS PASCA OPERASI

Terjadi setelah operasi tulang


Terutama operasi yg menggunakan implant
Etiologi
Invasi bakteri dari lingkungan bedah
Gejala klinis
• Segera setelah operasi
• Beberapa bulan kemudian
Osteomielitis pasca operasi yang
paling ditakuti:

Osteomielitis setelah operasi


artroplasti
Pengobatan

Pencegahan osteomielitis lebih penting


daripada pengobatan
Osteomielitis pasca operasi yang
paling ditakuti:

Osteomielitis setelah operasi


artroplasti
Osteomylitis pasca Artroplasti
Pengobatan

Pencegahan osteomielitis lebih penting


daripada pengobatan
OSTEOMIELITIS HEMATOGEN SUBAKUT

• Insiden hampir sama dg osteomielitis akut


• Biasanya pd anak-anak dan remaja
Etiologi

• Stafilokokus aureus
• Lokasi :
- distal femur
- proksimal tibia
Patologi

• Kavitas dg batas tegas


• Cairan seropurulen
• Kavitas diliputi jaringan granulasi
• Penebalan trabekula
Gambaran radiologik dari abses Brodie yang dapat ditemukan pada
osteomielitis sub-akut/kronik. Pada gambar terlihat kavitas yang
dikelilingi oleh daerah sklerosis.
Gambaran klinis

• Nyeri lokal
• Nyeri sekitar sendi yg lama
• Sedikit odema
• Atrofi otot
• Pincang
• Suhu tubuh biasanya normal
Laboratorium

• Leukosit biasanya normal


• LED meningkat
Radiologis

Ditemukan kavitas diameter 1-2 cm :


 Pd daerah metafisis tibia dan femur
 Kadang-kadang pd diafisis tulang panjang
Pengobatan

• Antibiotik selama 6 mgg


• Biopsi dan kuretase bila ragu-ragu
OSTEOMIELITIS SKLEROSING

• Nama lain “Osteomielitis Garre”


• Osteomielitis subakut
• Pd remaja dan orang dewasa
Gejala klinis

• Nyeri
• Sedikit pembengkakan pd tulang
Radiologis
• Kavitas pd metafisis diafisis tulang panjang
• Diliputi jaringan sklerotik
• Berupa kavitas difus

Pengobatan
• Eksisi
• Kuretase lesi
ARTRITIS SUPURATIF AKUT

Infeksi sendi terjadi:


Langsung melalui luka pd sendi
Penyebaran dari osteomielitis kronis
Hematogen
Etiologi
• Terutama Stafilokokus aureus
• Hemofilus influensa (t.u pd bayi)
• Streptokokus
• E. colli
• Proteus
Patologi
• Reaksi inflamasi akut jar. Sinovia
• Cairan serosa/seropurulen
• Efusi pus pd sendi
• Erosi,destruksi,dan desintegrasi sendi
• Timbul jar. Granulasi (panus)
• Kerusakan tulang rawan
Patologi

Pd bayi terjadi:
-kerusakan pd epifisis
Pd anak-anak terjadi:
-oklusi vasculer sehingga tjd nekrosis epifisis
Pd dewasa terjadi:
-kerusakan tulang rawan sendi
Kemungkinan selanjutnya :

• Sembuh sempurna
• Kerusakan sebagian tulang rawan sendi
• Hilangnya tulang rawan sendi
• Destruksi tulang rawan sendi
• Deformitas sendi
Gambaran klinis
Dibagi menurut umur :
• Pada bayi
• Pada anak
• Pada orang dewasa
Pada bayi
• Yang menonjol septikemia
• Bayi sangat rewel
• Tidak mau menetek
• Panas tinggi
Pada anak

• Nyeri pd sendi besar (t.u sendi panggul)


• Panas tinggi
• Gerakan sendi terbatas/hilang
Pada orang dewasa
• Nyeri
• Odema
• Nyeri tekan
• Gerakan sendi terbatas
Terutama lutut,pergelangan tangan,dan
pergelangan kaki
Laboratorium
• Leukositosis
• LED meningkat
• Kultur darah mungkin positif
Radiologis
• Pembengkakan jaringan lunak
• Pelebaran ruang sendi
• Destruksi tulang dan tulang rawan (lanjut)
Diagnosa banding

• Osteomielitis akut
• Sinovitis traumatik
• Transient sinovitis
• Perdarahan pd hemofilia
• Demam reumatik
• Gout dan pseudogout
• Penyakit gaucher
Pengobatan
• Suportif
• Bidai dan traksi
• Antibiotik
• Drainase sendi
Komplikasi dini

• Mati karena septikemi


• Destruksi tulang rawan sendi
• Dislokasi sendi
• Nekrosis epifisis (t.u sendi panggul)
Komplikasi lanjut
• Degenerasi sendi
• Dislokasi menetap
• Ankilosis fibrosa
• Gangguan pertumbuhan
TBC TULANG DAN SENDI

Penyebab :

Basil TBC : * Bovine 85% - 250


* Human
Faktor predisposisi.
• Nutrisi dan sanitasi yang jelek.
• Paling sering pada umur 2-10 tahun.
• Menurunnya daya tahan tubuh
• Penyakit sebelumnya, seperti morbili dan
varisela dapat memprovokasi kuman.
Patologi
• Primer kompleks
• Penyebaran sekunder
• Lesi tersier
Predileksi

• Terutama pd tulang belakang (50-70%)


• Sisanya, sendi besar seperti panggul, lutut,
pergelangan tangan, sendi bahu
Spondilitis Tuberkulosa (Penyakit Pott)

Infeksi sekunder dari fokus tempat lain


Infeksi diduga hematogen
Lokasi : - Thorakal bawah
- Lumbal atas
Disebut juga “Penyakit Pott”
Insidens
• 50% dari seluruh tuberkulosis tulang dan sendi
• Di Ujung Pandang sebanyak 70%
• Terutama umur 2-10 tahun
• Rasio wanita dan pria hampir sama.
Tempat lesi
• Permukaan korpus vertebra
• Permukaan anterior corpus
vertebra subperiostal
• Procesus spinosus dan transversus
Patofisiologi
• Infeksi dari bagian sentral, bagian depan
 perlunakan korpus kerusakan korpus

• Kerusakan bagian depan korpus ini akan


menyebabkan kifosis/gibbus
Gambar skematis terjadinya kifosis pada penyakit Pott
Gambar post mortem spondilitis TB
Spondilitis TBpd tulang cervikal
A B

A. Osteolitik disertai penyempitan ruang intervertebral


B. Gambaran kifosis tulang belakang
• Kumar membagi 5 stadium yaitu:
– Stadium implantasi.
– Stadium destruksi awal.
– Stadium destruksi lanjut.
– Stadium gangguan neurologis
– Stadium deformitas residual terjadi gibbus.
Gejala klinik
• Gejala TBC pada umumnya
• Nyeri belakang waktu duduk
• Nyeri tekan
• Deformitas : Gibbus/kifosis
• Tanda – tanda cold abses
Pemeriksaan laboratorium

• Peningkatan LED
• Mungkin leukositosis
• Uji Mantoux positif
• Biopsi jaringan granulasi atau kelenjar limfe regional
• Pemeriksaan histopatologis dapat ditemukan tuberkel
Pemeriksaan radiologis
 Foto toraks.
 Foto polos vertebra,
osteoporosis, osteolitik dan destruksi korpus vertebra,
penyempitan diskus, adanya massa abses
paravertebral.
 Stadium lanjut timbul kifosis.
 Mielografi bila terdapat gejala penekanan sutul.
 CT scan atau CT dengan mielografi.
Diagnosis
• Pemeriksaan klinik
• Foto tulang belakang posisi AP dan lateral.
• Foto polos toraks posisi PA.
• Uji Mantoux.
Pengobatan
1 Konservatif :
– Tirah baring (bed rest)
– Perbaiki keadaan umum penderita
– Pemasangan brace
– Obat anti-tuberkulosa
2 Operatif
– Bila terdapat cold abses (abses dingin),
komplikasi tuberkulosa, paraplegia dan
kifosis.
Komplikasi
• Cold abses
• Paraplegia
• Dislokasi patologis
Tuberkulosis sendi
• Umumnya monoartikuler (80%)
• Terutama sendi panggul, lutut
,pergelangan kaki dan kadangkala sendi
bahu.
Apley, tiga stadium, yaitu:

1. Stadium aktif
2. Stadium penyembuhan
3. Stadium residual
Tuberkulosis Sendi Panggul
• Tingkat awal gejala minimal
• Tingkat lanjut, terdapat deformitas sendi.
Gambaran klinis

• Sering pd umur 2-5 tahun dan remaja.


• Gerakan sendi panggul terbatas
• Tingkat lanjut terjadi ankilosis atau deformitas
menetap panggul
Gambaran radiologis
• Pada tingkat awal:
– rarefaksi dan mungkin penebalan jaringan lunak di
sekitar panggul
• Pada tingkat lanjut:
– penyempitan ruang sendi, destruksi kaput femoris dan
asetabulum, osteoporosis, osteolitik dan mungkin
dislokasi panggul.
Gambar oteomylitis TB pd sendi panggul anak
Osteomielitis tuberkulosa pada sendi panggul kanan (A) dibandingkan
dengan sendi panggul yang normal di sebelahnya (B).
Diagnosis
• Pemeriksaan klinik
• Pemeriksaan laboratorium
• Pemeriksaan radiologis
Pengobatan
• Istirahat 3 - 6 minggu
• Obat tuberkulostatika
• Traksi kulit
• Artrodesis panggul, bila ada kerusakan
sendi yang lanjut.
Diagnosis banding
• Transient sinovitis
• Penyakit Legg-Calve-Perthes
• Artritis reumatoid
• Dislokasi panggul bawaan.
Tuberkulosis Sendi Lutut
• Insidens kedua setelah tuberkulosis
sendi panggul.
• Gejala klinis
– Pembengkakan dan nyeri sendi lutut, gerakan
sendi menjadi terbatas serta atrofi otot.
• Foto rontgen
– Tingkat awal, rarefaksi
– Tingkat lanjut, penyempitan ruang sendi, osteolitik
akibat erosi tulang subkondral.
Diagnosis
• Pemeriksaan klinik
• Pemeriksaan laboratorium
• Pemeriksaan radiologis
• Pemeriksaan biopsi.
Pengobatan
• Obat antituberkulosa
• Lutut diistirahatkan dengan gips atau bidai.
• Bila terdapat penebalan sinovia yang hebat,
dilakukan sinovektomi serta artrodesis pada lutut.
Diagnosis banding
• Osteoartritis
• Artritis reumatoid dan gout
• Artritis septik
• Sinovitis pasca trauma.
PENYAKIT CAFFEY
• Salah satu periostitis
• Mengenai anak umur 6 bln
• Belum diketahui pasti penyebabnya
Gejala klinis
• Malaise
• Nyeri
• Pembengkakan pd tulang panjang
Pengobatan
• Sembuh spontan dlm beberapa bulan
• Penisilin 10-14 hari hasil memuaskan
SIFILIS KONGENITAL

• Penyebab Treponema pallidum


• Biasanya pada bayi
Gambaran klinis

• Pembengkakan tulang panjang (t.u tibia)


• Splenomegali
• Pseudoparalisis
• Biasanya bayi sangat rewel
Laboratorium :
pemeriksaan serologis positif pd bayi dan ibu (Wasserman)

Radiologis :
• Periostitis (onion peel)
• Metafisitis
• Erosi trabekular
• Punched out pd diafisis
• Sabre tibia
Pengobatan

• Penisilin 10-14 hr hasil memuaskan


BRUSELOSIS

• Infeksi subakut/kronik granulomatosa pd tulang


dan sendi
• Spesies pada manusia :
- Brucella melitensis
- Brucella abortus
- Brucella suis
Patologi
• Pd corpus vertebra atau sinovia sendi besar
• Khas adanya granuloma dg infiltrasi sel
bulat dan sel raksasa
• Adanya nekrosis dan kaseosa
• Adanya abses
Diagnosis

• Pemeriksaan klinik
• Pemeriksaan laboratorium
• Pemeriksaan radiologis
Gambaran klinis

• Demam
• Sakit kepala
• Badan lemah
• Sakit pd sendi dan tulang belakang
• Pembengkakan sendi
• Gerakan sendi terbatas
Radiologis

• Tanda-tanda artritis subakut


• Penyempitan ruang sendi
• Destruksi tulang (lanjut)
• Osteoporosis periartikular (lanjut)
• Kolap korpus vertebra
• Penyempitan diskus intervetebra
Laboratorium

• Uji aglutinasi
• Biopsi dan aspirasi sendi
Diagnosa banding
• Tuberkulosis
• Penyakit Reiter
Pengobatan

• Kombinasi tetrasiklin dan streptomisin 3-4


minggu
• Drainase abses

Anda mungkin juga menyukai