Anda di halaman 1dari 11

Obat Parasit (Antiparasit)

Antiparasitik dari kata anti


dan parasit. Antiparasitik
adalah obat-obat yang
digunakan untuk
membunuh penyakit yang
disebabkan oleh parasit
Parasitisme adalah suatu
hubungan dimana spesies
biologi hidup dalam
ketergantungan terhadap
spesies lain. Meskipun
mikroorganisme seperti
bakteri diduga hidup dalam
hubungan seperti ini, tetapi
hanya protozoa dan
helmintes yang secara
umum disebut sebagai
parasit.
Antiparasit atau obat parasit digolongkan
menjadi empat yaitu:
 Antimalaria
Antiamuba
Anticacing
Antijamur / Antifungi
Antimalaria adalah obat-obat
Antiamuba adalah obat-obat yang digunakan untuk
yang digunakan untuk mencegah dan mengobati
mengobati penyakit yang penyakit yang disebabkan
disebabkan oleh mikro oleh parasit bersel tunggal
organisme bersel tunggal (protozoa) yang ditularkan
(protozoa) yaitu Entamoeba melalui gigitan nyamuk
histolytica yang dikenal dengan Anopheles betina yang
dysentri amuba. menggigit pada malam hari
dengan posisi menjungkit.

Antihelmetik atau obat-obat


Antifungi adalah obat-obat anti cacing adalah obat-
yang digunakan untuk obat yang dapat
menghilangkan infeksi yang memusnahkan cacing
disebabkan oleh jamur. parasit yang ada dalam
tubuh manusia dan hewan.
ANTIMALARI

Malaria yang disebabkan oleh Plasmodium vivax dan Plasmodium ovale melalui
perantara nyamuk Anopheles betina. Terapinya adalah dengan antimalaria yang
terbagi menjadi tiga bagian sebagai berikut:
a. Skizontisida darah (kerja lambat) yaitu progunii dan pirimetamin
b. Skizontisida darah (kerja cepat) yaitu klorokuin, kuinin, meflokuin, malaron, dan
riam
c. Skizontisida jaringan yaitu primakuin
Antiamuba
Obat Amubiasi kontak, meliputi senyawa
metronidazol dan tinidazol, antibiotik antara
lain tetrasiklin dan golongan aminoglikosida.

Obat Amubiasid jaringan, meliputi senyawa


nitro – imidazol (Metronidazol Tinidazol)
yang berkhasiat terhadap bentuk histolitika di
dinding usus dan jaringan – jaringan lain.
Obat golongan ini merupakan obat pilihan
dalam kasus amubiasis. Bila metronidazol dan
tinidazol tidak efektif dapat digunakan
dihidroemetin
Antihelmintik

1.Cacing kremi .
2 Cacing gelang
(Oxyurius Vermicularis)
(Ascaris Lumbricoides)
Obat yang sesuai adalah
Mebendazol ( untuk semua Obat pilihan yang paling efektif
pasien yang di atas 2 tahun) adalah levamisol.
dan piperezin.

3.Cacing pita 4.Cacing tambang


(Taenia Saginata / Taenia Solium ( Ankylostoma Duodenale dan
/ Taenia Lata) Necator Americanus)
Obat yang paling banyak digunakn obat yang efektif digunakan
untuk cacing pita adalah mebendazol
Niklosamid dan Prazikuantel.

5.Cacing benang
( Strongiloides Strecularis)
Obat pilihan: tiabenzol, obat alternataif:
albendazol, invermectin merupan obat
alternatif yang paling efektif untuk
infeksi kronis
Antifungi

1. Antibiotik (Griseofulvin, Amofoterin, Nistatin)


2. Asam organik ( Asam Salisilat, Asam Benzoat, Asam
Undesilinat)
3. Derivat imidazol (Ketokonazol, Klotrimazol, Mikonazol)
Abstrak Jurnal penelitian
Metode: Sampel kotoran dikumpulkan dari penerima transplantasi ginjal yang
mengunjungi rumah sakit Asosiasi Ginjal Sudan dan dari kelompok kontrol mulai Januari
2012 sampai April 2012. Untuk mendeteksi parasit, sampel tinja segar dipisahkan menjadi
dua sampel; Satu diawetkan dalam fiksasi SAF. Dari sampel ini dibuat noda permanen.
Sampel kedua diperiksa dengan persiapan basah. Metode pewarnaan trichrome yang
dimodifikasi digunakan untuk apusan permanen untuk mikrosporidia
Hasil: Semua (200) penerima transplantasi ginjal menggunakan obat imunosupresan;
(76,5%) pasien penelitian menggunakan terapi tacrolimus (prograf) dan hanya (23,5%)
menggunakan terapi siklosporin A (CsA). Dari jumlah pasien pada tacrolimus di sana
(22,5%) didiagnosis dengan parasit usus dan hanya 1,5% di antaranya menggunakan terapi
Cyclosporine. Ada signifikan secara statistik antara agen imunosupresan dan infeksi
dengan positif parasit usus pada kelompok I (nilai P = 0,019). Semua rincian dirangkum
dalam (Tabel 2). Beberapa infeksi parasit diamati pada total penerima transplantasi ginjal
5/200 (2,5%) dan kontrol 1/100 (1%) (p <0,05). G lamblia, dan B. hominis telah sering
melihat spesies sebagai beberapa infeksi pada penerima transplantasi ginjal.

Kesimpulan: Infeksi parasit usus tidak boleh diabaikan pada penerima transplantasi ginjal.
Jadi terapi Cyclosporine harus direkomendasikan sebagai obat imunosupresan lini pertama
serta profilaksis terhadap berbagai macam penyakit parasit
Kesimpulan

Obat parasit atau yang disebut antiparasitik merupakan penggunaan tera


membunuh penyakit yang disebabkan oleh parasit, antiparasit digolong
4 macam tipe yaitu antimalaria contohnya obat-obat pencegah/profilakt
obat penyembuh/pencegah demam (kurativum), obat-obat pencegah k
obat-obat pembunuh gametofit sedangkan Antiamuba obat-obatan
digunakan untuk mencegah penyakit yang diakibatan oleh parasit berse
(protozoa) yang disebut entamoebahystolytika (disentri amuba), A
cacing/Anthelmintik adalah obat/zat kimia yang digunakan untuk men
dan mengendalikan penyakit yang disebabkan oleh cacing. Pada umumn
ini berbentuk cairan atau tablet atau kapsul, dan antifungi/antijam

Anda mungkin juga menyukai