0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
51 tayangan22 halaman
Jurnal ini membahas tentang perdebatan etika pembunuhan bayi baru lahir. Jurnal 2 menyatakan bahwa hal itu dapat dijustifikasi karena bayi belum memiliki kesadaran diri, sementara Jurnal 3 menolak pendapat ini karena melanggar hak asasi manusia dan sumpah dokter.
Jurnal ini membahas tentang perdebatan etika pembunuhan bayi baru lahir. Jurnal 2 menyatakan bahwa hal itu dapat dijustifikasi karena bayi belum memiliki kesadaran diri, sementara Jurnal 3 menolak pendapat ini karena melanggar hak asasi manusia dan sumpah dokter.
Jurnal ini membahas tentang perdebatan etika pembunuhan bayi baru lahir. Jurnal 2 menyatakan bahwa hal itu dapat dijustifikasi karena bayi belum memiliki kesadaran diri, sementara Jurnal 3 menolak pendapat ini karena melanggar hak asasi manusia dan sumpah dokter.
Infanticide Pembimbing: dr. M. Galih Irianto, Sp. F Yogi Himawan 112016029 Caesar Swempi 112016327 Jurnal 1
Studi deskriptif terhadap ciri-ciri korban infatisida di
bali tahun 2012 sampai 2014 Pendahuluan • Menurut hukum Indonesia kasus infantisida ialah tindakan pembunuhan dengan sengaja yang dilakukan seorang ibu terhadap anaknya yang baru saja dilahirkan. • Salah satu faktor yang memicu tindakan tersebut sehingga kasus ini cenderung meningkat adalah karena adanya kehadiran bayi akibat hubungan diluar pernikahan. • Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan identifikasi hasil pemeriksaan luar dan pemeriksaan dalam terhadap bayi korban infantisida di bagian ilmu kedokteran forensik RSUP Sanglah Denpasar. Metode • Studi ini dilakukan secara deskriptif kuantitatif, setelah itu hasilnya diolah kedalam bentuk naratif dan tabel. • Pertama-tama subjek dikumpulkan dengan melihat identitasnya di buku register kemudian mencari hasil Visum et Repertum sesuai dengan identitas dan nomor VER yang telah tercatat di buku register. • Studi dilakukan di bagian ilmu kedokteran forensik RSUP Sanglah Denpasar • Pengambilan subjek dari periode Januari 2012 hingga Desember 2014. • Setelah proses eksklusi terhadap kasus abortus dan pembusukan, ditemukan 7 subjek yang sesuai dengan kriteria infantisida. Hasil dan pembahasan Hal tersebut sejalan dengan teori, bahwa bayi yang mampu bertahan hidup diluar kandungan ialah bayi yang lahir dari umur kehamilan lebih dari 28 minggu Hal itu sesuai dengan teori bahwa bayi yang mampu hidup diluar kandungan diantaranya harus memiliki berat badan lahir lebih dari 1500 gram dan tidak menderita penyakit kongenital atau cacat bawaan secara fisik. Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
beberapa kasus belum dapat dipastikan bayi lahir hidup atau lahir mati juga belum dapat diketahui sebab matinya karena korban tidak dilakukan pemeriksaan dalam. Jurnal 2
After birth abortion, why should the baby life?
• Dijelaskan bahwa alasan yang mendorong dilakukannya aborsi adalah adanya kecacatan janin dan kesehatan fisik wanita yang mengandung anak tersebut
• Terkadang kedua alasan tersebut memiliki
hubungan secara psikologis terhadap sang ibu dan apabila pasangan tidak ada • Jurnal ini menjelaskan tindakan tersebut sebagai aborsi setelah lahir bukan infanticide,
• Untuk menekankan bahwa bayi yang dibunuh setara
dengan status moral janin bukan seorang anak
• Oleh karena itu pembunuhan bayi baru lahir secara
etik diijinkan bila tindakan tersebut serupa dengan kondisi dimungkinkan dilakukannya aborsi Ada 2 alasan yang dapat membenarkan tindakan aborsi • Status bayi baru lahir setara dengan janin, yang tidak dapat digolongkan sebagai “seseorang” • Tidak mungkin menghancurkan kehidupan seorang bayi yang akan berkembang menjadi seorang individu • Manusia yang sudah memiliki tujuan hidup tidak boleh dibunuh, tapi bayi baru lahir dapat dibunuh karena belum mempunyai tujuan hidup dan kesadaran akan diri sendiri • Jurnal ini tidak menyarankan pembunuhan bayi lebih baik dari pada aborsi • Namun apabila terdapat penyakit yang tidak terdeteksi pada kehamilan atau terdapat masalah dalam kelahiran maka, • Faktor ekonomi, sosial dan psikologi maka seseorang memiliki hak bebas dari paksaan untuk tidak merawat bayinya Jurnal 3
Infanticide, a reply to giulbini and Minerva
• Jurnal ini membahas tentang pernyataan Alberto Giubilini dan Fransesco Minerva tentang pembunuhan anak sendiri (Jurnal 2)
• Pendapat Giubilini dan Minerva sangat egois,
tidak rasional
• Menurut mereka, seorang bayi dapat dibunuh
tanpa adanya landasan moral • Hal ini berkebalikan dengan Universal Declaration of Human Rights yang menyatakan semua manusia adalah sama
• European Convention of Human Rights
menyatakan bahwa semua orang berhak mendapat kebebasan tanpa diskriminasi • Jurnal 2 menyatakan Eutanasia pada bayi denngan cacat berat yang hidupnya tidak berharga untuk hidup
• World Medical Assosiation menyatakan eutanasia dengan injeksi
yang mematikan bertentangan dengan etik pada kedokteran yaitu sumpah dokter
• Jadi kesimpulannya pernyataan Jurnal 2 tentang pembunuhan anak
sendiri sangat egois dan tidak rasional • Perbandingan antara kedua jurnal • Jurnal 2 menyatakan bahwa pembunuhan terhadap anak sendiri diperbolehkan karena tidak memiliki kesadaran moral • Sementara Jurnal 3 menyatakan pembunuhan anak atas dasar apapun melanggar hak asasi manusia dan bertentangan dengan sumpah dokter.