Anda di halaman 1dari 34

Diajukan Oleh:

Yulita Purnama Sari


J500130041

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Latar Belakang
Di Dunia
Di Indonesia
Common cold Di Jawa Tengah
yang juga disebut
Infeksi Saluran
Pernapasan Atas
(ISPA) adalah
infeksi primer di
WHO
nasofaring dan Sekitar 28%
hidung yang
memperkirakan
Sekitar 25.0% dan di Kota
sering insidensi ISPA di
dan 13.8% Surakarta
mengeluarkan negara
kasus setelah dengan 4.0%
cairan, penyakit berkembang
terdiagnosis diantaranya
ini banyak dengan angka
dijumpai pada
pasti oleh telah
kematian balita
bayi dan anak dokter terdiagnosis
diatas 40 per
(Ngastiyah, 2011). ( Riskesdas, pasti oleh
1000 kelahiran
2013). dokter
hidup.
(Riskesdas,
2103).
Latar Belakang

Untuk mengurangi kejadian ISPA khususnya common


cold pada bayi dapat dilakukan upaya menyusui dini
dan diikuti dengan pemberian Air Susu Ibu (ASI)
eksklusif (Rustam, 2010).
Latar Belakang
Di Indonesia
ASI eksklusif adalah
tindakan memberikan ASI
kepada bayi hingga berusia
6 bulan tanpa makanan dan
minuman lain, kecuali sirup
obat (Prasetyono, 2015). Berdasarkan data
menunjukkan
pemberian ASI eksklusif
sampai dengan 6 bulan
pada bayi hanya 15,3 %
(Riskesdas, 2010).
Latar Belakang
Melihat tingginya
angka kejadian ISPA
khususnya common
cold dan rendahnya
pemberian ASI
penelitian sebelumnya eksklusif, maka
menunjukkan bahwa peneliti tertarik
WHO menyebutkan bahwa
pemberian ASI eksklusif melakukan penelitian
pemberian ASI eksklusif
dengan kejadian common tentang “Hubungan
dapat menurunkan angka
cold mempunyai efek Pemberian ASI
kematian bayi akibat ISPA
signifikan pada bayi usia Eksklusif dengan
0-12 bulan (Azzahra, 2013). Kejadian Common
Cold Pada Usia 6-12
Bulan di Puskesmas
Kartasura ”.
Rumusan Masalah

Apakah ada hubungan


pemberian ASI eksklusif
dengan kejadian common cold
pada bayi 6-12 bulan
di Puskesmas Kartasura?
Tujuan Penelitian
Tujuan Tujuan
Umum Khusus

Untuk mengetahui Mendiskripsikan tingkat


hubungan ASI eksklusif ASI eksklusif pada bayi
dengan kejadian 6-12 bulan
common cold pada
bayi 6-12 bulan
Mendiskripsikan tingkat
kejadian common cold
pada bayi 6-12 bulan

Menganalisis hubungan ASI


eksklusif dengan kejadian
common cold pada bayi
6-12 bulan
Manfaat Penelitian
Manfaat Teoritis Manfaat Praktis
Sebagai bahan masukan bagi pemerintah
Mengetahui adanya hubungan antara
dalam penentuan arah kebijakan program
pemberian ASI eksklusif dengan kejadian
penanggulangan penyakit ISPA khususnya
common cold.
common cold.

Sebagai bahan masukan untuk


masyarakat (baik ilmuwan, praktisi
maupun masyarakat umum) dalam upaya
meningkatkan kesehatan.

Bagi penulis merupakan suatu


pengalaman yang sangat berharga dalam
mengaplikasikan ilmu yang telah didapat
dan menambah wawasan.
TINJAUAN PUSTAKA
ASI Eksklusif
Definisi
Pemberian ASI eksklusif adalah
tindakan memberikan ASI kepada
bayi hingga berusia 6 bulan tanpa
makanan dan minuman lain, kecuali
sirup obat (Prasetyono, 2015).

Manfaat ASI
ASI sebagai nutrisi

ASI sebagai pencegah infeksi pada bayi

Manfaat pemberian ASI bagi ibu


Proses Terbentuknya ASI
• Reflek Prolaktin

• Reflek Aliran (Let Down Reflek)

Komposisi ASI

ASI Transisi Air Susu


Kolostrum
atau Peralihan Matur
Zat yang Terkandung dalam ASI

Lemak Protein

Karbohidrat Mineral

Vitamin
Common cold
Definisi
Common cold adalah infeksi
primer di nasofaring dan hidung
yang sering mengeluarkan cairan,
penyakit ini banyak dijumpai pada
bayi dan anak (Ngastiyah, 2011).

Etiologi
Pada umumnya, rhinovirus paling sering ditemukan pada
anak-anak dan orang dewasa. Pathogen lain yang juga
dapat menyebabkan terjadinya common cold antara lain,
virus influenza, parainfluenza virus, adenovirus,
echovirus, coronavirus, dan coxsackievirus (Hasan &
Alatas, 2007).
Patofisiologi
menurunnya
daya tahan
tubuh Kemudian akan
stadium didapatkan rasa
timbul bersin
prodomal yang panas, kering
berulang-ulang,
berlangsung dan gatal di
hidung tersumbat
beberapa jam dalam hidung
tidak adanya dan ingus encer
kekebalah
tubuh
biasanya disertai demam,
nyeri kepala, permukaan
mukosa hidung tampak
memerah dan membengkak.

Stadium pertama biasanya terbatas tiga hingga lima hari secret


hidung mula-mula encer dan banyak, kemudian menjadi
mukoid lebih kental dan lengket (Soepardi et al., 2014).
Gejala klinis
- gejala nasofaringitis dengan pilek, batuk sedikit
kadang-kadang bersin
- dari hidung keluar cairan sekret dan jernih

Komplikasi
1. Otitis Media Akut
2. Radang saluran pernapasan bagian bawah
Pengaruh ASI Eksklusif
Terhadap Kejadian
Common Cold
IgA salah satu sistem imun mukosa

Antibodi ini mengikat antigen


pada mikroorgnisme patogen

Tidak dapat berikatan dengan


reseptor spesifik

Sehingga virus tidak dapat


berkembangbiak
Kerangka Konsep
Faktor Prediposisi :

Gizi buruk
Anemia
Lingkungan
ASI eksklusif

ASI Bayi 6-12 Bulan Common cold

ASI non eksklusif

Keterangan : : Diteliti

: Tidak Diteliti
Hipotesis
Ada hubungan antara pemberian ASI eksklusif
dengan kejadian common cold pada bayi 6-12
bulan di Puskesmas Kartasura.
METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
• Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian
adalah observasional analatik dengan pendekatan
cross-sectional.

Tempat dan Waktu Penelitian


• Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Kartasura
pada bulan November 2016.
Populasi Penelitian
Populasi target : Seluruh bayi yang berusia 6-12 bulan yang dibawa
orangtuanya ke Puskesmas Kartasura.

Populasi terjangkau : Bayi yang berusia 6-12 bulan


yang dibawa orangtuanya ke Puskesmas Kartasura
pada bulan November 2016.
Sampel dan Teknik Sampling
Sampel
•Bayi yang dibawa orangtuanya dan
memenuhi kriteria restriksi
Teknik Sampling
•Teknik purposive sampling
Estimasi Besar Sampel
2
𝑍𝛼 2𝑃𝑄 + 𝑍𝛽 𝑃1𝑄1 + 𝑃2𝑄2
𝑁=
𝑃1 − 𝑃2
Keterangan
Zα : deviat baku alfa 1,96
Zβ : deviat baku beta 0,84
P1-P2 : 0,252 (kepustakaan)
P2 : 0,374
P1 : 0,626
Q1 : 1-P1 = 0,374
Q2 : 1-P2 = 0,626
P : (P1+P2) / 2=0,5
Q : 1-P = 0,5
2
1,96 0,5+0,84 0,468248
𝑁= 0,252

Maka hasil hitung adalah 61 .Sampel pada penelitian ini berjumlah 61 dari bayi 6-12 Bulan di
Puskesmas Kartasura.
Kriteria Restriksi
Kriteria inklusi Kriteria eksklusi
Orangtua bayi usia 6-12
bulan Tidak bersedia menjadi
responden
Orangtua bayi di
Puskesmas Kartasura Bersedia menjadi
periode November 2016 responden namun tidak
mengisi data dengan
Bayi yang diberi ASI lengkap
eksklusif dan non-eksklusif
Bayi yang menderita
Bersedia menjadi kelainan atau komplikasi
responden dari penyakit lain
Variabel Penelitian

Variabel : Pemberian ASI Eksklusif


bebas

Variabel luar : Gizi buruk, Anemia, Lingkungan

Variabel : Kejadian Common Cold


terikat
Definisi Operasional
Pemberian ASI Eksklusif

• Pemberian ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja pada bayi


baru lahir tanpa tambahan makanan atau susu lain serta air
putih sampai dengan usia enam bulan, kecuali pemberian obat
oleh tenaga medis (Rianingsih, 2007).
• Skala pengukuran  ordinal
• Alat Ukur  kuesioner
• Hasil pengukuran  ASI eksklusif/ non ASI eksklusif
Definisi Operasional

Kejadian Common Cold

• Kejadian Common Cold adalah infeksi primer di nasofaring dan


hidung yang sering dijumpai pada bayi dan anak (Hasan &
Alatas, 2007).
• Skala pengukuran  Interval
• Alat Ukur  kuesioner
• Hasil pengukuran berapa kali mengalami kejadian common
cold dalam waktu 3 bulan terakhir.
Rencana Analisis Data
 Analisis data yang digunakan analisis bivariate untuk
mengetahui ada tidaknya hubungan dengan
menggunakan Uji t tidak berpasangan (bila distribusi
data normal) atau menggunakan uji Mann Whitney
(bila distribusi data tidak normal).
 Data diolah dengan Statistical Product and Service
Solution (SPSS) versi 21.0.
Instrumen Penelitian

Wawancara berupa pemberian kuesioner


kepada orangtua bayi usia 6-12 bulan di
Puskesmas Kartasura.
Jadwal Penelitian
Kegiatan Agustus September Oktober November Desember

Studi pendahuluan

Penyusunan proposal

Ujian proposal

Revisi proposal

Pengambilan data

Pengolahan data

Penyusunan skripsi

Ujian skripsi

Perbaikan skripsi

Anda mungkin juga menyukai