Anda di halaman 1dari 71

Rumah Sakit YARSI Jakarta

Ns. Suatmaji, SKep


NIRA : 31.73.01.26.19.0 Rumah Sakit YARSI Jakarta
VISI
Menjadi Rumah Sakit berlandaskan Islam dengan pelayanan kesehatan
bermutu tinggi dan standar internasional

Misi

1. Memberikan Pelayanan Kesehatan Secara Komprehensif Dan Profesional Sesuai Islam.


2. Mengembangkan Pelayanan Medis Unggulan Sebagai Pusat Rujukan Yang Didukung Oleh
Perkembangan Iptek Sesuai Islam.
3. Membangun Dan Membina Hubungan Baik Dengan Stakeholder Sesuai Dengan Islam.
4. Menjamin Iingkungan Kerja Yang Baik Di Bidang Pelayanan Kedokteran Dan Kesehatan Sesama
Tenaga Profesional, Dengan Pasien Dan Keluarganya.
5. Membuka Kesempatan Yang Luas Kepada Tenaga Kesehatan Untuk Mendapatkan Kesempatan
Pendidikan Dan Pelatihan Yang Berkesinambungan Sesuai Dengan Islam.
6. Memberikan Kesempatan Menjadi Sarana Pendidikan Dan Penelitian Kedokteran
RISIKO YANG DIKETAHUI

HIV, HCV, HBV


AGEN INFEKSI BARU
KESALAHAN TRANSFUSI DARAH
KONTAMINASI BAKTERI
TRANSFUSION RELATED ACUTE LUNG INJURY (TRALI)

Rumah Sakit YARSI Jakarta


RISIKO YANG DIKETAHUI

RISIKO YANG
TIDAK DIKETAHUI
Rumah Sakit YARSI Jakarta
WHAT WENT WRONG IN THIS
PICTURE?

Rumah Sakit YARSI Jakarta


Proprietary and Confidential Not for reproduction nor distribution
1.Peserta mengerti dan memahami pencegahan
dan pengendalian infeksi

2.Peserta mampu mengubah sikap dalam bekerja


sehingga melindungi pasien , petugas dan
lingkungan kerja terhadap infeksi

Rumah Sakit YARSI Jakarta


Pencegahan Pengendalian Upaya-upaya kegiatan yang
Infeksi Nosokomial harus dilakukan

Tj bersama Perilaku Nakes:


nakes Menurunkan Inos
Cuci tangan
Penanganan
Keterlibatan instrumen Meningkatkan mutu
secara aktif Antimikroba yankes
seluruh personil rasional
RS

Indikator mutu
Inos rendah

Rumah Sakit YARSI Jakarta


Pendahuluan
Pengenalan akan prinsip asepsis dari Lister tahun 1806 membuat
penurunan tajam dari infeksi luka operasi.
Florence Nightingale (1820 – 1910), kebersihan lingkungan rumah
sakit termasuk kamar bedah

Pencegahan infeksi di RS menjadi penting karena menjadi


peluang terjadinya transmisi mikroorganisme

Pengendalian infeksi adalah untuk mengidentifikasi dan


mengurangi risiko penularan infeksi atau transmisi infeksi
dari pasien ke pasien atau pasien ke petugas

Rumah Sakit YARSI Jakarta


Healthcare Associated Infections (HAIs)

Infeksi yang terjadi selama proses perawatan di


rumah sakit atau di fasilitas kesehatan lain,
 dimana pasien tidak ada infeksi atau tidak
dalam masa inkubasi, termasuk infeksi didapat di
rumah sakit tapi muncul setelah pulang juga
infeksi pada petugas kesehatan yang terjadi di
pelayanan kesehatan

Rumah Sakit YARSI Jakarta


Pasien sendiri SUMBER INFEKSI Luar Pasien

Manusia Peralatan Lingkungan

Udara,
Air,
Tanah

Rumah Sakit YARSI Jakarta


Umur
Penyakit tertentu
Gizi buruk
Tindakan bedah
Cortikosteroid
Pemakaian Peralatan Medis

Rumah Sakit YARSI Jakarta


Healthcare - associated Infections (HAIs) CONTACT
Rumah Sakit YARSI Jakarta
BAGAIMANA CARA TERJADINYA
INFEKSI YANG DIDAPAT DI RS?

Rumah Sakit YARSI Jakarta 13


Angka infeksi rendah

Keterlibatan secara aktif semua personil RS

Petugas kebersihan
Administrasi
Perawat
Dokter
Gizi
Farmasi

Dari Tingkat Rendah Sampai Direksi

Rumah Sakit YARSI Jakarta


Pengendalian Infeksi Nosokomial

Adalah kegiatan yang meliputi perencanaan,


pelaksanaan dan pengawasan serta
pembinaan dalam upaya mencegah kejadian
infeksi di rumah sakit.

Rumah Sakit YARSI Jakarta


Untuk mencegah atau mengurangi resiko
terjadinya infeksi pada pasien, petugas
kesehatan dan masyarakat RS maupun
fasilitas kesehatan lainnya dengan
mempertimbangkan Cost Effective

Rumah Sakit YARSI Jakarta


MATA RANTAI INFEKSI

Rumah Sakit YARSI Jakarta


Rantai Infeksi

SUMBER MEDIA PENERIMA


PENYAKIT INFEKSI

Rumah Sakit YARSI Jakarta


KEWASPADAAN
ISOLASI

PENGGUNAAN
ANTIMIKROBA
RASIONAL SURVEILANS

PROGRAM PPI

PENCEGAHAN PENDIDIKAN &


INFEKSI PELATIHAN

Rumah Sakit YARSI Jakarta


Kewaspadaan
Isolasi

KEWASPADAAN STANDAR LAPIS PERTAMA

KEWASPADAAN
LAPIS KEDUA
BERDASARKAN TRANSMISI

Rumah Sakit YARSI Jakarta


KEWASPADAAN ISOLASI

KEWASPADAAN STANDAR ( LAPIS PERTAMA )

Merupakan gabungan dari Universal Precaution dan Body Substain Isolation


Waspada terhadap darah, cairan tubuh, sekresi dan ekskresi kecuali keringat
Ditujukan kepada semua pasien tanpa memandang infeksi atau tidak infeksi

KEWASPADAAN BERDASARKAN TRANSMISI ( LAPIS KEDUA )

Merupakan kewaspadaan tambahan


Ditujukan kepada pasien yang terinfeksi atau diduga infeksi

stypandj57@yahoo.com
Rumah Sakit YARSI Jakarta
KEWASPADAAN
STANDAR

Peralatan
Kebersihan tangan perawatan
Penyuntikan pasien
yang aman

Penatalaksanaan
Penggunaan APD
Kebersihan linen
pernapasan/
Etika batuk
Pengelolaan limbah Kesehatan
& benda tajam karyawan
Praktek lumbal
punksi
Pengendalian
lingkungan Penempatan pasien

Rumah Sakit YARSI Jakarta


Kebersihan
Tangan

 Hal Utama Dalam PPI


 Pilar PPI
 Komponen Sentral Dari Patient Safety
 Sederhana Dan Efektif Mencegah HAIs
 Menciptakan Lingkungan Yang Aman
 Pelayanan Kesehatan Aman
 Bagian Dari Standar Precaution

Rumah Sakit YARSI Jakarta


Penggunaan
Alat
Pelindung Diri

 APD merupakan alat kesehatan yang terdiri dari masker,


topi, sarung tangan,pelindung wajah, sepatu yang
digunakan petugas maupun pasien untuk melindungi diri
dari kontaminasi penyakit infeksi.
 Digunakan sesuai indikasi
 Segera dilepas jika sudah selesai tindakan

Rumah Sakit YARSI Jakarta


Rumah Sakit YARSI Jakarta
Rumah Sakit YARSI Jakarta
Rumah Sakit YARSI Jakarta
Perawatan
Peralatan
Pasien

 Klasifikasi Perawatan Peralatan Pasien menurut Spauding


 Peralatan Kritikal: masuk ke peredaran darah, jaringan steril
 Peralatan Semi Kritikal: masuk membrane mukosa
 Peralatan Non Kritikal:hanya permukaan tubuh
 Segera di dekontaminasi jika sudah digunakan untuk peralatan reuse

Rumah Sakit YARSI Jakarta


Rumah Sakit YARSI Jakarta
Rumah Sakit YARSI Jakarta
Rumah Sakit YARSI Jakarta
Penyuntikan
yang aman

 Lakukan tindakan aseptik dan antiseptik


 Gunakan jarum suntik sekali pakai
 Segera buang jarum suntik setelah digunakan
 Sebaiknya gunakan obat/cairan sekali pakai,jika tidak
memungkinkan pertahankan kesterilannya

Rumah Sakit YARSI Jakarta


Manajemen
Limbah

 Limbah infeksius : limbah terkontaminasi dengan


darah dan cairan tubuh , sekresi dan ekskresi

 Limbah non infeksius :limbah yang tidak


terkontaminasi dengan darah dan cairan tubuh ,
sekresi dan ekskresi

Rumah Sakit YARSI Jakarta


Rumah Sakit YARSI Jakarta
Rumah Sakit YARSI Jakarta
Manajemen Linen & Laundry

 Memisahkan linen kotor terkontaminasi darah,


cairan tubuh, sekresi dan ekskresi

Rumah Sakit YARSI Jakarta


Kebersihan
pernapasan/Etika
batuk

Meliputi:
 Menutup mulut & hidung saat batuk/ bersin;pakai tisu
 Buang ke tempat sampah (kuning ) bila telah terkena sekret
saluran napas dan
 Lakukan cuci tangan dg sabun /antiseptik dan& air mengalir,
alkohol handrub setelah kontak dengan sekret
 Jaga jarak terhadap orang dg gejala ISPA dg demam

Rumah Sakit YARSI Jakarta


PRAKTEK LUMBAL PUNKSI

• Masker harus dipakai klinisi saat melakukan lumbal


pungsi,anaestesi spinal /epidural/pasang kateter
vena sentral
• Cegah droplet flora orofaring,dapat menimbulkan
meningitis bakterial

Rumah Sakit YARSI Jakarta


Next…

SURVEILANS
Infeksi saluran Penggunaann
Infeksi daerah Infeksi Infeksi aliran
pernafasan Plebitis Dekubitus antimikroba
operasi saluran kemih darah primer
(VAP) rasional

Rumah Sakit YARSI Jakarta


PEMELIHARAAN KESEHATAN
KARYAWAN
Pemeriksaan Kesehatan Karyawan
Pemberian immunisasi
Pengadaan Alat Pelindung Diri
Pencegahan Kecelakaan Kerja Karyawan
Penatalaksanaan Kecelakaan Luka tusuk jarum

Rumah Sakit YARSI Jakarta


SURGICAL SITE INFECTION (SSI)

Rumah Sakit YARSI Jakarta


PENDAHULUAN

27 juta pembedahan setiap tahun di Amerika dan 290.000 pasien SSI dan 8000 pasien
meninggal karena infeksi (CDC, 2008 )

Di negara industri pasien paska operasi komplikasi mortalitas : 0,2 % – 0,4 % dan 40
% - 60 % dapat dicegah.
SSI pada luka bersih rata – rata : 2 % – 3 % (CDC )

Di Indonesia 10 RSU pendidikan, infeksi nosokomial 6 -16 %


 SSI 2 - 18 % dari keseluruhan prosedur pembedahan.

Rumah Sakit YARSI Jakarta


SSI adalah ................

• Infeksi yang terjadi ketika mikroorganisme dari


kulit, bagian tubuh lain atau lingkungan, masuk
kedalam insisi  yang terjadi dalam waktu 30
hari dan implant terjadi 1 (satu) tahun paska
operasi yang ditandai dengan adanya pus,
inflamasi, bengkak, nyeri dan rasa panas. (Awad
et. Al 2009 )
Rumah Sakit YARSI Jakarta
PAIJO
&
PUTRI
Rumah Sakit YARSI Jakarta
Proprietary and Confidential Not for reproduction nor distribution
Rumah Sakit YARSI Jakarta
BIAYA PERAWATAN PASIEN

BIAYA QTY TOTAL


ROOM RATE 2.000.000 4 8,000.000

AB 500.000 2 1.000.000 4.000.000

Obat IV 250.000 2 500.000

Biaya Op 20.000.000 20,000.000

HOSPITAL COST 32.500.000

Biaya lain 15.000.000 15,000.000

TOTAL 47.500.000
Note: Data presented above are based on estimated cost assumptions only.

Rumah Sakit YARSI Jakarta


Proprietary and Confidential Not for reproduction nor distribution
SETELAH
14
HARI

Rumah Sakit YARSI Jakarta


Proprietary and Confidential Not for reproduction nor distribution
Rumah Sakit YARSI Jakarta
Proprietary and Confidential Not for reproduction nor distribution
Rumah Sakit YARSI Jakarta
Proprietary and Confidential Not for reproduction nor distribution
Rumah Sakit YARSI Jakarta
Proprietary and Confidential Not for reproduction nor distribution
SETELAH
7
HARI

Rumah Sakit YARSI Jakarta


Proprietary and Confidential Not for reproduction nor distribution
Rumah Sakit YARSI Jakarta
Proprietary and Confidential Not for reproduction nor distribution
BIAYA PERAWATAN PASIEN

COST QTY TOTAL

ROOM RATE 2,000.000 7 14,000.000

ANTIBIOTIC 500.000 7 3.500.000

IV TREATMENT 250.000 7 1,750.000

LABORATORY 3.000.000 3,000.000


BIAYA OP 45,000.000 45,000.000

HOSPITAL COST 67.250.000


PF 50,000.000 50,000.000
TOTAL 117.250.000

Note: Data presented above are based on estimated cost assumptions only.

Rumah Sakit YARSI Jakarta


Proprietary and Confidential Not for reproduction nor distribution
COST TO PATIENT

TOTAL
Biaya 1 47.500.000
Biaya 2 117.250.000

TOTAL COST 164.750.000


Note: Data presented above are based on estimated cost assumptions only.

Rumah Sakit YARSI Jakarta


Proprietary and Confidential Not for reproduction nor distribution
Cara mencegah dan
mengendalikannya

1. Persiapan pasien
2. Petugas
3. Lingkungan
4. Peralatan

Rumah Sakit YARSI Jakarta


PENCEGAHAN
1. Identifikasi dan obati semua infeksi yang terlokalisir di daerah
operasi sebelum operasi elektif
2. Jangan mencukur rambut sebelum operasi kecuali
mengganggu sekitar daerah insisi operasi.
3. Jika rambut dicukur , sedekat mungkin sebelum operasi
dengan menggunakan clipper
4. Anjurkan pasien untuk mandi dengan cairan atiseptik
chlorhexidine glukonat) pada malam dan pagi hari sebelum
operasi dilaksanakan.
5. Antiseptik kulit disekitar sayatan operasi dengan cairan
antiseptic yang mengandung chlorhexidine glukonat (CHG).
Rumah Sakit YARSI Jakarta
Pencegahan( cont’…)
6.Kontrol tingkat glukosa darah serum secara adekuat
pada semua pasien diabetes dan selalu hindari
hiperglikemi sebelum operasi.
7.Sarankan penghentian merokok. Minimal
instruksikan pasien untuk tidak merokok kretek,
tembakau, atau bentuk konsumsi tembakau lain
selama paling tidak 30 hari sebelum operasi elektif.
8.Jangan menahan darah pasien yang di operasi untuk
mencegah infeksi luka operasi.
9.Usahakan pre operasi pasien di rumah sakit sesingkat
mungkin.

Rumah Sakit YARSI Jakarta


Antispesis tangan untuk Tenaga Kesehatan

 Gunting kuku sampai pendek dan jangan gunakan kuku palsu


 Lakukan cuci tangan pre-operatif minimal 5 menit dengan
menggunakan larutan antiseptik yang sesuai. Cuci tangan
dan pergelangan tangan sampai ke siku
 Bersihkan bagian bawah kuku sebelum melakukan cuci
tangan pertama.
 Jangan kenakan perhiasan di jari dan pergelangan tangan.

Rumah Sakit YARSI Jakarta


Samb....... Petugas

Mendidik dan biasakan anggota tim bedah agar melapor


Jika mempunyai tanda dan gejala penyakit infeksi dan
segera melapor kepada petugas pelayan kesehatan
karyawan.

Larangan bekerja :
untuk anggota tim bedah yang memiliki
luka pada kulit,hingga infeksi sembuh
atau menerima terapi yang memadai.
Rumah Sakit YARSI Jakarta
Hasil Penelitian

Studi yg melibatkan > 700 pasien, mendapatkan


bahwa koloni bakteri menurun 9x lipat dengan 2x
mandi chlorhexidine ( Garibaldi, 1988 ).

 Chlorhexidine dianjurkan dibanding povidone-


iodine aktivitasnya lebih superior dan memberikan
keuntungan antimikroba maksimum sesudah
beberapa kali pemakaian. ( Rabih O. et al, 2010 ).

Rumah Sakit YARSI Jakarta


Studi menunjukkan bahwa kepatuhan dalam menjalankan
kewaspadaan standar diantara petugas kesehatan untuk
menghindari paparan mikroorganisme masih rendah
(Metha,et.al.,2010 )
Faktor yang berkontribusi pada rendahnya kepatuhan :
 Kurangnya pengetahuan
 Kuranganya waktu
 Kelupaan
 Kurangnya ketrampilan
 Ketidaknyamanan dan iritasi kulit
 Kurang pelatihan ( Efstathiou,et al.,2011 )

Rumah Sakit YARSI Jakarta


PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA
YANG RASIONAL

• Pemberian profilaksis antimikroba hanya bila diindikasikan,


dan pilihlah jenis antimikroba yang paling efektif terhadap
patogen yang umum menyebabkan ILO pada operasi jenis
tersebut atau sesuai dengan rekomendasi.

• Berikan dosis propilaksis awal melalui intravena pada saat


yang sesuai sehingga pada saat operasi dimulai konsentrasi
bakterisida pada serum dan jaringan maksimal konsentrasinya.
Pertahankan kadarnya dalam serum dan jaringan selama
berlangsungnya operasi dan maksimum sampai beberapa jam
setelah insisi ditutup.

Rumah Sakit YARSI Jakarta


Clipping / pencukuran
Mengangkat rambut yang mungkin terkontaminasi
mikroorganisme

Rumah Sakit YARSI Jakarta


Hair Removal- Pencukuran

VS

Rumah Sakit YARSI Jakarta


Apakah Semua Pasien Harus Dicukur!!!!

• Optimalisasi tindakan pembersihan permukaan daerah sekitar sayatan.(


rambut media yang baik tumbuh dan berkembangnya mikroorganisme)
• Optimalsasi kemampuan merekat plastik penutup daerah sekitar
sayatan
• Optimalisasi daya rekat dressing ( transparent dressing, plester)
dipermukaan kulit
• Optimalisasi Patient plate pada permukaan kulit
• Optimalisasi dokter dalam mem-visualisasikan daerah sayatan selama
prosedur pembedahan

Wesley Alexander J, Fischer JE, Boyajian M, Palmquist J, Morris MJ. (1983) The influence of hair-removal methods on wound
infections. Archives of Surgery 118:347-352 (70-2008-1465-8)
Conclusion: Pre-operative shaving is deleterious and the practice should be abandoned.
Rumah Sakit YARSI Jakarta
Literature and Study

Rumah Sakit YARSI Jakarta


Literature and Study

AORN:
Jika diperlukan pencukuran, pilihan terbaik
dengan menggunakan clipper secepatnya
sebelum prosedur pembedahan berlangsung. “If
hair is to be removed, the best option is clipping immediately before the procedure
using a electric or battery-powered clipper.”

Recommended Practices for Skin preparation of patients, AORN 2004

Rumah Sakit YARSI Jakarta


Clinical Study
 Studies done by Seropian & Reynolds
 Time of shaving vs Infection rate
 The longer the time between the shave
& the operation, the greater the infection rate

Seropian & Reynolds: “Wound infection after preoperative depilatory


vs razor preparation,” American Journal of Surgery 121 (March 1971) 251-254

Rumah Sakit YARSI Jakarta


Perlu Keberanian Untuk Melakukan Perubahan
Rumah Sakit YARSI Jakarta
Rumah Sakit YARSI Jakarta
THANK YOU

REMEMBER ME…
STOP INFEKSI NOSOKOMIAL

Rumah Sakit YARSI Jakarta

Anda mungkin juga menyukai