Anda di halaman 1dari 31

Esi Afriyanti, S.Kp.M.

Kes

1
Fungsi air (Hoper & Scaner, 1999).

1. Regulasi temperatur
2. Media proteksi
3. Lubrikant
4. Reaktan
5. Pelarut
6. Media transport oksigen, karbondioksida, nutrient dalam
sirkulasi

4 mekanisme utama untuk mempertahankan keseimbangan air


tubuh (Branstrom, 1997; Hoper & Scaner, 1999) :

• Sistem hormon anti diuretik


• Mekanisme haus
• Sistem renin-angiotensin-aldosteron
• Sistem saraf simpatis

2
Proporsi air dalam tubuh manusia

64% 53% 40%

46%

75%

3
4
Kompartemen cairan Tubuh

Total body water (TBW)


0.6 X body weight
42L
input

Transcellular Extracellular fluid Intracellular fluid


water (ECF) (ICF)
GI, kidney,sweat 0.2 X body weight 0.4 X body weight
Tears, bladder 14L 28L
variable volume
~ 1L
Epithelial layer cell membrane

output Interstitial Plasma


fluid (ISF)
3/4 ECF 1/4
10.5L ECF
3.5 L

capillary
wall 5
Total Body Water
body wt% Total body
water%
total 60 100
intracellular 40 67
extracellular 20 33
- intravaskuler 5 8
- interstitial 15 25
6
Composition of Electrolite

7
Elektrolit berfungsi sebagai

1. Kofactor atau enzim


2. Potensial aksi di saraf dan otot,
3. Pengeluaran hormon dan
neurotransmiter,
4. Kontraksi otot
5. Kseimbangan asam basa,
6. Transport aktif sekunder, dan proses
osmosis.

8
Composition of Electrolit
extracellular intracellular
Cations
Na 142 mEq/Lt 10 mEq/Lt
K 4 mEq/Lt 140 mEq/Lt
Ca 2.4 mEq/Lt 0.0001 mEq/Lt
Mg 1.2 mEq/Lt 58 mEq/Lt
Anions
Cl 103 mEq/Lt 4
HCO3 28 mEq/Lt 10
SO4 1 mEq/Lt -
PO4 4 mEq/Lt 116
Protein 16 40 9
Intake output cairan tubuh
• Dalam saluran pencernaan, kelenjar
pencernaan memproduksi cairan
sebanyak 1500cc/hari
• Intake cairan (cairan yang masuk ke
dalam tubuh)  minuman
– 55 gr air dari 100 gr KH
– 87 gr air dari 100 gr lemak
– 41 gr air dari 100 gr protein
– Totalnya adalah 1800-3600cc/24 jam

10
• Output cairan (cairan yang keluar dari tubuh)
dapat melalui
– Ginjal (urin) 1500cc/24jam
– Feses 100-150cc/24jam
– Kulit 450-800cc/24jam
– Paru 250-350cc/24jam
– Totalnya adalah 1800-3000cc/24 jam
• Balance cairan (keseimbangan cairan antara
intake dan output) yaitu output-input = 0

11
Keseimbangan cairan
• Dipertahankan dengan mengatur volume
CES dab osmolaritas CES
– Volume CES diatur untuk mempertahankan
tekanan darah
– Osmolaritas CES diatur untuk mencegah
pembengkakan atau penciutan sel
• Sistem RAA
• Retensi Na

12
3 mekanisme pengaturan tekanan darah
1. Bekerja segera (rapidly acting pressure control)
a. melalui saraf
b. melalui hormon
- Mekanik vasokonstriktor NE-Ephinephrine
- Mekanik vasokontriktor renin-angiotensin
- Mekanik vasokonstriktor vasopressin
• Mekanisme antara ( intermediate mechanism)
a. Pergeseran cairan kapiler (inters  kapiler)
b. vasculer stress relaxation
2. Kontrol jangka panjang ( long term pressure control)
a. Kenaikan tekanan darah arteri menyebabkan ginjal
mengeluarkan jumlah cairan yg kebih banyak
b. Pengeluaran cairan yg bertambah mll ginjal,mengurangi
13
CES & volume darah
3. Kontrol jangka panjang ( long term pressure
control)
c. Pengurangan volume darah mengurangi venous
return ke jantung
d. Pengurangan cardiac output menurunkan
tekanan darah kembali normal

14
Sistem Renin-Angintensin-Aldosteron (RAAS)

15
Reabsorbsi Na oleh RAAS

16
Keseimbangan asam basa adalah :
Pengaturan ketat konsentrasi ion hidrogen (H+) bebas di dalam cairan
tubuh
-Utk metabolisme normal perlu keadaan optimal :
- suhu 370 C
- pH normal
- PaO2 80 -100 mm Hg
- Jenis gangguan keseimbangan asam basa :
Asidosis : bila asam > basa
pH < 7,35
Alkallosis : bila basa > asam
17
pH > 7,45
[OH+]

[H+]

Bersifat asam bersifat basa

normal
asidosis alkalosis

6,8 6,9 7,0 7,1 7,2 7,3 7,4 7,5 7,6 7,7 7,8 7,9 8,0

18
• Penghasil ion H+
– Dari sisa pembakaran KH  asam laktat,
lemak  aseto acid, protein  sulfur acid,
– Makanan yaitu garam natrium, sayur-sayuran
 ion K+ (asam lemah)

19
Asidosis
• Disebabkan oleh
– Peningkatan asam yang berasal dari
makanan
– Kehilangan ion Na dan K seperti diare
– Retensi ion H pada ginjal
– Gangguan metabolik seperti ketoasidosis
(starvation/kelaparan yang lama)
– DM akibat gangguan met KH
– Gangguan pernafasan karena kurangnya
pengeluaran CO2
20
Alkalosis
• Disebabkan oleh
– Kebanyakan dosis obat sodium bicarbonat
– Banyak kehilangan asam lambung ketika
muntah
– Kebanyak pengeluaran CO2 seperti pada
pernafasan abnormal (hiperventilasi)

21
Ginjal :

Fungsi kompensasi ginjal terjadi sesudah 6 – 12 jam

1. Reabsorbsi HCO3 – di tubulus proksimalis

2. Pembentukan HCO3- di tubulus distalis dan


Pengeluaran ion H+

22
Ion H+ yg disekresikan 84 % terjadi di tubulus proksimal
Konsentrasi yg timbul 3-4 kali lebih besar. pH turun sampai
6,9.
Tubulus distal turun sampai pH mencapai 6-6,5
Konsentrasi ion H dalam tubulus pengumpul mencapai 900
kali lbh besar (pH : 4,5) dari CES

3 reaksi dalam cairan tubulus pengikat ion H bebas


1. Reaksi dengan HCO3- membentuk CO2 (tub.Prox)
2. Reaksi dengan HPO4- membentuk H2PO4- (tub distal &
pengumpul)
3. Reaksi dengan NH3 membentuk NH4+
(tub.prox,distal,pengumpul)

HCO3- dan HPO4- merupakan buffer utama dalam


filtrate glomerulus
23
Sistem buffer

Sistem buffer adalah ratio antara asam dengan garamnya


Contohnya H2CO3. NaH2PO4
NaHCO3 Na1HO4
Sistem buffer bekerja sangat cepat dalam satu fraksi dalam
satu detik mengatasi perubahan yang besar dalam
keseimbangan asam basa

Sist pernafasan butuh waktu 1-3 menit

Ginjal butuh waktu beberapa jam s/d 1 hari atau lebih


24
Sistem Buffer :
HCO3- + H+ H2CO3 H2O + CO2

Protein + H+ H-Protein
Hemoglobin + H+ H-Hb
HPO42- + H+ H2PO4

Sistem Pernafasan :
HCO3- + H+ H2CO3 H2O + CO2

pH = pKa + log HCO3- Perubahan PCO2 selalu searah


PCO2 dengan perubahan HCO3

PCO2 = 1 - 1,5 x [ HCO3- ]


25
Volatile Acid Non Volatile Acid
( Protein, asam organik,
Hasil Metabolisme ( CO2 )
asam nukeat, as.laktat
CO2 + H2O H2CO3 H+ + HCO3- asam keton dsb.)
> 15000 meq/hari

Ion H+

Asidosis

Jumlah ion H+ bebas didalam tubuh + 40 nEq/l


pH 7,35 - 7,40
pH 6,80 – 7,80 incompatible with life
26
Ion H+

Sistem pernafasan Sistem Buffer


H+ + HCO3- H2CO3 H2 O +
CO2
Ginjal Sellular ( K+H+ Shift )

Asidosis

Gangguan fungsi
Organ

27
EDEMA
Adalah : pengumpulan cairan pada ruang interstitial
dapat terjadi scr setempat atau umum.

Asites,efusi pleura,efusi perikardial,edema paru


Jenis :
• Pitting edema
• Non-pitting edema

28
MEKANISME ETIOLOGI TIPE EDEMA
Peningkatan tekanan kapiler Gagal jantung kongestif
Flebotrombosis
Siroris hati dg hipertensi portal
Vasodilatasi Inflamasi
Reaksi alergi
Luka baker (cedera vaskuler langsung)
Penurunan tekanan osmotic Gagal hati
koloid Malnutrisi protein
Nefrosis
Luka baker
Obstruksi limfatik Pembedahan mengangkat srtuktur limfe
Inflamasi /keterlibaan keganasan nodus
limfe & pembuluh darah
Filariasis
Kelebihan natrium/air tubuh Gagal jantung kongstif
Gagal ginjal
Aldosteronisme
Kelebihan masukan natrium 29
Ketidakseimbangan cairan

/ volume plasma ggn osmolalitas


ECF
 volume Perub.turgor volume
plasma kulit plasma
Osmotic
shiff
Edema
sistemik

 Ht Syok hipo- Retensi air


volemik
Edema cerebral/
menyusut
30
31

Anda mungkin juga menyukai