DAN
ANALISA GAS DARAH
dr.Harun Nurrachmat,SpPK
PEMERIKSAAN AGD
I. TAHAP PRAANALITIK
a. Tahap persiapan dan pengumpulan sampel
Identitas pasien
- minimal 2 jenis identitas : nama, tgl lahir, no.CM
- pemberian label : mencatumkan waktu pengambilan, tempat
pengambilan, jenis sampel, suhu pasien, jenis ventilator
Antikoagulan
- heparin, bentuk kering (mengurangi efek pengenceran)
- heparin mengganggu pem. elektrolit
Menghindari pengenceran
Pencampuran sampel
- harus dihindari karena sifat gas mudah menguap dan darah yang
disimpan akan terus melakukan aktivitas metabolisme sehingga
mempengaruhi pemeriksaan
1. Buffer (H2CO3,Hb,Phosphat )
2. Pernafasan ( PaCO2,PaO2 )
3. Ginjal ( HCO3 )
SISTEM PENYANGGA (BUFFER)
Add
H2CO3 HCl H2CO3
HCO3-
H+ HCO3- +
H+
SISTEM RESPIRASI CO2
pH 7,35 – 7, 45
PaO2 80 -100
PaCO2 35 - 45
Sat.O2 > 95
HCO3 22 - 26
BE -2 - +2
• pH : menunjukkan
kadar ion hidrogen
(H+) dalam tubuh Arti
KONDISI Kadar H+ Ph klinis
• Kadar ion H+ pada
> 100 Bisa
beberapa keadaan : Asidemia mmol <7,0 fatal
perhatik
Asidemia 50 - 80 7,1 - 7,3 an
7,45 - perhatik
Alkalemia 20 - 36 7,69 an
Bisa
Alkalemia < 20 > 7,7 fatal
pO2 : tekanan parsial yang ditimbulkan
oleh oksigen dalam plasma.
Kompensasi
sebagian
Asidosis respirasi ↓ ↑ ↑
Alkalosis respirasi ↑ ↓ ↓
Asidosis metabolic ↓ ↓ ↓
Alkalosis metabolic ↑ ↑ ↑
Wibisono Banteng H, 2007
KOMPENSASI
Kelainan Primer Mekanisme Kompensasi
Respiratorik Metabolik
Dasar : Dasar :
Nilai PaCO2 • Nilai HCO3
• Nilai BE atau SBE
• SID
KAUSA GANGGUAN
KESEIMBANGAN ASAM BASA
• Alkalosis respiratorik :
akibat pengeluaran CO2 berlebihan pada
hiperventilasi, pada keadaan :
- Gangguan emosional
- Demam
- Kelainan serebral
- pemakaian ventilator yang tidak adekuat
• Asidosis Respiratorik
Akibat penumpukan CO2 dalam darah
akan meningkatkan H2CO3, pada
keadaan :
- Emfiema
- asma (PPOK)
- Pneumonia
• Alkalosis metabolik
akibat kelebihan bikarbonat, pada
keadaan :
- Muntah
- Kelebihan pemberian Na-bikarbonat
• Asidosis metabolik
akibat kekurangan HCO3, pada keadaan :
Gelembung Udara
Anti Koagulan
Metabolisme
Suhu
Hal – Hal Yang Perlu Diperhatikan
-Tindakan pungsi arteri harus dilakukan oleh perawat yang sudah terlatih
-Spuit yang digunakan untuk mengambil darah sebelumnya diberi heparin
untuk mencegah darah membeku
-Kaji ambang nyeri klien, apabila klien tidak mampu menoleransi nyeri, berikan
anestesi lokal
-Bila menggunakan arteri radialis, lakukan test allent untuk mengetahui kepatenan
arteri
-Untuk memastikan apakah yang keluar darah vena atau darah arteri, lihat darah
yang keluar, apabila keluar sendiri tanpa kita tarik berarti darah arteri
-Apabila darah sudah berhasil diambil, goyangkan spuit sehingga darah
tercampur rata dan tidak membeku
-Lakukan penekanan yang lama pada bekas area insersi (aliran arteri lebih deras
daripada vena)
-Keluarkan udara dari spuit jika sudah berhasil mengambil darah dan tutup ujung
jarum dengan karet atau gabus
-Ukur tanda vital (terutama suhu) sebelum darah diambil
-Segera kirim ke laboratorium ( cito )
CARA PRAKTIS MEMBACA AGD
• 1.Lihat pH
Lihat PH
ph <7,35 : asidosis, PH > 7,45 : alkalosis
Gejala :
Gejala :
Akut : napas kusmaull, penurunan resistensi
perifer tensi rendah, kontraktilitas jantung Tidak spesifik seperti kram otot,
turun, udem paru dan ventricular arrest. kelemahan, disritmia dan kejang
Kronik : hiperkalsiuria, batu ginjal berulang,
buffering asam oleh tulang
osteomalasia/osteoporosis dan peningkatan
K serum
Terapi :
Terapi : Chloride responsive alkalosis : dengan
RTA Tipe I : Sodium bicarbonat / sodium penggantian cairan, klorida dan
sitrat, hipokalemi koreksi, hiperkalemi
diuretk, Aldosteron jika ada defisiensi memperbaiki hemodinamik ginjal.
RTA Tipe II : Sodium bikarbonat dan Koreksi hipokalemi
suplementasi kalium, vitamin D dan fosfat Non-chloride responsive alkalosis :
RTA tipe IV : Furosemide peroral, bikarbonat spironolakton atau amilorid, koreksi pH
pada asidosis refrakter dengan masker oksigen rebreathing
RESPIRATORIK
ASIDOSIS RESPIRATORIK
Gangguan ventilasi alveolar yang mengganggu
eliminasi CO2 terjadi peningkatan PCO2
Penyebab asidosis respiratorik
(hiperkapnia).
Etiolgi :
Kelainan SSP (pusat pengendalian
pernapasan), A. Sentral : D.
Gangguan dinding dada dan otot respirasi,
kekuatan bernapas dan gangguan paru dan 1.Obat-obatan (anestesi, Neuromuskuler
saluran napas atas penyakit paru morfin, sedatif) 1. Poliomielitis
instrinsik
Overfeeding 2. Stroke 2. Kyphoscoliosis
Gejala : 3. Infeksi 3. Miastenia
Sistem paru : dispnea, distres respirasi, B. Saluran napas : 4. Distrofi
respirasi dangkal
Sistem saraf : sakit kepala, lemah dan 1. Obstruksi muskuler
konfusi. CO2 ekstrim tinggi : mengantuk dan 2. Asma
tidak respon pada rangsangan
Gejala Kardiovaskuler : takikardi, disritmia C. Parenkim : E. Lain-lain
Meningkatnya ventilasi dapat mengoreksi 1. Emfisema 1. Obesitas
asidosis respiratorik
2. Pneumoconiosis 2. Hipoventilasi
Terapi :
Kondisi tidak stabil : Ventilasi manual 3. Bronkitis 3. Permissive
dengan bag valve mask sampai masalah 4.Adult respiratory distress Hypercapnia
yang mendasari ditemukan
Obati penyebab : Pneumothoraks, nyeri dan syndrome
depresi SSP 5. Barotrauma
Ventilasi mekanik
RESPIRATORIK
ALKALOSIS RESPIRATORIK
Menurunnya PCO2 dengan kompensasi Penyebab alkalosis respiratorik
pertama kali melalui buffer dengan protein
jaringan dan menurunnya ekskresi asam
melalui urin akibat meningkatnya ekskresi
A.Stimulasi SSP D. Stimulasi
bikarbonat melalui urin
1. Nyeri reseptor di
Etiologi : 2. Cemas, psikosis dada
Semua kondisi yang menyebabkan 3. Demam 1. Hemothorax
hiperventilasi reaksi cemas sampai 4. Cerebrovaskuler accident 2. Flail chest
yang mengancam jiwa seperti sepsis
dan emboli paru 5. Meningitis, encephalitis 3. Gagal Jantung
6. Tumor 4. Emboli paru
Gejala : 7. Trauma E. Lain-lain
Berkaitan dengan kecemasan dan B. Hipoksemia 1. Septikemia
sistem kardiovaskuler 1. Tempat yang tinggi 2. Gagal hati
Gangguan sistem saraf : sakit kepala
berat, rasa tebal, konfusi, sukar
2. Pneumonia, edema paru 3. Hiperventilasi
konsentrasi dan penglihatan kabur 3. Aspirasi mekanik
Sistem kardiovaskuler : palpitasi dan 4. Anemia berat 4. Heart exposure
disritmia C. Obat atau hormon 5. Perbaikan dari
1. Kehamilan, progesteron asidosis
Terapi :
2. Salisilat metabolik
Langsung pada penyebab utamanya
3. Nikethamide