Anda di halaman 1dari 9

PAJAK PENGHASILAN 23

• PPh 23 adalah pajak penghasilan yang pemenuhan kewajibannya


dilakukan dengan cara pemotongan atas pembayaran penghasilan
yang diterima oleh WP dalam negeri dan bentuk usaha tetap (BUT)
yang berasal dari penghasilan dari harta-modal, penyerahan jasa, atau
penyelenggaraan kegiatan selain yang telah dipotong PPh 21.
• Pemotong PPh 23 adalah:
(a) badan pemerintah ,
(b) subyek pajak dalam negeri;
(c) penyelenggaraan kegiatan;
(d) BUT atau perwakilan perusahaan luar negeri; dan
( e) orang pribadi sebagai WP dalam negeri yang ditunjuk dirjen pajak,
yaitu akuntan, arsitek, dokter, notaris/PPAT kecuali camat, penilai,
aktuaris, pengacara, dan konsultan yang melakukan pekerjaan bebas
serta orang pribadi yang menjalankan usaha dengan menyelenggarakan
pembukuan atau pembayaran berupa sewa.
• Pemotongan PPh 23 dilakukan pada saat dibayarkan,
disediakan untuk dibayar, atau telah jatuh tempo.
Setelah dilakukan pemotongan PPh 23 maka
pemotongan pajak harus menerbitkan bukti PPh 23,
dimana pemotong memiliki kewajiban untuk
menyetorkan dan melaporkannya ke KPP. Penyetoran
paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya setelah bulan
dilakukannya pemotongan. Sedangkan, pelaaporan
pajaknya menggunakan SPT masa PPh pasal 23/26
dilakukan paling lambat tanggal 20 bulan
berikutnyasetelah bulan dilakukan pemotongan pajak
tersebut.
• Berdasarkan UU PPh No.36 Tahun 2008 pasal 23
ayat (1a), besarnya pungutan dibedakan antara WP yang
ber NPWP dengan WP yang tidak berNPWP. Tarif WP
yang tidak memiliki NPWP lebih tinggi 100% dari tariff
yang diterapkan terhadap WP yang tidak menunjukkan
NPWP.
Deviden
adalah pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya saham yang
dimiliki. Pembagian ini akan mengurangi laba ditahan dan kas yang tersedia
bagi perusahaan, tetapi distribusi keuntungan kepada para pemilik memang adalah tujuan
utama suatu bisnis.
Berdasarkan UU PPh No. 36 Tahun 2008 pasal 17 ayat (2c) jo. PP 19 Tahun 2009jo. SE-
01/PJ.03/2009, deviden yang dikenakan pajak adalah deviden yang diterima oleh WP
pribadi dalam negeri. Atas penghasilan berupa deviden tersebut dikenakan pajak yang
bersifat final dengan tarif 10% dari penghasilan bruto.
Contoh :
• Pada 22 desember 2011 PT.Edson membayar deviden kepada PT Diestri salah satu
pemegang sahamnya senilai RP.100.000.000 (10%). Atas pembayaran deviden
tersebut PT Edson memotong PPh 23 sebesar 15% dengan memberikan bukti
potongan PPh 23 pada PT Diestri. Penghasilan yang diterima oleh PT Diestri adalah
sebesar Rp.85.000.000. Sedangkan PPh 23 yang dipotong sebesar Rp.15.000.000.
Oleh PT Edson.

Transaksi tersebut dicatat oleh PT.Diestri :


PT Diestri menerima Bukti Pemotongan PPh 23 dari PT Edson. Pemotongan
PPh 23 tersebut, Oleh PT Diestri akan diperhitungkan sebagai kredit pajak.

Tanggal Keterangan Debit Kredit

22-Des-2011 Kas/Bank 85,000,000

PPh 23 dibayar dimuka 15,000,000


Pendapatan lain-lain 100,000,000
Sedangkan PT Edson mencatat transaksi tersebut dengan jurnal :

Tanggal Keterangan Debit Kredit


22-Des-2011 Dividen 100,000,000
Utang PPh 23 15,000,000
Kas/Bank 85,000,000

PT Edson paling lambat tanggal 10 januari 2012 melakukan penyetoran PPh 23


yang telh dipotongnya dari PT Diestri dengan menggunakan SSP. Kemudian paling
lambat pada tanggal 20 Januari 2012 PT Diestri wajib melaporkan ke KPP
menggunakan SPT masa PPh pasal 23/26.

Bunga
Bunga yang dikenakan PPh 23 adalah bunga termasuk premium, diskonto,
dan imbalan karena jaminan pengembalian utang yang merupakan Bunga
antar pinjaman dari WP badan ke WP badan, WP badan ke WP pribadi atau
sebaliknya, serta bunga obligasi yang tidak dijual pada bursa efek. Tariff PPh
23 atas bunga tersebut adalah 15% dari penghasilan bruto. Pihak yang
menerima penghasilan berupa bunga tersebut dapat mengkreditkan pajak
yang dibayar dimuka PPh 23 atas bunga pada saat menghitung PPh
kurang/lebih bayar pada akhir tahun pajak.
Pajak Penghasilan 24
PPh 24 merupakan pajak yang telah dipotong oleh negara lain tempat WP
memperoleh penghasilan yang boleh dikreditkan terhadap pajak yang terutang di
Indonesia. Karena menganut asas World Wide Income, maka UU PPh
menentukan bahwa WP dalam negeri dikenakan PPh atas seluruh penghasilan
yang diterimanya, baik di Indonesia maupun diluar Indonesia. Atas penghasilan
tersebut maka WP harus melaporkan dengan cara :
• Melaporkan rincian penghasilan yang diterima atau diperoleh diluar negeri
dan perhitungan KPLN dar WP dalam tahun yang bersangkutan.
• Untuk dividen penggabungan penghasilan dilakukan dalam tahun pajak pada
saat perolehan dividen tersebut.
• Mengajukan permohonan KPLN, Sesuai dengan KMK-164/KMK.04/2002
dengan melampirkan :
• Laporan keuangan dari penghasilan yang berasal dari hasil usaha diluar
negeri.
• Fotokopi SPT pajak yang disampaikan diluar negeri.
• Fotokopi dokumen pembayaran pajak diluar negeri.
Saat Penggabungan Penghasilan
 Penggabungan penghasilan yang berasal dari luar negeri
dilakukan sebagai berikut:
 Untuk pengahsilan dari usaha dilakukan dalam tahun pajak
diperbolehnya penghasilan tersebut.
 Untuk penghasilan lainnya dilakukan dalam thun pajak
diterimanya penghasilan tersebut.
 Untuk penghasilan berupa deviden sebagaimana dimaksud
dalam UU PPh nomor 36 tahun 2008 pasal 18 ayat 2 dilakukan
dalam tahun pajak pada saat perolehan dividen tersebut
ditetapkan sesuai dengan PMK-256/PMK.03/2008.
Kerugian yang diderita diluar negeri tidak boleh digabungkan
dalam menghitung PhKP.
Tata Cara Penghitungan Kredit Pajak Luar Negeri
(KPLN)

Penghitungan KPLN dilakukan sebagai berikut :


• PPh dikenakan atas PhKP yang dihitung berdasarkan
seluruh penghasilan yang diterima dan diperoleh oleh WP,
baik penghasilan tersebut berasal dari dalam negeri
maupun dari luar negeri . Dalam menghitung PPh, seluruh
penghasilkan tersebut digabungkan dalam tahun pajak
diperoleh atau diterimanya penghasilan, atau dalam tahun
pajak sesuai dengan PMK-256/PMK.03/2008 untuk
penghasilan berupa dividen sebagaimana dimaksud dalam
pasal 18 ayat (2) UU PPh.
• Dalam menghitung PhKP, kerugian yang diderita oleh WP di
luar negeri tidak dapat dikompensasikan dengan
penghasilan yang diterima atau diperoleh dari Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai