Anda di halaman 1dari 81

Proteksi Generator

Ir. Hasan Surya, MT.


Apakah Generator itu ?

• Generator adalah
Mesin Listrik yang
mengubah energi
mekanik menjadi
energi listrik
Konstruksi generator
Konstruksi generator

• Bagian Stator :
– Rumah stator/body, secara
umum digunakan sebagai
pelindung mesin dan untuk
menempatkan name-plate
Bagaimana Konstruksi generator pada
umumnya ?
• Bagian Stator :
– Jangkar, yang berupa
inti magnetik dengan
alur-alur dalam
bentuk laminasi-
laminasi
Konstruksi Generator

• Jika dua buah kumparan 120 o

diletakkan pada alur yang U

berbeda pada stator seperti


ditunjukkan pada gambar 8, S
120 o

maka tegangan induksi yang


dibangkitkan akan memiliki u
beda fasa sebesar 120. Sedang s s
untuk generator 4 kutub u
S
ditunjukkan pada gambar 9.
Konstruksi generator

• Bagian Rotor :
Kutub magnet
(Salient pole/rotary
pole), Belitan
eksitasi, Cincin dan
brush dll
Konstruksi Generator
MODEL RANGKAIAN MESIN SINKRON

X ra 
ar  f
ar


Ia r
E f

E E E ar
f r
V E
t  r

• Vt = Er – Ia(ra + JXl)

Writen by :Ir. Hasan Surya, MT.


Bagaimana karakteristik generator ketika
di bebani ?
• Pada keadaan tanpa beban
GGL induksi Ef = Tegangan
jepit Vt
Ia

E Beban
f V t

• Dalam keadaan berbeban


GGL induksi
  
E f  Vt  J Ia .X s
J I a .X s

O =V
E t
 f

Ia.
OPERASI GENERATOR BERBEBAN
TERPISAH

R adj
If Ra Xs Ia

Field Coil Ea v V
BEBAN

FAKTOR KERJA MENDAHULUI (LEADING)

FAKTOR KERJA = 1

FAKTOR KERJA TERTINGGAL (LAGGING)

Ia
Writen by :Ir. Hasan Surya, MT.
Berapa besar Daya yang dikirim ke
beban ?

Ef
Ia.Cos  sin
Xs
Vt.E f
Vt.Ia.Cos  sin
J I a .X s Xs

O Vt .E f
=V

t Pe  .sin
Xs
Ia. • Dimana Pe adalah daya elektrik
yang diberikan ke bus-bar, dan 
adalah sudut antara Ef dan Vt yang
disebut dengan sudut daya dari
mesin
Berapa Daya maksimum yang dapat
dikirim ke beban ?
• Daya maksimum terjadi
pada  = 90, di atas
E f
nilai ini mesin akan
JI .X
a s Ia kehilangan
sinkronismenya)
• Normalnya mesin
 = 90 o

dioperasikan pada 
kurang dari 90.
V t

Writen by :Ir. Hasan Surya, MT.


Karakteristik Mesin Sinkron

P
Daya maksimum terjadi pada  =
P e-max 90, di atas nilai ini mesin akan
Operasi Motor kehilangan sinkronismenya). Daya
mesin dapat dinaikkan hingga Pe
90 o 180 o 
maksimumnya dengan menaikkan
beban secara beritingkat.
Operasi Generator Normalnya mesin dioperasikan
pada  kurang dari 90.
• Operasi Generator :
E f
JI a .X s Ia – Pe (out) = Pm (in)
• Operasi Motor :
– Pe (in) = Pm (out)
 = 90 o

V t
Generator Capability Curve

Writen by :Ir. Hasan Surya, MT. 15


Potensi Bahaya pada Operasi Generator

• Potensi Bahaya/gangguan pada generator


dapat dikelompokkan pada :
– Kondisi operasi abnormal
• Beban Lebih, Beban tidak seimbang, over eksitasi dan
Under Eksitasi
– Kondisi Hubung singkat
• Satu fasa ke tanah
• Fasa ke Fasa

Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Reactive Capability Limits of
Synchronous Machines
• Pada studi kestabilan tegangan, penting mempertimbangkan batas
kapabilitas daya reaktive mesin synchronous
• Rating generators dinyatakan dengan output maksimum MVA pada rating
tegangan dan power factor tertentu tanpa mengakibatkan overheating
• Daya active output dibatasi oleh kapabilitas prime mover
• Kapabilitas daya reactive kontinyu dibatasi oleh dengan
mempertimbangkan

– Batas arus armature


– Batas arus field
– Batas end region heating
Armature Current Limit

Writen by :Ir. Hasan Surya, MT. 18


Proteksi beban lebih
• Bila generator
beroperasi di atas rating
KVA
• Bahaya : panas pada
belitan stator
• Proteksi :
• Sekering atau CB
dengan setting tidak
lebih dari rating arus
Generator overload
• Kapabilitas suatu generator dinyatakan dalam kilovolt-amperes
(kVA) yang dispecifikasikan pada frequency, voltage, and power
factor
• Pada kondisi emergency, diijinkan untuk melampaui kapabilitas
dalam waktu singkat sesuai dengan IEEE Std C50.13
• Kapabilitas thermal belitan jangkar diberikan sebagai berikut :
Overcurrent protection
• Proteksi beban lebih Generator diberikan dengan
menggunakan overcurrent relay yang disesuaikan dengan
IEEE C50.13
• Terdiri dari instantaneous overcurrent (IOC) unit dan time-
overcurrent unit yang memiliki karakteristik extremely
inverse
• The instantaneous unit is set to pick up at 115% of full-load
current
• The time-overcurrent unit is set to pick up at 75% to 100%
of full-load current, and a time setting is chosen so that the
relay operating time is 7.0 s at 218% of full-load current

• Writen by : Hasan Surya


Field Current Limit
• Karena panas yang dihasilkan oleh RfdI2fd , arus medan merupakan batas kedua
• Fasor yang menyatakan hubungan Et, It and Eq (with Ra neglected) ditunjukkan pada
gambar, Persamaan komponen yang sejajar dan tegaklurus fasor E t

X ad i fd sin  i  X s l t cos 

X ad i fd cos  i  E t  X s l t sin 

Oleh karena itu X ad


P  E t l t cos   E t i fd sin  i
X s
2
X ad E
Q  E t l t sin   E t i fd cos  i  t
X s X s

Writen by :Ir. Hasan Surya, MT.


Field Current Limit
• Hubungan antara P and
Q, dinyatakan oleh arus
medan adalah lingkaran
yang berpusat pada
sumbu Q dengan radius
KVA Rating
• Titik potong antara
batas antara arus
medan dan arus jangkar
menyatakan rating
power faktor
Over-Excitation Protection:
87 46 40 32

51G 24 25

DG EPS

R DISCONNECT
DG BKR EPS BKR

LOAD BKR

Writen by :Ir. Hasan Surya, MT.


Proteksi Over Eksitasi
• Bahaya : Panas pada
belitan rotor
• Proteksi :
– Relay Over eksitasi
(24)
– Setting :
• Alarm : 1,1 pu
• Trip : 1,2 pu

Writen by :Ir. Hasan Surya, MT.


Generator Capability Curve

Writen by :Ir. Hasan Surya, MT. 26


Hilang eksitasi
• Karena tegangan eksitasi berkurang (hilang eksitasi),
tegangan keluaran generator berkurang secara
gradual. Untuk mengkompensasinya arus akan naik
secara proporsional .
• Generator menjadi underexcited dan menyerap Daya
reaktif negatif .
• Karena ratio tegangan generator terhadap arus
semakin mengecil  arus bersifat kapasitif,
Impedansi urutan positif generator berada pada
kuadran 2 dan berada diantara nilai Xd and Xq .
Writen by :Ir. Hasan Surya, MT.
Hilang eksitasi
• Kehilangan/Lemahnya eksitasi dapat
menyebabkan generator mengalami kondisi “out
of step” atau lepas dari sinkronisasinya dengan
sistem dan dapat menimbulkan gangguan dalam
sistem atau akan membuat mesin berubah
menjadi generator induksi sehingga arus yang
besar akan diinduksikan pada rotor
• Bila generator kehilangan eksitasinya, ia akan
menarik arus dari sistem (2 – 4 kali rating beban

Writen by :Ir. Hasan Surya, MT.


Apa yang terjadi bila generator
kehilangan/Under eksitasi ?
Penyebab
• Field open circuit
• Field short circuit
• Accidental tripping of field breaker
• Regulator control failure
• Loss of main exciter

Writen by :Ir. Hasan Surya, MT.


End Region Heating Limit
• pemanasan lokal di bagian ujung armatur mempengaruhi kemampuan mesin dalam kondisi
underexcited
• kebocoran fluks ujung belitan, masuk dan meninggalkan ujung mesin dalam arah tegak
lurust(axial) ke laminasi stator. Hal ini menyebabkan arus eddy di laminasi yang
menghasilkan pemanasan lokal di bagian ujung
• Arus medan yang tinggi sesuai dengan kondisi overexcited menjaga retaining ringjenuh ,
sehingga fkebocoran fluks di ujung kecil. Namun, pada kondisi underexcited arus medan
rendah dan retaining ring tidak jenuh ; memungkinkan peningkatan kebocoran fluks ujung
armature
• Juga , dalam kondisi underexcited , fluks yang dihasilkan oleh arus armature menambah
fluks yang dihasilkan oleh arus medan. Oleh karena itu , fluks akhir -turn meningkatkan
fluks aksial di wilayah ujung dan efek pemanasan yang dihasilkan dapat sangat membatasi
output generator particularly in the case of a round rotor machine
• Fig. 5.16 shows the locus of end region heating limit on a P-Q plane

Writen by :Ir. Hasan Surya, MT.


End Region Heating Limit

Fig. 5.15: Sectional view end region of a generator

Fig. 5.16: End region heating limit

Writen by :Ir. Hasan Surya, MT.


Hilang eksitasi

Writen by :Ir. Hasan Surya, MT.


Hilang eksitasi

Writen by :Ir. Hasan Surya, MT.


Loss of Excitation:

87 46 40 32

51G 24 25

DG EPS

R DISCONNECT
DG BKR EPS BKR

LOAD BKR

Writen by :Ir. Hasan Surya, MT.


Proteksi Under Eksitasi
• Bahaya : Panas pada
ujung mesin
• Proteksi :
– Relay Under Eksitasi
– Setting
• Stage 1 : Offset: X'd/2;
Diameter: 1.0 pu; time:
0.1 s
• Stage 2 : Offset: X'd/2;
Diameter: Xd; time: 0.5
to 0.6 s
Loss of Synchronism

Writen by :Ir. Hasan Surya, MT.


LOSS-OF-SYNCHRONISM PROTECTION

• Tidak biasanya proteksi lepasnya sinkronisasi pada


generator Jika pada pembangkit hanya terdiri dari
satu generator.
• Suatu generator akan lepas sinkronisasinya bila ia
kehilangan eksitasi.
• Jika pembangkit kehilangan sinkronisasinya terhadap
pembangkit yang lain, maka pembangkit ini harus
dipisahkan dari pembangkit yang lain, hal ini dapat
dilakukan menggunakan relay loss of Synchronism.
Ralay ini harus mentrip breaker utama.

Writen by :Ir. Hasan Surya, MT.


Settings summary per IEEE C37.102

• Breaker closing angle: within ± 10 elect.


Degrees
• Voltage matching: 0 to +5%
• Frequency difference < 0.067 Hz

Writen by :Ir. Hasan Surya, MT.


Unbalance Loading
• Beberapa penyebab ketidak seimbangan arus adalah :
– system asymmetries
– unbalanced loads
– unbalanced system faults or open circuits
– single-pole tripping with subsequent reclosing
• Ketidak seimbangan arus menghasilkan arus urutan negative
dalam stator generator

Writen by :Ir. Hasan Surya, MT.


Unbalance Loading
• Arus Urutan Negative berinteraksi dengan arus urutan
positive menghasilkan arus induksi dengan double
frequency (100 Hz)
• Yang berakibat pada pemanasan lebih rotor dan
kerusakan yang serius jika generator terus beroperasi.
• Generator memiliki short-time rating
– l22t=K
– K=Manufacturer Factor (the larger the generator the smaller
the K value)

Writen by :Ir. Hasan Surya, MT.


Generator Unbalance:
87 46 40 32

51G 24 25

DG EPS

R DISCONNECT
DG BKR EPS BKR

LOAD BKR

Writen by :Ir. Hasan Surya, MT.


Unbalance Loading
• Ketidak seimbangan arus
juga menyebabkan
beberapa getaran, .
• Rele yang disarankan
adalah Inverse time over
current relay, yang harus
dihubungkan untuk
mentrip breaker utama
atau membunyikan alarm
jika ketidak seimbangan
kecil terjadi.

Writen by :Ir. Hasan Surya, MT.


Settings summary per IEEE C37.102
• Permissible I2 Current (Percent of Stator rating)
• Salient Pole
– With connected amortisseur windings 10
– With non-connected amortisseur windings 5
• Cylindrical Rotor
– Indirectly cooled 10
– Directly cooled to 960 MVA 8
– 961 to 1200 MVA  6
– 1200 to 1500 MVA  5

Writen by :Ir. Hasan Surya, MT.


Kegagalan pada penggerakmula
• jika terjadi gangguan pada sistem suplai uap pada turbo-
generator set, alternator (generator) akan terus berputar
sebagai motor sinkron dan menarik arus relatif kecil
dibanding beban penuhnya.
• Ia akan terus bertahan sebagai motor sinkron sampai
system uap kembali normal dan mesin berfungsi
kembali sebagai generator, dengan demikian tidak
diperlukan proteksi pada generator.
• Pada kasus hidro-generator set dilengkapi dengan
proteksi mekanik untuk melepas generator dari sistem
bila suplai air tidak cukup
Writen by :Ir. Hasan Surya, MT.
Reverse Power
• mencegah generator menjadi motor pada saat kehilangan
penggerak mula
• Dari sudut pandang sistem, motoring didefinisikan sebagai
aliran Daya nyata yang masuk generator ketika menjadi
motor.
• Dengan arus pada kumparan medan, generator akan tetap
sinkron dengan sistem dan bertindak sebagai motor sinkron
• Jika pemutus medan dibuka, generator akan berfungsi
sebagai motor induksi

Writen by :Ir. Hasan Surya, MT.


Proteksi generator terhadap gangguan mesin penggerak

Untuk menghindarkan tetap berputarnya generator sebagai


akibat daya balik yang merubah generator menjadi motor,
maka PMT generator perlu di trip.

Sehingga pada generator dengan daya terpasang diatas nilai


tertentu yang digerakkan turbin uap, turbin gas atau turbin
air, maka dipakai relay daya balik.
Daya balik terjadi karena ada gangguan mesin penggerak
atau ada ayunan daya dalam sistem.

Writen by :Ir. Hasan Surya, MT.


Reverse Power:

87 46 40 32

51G 24 25

DG EPS

R DISCONNECT
DG BKR EPS BKR

LOAD BKR

Writen by :Ir. Hasan Surya, MT.


Settings summary per IEEE C37.102

• Sensitivitas dan setting relay tergantung pada jenis


penggerak mula yang digunakan
• pengaturan pickup harus berada di bawah nilai berikut
• Gas : 50% rated power; time < 60 s
• Diesel : 25% rated power; time < 60 s
• Hydro turbines : 0.2% - 2% rated power; time < 60 s
• Steam turbines : 0.5% - 3% rated power; time < 30 s

Writen by :Ir. Hasan Surya, MT.


Sequential Tripping
• Digunakan pada Turbin Uap untuk mencegah
overspeed
• Direkomendasikan oleh manufactur , mode
hanya digunakan untuk bagi boiler/react atau
masalah mekanik pada turbin

Writen by :Ir. Hasan Surya, MT.


Sequential Tripping
• STEP 1
• Deteksi kondisi abnormal turbine/boiler/reactor
• STEP 2
• Valve Turbine valves ditutup; generator dibiarkan secara
singkat untuk menjadi motor
• STEP 3
• Reverse power (32) relay yang terhubung seri dengan switch
posisi Valve turbine
• Valves mengkonfirmasi bahwa seluruh valves telah tertutup
• STEP 4
• Generator dipisahkan dari power system

Writen by :Ir. Hasan Surya, MT.


Sequential Tripping

Writen by :Ir. Hasan Surya, MT.


Potensi Bahaya pada Operasi Generator

• Potensi Bahaya/gangguan pada generator


dapat karena kegagalan isolasi dikelompokkan
pada :
– Kondisi Hubung singkat
• Satu fasa ke tanah
• Fasa ke Fasa

Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Stator Winding Ground Fault
• Proteksi stator-to-ground fault tergantung pada tipe
generator grounding
• Solid grounding, arus gangguan dapat mencapai
nilaiyang sangan membahayakan oleh karena itu
diperlukan minimal low impedance grounding
melalui resistance atau reactance
• High-impedance melalui distribution transformer
dengan resistor yang dihubungkan pada belitan
secondary Akan membatasi level arus disisi primer
menjadi lebih kecil
Writen by :Ir. Hasan Surya, MT.
Pentanahan Titik Netral
• Tujuan pentanahan sistem tenaga listrik :
• Membatasi kenaikan tegangan pada fasa yang
tidak terganggu
• Menghilangkan busur api
• Mengontrol besarnya arus gangguan tanah
dan memudahkan koordinasi sistem proteksi
apabila terjadi gangguan hubung singkat
antara fasa dan tanah.
Solid grounding

• Tujuannya membatasi kenaikan tegangan dari fasa yang


tidak terganggu.
• Sistem ini mengandalkan nilai besarnya tahanan
pengetanahan (makin kecil tahanan pengetanahan makin
baik) yang dipengaruhi oleh bahan dari elektroda
pengetanahannya
• Menimbulkan permasalahan baru yaitu – arcing ground
faults
Writen by :Ir. Hasan Surya, MT. 55
Solid Grounding

56
Keuntungan dan Kerugian

Keuntungan
1. Tegangan lebih transient dapat dikendalikan
2. Tidak sulit mencari lokasi gangguan
3. Suply beban satu fasa kontinyu

Kerugian
4. Bahaya Flash
5. Diperlukan breaker
6. Kehilangan {roduksi
7. Arus gangguan yang sangat tinggi
8. Dapat berkembang menjadi gangguan tiga fasa
9. Kerusakan pada peralatan
Low Impedance Grounding
• Low Impedance
• Bila titik neutral disambungkan ke ground melalui resistansi
rendah untuk membatasi arus gangguan
• Menjadi mahal karena kenaikan ukuran resistora
• Masih dapat merusak generator pada internal ground fault
• Arus gangguan tipikal 200-400 A
• Tipikalnya didesain untuk shutdown dalam waktu 10 seconds

Writen by :Ir. Hasan Surya, MT.


Resistance Grounded Systems
• Keuntungan:
– Besar arus gangguan tanah
dapat diperkecil
– Bahaya gradient voltage lebih
kecil
– Mengurangi kerusakan
peralatan listrik akibat arus
gangguan yang melaluinya.
• Kerugian:
– Timbulnya rugi-rugi daya pada
tahanan pentanahan
– rele pengaman menjadi
berkurang dan lokasi gangguan
tidak cepat diketahui

59
Types of Generator Grounds
• High Impedance
• Moderately expensive
• Digunakan bila genrator terhubung dalam unit
• Sumber ground sistem berasal dari xfmr
• Kerusakan generator diminimisasi atau dihindari terjadinya ground fault
• Ground fault current typically <=10A

Writen by :Ir. Hasan Surya, MT.


Types of Generator Grounds
• Hybrid Impedance
• Combines advantages of Low Z
and High Z ground
• Low Z ground digunakan untuk
kondisi normal
• jika internal ground fault (in the
generator) yang dideteksi oleh
relay 87GD, Impedansi rendah
Z ground terbuka, dan hanya
Impedansi tinggi Z akan
membatasi arus gangguan
sekitar 10A (saves generator!)

Writen by :Ir. Hasan Surya, MT.


Hubung singkat fasa ke tanah

• Gangguan ini tidak dapat dideteksi oleh relay


difrensial bila titik netral generator tidak
ditanahkan.
• untuk melindungi generator dipasang relay
hubung tanah

Writen by :Ir. Hasan Surya, MT.


Generator Ground Faults:

87 46 40 32

51
24 25
G

DG EPS

R DISCONNECT
DG BKR EPS BKR

LOAD BKR

Writen by :Ir. Hasan Surya, MT.


R
GF
GF

(b)
(a)

Keterangan :
(a) Gambar relay hubung tanah (GF) yang titik netral dari
generator tidak ditanahkan dengan pemasangan transformator
tegangan
(b) Gambar relay hubung tanah (GF) yang titik netral dari
generator ditanahkan melalui tahanan (R).
Writen by :Ir. Hasan Surya, MT.
Untuk pengaman generator yang ttitk netralnya tidak
ditanahkan perlu dipasang transformator tegangan yang
berfungsi mendeteksi kenaikan tegangan titik netral
terhadap tanah dan selanjutnya akan menyebabkan relay
hubung tanah (GF) bekerja. Tegangan titik netral
terhadap tanah akan naik bila ada gangguan hubung
tanah dan selanjutnya akan menyebabkan relay (GF)
bekerja.

Writen by :Ir. Hasan Surya, MT.


Stator Ground Protection
• Memproteksi stator ground fault pada generators
dengan grounding impedance tinggi
• Arus Ground current dibatasi 10A pada primer yang
melindungi 100% stator winding (entire winding)

Writen by :Ir. Hasan Surya, MT.


Stator Ground Protection

Writen by :Ir. Hasan Surya, MT.


Settings summary per IEEE C37.102

• 59G element: Pickup = 5 V; t = 5 s


– Note: Time setting must be selected to provide
coordination with other system protective devices.
• 27TH element: Pickup = 50% of minimum
normal generator 3rd harmonic. t = 5 s

Writen by :Ir. Hasan Surya, MT.


95% Generator stator earth fault protection (64G2)
• Relay specifications
– Pickup UN : 1.0-50.0% of Ubase
– Time delay VN>2 : 0.020-60.000sec
• Input specifications
– grounding transformer :6000 / 220 V
• Setting calculation
• Deteksi dari sekitar 5 % earth-Fault
rating tegangan 5250 220
.rasio NGtransformer  . .0,05  5,6V
3 3 6000
• Set value
– Pickup UN : 2,5 (%Ubase)
– Time delay VN>2 : 1 sec

1- 69
Hubung singkat antara fasa
• Gangguan ini terjadi bila isolasi antar fasa rusak
bisa terjadi dalam stator generator maupun diluar
stator generator.
• Untuk melindungi generator dari gangguan ini
dipakai relay difrensial yang segera men-trip PMT
generator, PMT arus medan penguat dan
memberhentikan mesin penggerak generator.
• Hal ini diperlukan untuk menghentikan sama sekali
GGL yang dibangkitkan dalam stator generator,
sehingga hubung singkat antar fasa dapat segera
berhenti.

Writen by :Ir. Hasan Surya, MT.


Gambar prinsip relay difrensial :

Generator
ke rel
Ketitik netral
CT I1 CT
I2

I1-I2 Relay

Relay difrensial tidak dapat menghindarkan terjadinya gannguan


hubung singkat antar fasa, tetapi hanya dapat mendeteksi dan
kemudian memberhentikan hubung singkat antar fasa yang
terjadi, untuk menghindarkan kerusakan generator yang lebih
besar.

Writen by :Ir. Hasan Surya, MT.


Relay difrensial
• The most common type of stator differential is the
percentage differential, the main characteristics of
which are represented in Fig. 9.3.

Writen by :Ir. Hasan Surya, MT.


Relay difrensial
• Untuk belitan stator seperti pada gambar, kuantitas restrain
merupakan penjumlahan absolute dari arus masukdan arus
keluar :

• Relay akan mengeluarkan kondisi fault bila dipenuhi :


Irestraint ≥ K• Ioperate
• Dimana K adalah differential percentage

Writen by :Ir. Hasan Surya, MT.


Stator Differential:

87 46 40 32

51G 24 25

DG EPS

R DISCONNECT
DG BKR EPS BKR

LOAD BKR

Writen by :Ir. Hasan Surya, MT.


Settings summary per IEEE C37.102

• PU : 0.3 A
• Slope1 : 10%
• time: Instantaneous

Writen by :Ir. Hasan Surya, MT.


Small Machine Protection
IEEE Buff Book

32 Reverse Power
40 Loss of Excitation
51V voltage restraint
51G Ground overcurrent
87 Differential

• Small – up to 1 MW to 600V, 500 kVA if >600V


Writen by :Ir. Hasan Surya, MT.
Small Machine Protection
IEEE Buff Book

32 Reverse Power
40 Loss of Excitation
46 Negative Sequence
51V voltage restraint
51G Ground overcurrent
87 Differential

• Medium – up to 12.5 MW
Writen by :Ir. Hasan Surya, MT.
Small Machine Protection
IEEE Buff Book

32 Reverse Power
40 Loss of Excitation
46 Negative Sequence
49 Thermal Overload
51V voltage restraint
51G Ground overcurrent
64 Ground Relay
87 Differential

• Large – up to 50 MW
Writen by :Ir. Hasan Surya, MT.
Large Machine Protection
IEEE C37.102
• Unit Connected,
High Z Grounded

32 Reverse Power
40 Loss of Excitation
46 Negative Sequence
49 Thermal Overload
51V voltage restraint
51G Ground overcurrent
64 Ground Relay
87 Differential

Writen by :Ir. Hasan Surya, MT.


Generator Protection
Wiring

Anda mungkin juga menyukai