Yang dimaksud dengan listrik arus bolak – balik adalah listrik ( tegangan / arus )
yang berubah-ubah arah dan nilainya terhadap waktu.
Arus Berkurang
pada arah Posistif
1+
Perubahan
Positif Arus Berkurang
pada arah Posistif
0 1/3
Perubahan
Negatif
Arus Bertambah
Arus Bertambah
pada arah Negatif
pada arah Negatif
1-
Waktu yang dibutuhkan oleh arus bolak-balik untuk kembali pada harga / nilai dan
arah yang sama disebut dengan periode. Sedangkan jumlah periode dalam 1 ( satu )
detik disebut dengan frekwensi.
Dari karakteristik arus bolak-balik yang disebut dengan sinusioda tersebut, maka
terdapat nilai-nilai :
Tegangan Arus
Nilai sesaat : e = V sin t i = sin t
Nilai maks : V = V I =I
Yang dimaksud dengan listrik arus bolak – balik 3 fasa adalah lisrik arus bolak –
balik yang terdiri dari 3 ( tiga ) keluaran yang disebut dengan fasa, dengan bentuk
sinusiode dimana besar / nilai tegangannya sama, frekwensi sama tetapi masing –
masing berbeda 1/ 3 periode ( 120 0 )
Generator arus bolak – balik yang yang merupakan sumber tenaga listri arus bolak-
balik, konstruksi letak belitan induksinya masing - masing berbeda sudut 120 0.
K
U3
S U
0
K 120
K M
U
2 M
U
+
3
U U1 U2 U3
U
1 t
0
120
U
2
Tegangan dan arus keluaran dari generator atau trafo dapat dibedakan berdasakan
hubungan antar belitannya :
Il
R – Tegangan setiap belitan disebut
dengan tegangan fasa = Ef
If EL – Tegangan antar fasa disebut dengan
EF
tegangan line = El
EF If N – El = Ef . Ö 3
EL – Arus yang keluar dari belitan disebut
Il
If arus fasa If dan arus yang keluar dari
EF S terminal disebut arus line Il . Arus line
Il EL
besarnya sama dengan arus fasa :
Il = If
HUBUNGAN DELTA
Il
ES
EF
L
Il
R Il.1
If.3
EF EL
N EL
EF
S Il.2
If.3 EF
T EL
Il.3
Diketahui bahwa :
Vl
Vf = ------- dan If = Il
Ö 3
Maka :
3 x Vl x Il x Cos j
P 3 Ø = -------------------------
Ö 3
Atau :
P3 Ø = Ö 3 x Vl x Il x Cosj
Il1
EF EF
EL EL
Il3
Diketahui bahwa :
Il
If = ------- dan Vf = Vl
Ö 3
Maka :
3 x Vl x Il x Cos j
P 3 Ø = -------------------------
Ö 3
Atau :
P3 Ø = Ö 3 x Vl x Il x Cos j
Pada sistem arus searah hanya mengenal beban resistive ( R ), tetapi pada sistem
arus bolak balik beban merupakan “ Impedansi” ( Z ) yang biasa dibentuk dari
unsur :
Beban resistip ( R )
Beban induktip ( Xl )
Beban kapasitip ( Xc )
P. I .U
+ + +
V
I
P.I.U
U P I
+ +
P.I.U
U P I
+ +
Sifat hambatan L (XL) dengan C (XC) saling bertentangan atau saling meniadakan.
XL = 2π.f.L,
XC =
Z = R + JXL Z = R - JXC
R
φ V
Z
-XC
Z XL
φ
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilaiV perusahaan
9 R
(a)
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Teknik Listrik Terapan
Z = R - JXL - JXC
Z = R - JXL - JXC (JXL < JXC)
(JXL > JXC)
XL
-XC Z
R V
φ
XL φ -XC
Z V
(b)
R Z -XC
V
φ
XL φ
Z V
XL
(c)
-XC
Hubungan dari ketiga macam daya tersebut kita kenal sebagai “segitiga daya”.
P
φ S
Q Q
S
φ
P
Beban bersifat induktif Beban bersifat kapasitif
S= P+jQ P
Atau
φ
S = P² + Q²
Q
S
Rumus-rumus Daya
1 Fasa 3 Fasa
S = VxI S = V x I x √3 (VA)
P = V x I x cos j P = V x I x √3 x cos j (Watt)
Nilai jatuh tegangan pada saluran besarnya sebanding dengan arus dan
impedansi penghantar serta faktor daya beban
V = I (r . Cos + x Sin ) . L
atau
P
V = ---- (r + X tg ) I ......... V atau KV
V
P
V = 100 (r + X . tg ) ----- I ......... %
V2
p = 3. I2 . r . L
Dari katalog penghantar yang berisi tentang Kemampuan Hantar Arus ( KHA ),
resistans dan reaktansinya atau konfiguarasi jarak antar penghantar, maka rugi-
rugi tegangan dan daya pada saluran dapat dihitung
20 C 30 C 40 C
26 2,41 0,1 85 80 70
25 1,52 0,1 110 100 95
35 1,10 0,1 135 125 110
50 0,81 0,1 160 145 135
70 0,54 0,1 200 185 170
GMD
X= 0,1447 LOG ------------- OHM / KM
GMR
____3___________
GMDN = a.n x b.n x c.n
____3__________
GMD Ø = a.b x b.c x c.a
a b c
800 mm 800 mm
GMD = 1.007,9 mm
1000 mm
450 450
700 mm
mm mm
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Teknik Listrik Terapan
GMD = 1.007,9 mm
b c
812,9 mm
685,8 mm
GMD N
558,69 mm = 1.054,5
558,69mm
mm
GMD
N Ø = 1.028,2 mm
MM
Tabel GMR untuk penghantar AAC dan AAAC