Anda di halaman 1dari 10

RAGAM BAHASA INDONESIA

 Ragam lisan dan tulis


 Ragam baku dan tidak baku
 Ragam sosial dan ragam fungsional
Bahasa Indonesia yang baik dan benar
RAGAM LISAN DAN TULIS

Lisan Tulis

 Menghendaki adanya orang  Tidak mengharuskan adanya


kedua, teman bicara yang ada teman bicara di depan penulis.
di depan pembicara.
 Unsur gramatikal tidak selalu  Lebih terang, lebih lengkap,
dinyatakan, kadang fungsi gramatikal harus jelas.
ditinggalkan.
 Terikat pada kondisi, situasi,  Tidak terikat oleh situasi,
ruang, dan waktu. kondisi, ruang, dan waktu.
 Ditopang gerak, mimik,  Ditopang oleh penggunaan
pantomimik¸ dan ejaan dan tanda baca.
CONTOH RAGAM LISAN DAN TULIS

Lisan Tulis
 Bila tak sanggup, tak perlu  Apabila tidak sanggup,
lanjutkan pekerjaan itu kamu tidak perlu
melanjutkan pekerjaan itu
 Mereka lagi bikin denah  Mereka sedang membuat
buat pameran entar denah untuk pameran
nanti
 Rencana ini saya sudah  Rencana ini sudah saya
sampaikan kepada ketua sampaikan kepada ketua
panitia panitia
RAGAM BAKU DAN TIDAK BAKU

 Ragam baku: ragam yang dilembagakan dan diakui


oleh sebagian besar warga masyarakat pemakainya
sebagai bahasa resmi dan sebagai kerangka rujukan
norma bahasa dalam penggunaannya.

 Ragam tidak baku: ragam yang tidak dilembagakan


dan ditandai oleh ciri-ciri yang menyimpang dari
norma ragam baku.
Sifat Ragam Baku
 Memiliki kemantapan dinamis
 sesuai dengan kaidah bahasa, tidak statis.
 Cendekia
 Dapat dengan tepat memberikan gambaran apa yang ada
dalam pikiran pembicara atau penulis;
 dipakai pada tempat-tempat resmi, oleh orang-orang yang
terpelajar, pengembangan dan pembinaannya melalui jalur
pendidikan formal.
 Seragam
 pada hakikatnya proses pembakuan bahasa adalah proses
penyeragaman bahasa, pencarian titik keseragaman.
Contoh:
 Tembak – menembak – penembak
 Tembak – petembak, petenis, pegolf, petinju.

‒ Rumah sang jutawan yang aneh akan dijual.


‒ Rumah aneh milik sang jutawan akan dijual.
‒ Rumah milik sang jutawan aneh akan dijual.

 Pergeseran nilai-nilai budaya bangsa terjadi karena pengaruh


budaya barat yang masuk ke Indonesia.
 Terjadinya pergeseran nilai-nilai budaya bangsa disebabkan oleh
pengaruh budaya barat yang masuk ke Indonesia.
 Terjadinya pergeseran nilai-nilai budaya bangsa karena pengaruh
budaya barat yang masuk ke Indonesia.
Ragam Baku Tulis dan Lisan

 Ragam baku tulis: ragam yang dipakai dengan resmi


dalam buku-buku pelajaran atau atau buku-buku ilmiah
lainnya.
 Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
 Pedoman Umum Pembentukan Istilah
 Kamus Besar bahasa Indonesia
 Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.

 Ragam baku lisan, ukurannya bergantung pada besar


atau kecilnya ragam daerah yang terdengar dalam
ucapan.
RAGAM BAHASA INDONESIA

 Bersadarkan golongan penuturnya:


 Ragam daerah (logat atau dialek)
 Ragam pendidikan
 Ragam menurut sikap penutur (dipengaruhi oleh umur, kedudukan,
tingkat keakraban, pokok persoalan, tujuan penyampaian informasi).

 Berdasarkan jenis pemakaiannya:


 Ragam dari sudut pandangan bidang atau pokok persoalan (agama,
politik, ilmu, teknologi, pariwisata, dsb.)
 Ragam menurut sarananya (lisan dan tulis)
 Ragam yang mengalami percampuran (karena adanya proses
pengaruh-mempengaruhi).

Semua ragam di atas termasuk bahasa Indonesia, tetapi tidak semua


dapat disebut anggota bahasa Indonesia yang baik dan benar.
PEMAKAIAN BAHASA INDONESIA

 Baik: pemakaian bahasa yang mengikuti


kaidah yang dibakukan atau yang
dianggap baku.

 Benar: pemakaian ragam yang tepat dan


serasi menurut golongan penutur dan
jenis pemakainnya.
TERIMA HASIH

Anda mungkin juga menyukai