SARITAL BORON (Hub. PX Sistemik Od Infeksi Gigi)
SARITAL BORON (Hub. PX Sistemik Od Infeksi Gigi)
SISTEMIK DENGAN
FOKAL INFEKSI GIGI
SARITAL BORON
20180811018148
DEFINISI
Fokus infeksi :
Suatu daerah lokal jaringan yang terinfeksi
oleh mikroorganisme patogen, biasanya
terletak dipermukaan kulit atau mukosa.
.
PATOFISIOLOGI EI
KRITERIA DIAGNOSIS,ETIOLOGI DAN PROGNOSIS EI
TANDA KLINIS DIAGNOSIS EI
diperlukan
bermanfaat
Indikasi Bedah :
1. Gagal jantung kongestif refrakter
2. Infeksi yang tidak terkontrol
3. Infeksi jamur dengan vegetasi
besar (> 10 mm)
4. Emboli sistemik berulang
5. Supuratif pericarditis
6. Aneurisma mikotik atau pecahnya
sinus dari Valsava
2 . MENINGITIS
Meningitis
Meningitis tuberkulosa
purulenta (serosa)
Gol. Streptococcus
Bakteri dapat menyusup ke dalam aliran darah melalui
perdarahan gusi
Bakteri mengeluarkan toksin,toksin akan menyebar
secara hematogen dan menuju ke otak
TANDA,GEJALA DAN DIAGNOSA
Meningitis ditandai dengan adanya gejala-gejala seperti:
1. panas mendadak
2.muntah
3. kejang.
Diagnosis pasti ditegakkan dengan pemeriksaan cairan
serebrospinal (CSS) melalui pungsi lumbal.
Pemeriksaan
Pemeriksaan Penunjang:
- Pungsi lumbal
Pemeriksaan rangsangan
meningeal: - Pemeriksaan darah:
HB,leukosit,LED,glukosa,ureum
- Kaku kuduk (+) dan kultur
- Tanda kernig (+) - Pemeriksaan radiologis (foto
- Tanda Bruzinski I dan II (+) dad,kepala,periksa
mastoid,sinus,para nasal dan
gigi,CT-scan)
PENATALAKSANAAN
Terapi dilakukan sesuai dengan tipe meningitis dan jenis
kulutur bakteri yang didapat.
3. MORBUS HANSEN
Morbus Hansen adalah penyakit infeksi Mycobakterium pada
manusia yang kronik progresif, mula-mula menyerang
susunan saraf tepi, selanjutnya dapat menyerang kulit,
mukosa mulut dan hidung, sistem retikuloendotelial, mata,
otot, tulang, testis, dinding pembuluh darah (terutama tipe
lepromatosa) dan organ lain kecuali sistem saraf pusat.
Sinonim dan Morbus Hansen adalah kusta Lepra
M. leprae memiliki afinitas untuk daerah tubuh yang
dingin.
pada kasus dengan lesi oral, menunjukkan suhu
permukaan rata-rata 27,4 °c
palatum keras untuk menjadi tempat paling sering
keterlibatan oral dgn kusta, diikuti oleh langit-langit
lunak, gingiva maxillary labial, lidah, bibir, gingiva
rahang atas bukal, gingiva mandibular mandibula dan
mukosa bukal.
ETIOLOGI DAN KLASIFIKASI
Etiologi
• Mycobacterium leprae
• Basil tahan asam
• Positif gram
Klasifikasi :
Ridley & Jopling : TT, BT, BB, BL dan LL
– Dermatofitosis
– Tinea versikolor
– Pitiriasis rosea
– Pitiriasis alba
– Psoriasis
– Neurofibromatosis
Pengobatan infeksi gigi yang tepat akan membantu mengurangi kekambuhan pada
reaksi kusta selain memperbaiki kebersihan mulut secara umum pasien.
Selanjutnya, diyakini bahwa lesi oral bersama dengan lesi hidung membentuk
sumber penyebaran bacillary yang penting di masyarakat
PENGOBATAN
Multi Drugs • DDS (Diamino Difenil Sulfon)
Release From
Treatment •Penghentian pemberian obat
•Kontrol klinis dan bakterioskopi
(RFT)
Streptococcus
Staphyloccus
PEMRIKSAAN PENUNJANG
Ct scan
Foto rontgen posisi Water’s
Transiluminasi
GEJALA KLINIS
Non farmakologi
Selulitis orbita
Osteomierlitis
Fitula oroantral