Puskesmas PB MB
Wolff K, Johnson R, Saavedra A, Roh E. Fitzpatrick’s Color Atlas And Synopsis of Clinical
Dermatology 8th.ed, 2017.
MH Tipe PB
Borderline
Indeterminate (I)
Tuberculoid (BT)
Lesi anular hipokromik,
yang pada tepinya
Plak eritematosa berbatas tegas
tampak papul dan Lesi makula hipokromik
berbentuk plakat
infiltrat
n. Ulnaris Anestesia ujung jari anterior kelingking dan jari manis, clawing kelingking & jari manis, atrofi
hipotenar & m.interoseus serta m. Lumblikalis medial
n. Medianus Aestesia ujung jari anterior ibu jari, telunjuk, dan tengah, tidak bisa aduksi ibu jari, clawing ibu jari,
telunjuk dan jari tengah, atrofi tenar dan kedua m. Lumbrikalis lateral
n. Radialis Anestesia dorsum manus, ujung proksimalis jari telunjuk, wrist drop, tidak bisa ekstensi
jari-jari/pergelangan tangan
n. Poplitea lateralis Anestesia tungkai bawah lateral & dorsum pedis, foot drop, kelemahan otot peroneus
n. Tibialis posterior Anestesia telapak kaki, claw toes, paralisis otot intrinsik kaki & kolaps arkus pedis
Menaldi S, Bramono K, Indriatmi W. Ilmu Penyakit kulit Dan Kelamin Ed.7, 2019
PEMERIKSAAN BAKTERIOSKOPIK
● Sediaan dari kerokan jaringan kulit atau usapan dan kerokan mukosa hidung
yang diwarnai dengan pewarnaan terhadap basil tahan asam (BTA), dengan
ZIEHL-NEELSEN
● Penentuan lokasi pengambilan spesimen
➔ Tentukan jumlah tempat yang akan diambil (ditentukan berdasarkan
tujuan)
a. Riset : 10 tempat
b. Rutin : minimal 4-6 tempat, yaitu kedua cuping telinga dan 2-4 lesi
yang paling aktif.
➔ tentukan lesi di kulit yang diharapkan paling padat oleh kuman
● Setiap tempat pengambilan harus dicatat untuk dibandingkan hasilnya
pada pengamatan pengobatan.
Menaldi S, Bramono K, Indriatmi W. Ilmu Penyakit kulit Dan Kelamin Ed.7, 2019
CARA PENGAMBILAN BAHAN
Lesi didesinfeksi
Dijepit antara ibu jari dan jari telunjuk (agar menjadi iskemik)
Diiris dengan menggunakan skalpel steril. Irisan HARUS SAMPAI DERMIS, melampaui
subepidermal clear zone agar mencapai jaringan yang diharapkan banyak mengandung sel
Virchow (sel Lepra).
Menaldi S, Bramono K, Indriatmi W. Ilmu Penyakit kulit Dan Kelamin Ed.7, 2019
CARA PENGAMBILAN BAHAN
• Sediaan mukosa hidung diperoleh dengan cara nose blow, terbaik dilakukan pagi
hari 🡪 ditampung pada sehelai plastik
• Perhatikan sifat duh tubuh tersebut apakah cair, serosa, bening, mukoid, purulen, ada
darah atau tidak.
• Sediaan dioleskan dengan kapas lidi pada gelas alas 🡪 difiksasi HARUS PADA
HARI YANG SAMA 🡪 dilakukan pewarnaan (tidak harus pada hari yang sama)
• Sediaan dari mukosa hidung jarang dilakukan.
Menaldi S, Bramono K, Indriatmi W. Ilmu Penyakit kulit Dan Kelamin Ed.7, 2019
PEMERIKSAAN BAKTERIOSKOPIK
Menaldi S, Bramono K, Indriatmi W. Ilmu Penyakit kulit Dan Kelamin Ed.7, 2019
Kang S, Amagai M, Bruckner AL. Fitzpatrick’s Dermatology 9th Edition Vol. 2. New Jersey:
McGraw Hill; 2019
Nilai Keterangan
Menaldi S, Bramono K, Indriatmi W. Ilmu Penyakit kulit Dan Kelamin Ed.7, 2019
PEMERIKSAAN BAKTERIOSKOPIK
• Indeks Morfologi (IM) dihitung bila
- Jumlah minimal kuman tiap lesi 100
BTA
- Mulai dari IB 3+ harus dihitung IM-nya,
karena maksimal harus dicari dalam
100 LP
Menaldi S, Bramono K, Indriatmi W. Ilmu Penyakit kulit Dan Kelamin Ed.7, 2019
PEMERIKSAAN HISTOPATOLOGIK
TIPE TUBERKULOID TIPE LEPROMATOSA
SIS tinggi 🡪 makrofag/histiosit mampu SIS rendah 🡪 makrofag/histiosit tidak
memfagosit M. leprae 🡪 jika tidak ada lagi mampu memfagosit M. leprae 🡪 M. leprae
yang difagosit 🡪 berubah bentuk menjadi sel berkembang di dalam makrofag --> sel
epiteloid 🡪 berubah bentuk menjadi sel datia Virchow/ sel lepra/ sel busa (sebagai alat
Langhans 🡪 massa epiteloid berlebihan 🡪 pengangkut penyebarluasan)
dikelilingi limfosit 🡪 terbentuk tuberkel.
Kang S, Amagai M, Bruckner AL. Fitzpatrick’s Dermatology 9th Edition Vol. 2. New Jersey: McGraw Hill;
2019.
PEMERIKSAAN SEROLOGIK
● Didasarkan pada antibodi yang terbentuk pada tubuh seseorang yang terinfeksi M. leprae
● Antibodi spesifik : antibodi anti phenolic glycolipid-1 (PGL-1) dan antibodi antiprotein 16 kD serta 35 kD
● Antibodi tidak spesifik : antibodi anti-leprabinomanan (LAM), juga dihasilkan oleh kuman M. tuberculosis
● Untuk membantu kusta yang meragukan (tanda klinis & bakteriologis)
● Contoh pemeriksaan : uji MLPA, ELISA, ML dipstick test, ML flow test
Menaldi S, Bramono K, Indriatmi W. Ilmu Penyakit kulit Dan Kelamin Ed.7, 2019
DIAGNOSIS BANDING
Berdasarkan Lesi
Tinea korporis
Leukoderma
Lupus vulgaris Ulkus diabetik
Vitiligo
Lupus eritematosus Ulkus kalosum
Pitiriasis versikolor
Granuloma anulare Frambusia
PPK PERDOSKI, 2021 Sifilis sekunder
Tata Laksana
Pasien Pausibasiler (PB)
Dewasa
Pengobatan bulanan : hari pertama (obat
diminum di depan petugas)
• 2 kapsul rifampisin @300mg (600mg)
• 1 tablet dapson/DDS 100mg
Pengobatan harian : hari ke 2-28
• 1 tablet dapson/DDS 100mg
Dosis Anak
• Rifampisin : 10-15mg/kgBB
• Dapson : 1-2mg/kgBB
Dosis Anak
• Rifampisin : 10-15mg/kgBB
• Dapson : 1-2mg/kgBB
• Lampren : 1mg/kgBB
Pengobatan dilakukan
selama 2-3 tahun
Reaksi Kusta
Reaksi Kusta
Definisi
interupsi dengan episode akut pada perjalanan penyakit yang sebenarnya
sangat kronik
● Hanya terjadi pada tipe boderline (Li, BL, BB, BT, Ti)
🡪 disebut borderline
● Peranan utama SIS dimana terjadi peningkatan
mendadak 🡪 perubahan tipe ke arah TT
● Gejala klinis
- Sebagian atau seluruh lesi yang telah ada bertambah
aktif dan atau timbul lesi baru dalam waktu yang
relatif singkat.
- Adanya gejala neuritis akut perlu diperhatikan
Reaksi Kusta
Menaldi S, Bramono K, Indriatmi W. Ilmu Penyakit kulit Dan Kelamin Ed.7, 2019
- Relaps resisten
TERIMA KASIH
Daftar Pustaka
● Menaldi S, Bramono K, Indriatmi W. Ilmu Penyakit kulit Dan
Kelamin Ed.7, 2019
● Kang S, Amagai M, Bruckner AL. Fitzpatrick’s Dermatology 9th
Edition Vol. 2. New Jersey: McGraw Hill; 2019.
● Wolff K, Johnson R, Saavedra A, Roh E. Fitzpatrick’s Color Atlas
And Synopsis of Clinical Dermatology 8 th.ed, 2017.
● Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 11 tahun
2019 Tentang Penanggulangan Kusta
● PPK PERDOSKI, 2017