Anda di halaman 1dari 14

Pembimbing:

dr. H. Ilham Budiono, Sp. B


Sistem limfatik adalah suatu sistem
sirkulasi sekunder yang berfungsi
mengalirkan limfa atau getah bening di
dalam tubuh. Limfa berasal dari plasma
darah yang keluar dari sistem
kardiovaskular ke dalam jaringan
sekitarnya. Cairan ini kemudian
dikumpulkan oleh sistem limfa melalui
proses difusi ke dalam kelenjar limfa dan
dikembalikan ke dalam sistem sirkulasi.
Fungsi sistem limfa yaitu:
 Mengembalikan cairan & protein dari
jaringan ke sirkulasi darah
 Mengangkut limfosit
 Membawa lemak emulsi dari usus
 Menyaring dan menghancurkan
mikroorganisme untuk menghindarkan
penyebaran
 Menghasilkan zat antibodi
Limfoma adalah sekelompok kanker di mana sel-sel limfatik
menjadi abnormal dan mulai tumbuh secara tidak terkontrol.
Karena jaringan limfe terdapat di sebagian besar tubuh
manusia, maka pertumbuhan limfoma dapat dimulai dari
organ apapun
 Limfoma Hodgkin
 Limfoma non Hodgkin.
Perbedaan utamanya terletak pada jenis sel limfosit yang diserang
kanker dan dapat diketahui melalui pemeriksaan di bawah
mikroskop.
Limfoma digolongkan dalam jenis Hodgkin apabila terdeteksi adanya
sel abnormal Reed-Sternberg dalam pemeriksaan. Sementara
limfoma tanpa sel abnormal tersebut termasuk dalam kategori
limfoma non-Hodgkin.
Limfoma non-Hodgkin lebih sering terjadi dibandingkan limfoma
Hodgkin. Diperkirakan hanya sekitar 20 persen dari kasus limfoma
yang merupakan jenis Hodgkin.
Infeksi (EBV, HTLV-1,
HCV, KSHV, dan
Helicobacter pylori)

Faktor lingkungan seperti pajanan bahan kimia


(pestisida, herbisida, bahan kimia organik, dan
lain-lain), kemoterapi, dan radiasi.

Inflamasi kronis karena penyakit


autoimun

Faktor genetik
Penurunan berat badan Cepat lelah
>10% dalam 3 bulan

Demam 38 derajat C >1 Penurunan nafsu makan


minggu tanpa sebab yang
jelas
Pembesaran kelenjar getah
Keringat malam banyak bening yang terlibat

Dapat pula ditemukan adanya benjolan


yang tidak nyeri di leher, ketiak atau
pangkal paha (terutama bila
berukuran di atas 2 cm); atau sesak
napas akibat pembesaran kelenjar getah
bening mediastinum maupun
splenomegali.
Anamnesis

1. Pembersaran kelenjar getah bening


(KGB) atau organ
2. Malaise umum
3. Berat badan menurun >10% dalam
waktu 3 bulan
4. Demam tinggi 38 ̊C selama 1 minggu
Khusus:
tanpa sebab
• Penyakit autoimun (SLE, Sjorgen,
5. Keringat malam
Rheuma)
6. Keluhan anemia (lemas, pusing,
• Kelainan darah
jantung berdebar)
• Penyakit infeksi (Toxoplasma,
7. Penggunaan obat obatan tertentu
• Mononukleosis,Tuberkulosis, Lues, dsb)
• Keadaan defisiensi imun
• Pembesaran KGB

• Kelainan/pembesaran organ
Pemeriksaan (hati/limpa)
Fisik
• Performance status: ECOG atau
WHO/Karnofsky
Pemeriksaan
Penunjang

Pemeriksaan Diagnostik

A. Biopsi eksisional atau core biopsy


B. Laboratorium
C. Aspirasi Sumsum Tulang (BMP) dan biopsi sumsum tulang
D. Radiologi
• Citomegalovirus
• Mononukleosis infeksiosa
• Ca Paru
• Artritis rheumatoid
• Sarkoidosis
• Serum Sickness
• Sifilis
• Lupus Eritematosus Sistemik
• Toxoplasmosis
• Tuberculosis
 Pembedahan
 Radioterapi
 Kemoterapi
 Imunoterapi
 Transplantasi Sumsum Tulang
pertumbuhan kanker pansitopenia, perdarahan, infeksi, kelainan
pada jantung, kelainan pada paru-paru,
sindrom vena cava superior, kompresi pada
spinal cord, kelainan neurologis, obstruksi
hingga perdarahan pada traktus
gastrointestinal, nyeri, dan leukositosis jika
penyakit sudah memasuki tahap leukemia

penggunaan kemoterapi
pansitopenia, mual dan muntah, infeksi,
kelelahan, neuropati, dehidrasi setelah diare
atau muntah, toksisitas jantung akibat
penggunaan doksorubisin, kanker sekunder,
dan sindrom lisis tumor

Anda mungkin juga menyukai