Anda di halaman 1dari 11

PBL KELOMPOK 4

1. 1. Nur Hidayah
2. 2. Risti Famarista Canda
3. 3. Hidayatul Faizzah
4. 4. Nurul Nginayati
5. 5. Dewi Yulita Sari
6. 6. Metiska Ariana Munzila
7. 7. Umi Rofiatun Rajabtiyah
8. 8. Tyantiara Septi Ma’rufah
KLARIFIKASI ISTILAH

• 1. Skizofrenia (F.20.3)
• 2. ECT
• 3. Benzodiazepin
• 4. Chlozapin
• 5. Bilateral ECT
IDENTIFIKASI MASALAH

• 1. Kenapa saat akan dilakukan terapi ECT terapi benzodiazepin dan chlozapin
dihentikan sementara?
• 2. Apa pemeriksaan pra ECT itu?
• 3. Seperti apakah pemeriksaan pra ECT?
• 4. Kenapa dilakukan terapi bilateral ECT?
• 5. Kenapa dilakukan premedikasi sebelum ECT?
• 6. Indikasi : depresi berat, bipolar (exsaserbasi akut, katatoni), parkinson
• Kontra indikasi relatif : cardiovaskuler, hamil, cerebrovaskuler
• Kenapa masih diberikan?
CURAH PENDAPAT

• 1. Benzodiazepin digunakan untuk menaikan ambang kejang. ECT adalah terapi kejang listrik. Jika benzodiazepin tetap diberikan saat ECT,
ambang ECT harus dinaikan untuk mencapai kebutuhan. Chlozapin memiliki efek sampig kejang, jika saat terapi ECT tetap diberikan akan
menaikkan ambang kejang.
• 2. Pemeriksaan pra ECT adalah pemeriksaan yang dilakukan sebelum ECT dilakukan
• 3. Pemeriksaan pra ECT
• 1) Lengkapi anamnesis dan pemeriksaan fisik, konsentrasikan pada peme¬riksaan jantung dan status neurologic, pemeriksaan darah perifer
lengkap, EKG, EEG atau CT Scan jika terdapat gambaran Neurologis tidak abnormal. Hal ini penting mengingat terdapat kontraindikasi pada
gangguan jantung, pernafasan dan persarafan.
• 2) Siapkan pasien dengan, informasi, dan. dukungan, psikologis.
• 3) Puasa setelah tengah malam.
• 4) Kosongkan kandung kemih dan lakukan defekasi
• 5) Pada keadaan ansietas berikan 5 mg diazepam 1-2 jam sebelumnya
• 6) Antidepresan, antipsikotik, diberikan sehari sebelumnya
• 7) Sedatif-hipnotik, dan antikonvulsan (dan sejenisnya) harus dihentikan -sehari sebelumnya.
CURAH PENDAPAT

• 4. Dilakukan terapi bilateral ECT karena lebih efektif, ambang kejang bilateral ½
sedangkan unilateral 12. Bilateral ECT dilakukan pada skizofrenia berat,
katatonia, episode manik gangguan bipolar.
• 5. Premedikasi dilakukan untuk menekan timbulnya kejang.
• 6. Terapi bilateral ECT direkomendasikan pada skizofrenia berat. Skizofenia ada
2 yaitu terinci dan tak terinci. Jadi terapi ECT dapat tetap dilakukan selama
tidak ada kontra indikasi mutlak maupun relatif.
HIPOTESIS

• F.20.3 termasuk skizofrenia tak terinci. Dilakukan bilateral ECT selama tidak
ada kontra indikasi mutlak maupun relatif dan dilakukan sesuai prosedur mulai
dari pra ECT sampai ECT serta tetap dalam pengawasan.
TUJUAN PEMBELAJARAN

• 1. Untuk mengetahui alasan terapi benzodiapin dan chlozapin dihentikan


sementara
• 2. Untuk mengetahui pemeriksaan pra ECT
• 3. Untuk mengetahui apa saja pemeriksaan pra ECT
• 4. Untuk mengetahui mengapa dilakukan terapi bilateral ECT
• 5. Untuk mengetahui mengapa dilakukan premedikasi sebelum ECT
• 6. Untuk mengetahui mengapa terapi ECT diberikan dengan indikasi dan kontra
indikasi tersebut
PENGUMPULAN INFORMASI

• Indikasi
• 1.Gangguan afek yang berat: pasien dengan depresi berat atau gangguan bipolar, atau depresi menunjukkan res
pons yang baik pada pemberian ECT(80-
90% membaik versus 70% atau lebih dengan antidepresan). Pasien dengangejala vegetatif yang jelas (seperti ins
omnia, konstipasi; riwayat bunuh diri,obsesi rasa bersalah, anoreksia, penurunan berat badan, dan retardasi psik
omotor) cukup bersespon.
• 2.Skizofrenia: skizofrenia katatonik tipe stupor atau tipe excited memberikanrespons yang baik dengan ECT.T
etapi pada keadaan schizofrenia kronik halini tidak teralalu berguna.

• Kontraindikasi
• 1.Tumor intra kranial, karena dapat meningkatkan tekanan intrakranial.
• 2.Kehamilan, karena dapat mengakibatkan keguguran
• 3.Osteoporosis, karena dapat berakibat terjadinya fraktur tulang.
• 4.Infark Miokardium, karena dapat terjadi henti jantung.
• 5.Asthma bronchiale, dapat memperberat keadaan penyakit yang diderita.
PENGUMPULAN INFORMASI

• Persiapan sebelum ECT (Pra-ECT)


• 1.Lengkapi anamnesis dan pemeriksaan fisik, konsentrasikan pada peme¬riksaan jantung dan sta
tus neurologic, pemeriksaan darah perifer lengkap, EKG, EEG atauCT Scan jika terdapat gambar
an Neurologis tidak abnormal. Hal ini pentingmengingat terdapat kontraindikasi pada gangguan j
antung, pernafasan dan persarafan.
• 2.Siapkan pasien dengan, informasi, dan. dukungan, psikologis.
• 3.Puasa setelah tengah malam.
• 4.Kosongkan kandung kemih dan lakukan defekasi
• 5.Pada keadaan ansietas berikan 5 mg diazepam 1-2 jam sebelumnya
• 6.Antidepresan, antipsikotik, diberikan sehari sebelumnya7.Sedatif-
hipnotik, dan antikonvulsan (dan sejenisnya) harus dihentikan -sehari sebelumnya
PENGUMPULAN INFORMASI

• Benzodiazepin
• Biasanya ditolak karena akan meningkatkan ambang kejang dan mungkin
meningkatkan derajat kejang post ictal.
DAFTAR PUSTAKA

• 1. Waldinger R.J. : Psychiatry for medical student,Washington, DC : American Psychiatry Press, 1997
• 2. Kaplan HI, Sadock BJ, Grebb JA. : Kaplan and Sadock’s synopsis of psychiatry, Baltimore : Williams
• and Wilkins, 1997.
• 3. Tomb David.A. : House Officer Series, Baltimore : Williams and Wilkins, 1999.
• 4. Guze B, Richelmer S, Siegel DJ. : The Handbook of Psychiatry, California : UCLA Neuropsychiatric
• Institute,Year Book Medical Publisher, 1990.
• 5. Sadock BJ, Sadock VA. : Pocket Handbook of Clinical Psychiatry, Fourth Edition, Baltimore : Williams
and walkins l, 2005

Anda mungkin juga menyukai