Anda di halaman 1dari 18

Farmakokinetika Gangguan Fungsi Hati


Musdalifah 2605023
Wenno Dwi Putri 2605024
Rezania Rizal 2605025
Rella Silvia 2605026
Sisca Pebriyanti 2605027
Organ yang sangat penting dalam pengaturan homeostatis
HATI tubuh

Hati mempunyai berat antara 1,2


kg-1,8 kg atau 2,5 % berat badan
pada orang dewasa normal

warna merah kecokelatan

Hati terletak di bawah diafragma


kanan, dilindungi bagian bawah
tulang iga kanan

Hati normal kenyal dengan


permukaan yang licin

(Guyton dan Hall, 2006)


FUNGSI HATI (Sudoyo dkk, 2006).

 Fungsi utama hati adalah pembentukan dan ekskresi empedu


 Fungsi hati dalam metabolisme protein adalah menghasilkan
protein plasma berupa albumin (yang diperlukan untuk
mempertahankan tekanan osmotik plasma), protombin,
fibrinogen dan faktor bekuan lainnya.
 Fungsi hati dalam metabolisme lemak adalah menghasilkan
lipoprotein, kolesterol, fosfolipid
 Detoxifikasi ((Sudoyo dkk, 2006).
Jenis jenis kerusakan hati

Perlemakan hati

Nekrosis hati

Kolestatis

Sirosis

Gagal hati

(Lu, 2010: 215)


Tes Fungsi Hati

Tes fungsi hati bertujuan untuk menegakkan diagnosa, menilai derajat beratnya kelainan hati, mengikuti perjalanan
penyakit hati dan mengevaluasi pengobatan yang diberikan
1. Transaminase
Transaminase adalah enzim yang mengkatalis pertukaran gugus amino dari asam amino ke asam keto sehingga
membentuk asam amino baru dan asam keto baru. Pada penyakit hati, kadar SGOT dan SGPT umumnya naik dan
turun secara bersamaan

Tabel 2. Kadar Serum Aminotranferase Normal pada Manusia (Sacher dan McPherson, 2004)

Enzim Nilai Normal Interpretasi

SGOT/AST

10- 40 IU/L Meningkat sesuai inflamasi atau nekrosis hepatosit. Biasanya

tidak diperlukan untuk mengukur keduanya, namun rasio

5- 35 IU/L AST:ALT >2 cenderung ke penyakit hepatitis alkoholik.

SGPT/ALT
Konyugasi bilirubin penting untuk ekskresi, tanpa
konyugasi bilirubin tidak dapat diekskresikan oleh ginjal
sehingga terjadi penumpukan

2.Bilirubin
(normal total = 0–1.0 direct = 0–0.4 mg/dL).
mg/dL

menunjukkan adanya
gangguan fungsi hati

(Shargel, 2005 : 716)


semua faktor koagulasi disentesis oleh hati sehingga dapat
mengubah koagulasi
3. Prothrombin
time
(PT; normal, 11.2–13.2 sec)

menunjukan gagal hati


akut atau kronis atau
obstruksi bilier.

(Shargel, 2005 : 716)


METABOLISME OBAT

Reaksi • seperti reaksi oksidasi, hidrolisis, dan


reduksi, dengan bantuan sistem
enzim sitokrom P-450 (CYP) yang
Fase 1 terikat pada membran retikulum
endoplasma dalam hepatosit.

Reaksi • yaitu reaksi konjugasi untuk


membentuk glucuronides,asetat, atau
sulfat, juga dapat dimediasi dalam
fase 2 hati oleh enzim sitosol yang
terkandung dalam hepatosit.
FRAKSI OBAT
TERMETABOLISME
DI HATI

CLEAREN HEPATIK CLEREN TUBUH


(Clh) TOTAL (Clt)
PENGARUH PENYAKIT HEPATIK
PADA FARMAKOKINETIKA
Penyakit hepatik dapat menyebabkan

kegagalan untuk kemungkinan


membentuk metabolit perubahan dalam ikatan
aktif atau tidak aktif protein obat, dan fungsi
ginjal
meningkatkan
ketersediaan hayati Akumulasi obat
setelah pemberiaan oral

(Shargel, 2005 : 709)


Klasifikasi Child-Pugh
1 2 3
Encephalolopatthi Tidak ada 1 atau 2 3 atau 4
Ascites Absen Ringan Sedang
Bilirubin (mg/dL) 1-2 2-3 >3
Albumin (g/dL) > 3,5 2,8 – 3,5 < 2,8
Waktu Protombin 1–4 4 – 10 > 10
KLIRENS
HEPATIK Diartikan sebagai volume
plasma darah yang
dibersihkan oleh hepar dari
CLT = CLh + CLR obat persatuan waktu
(ml/menit ).
Ket : CLT: Klirens tubuh total
CLh: Klirens Hepatik (atau disebut jg klirens
non renal)
CLR : Klirens renal

sehingga persamaan untuk Kirens Hepatik (


CLh ) :

CLh = CLT - CLR

(Shargel, 2012 : 714)


Aliran darah hepatik dan klirens intrinsik

Perubahan aliran darah dapat (disebabkan virus hepatis dan


terjadi pada pasien dengan pengguna alkohol)
penyakit hati kronis

Pada pasien lain, resistensi terhadap


aliran darah dapat meningkat
sebagai akibat dari kerusakan
jaringan dan fibrosis (terjadi
penurunan klirens instrinsik hati)

(Shargel, 2005 : 713)


Perubahan fungsi hati pada
penyakit hati akan mempengaruhi
aspek farmakokinetik dan
farmakodinamik obat

Aspek farmakokinetik yang paling


berpengaruh dalam hal ini adalah
metabolisme

Kebanyakan obat-obat larut lemak


dimetabolisme pada organ hati
Obat aktif dan metabolit

Ketika obat lebih poten dari


metabolit, keseluruhan
aktivitas farmakologis akan
meningkat , karena Ketika obat kurang poten dari
konsentrasi obat akan lebih metabolit. Keseluruhan aktivitas
tinggi farmakologis akan menurun karena
sedikit metabolik aktif terbentuk
Lanjutan..
Persamaan berikut dapat diterapkan untuk memperkirakan
klirens hepatik obat setelah menilai perubahan aliran
darah dan klirens intrinsik (Clint )

Cl int = Q Cl int
Q+ Cl int

Q = laju aliran darah

(Shargel, 2005 : 713)


Sifat dan beratnya penyakit hati

Pertimbangan Eliminasi obat


Pendosisan
Pada Penyakit Hati Rute pemberian obat

Ikatan protein

Aliran darah hepatik

Klirens instrinsik obstruksi bilier

Perubahan farmakodinamik rentang


teraupetik
(Shargel, 2012: 710)
Terima kasih…

Anda mungkin juga menyukai