Analisis Keanekaragaman Ekosistem
Analisis Keanekaragaman Ekosistem
Pokok Bahasan :
1. Pengertian Keanekaragaman
2. Metode Analisis Keanekaragaman Species
a. Indeks Kekayaan jenis (Index of Species Richness)
b. Indeks Keanekaragaman atau Heterogenitas (Index of
heterogenity atau Index of Diversity), dan
c. Indeks Keseragaman/Kemerataan (Index of Evennes).
1. PENGERTIAN KERAGAMAN HAYATI
• Keanekaragaman hayati (ragam hayati):
adalah istilah payung (umbrella term) untuk derajat
keanekaragaman sumberdaya alam hayati, meliputi jumlah
maupun frekuensi dari ekosistem, spesies maupun gen di
suatu daerah (Haryanto, 1995).
• Keanekaragaman hayati:
Definisi dari Wilcox (1984)
adalah berbagai macam bentuk kehidupan, peranan ekologi
yang dimilikinya dan keanekaragaman plasma nutfah yang
terkandung didalamnya, (MacKinnon dkk.,1986) .
Definisi dari WWF (1989):
adalah kekayaan hidup di bumi, jutaan tumbuhan, hewan
dan mikroorganisme, genetika yang dikandungnya, dan
ekosistem yang dibangunnya, (Primack, dkk. 1998) .
• Tiga tingkatan pengertian ragam hayati, (McNeely, 1988)
yaitu :
1. keanekaragaman genetik
2. keanekaragaman spesies
3. keanekaragaman ekosistem
• Ragam hayati meliputi seluruh spesies tumbuhan,
binatang, organisme mikro dan gen-gen yang
terkandung di dalamnya serta seluruh ekosistem di
muka bumi (McNeely, dkk 1988 dalam Haryanto, 1995).
• Sampai saat ini konsep dan ide pengukuran
biodiversitas masih diperdebatkan oleh ahli
ekologi
• Konsep pengukuran keragaman dibagi 3 kategori:
1. Indeks Kekayaan jenis (Index of Species
Richness)
2. Indeks Keanekaragaman atau Heterogenitas
(Index of heterogenity atau Index of Diversity),
dan
3. Indeks Keseragaman/Kemerataan (Index of
Evennes).
2. METODE PENGUKURAN KERAGAMAN
N -N
-1
S i
Var (S n ) =
1 -
n
N
N i =1 N
n
N - N N - N
S -1
i j
S
2
N - N i - N j -
n
n
i =1 =i 1
N
n
n
Istilah
x
adalah “kombinasi” yang dihitung
y
sebagai berikut :
x x!
=
y y!(x - y )!
N
1 - N - Ni
n n
Luas Petak N n E(Sn)
10 x 10 3 3 3,999
20 x 20 15 3 2,539
30 x 30 37 3 2,719
40 x 40 70 3 2,760
50 x 50 136 3 2,791
No Ni E(Sn)
1 1 1,333 N = 3
2 1 1,333 n = 3
3 1 1,333 E(S1) = 1-[(2!/3!.-1!)/(3!/3!.0!)] = 1,333
Jml 3 3,999
S -1
Dmg =
LnN
• Dmg = Indeks Margalef
• S = jumlah jenis yang teramati
• N = jumlah total individu yang teramati
• Ln = logaritma natural
Jadi Hasil Perhitungan untuk Masing-masing Plot, yaitu sebagai berikut :
2
10 x 10 = = 1,820
Ln3
5
20 x 20 = = 1,846
Ln15
13
30 x 30 = = 3,600
Ln37
25
40 x 40 = = 5,844
Ln70
40
50 x 50 = = 8,142
Ln136
S
DMn =
N
dimana :
• S adalah jumlah jenis dan
• N adalah jumlah total individu seluruh jenis yang
teramati.
Jadi Hasil Perhitungan untuk Masing-masing Plot, yaitu sebagai berikut :
3
10 x 10 = = 1,732
3
6
20 x 20 = = 1,549
15
14
30 x 30 = = 2,302
37
26
40 x 40 = = 3,108
70
41
50 x 50 = = 3,516
136
(n - 1)
S =s (k )
n
• S = indeks kekayaan jenis Jackknife
• s = total jumlah jenis yang teramati
• n = banyaknya unit contoh
• k = jumlah jenis yang unik (jenis yang hanya ditemukan pada
hanya salah satu unit contoh)
adapun keragaman dari nilai dugaan (S) tersebut
dihitung dengan formula berikut:
n - 1 k2
var( S ) = 2
(
j fj - )
n n
dimana :
Var(S) = keragaman dugaan jackknife untuk kekayaan jenis
fj = jumlah unit contoh dimana ditemukan j jenis unik
(j=1,2,3,..,s)
K = jumlah spesies unik
N = jumlah total unit contoh
penduga selang bagi indeks kekayaan jenis jackknife
adalah sebagai berikut :
S t var ( S )
• dimana diperoleh dari tabel t-student dengan nilai
derajat bebas = n-1
• Berdasarkan data tersebut di atas, terdapat 15 jenis pohon
yang hanya dijumpai dalam satu unit contoh dari 5 (lima)
unit contoh yang dibuat. Jenis-jenis ini disebut sebagai jenis
unik (unique species). Oleh karena itu, indeks kekayaan jenis
Jackknife untuk kelima belas jenis tersebut adalah
• n (banyaknya unit contoh) = 5
• s (total jumlah jenis) = 41
• k (jumlah jenis yang unik) = 15
(n - 1)
S = s + { }(k)
n
(5 - 1)
= 41 + { } (15)
5
= 53 jenis
Dengan demikian, keragaman dari nilai dugaan (S) tersebut
adalah:
n - 1 k2
Var (S) = (
j f j -
2
)
n n
5 - 1 2 15 2
= ( )
15 (1) -
5 5
4
= 180
5
= 144
KOMUNITAS B
KOMUNITAS C
1. Indeks Simpson
Indeks Keragaman Simpson digunakan untuk mengetahui kompleksitas suatu
komunitas yang populasnya tak terhingga.
Indeks ini berkisar antara 0 – 1.
Semakin mendekati angka 1 maka komunitas semakin kompleks dan mantap.
Indeks diversitas Simpson dihitung dengan rumus :
1 - D = 1 - ( pi )
2
Dimana:
1–D = indeks diversitas Simpson
pi = ni/N = proporsi jumlah individu jenis ke-I
ni = jumlah individu species ke I
N = jumlah total individu seluruh species
2. Indeks Pielou
Sedangkan untuk populasi terhingga, rumus yang harus digunakan
adalah Indeks Pielou sebagai berikut (Pielou, 1969):
S
ni (ni - 1)
1- D = 1- N (N - 1)
i =1
Dimana:
1-D= Indeks Pielou
ni = jumlah individu dari jenis ke-I
N = jumlah total individu dalam unit contoh
S = jumlah jenis dalam unit contoh
3. Indeks Shannon-Wiener
Konsep ini merupakan konsep keanekaragaman yang relatif paling dikenal
dan paling banyak digunakan (Magurran, 1988). Indeks Shannon dihitung
dengan formula berikut :
( pi )(ln pi )
S
H '=
i =1
Dimana:
Pi = ∑ni/N
H : Indeks Keragaman Shannon-Wiener
Pi : Jumlah individu suatu spesies/jumlah total seluruh spesies
ni : Jumlah individu spesies ke-i
N : Jumlah total individu
Catatan :
• Seringkali peneliti menggunakan formula Shannon-
Wiener menggunakan Lon atau Log2, atau Log 10.
• Perbedaannya adalah
– jika log2, maka H’ dinyatakan dalam bits/ind ;
– jika log e/ln, maka H’ dalam nits/ind dan
– jika digunakan log 10, maka H’ dinyatakan dalam decits/ind).
• H’ < 1,0 :
• Keanekaragaman rendah,
• Miskin (produktivitas sangat rendah) sebagai indikasi
adanya tekanan ekologis yang berat ,dan
• ekosistem tidak stabil
• 1,0 < H’ < 3,322 :
• Keanekaragaman sedang,
• produktivitas cukup,
• kondisi ekosistem cukup seimbang,
• tekanan ekologis sedang.
• H’ > 3,322 :
• Keanekaragaman tinggi,
• stabilitas ekosistem mantap,
• produktivitas tinggi,
4. Indeks Brillouin
Dibandingkan dengan indeks Shannon-Wiener, indeks ini relative lebih
sederhana. Variabel yang diukur di lapangan hanya banyaknya individu
dari setiap jenis yang dijumpai pada unit contoh. Formula yang digunakan
untuk menghitung indeks Brillouin adalah:
1 N!
H = log
N n1!n2 !n3!...
dimana :
N = jumlah total individu dalam unit contoh
n1 = jumlah individu untuk jenis ke-1
n2 = jumlah individu untuk jenis ke-2
C. INDEKS KESERAGAMAN / KEMERATAAN
(Index of Evenness)
Komunitas A
•Eveness B > A
JENIS
• Kelimpahan
individu setiap
jenis di B relatif
homogen
Komunitas B
JENIS
Ada dua rumus yang relative lebih banyak digunakan untuk
menghitung nilai “evenness”, yakni (dicetuskan oleh Hurlbert,
1971) :
D
Evenness =
Dmax
D - Dmin
Evenness =
Dmax - Dmin
dimana :
Evenness= nilai kemerataan (antara 0 – 1)
D = nilai indeks diversity hasil pengamatan
D max = nilai maksimum indeks diversitas
D min = nilai minimum indeks diversitas
Apabila digunakan rumus dari Shannon-Wiener, nilai indeks
diversitas maksimum dan minimum dapat diperoleh melalui
rumus :
1 1
H ' max = - S log 2
S S
= log 2 S
N - S 1
H ' min = LogN log ( N - S 1)
N
dimana :
H’max = maksimum nilai kemungkinan dari fungsi Shannon
H’min = nilai kemungkinan terendah fungsi Shannon
N = Jumlah total individu dalam unit pengamatan
S = Jumlah jenis dalam unit pengamatan
Selanjutnya, nilai evenness lebih sering dihitung
dengan menggunakan rumus berikut :
H'
J '=
D max
dimana :
J’ = nilai evenness (antara 0 – 1)
H’ = indeks diversitas Shannon-Wiener
Dmax = nilai maksimum indeks diversitas
Cara perhitungan lain yang bisa digunakan untuk menghitung nilai
kemerataan/keseragaman Evenness adalah rumus yang diusulkan oleh
Buzas & Gibson (1969) dengan formula sebagai berikut :
Ni
Evenness =
S
dimana :
Ni = eH’ (jumlah jenis dengan kelimpahan sama)
S = jumlah individu dalam unit contoh