Neoplasma Ginekologi (Maligna)
Neoplasma Ginekologi (Maligna)
KULIAH
NEOPLASMA GINEKOLOGI
(MALIGNA)
• Karsinoma vulva :
– 80-85% pada wanita
pasca menopause
– Jarang ditemukan
pada umur < 45
tahun
– Pada golongan
ekonomi sosial
rendah dengan
hygiene seksual
yang kurang
Karsinoma Vulva
– Gambaran Klinik :
Adanya benjolan
Ulkus
Lesi yang berdarah
– Penanganan :
Stadium 0 : vukvektomi luas
Stadium 1 dan 2 : vulvektomi radikal
Stadium 3 dan 4 : radiotherapy dan
kemotherapi
Tumor Ganas Vagina
• Jarang
• Bisa akibat
pemberian hormon
Dietylstilbestrol =
DES, anaknya
menderita clear cell
carcinoma
Photograph of a cervix in a patient
with in utero DES exposure
Karsinoma Vagina
– 99% adalah squamous cell karsinoma
– Sisanya : adenocarcinoma,
rhabdomiosarcoma
Gambaran klinik :
• Adanya fluor albus
• Ulkus
• Pertumbuhan tumor eksotipik seperti bunga
kol
Serviks Uteri
• Epidemiologi :
– Tumor ganas ginekologi
tingkat pertama di
Indonesia
– Umur terbanyak : 45 –
50 tahun
– Periode latent fase
perinvasif jadi invasif :
10 tahun
• Etiologi :
– Secara epidemiologi :
virus HPV tipe 16,18 Karsinoma Serviks Uteri
• Faktor Resiko :
– Lebih tinggi pada wanita yang kawin terutama
hubungan seksual pertama usia < 16tahun
– Insiden meningkat sesuai paritas
– Jarak persalinan terlalu dekat
– Gol sosial ekonomi rendah ( higiene seksual
rendah )
– Aktivitas seksual berganti pasangan :
promiskuitas
– Jarang ditemui pada wanita yang suaminya
disunat
– Adanya kebiasaan merokok
• Gambaran Klinik :
– Keputihan ( fluor albus ), dan busuk
– Perdarahan (post coital bleeding) =
perdarahan kontak ( 75-80% )
– Anemia akibat perdarahan
– Nyeri : infiltrasi sel tumor ke serabut syaraf
– Akibat metastase jauh : gejala terhadap organ
yang kena.
• Diagnosa
Biopsi terarah (targeted biopsy) atau di bantu
dengan olesan yodium, asam asetat 5%
• Penanganan :
• Stadium 0 & I a ( Karsinoma Insitu )
- Konisasi , Histerektomi total
• Stadium Ib, II a :
- Histerektomi radikal dengan limphadenektomi
pelvik, pasca bedah dilanjutkan dengan
penyinaran
• Stadium IIb,III,IV :
• Tindakan bedah tidak dibenarkan
• Terapi primer : Radiotherapi
Karsinoma Serviks dalam
Kehamilan
• Pada stadium 0 : kehamilan ditunggu
sampai aterm
• Stadium I,II, dst :
– Trimester I dan Awal Trimester II :
Histerektomi radikal,limphadenektomi pelvik
dengan janin in-utero
– Trimester II lanjut : ditunggu sampai viable,
kemudian SC,diteruskan dengan
histerektomi radikal + Limphadenopati pelvik.
– Trimester III : SC histerektomi radikal +
limphadenektomi pelvik
• Pengamatan lanjut :
– Setiap 3bulan dalam 2 tahun pertama
– Setiap 6 bulan sampai 5 tahun
– Setiap 1 tahun dst
– Perabaan kelenjar inguinal, supraklavikula,
perabaan abdomen, abdomino vaginal,
abdomino rektal, sitologi puncak vagina,
rontgen thorax (setiap 6 bulan), rektoskopi,
sistoskopi, renogram, IVP, CT Scan
pinggul,limfografi sesuai indikasi.
Sarkoma Serviks
• Jarang ditemukan
• Sarkoma botrioides
• Biasanya pada bayi
dan anak-anak
• Bentuk polipoid
seperti buah anggur
• Penyebaran cepat
hematogen
• Progosis buruk
Sarkoma botrioides
Corpus Uterus
• Berasal dari GOLONGAN RESIKO
endometrium dan TINGGI
miometrium • Diabetes melitus
• Insiden makin • Hipertensi
meningkat, sebab • Obesitas (BMI > 30
usia wanita makin kg/m2)
meningkat
• Menderita perdarahan
• Tumor ganas uterus abnormal
negara industri
Tumor Sel Granulosa
TUMOR GANAS OVARIUM
Epidemiologi
• 25% dari semua keganasan alat reproduksi
• Insidensi 15 kasus baru per 100.000 populasi
wanita setahunnya.
Patologi
• Kumpulan tumor dengan histogenesis beraneka
ragam (ektoderm, entoderm, mesoderm)
• 60% pada usia perimenopause, 30% masa
reproduksi, 10% pada wanita muda
Klasifikasi
1. Tumor epitel serosa, musinosa, endometrioid,
clear cell, brenner, campuran, undifferentiated.
2. Sex cord granulosa sel tumor, theca sel tumor,
androblastoma, gynandroblastoma
3. Tumor sel lipid
4. Tumor germ sel disgerminoma, tumor sinus
endodermal, karsinoma embrional, poli embrioma,
khorio karsinoma, teratoma immatur, struma ovarii
Diagnosa :
• Masa di pelvik
• USG, CT SCAN
• Tumor marker
Penanganan :
• Terapi utama : pembedahan TAH + BSO +
limphadenektomi pelvik, sitologi ascites, biopsi
peritonium
• Kemudian diikuti kemoterapi