0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
862 tayangan11 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko di PT KAI. Mencakup pengertian risiko, identifikasi risiko utama yang dihadapi PT KAI seperti gangguan operasional, lonjakan penumpang, keterlambatan kereta, dan bencana alam, serta penilaian risiko yang dilakukan perusahaan.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko di PT KAI. Mencakup pengertian risiko, identifikasi risiko utama yang dihadapi PT KAI seperti gangguan operasional, lonjakan penumpang, keterlambatan kereta, dan bencana alam, serta penilaian risiko yang dilakukan perusahaan.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko di PT KAI. Mencakup pengertian risiko, identifikasi risiko utama yang dihadapi PT KAI seperti gangguan operasional, lonjakan penumpang, keterlambatan kereta, dan bencana alam, serta penilaian risiko yang dilakukan perusahaan.
Kelompok 1 Meet the Crew Agenda • Overview of PT KAI • Pengertian Risiko • Identifikasi Risiko pada PT KAI • Penilaian Risiko • Risk Treatment Overview of PT KAI • Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, beberapa hari kemudian dilakukan pengambilalihan stasiun dan kantor pusat kereta api yang dikuasai Jepang. • Puncaknya adalah pengambilalihan Kantor Pusat Kereta Api Bandung tanggal 28 September 1945 (kini diperingati sebagai Hari Kereta Api Indonesia). • Hal ini sekaligus menandai berdirinya Djawatan Kereta Api Indonesia Republik Indonesia (DKARI). • Ketika Belanda kembali ke Indonesia tahun 1946, Belanda membentuk kembali perkeretaapian di Indonesia bernama Staatssporwegen/Verenigde Spoorwegbedrif (SS/VS). Overview of PT KAI (cont’d) • Berdasarkan perjanjian damai Konfrensi Meja Bundar (KMB) Desember 1949, dilaksanakan pengambilalihan aset-aset milik pemerintah Hindia Belanda. • Pengalihan dalam bentuk penggabungan antara DKARI dan SS/VS menjadi Djawatan Kereta Api (DKA) tahun 1950. • Pada tanggal 25 Mei DKA berganti menjadi Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA). • Selanjutnya pemerintah mengubah struktur PNKA menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) tahun 1971. • Dalam rangka meningkatkan pelayanan jasa angkutan, PJKA berubah bentuk menjadi Perusahaan Umum Kereta Api (Perumka) tahun 1991. • Perumka berubah menjadi Perseroan Terbatas, PT. Kereta Api (Persero) tahun 1998. • Pada tahun 2011 nama perusahaan PT. Kereta Api (Persero) berubah menjadi PT. Kereta Api Indonesia (Persero). Overview of PT KAI (cont’d) • Saat ini, PT Kereta Api Indonesia (Persero) memiliki tujuh anak perusahaan yakni PT Reska Multi Usaha (2003), PT Railink (2006), PT Kereta Api Indonesia Commuter Jabodetabek (2008), PT Kereta Api Pariwisata (2009), PT Kereta Api Logistik (2009), PT Kereta Api Properti Manajemen (2009), PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (2015). Pengertian Risiko • Suatu kejadian/keadaan/peristiwa yang apabila terjadi dapat menghambat pencapaian tujuan atau sasaran organisasi. • Kejadian tersebut dapat disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal. • Risiko dapat berdampak pada orang, proses, maupun aset yang ada pada organisasi. Identifikasi Risiko pada PT KAI No Risiko Penyebab 1 Gangguan dan kerusakan pada • Kekeliruan pada saat perencanaan rel, peralatan persinyalan, dan • Kesalahan pada saat pemakaian jalan rel listrik aliran atas • Pemadaman listrik 2 Meledaknya jumlah pengguna • Tingginya animo masyarakat terhadap jasa transportasi pada musim- penggunaan jasa transportasi kereta api musim tertentu • Mobilitas penduduk antar daerah yang sangat masif 3 Keterlambatan jadwal • Persilangan dan penyusulan keberangkatan dan • Bongkar muat barang kedatangan • Perawatan jalan rel 4 Keterbatasan suplai suku • Sebagian besar sarana dan suku cadang cadang transportasi kereta api harus diimpor 5 Terbatasnya tenaga ahli dan • Minimnya jumlah pegawai yang memenuhi tenaga kerja dengan skill kualifikasi untuk posisi-posisi dengan keahlian tertentu khusus dan sangat sulit dicari di pasar tenaga kerja Identifikasi Risiko pada PT KAI (cont’d) No Risiko Penyebab 6 Kebakaran dan kecelakaan • Perusahaan tidak mengasuransikan aset tetap kereta api terhadap risiko kecelakaan, kebakaran, dan risiko kerugian lainnya • Kerusakan prasarana kereta api • Minimnya budaya keselamatan pengguna jalan 7 Bencana alam • Kondisi alam yang rentan terhadap gempa bumi, tanah longsor, banjir, dan dekat dengan gunung berapi 8 Tidak diminatinya jasa-jasa • Kurangnya pemasaran jasa-jasa penunjang penunjang perkeretaapian PT perkeretaapian KAI 9 Rendahnya jumlah armada • Rendahnya rasio availability, yaitu rasio antara yang dapat dioperasionalkan jumlah armada siap operasi dengan siap guna • Kegiatan perawatan armada yang kurang efektif 10 Pelanggaran aturan dan kode • Kurangnya pengawasan dan pengendalian etik dalam perusahaan terhadap nilai-nilai perusahaan dan budaya bersih di seluruh jajaran perusahaan 1 3 4 5