Anda di halaman 1dari 28

PEMBELAJARAN BAHASA

Dony Ahmad Ramadhani


Tipe Belajar • Naturalistik: bersifat alamiah, tanpa guru,
tanpa kesengajaan, pembelajaran berlangsung

Bahasa di dalam lingkungan bermasyarakat


Banyak dijumpai dalam masyarakat bilingual
dan multilingual (Siswa belajar B1 misal
bahasa X, begitu keluar temannya berbahasa
B2 atau bahasa Y, maka dia akan belajar untuk
menguasai bahasa Y
Jadi menurut tipe ini, pemerolehan b1 dan B2
sama
• Formal: berlangsung di dalam kelas dengan
Guru, Materi, dan alat bantu mengajar yang
sudah dipersiapkan
Sejarah • Tidak dapat dipastikan
• Pembelajaran ada sejak adanya interaksi
Pembelajar antara dua masyarakat atau lebih
memiliki bahasa berbeda
an Bahasa • Perubahan inovasi bahasa di mulai tahun
1880 dengan 4 tahap
4 Tahap
• 1880-1920: rekonstruksi bentuk metode langsung,
dikembangkan juga metode bunyi,
• 1920-1940: amerika dan kanada membentuk forum
pelajar bahasa asing
• 1940-1970: dilatarbelakangi perang dunia ke II, orang
berusaha mencari metode belajar bahasa asing yang
paling cepat dan efisien untuk dapat berkomunikasi
dengan pihak-pihak bertikai, dibagi menjadi 3 periode,
1940-1950 di tandai dengan metode American Army
Method (Pendekatan Linguistik), 1950-1960 ditandai
munculnya metode Audiolingual di Amerika dan
Audiovisual di Inggris sebagai akibat keberhasilan dari
periode pertama, 1960-1970 runtuhnya Audiolingual dan
audiovisual, mulai populer analisis kontrastif
• 1970-1980: periode paling inovatif dalam pembelajaran
bahasa kedua, konsep dan hakikat bahasa dirumuskan
kembali, kemudian diarahkan pada sebuah
pengembangan model pembelajaran yang efektif
Hipotesis- • Hipotesis kesamaan antara B1 dan B2
• Hipotesis Kontrastif

Hipotesis • Hipotesis Krashen

Pembelajar • Hipotesis bahasa-Antara


• Hipotesis Pijinasi

an Bahasa
Hipotesis • Menyatakan adanya kesamaan dalam proses
belajar B1 dan B2

kesamaan • Kesamaan terletak pada pemerolehan struktur


bahasa, namun dalam hal penguasaan lafal,

antara B1 kanak-kanak dapat menguasai B1 dengan


pelafalan yang baik, dan secara alamiah,

dan B2 sedangkan B2 dapat dikuasai dengan pelafalan


yang kurang sempurna
Hipotesis • Dikembangkan oleh Charles Fries (1945)
• Menyatakan bahwa kesalahan yang dibuat

Kontrastif dalam belajar B2 karena adanya perbedaan


antara B1 dan B2, sedangkan kemudahan
belajar B2 karena adanya kesamaan antara B1
dan B2
• Hipotesis ini menyatakan bahwa pelajar sering
kali mentransfer B1 ke dalam B2 pada tingkat
kebahasaan: tata bunti, tata bentuk kata, tata
kalimat. Bisa menjadi positif jika ada kesamaan
bisa juga sebaliknya
Hipotesis
Krashen
Hipotesis • Krashen mengajukan 9 buah hipotesis
• Hipotesis perbedaan antara pemerolehan dan

Krashen belajar
• Hipotesis urutan alamiah
• Hipotesis monitor
• Hipotesis masukan
• Hipotesis afektif
• Hipotesis bakat
• Hipotesis filter
• Hipotesis bahasa pertama
• Hipotesis variasi individual dalam penggunaan
monitor
Hipotesis • Dalam penguasaan bahasa perlu dibedakan
adanya pemerolehan bahasa dan belajar
perbedaan antara
• Pemerolehan adalah penguasaan suatau bahasa
pemerolehan dan melalui cara alam bawah sadar atau alamiah
belajar dan terjadi tanpa kehendak terencana serta
tidak melalui proses belajar
• Belajar adalah usaha sadar untuk secara formal
menguasai bahasa yang dipelajari terutama
tentang kaidah bahasa, biasanya terjadi di kelas
Hipotesis • Dalam pemerolehan bahasa kanak-kanak
memperoleh unsur-unsur bahasa menurut

urutan urutan tertentu yang dapat diprediksikan

alamiah
Hipotesis • Menyatakan adanya hubungan antara proses
sadar dalam pemerolehan bahasa. Proses sadar

Monitor menghasilkan hasil belajar dan proses bawah


sadar menghasilkan pemerolehan. Kita dapat
berbicara dalam bahasa tertentu adalah karena
sistem yang kita miliki sebagai hasil dari
pemerolehan, bukan hasil belajar
Kenapa?
Hipotesis • Menyatakan bahwa seseorang menguasai bahasa
melalui masukan (input) yang dapat dipahami yaitu

Masukan dengan memusatkan perhatian pada pesan atau isi, dan


bukannya pada bentuk, berlaku pada semua tingkat
pembelajar
Hipotesis • Menyatakan bahwa orang dengan kepribadian
dan motivasi tertentu dapat memperoleh bahasa

Afektif kedua dengan lebih baik dibandingkan orang


lain dengan kepribadian dan sikap yang lain.

(Sikap) • Seseorang dengan kepribadian hangat dan


terbuka akan lebih berhasil dalam belajar
bahasa kedua dibandingkan orang dengan
kepribadian yang agak tertutup
Hipotesis • Menyatakan bahwa bakat bahasa mempunyai
hubungan jelas dengan keberhasilan belajar

Pembawaan bahasa kedua, sedangkan bakat berhubungan


dengan belajar. Mereka yang mendapat nilai

(Bakat) tinggi dalam tes bahasa, umumnya berhasil baik


dalam tes tata bahasa, jadi aspek ini berkaitan
dengan belajar bukan pemerolehan
Hipotesis • Menyatakan bahwa sebuah filter yang bersifat
afektif dapat menahan masukan sehingga

Filter seseorang kurang berhasil dalam usaha


memperoleh bahasa kedua

Afektif • Filter itu dapat berupa kepercayaan diri yang


kurang, situasi menegangkan, sikap defensif,
dan sebagainya yang dapat mengurangi
kesempatan masuk ke dalam sistem bahasa
• Lazimnya disebut dengan mental block
Hipotesis • Menyatakan bahwa B1 anak akan digunakan
untuk mengawali ucapan dalam B2, selagi

bahasa penguasaan B2 belum tampak. Jika anak pada


tahap permulaan belajar B2 dipaksa untuk

Pertama berbicara maka dia kana menggunakan tata


bahasa B1.
• Oleh karena itu guru sebaiknya tidak memaksa
siswanya untuk menggunakan tata B2 yang
sedang dipelajarinya. Berilah kesempatan pad
anak untuk mendapatkan input yang bermakna
dan untuk mengurangi filter afektifnya (mental
Block)
Hipotesis variasi • Hipotesis ini berkaitan dengan hipotesi ketiga
(Hipotesis monitor) menyatakan bahwa cara
Individual seseorang memonitor penggunaan bahasa yang
dipelajarinya ternyata bervariasi. Ada yang
Penggunaan terus menerus menggunakannya secara
Monitor sistematis, tetapi ada pula yang tidak pernah
menggunakannya
• Ada yang tidak peduli dengan aturan-aturan
tata bahasa dalam menggunakan bahasanya,
artinya orang tersebut tidak pernah
menggunakan monitornya, dia tidak peduli
apakah kalimat yang digunakannya salah atau
benar. Yang penting dia dapat mengungkapkan
idenya dalam bahasa yang dipelajari
• Model seperti ini umumnya lebih cepat dalam
belajar bahasa
Hipotesis
Krashen
Hipotesis • Bahasa Antara (Interlanguage) adalah bahasa/ ujaran
yang digunakan seseorangyang sedang belajar B2

Bahasa- pada satu tahap tertentu. Sewaktu dia belum dapat


menguasai dengan baik dan sempurna B2. bahasa

Antara antara ini memiliki ciri B1 dan B2. bahasa ini berfiat
khas dan mempuntai karakteristik sendiri yang tidak
sama dengan B1 dan B2. tampak seperti perpindahan
B1 ke B2
• Bahasa antara ini merupakan produk dari strategi
seseorang dalam belajar B2
Hipotesis • Menyatakan bahwa dalam proses belajar B2,
bisa saja selain tenbentuknya bahasa antara

Pijinasi terbentuk juga bahasa pijin (sejenis bahasa yang


digunakan sekelompok masyarakat dalam
wilayah tertentuyang berada di dalam 2 buasa
tertentu
• Bahasa pijin ini digunakan untuk keperluan
singkat dalam masyarakat masing-masing.
• Jadi bisa dikatakan bahasa pijin tidak memiliki
penutur asli
Faktor penentu dalam • Faktor Motivasi
Pembelajaran B2 • Faktor Usia
• Faktor penyajian Formal
• Faktor bahasa pertama
• Faktor Lingkungan
Motivasi • Terbagi 2 tipe
• Fungsi Integratif: motivasi mendorong sesorang
untuk memperlajari B2 karena adanya
keinginan berkomunikasi
• Fungsi Instrumental: Motivasi mendorong
seseorang untuk memiliki kamauanuntuk
mempelajari B2 karena tujuan yang bermanfaat
atau karena dorongan ingin memperoleh suatu
pekerjaan
• Hasil penelitian pakar mengenai motivasi dalam
pembelajaran B2 berbeda dan berlainan.
Gardner dan Lambert mengadakan penelitian di
Montreal bahwa motivasi Integratif lebih
penting dari Instrumental
Faktor Usia Menurut hasil penelitian pakar
• Dalam hal pemerolehan faktor usia tidak terlalu
berperan sebab urutan pemerolehan kanak-
kanak dan dewasa tampak sama saja (Fathman,
1975)
• Dalam hal kecepatan dan keberhasilan belajar
B2, dapat disimpulkan: (1)anak lebih berhasil
dari pada orang dewasa dalam pemerolehan
sistem Fonologi, bahkan beberapa diantaranya
mencapai pelafalan penutur asli (2) orang
dewasa tampaknya maju lebih cepat dari pada
anak-anak dalam bidang morfologi
(pembentukan kata) dan sintaksis, paling tidak
pada permulaan masa belajar (3) anak-anak
lebih berhasil dari pada dewasa, tetapi tidk
selalu cepat (oyama 1976)
Penyajian
• Penyajian pembelajaran bahasa secara formal memiliki
pengaruh terhadap kecepatan dan keberhasilan dalam
memperoleh B2

Formal • Steiberg (1979) menyebutkan karakteristik lingkungan


pembelajaran bahasa di kelas atas 5 segi berikut
 Lingkungan pembelajaran bahasa di kelas diwarnai
oleh faktor psikolog sosial kelas meliputi
penyesuaian2, disiplin, dan prosedur yang digunakan
 Di lingkungan kelas dilakukan praseleksi terhadap
data linguistik, berdasarkan kurikulum yang
digunakan
 Di lingkungan kelas disajikan kaidah-kaidah
gramatikal untuk meningkatkan kualitas berbahasa
siswa yang tidak dijumpai secara alamiah
 Di lingkungan kelas sering disajikan data dan situasi
bahsa yang artifisial (Buatan) tidak seperti bahasa
buatan
 Disediakan alat-alat pengajaran seperti buku teks,
papan tulis, tugas-tugas dll
Bahasa
• Para fakar bahasa percaya bahwa B1 mempunyai
pengaruh besar terhadap pembelajaran B2, malah
B1 menjadi pengganggu dalam proses
Pertama Pembelajaran B2, karena secara tidak sadar akan
terjadi Interferensi, alih kode, campur kode
ataupun error
• Bahasa adalah hasil perilaku Stimulus-respon, jika
pelajar ingin memperbanyak penggunaan ujaran,
dia haru banyak menerima stimulus. Oleh karena
itu peranan lingkungan menjadi sumber
datangnya stimulus. Itulah sebabnya semakin
sering pembelajar merespons stimulus semakin
memperbesar efektifitas perolehan bahasanya
(Abdul hamid:1987)
• Teori kontrastif menyatakan keberhasilan B2
sedikit banyak dipengaruhi B1, B2 adalah proses
tranferisasi, jika B1 dan B2 memiliki kesamaan
maka akan semakin terjadi pemudahan dalam
belajar
Lingkungan • Dulay: Kualitas lingkungan bahasa sangat
penting bagi seseorang pembelajar untuk dapat
berhasil mempelajari bahasa baru
• Lingkungan Formal: pengaruhnya: peranan
koreksi, peranan perluasan, peranan Frekuensi
• Lingkungan Informal: hasil penelitian Milon
(1977), teman sebaya lebih besar pengaruhnya
dari pada bahasa guru, para guru cenderung
menggunakan kalimat pendek/sederhana pada
waktu berkomunikasi
Referen • Abdul Chaer: Psikolinguistik Kajian Teoritik

Anda mungkin juga menyukai