KETERGANTUNGAN METAMFETAMIN
(9 FEBRUARI 2018 )
OLEH:
DOKTER MUDA KELOMPOK H2 GRESIK
1
BAB I
PENDAHULUAN
Metamfetamin merupakan senyawa turunan
dari amfetamin dan ephedrine. Metamfetamin juga
disebut sebagai Methylamphetamine ( nama IUPAC;
N-methyl-1-fenilpropan-2-amina; Nama INN:
Metamfetamin) dimana N-methyl adalah derivat
dari amfetamin. Di pasar gelap dunia
metamfetamin umumnya dijual dalam bentuk
bubuk, bubuk metamfetamin memiliki kemurnian
rata – rata 10%. Selain itu terdapat bentuk
metamfetamin yang lembab dan berminyak
biasanya kemurniannya 20% (Mcketin, 2004).
BAB II
TUJUAN PUTAKA
A. Definisi
2. Farmakokinetik klinik
• Berdasarkan studi klinis dosis metampetamin umunya
dalam kisaran rendah dan sedang yaitu 5-35 mg. Studi
farmakokinetik di dosis tinggi dilaporkan untuk
penggunaan terlarang sekitar 50-500 mg per dosis
tampaknya belum pernah dilakukan ( McGregor, 2005;
Mcketin et al, 2006)
a. absorbsi Metamfetamin melalui pemberian intravena
• Konsentrasi metamfetamin mencapai puncak plasma
(Cmax) tergantung pada dosis yang diberikan. Pada dosis
intravena metampetamin 17,5mg/70 kg Cmaks nya kira
kira 70 µg/L metampetamin dan dosis intravena 35mg/ 70
kg menghasilkan rata rata Cmaks sekitar 130µg/L
(Mendelson et al, 2006). Cmaks kemungkinan besar terjadi
mencapai denga cepat melalui suntikan intravena sekitar 5
menit. Namun, penelitian yang dilakukan oleh (Newton,
2005) mengatakan metampetamin mencapai konsentrai
puncak sekita 0,3-0,5 jam. Mungkin perbedaan ini
tergantung dengan pengambilan sampel. Daerah dibawah
kurva waktu vs konsentrasi metampetamin (AUCO-∞)
adalah secara signifikan R-metampetamin lebih besar
dibandingkan S-metampetamin sehingga menujukkan N-
demithylation dari S-enansiomer lebih luas .
b. Absorbsi metamfetmin melalui inhalasi uap
• mood dysphoric
• Anhedonia
• iritabilitas
• tidak aktif
• gangguan konsentrasi
PENATALAKSANAAN
Hal yang harus dilakukan ketika
mendapatkan pasien dengan intoksikasi
metamfetamin antara lain :
• menjaga agar pasien tetap tenang
• membawa pasien ke tempat yang lebih tenang
• mendengarkan apa yang dikatakan oleh
pasien.
Hal yang tidak boleh dilakukan antara lain :
• berdebat dengan pasien
• menanyakan banyak sekali pertanyaan kepada
pasien
• melakukan anamnesis yang panjang terhadap
pasien
Pengguna metamfetamin juga dapat mengalami
overdosis. Overdosis merupakan suatu keadaan
emergensi yang jika tidak ditangani dengan
tepat dapat menyebabkan serangan jantung,
stroke, rabdomiolisis, gagal ginjal, hingga
kematian.
Gejala yang muncul pada kondisi overdosis
metamfetamin antara lain :
1. Demam tinggi dan kemerahan pada wajah
2. Nyeri kepala
3. Nyeri dada
4. Gangguan berjalan
5. Kekakuan otot, tremor, spasme, kejang-kejang
6. Panik, gelisah
7. Sulit bernapas
8. Gangguan status mental
Pertolongan pertama yang harus dilakukan pada pasien
overdosis yaitu :