Anda di halaman 1dari 30

OPERASI-OPERASI

MANUFAKTUR

Leterature :
Mikell P Groover, Automation, Production Systems, and Computer-Integrated Manufacturing, Second
Edition, New Jersey, Prentice Hall Inc., 2001, Chapter 2

OTOMASI MANUFAKTUR 1
DEFINISI MANUFAKTUR
• Manufaktur dapat didefinisikan sebagai apli-
kasi proses fisik dan proses kimia untuk me-
rubah geometri, sifat-sifat, dan/atau penampi-
lan material dasar yang diberikan menjadi
part-part atau produk;
• Manufaktur juga termasuk penyambungan
berbagai part untuk membuat produk rakitan;
• Ada dua alternatif definisi manufaktur yaitu
sebagai suatu proses teknologi dan sebagai
suatu proses ekonomik.

OTOMASI MANUFAKTUR 2
Manufaktur sebagai suatu
proses teknologi
Machinery
Tools
Power
Labor
Completed part
Starting or products
material
Manufacturing
process
Scrap
and/or
waste
• Untuk menyelesaikan suatu proses manufaktur dibutuhkan
mesin (machinery), perkakas (tools), daya (power), dan
tenaga kerja (labor);
• Proses manufaktur hampir selalu dilaksanakan dalam suatu
urutan tahapan operasi;
• Setiap tahapan operasi akan membuat material mendekati
bentuk akhir yang diinginkan;
• Dalam setiap tahapan operasi juga akan dihasilkan sekrap
dan/atau limbah.
OTOMASI MANUFAKTUR 3
Manufaktur sebagai suatu
proses ekonomik
Manufacturing
process

Value added

Starting Material Completed


material in processing part or products
• Manufaktur adalah proses pengolahan material dasar men-
jadi material akhir yang memiliki nilai tambah (value added)
dengan satu atau lebih operasi proses dan/atau perakitan.
• Contoh : • pasir dirubah menjadi gelas,
• bijih besi dirubah menjadi baja,
• petrolium dirubah menjadi plastik,
• plastik dibentuk menjadi suatu produk, dsb.
OTOMASI MANUFAKTUR 4
INDUSTRI MANUFAKTUR DAN
PRODUK
Industri Manufaktur
• Industri terdiri dari perusahaan dan organisa-
si yang menghasilkan atau mensuplai barang-
barang dan jasa.
• Industri dapat diklasifikasikan sebagai beri-
kut : industri primer,
industri sekunder, dan
industri tertier.

OTOMASI SISTEM PRODUKSI 5


• Industri primer adalah industri yang mengolah
dan memanfaatkan sumber daya alam seperti
pertanian, perikanan, pertambangan, dan
lain-lainnya.
• Industri sekunder adalah industri yang
mengolah hasil dari industri primer menjadi
barang-barang konsumsi (consumer goods)
dan barang-barang kapital (capital goods).
Kegiatan utama pada industri sekunder ini
adalah manufaktur, termasuk keperluan
konstruksi dan daya.
• Industri tertier adalah industri yang bergerak
dalam sektor pelayanan perekonomian, seper-
ti perbankkan, asuransi, hotel, dan lain-
lainnya.

OTOMASI SISTEM PRODUKSI 6


Bidang-bidang dalam industri
Primer Sekunder Tertier
pertanian, logam dasar, perbankkan,
kehutanan, otomotif, komonikasi,
perikanan, bahan bangunan, pendidikan,
pertambangan, komputer, hotel,
perminyakan, elektronik, asuransi,
dan lain-lain. dan lain-lain. dan lain-lain.

Note : dalam kuliah ini hanya akan dibahas mengenai industri


sekunder (disebut juga industri manufaktur).

OTOMASI SISTEM PRODUKSI 7


Klasifikasi Industri Manufaktur
• Industri proses meliputi industri kimia, parmasi,
petroleum, logam dasar, makanan, sayur-sayuran, pem-
bangkit tenaga listrik;
• Industri produk diskrit (discrete product industries)
meliputi otomobil, pesawat terbang, peralatan, kom-
puter, pemesinan, dan komponen-komponen (part) yang
akan dirakit.

Operasi produksi dalam industri proses dan industri


produk diskrit (produk dengan ciri-ciri tersendiri) :
• Produksi kontinu (continuous production) dilakukan bila
peralatan industri yang digunakan khusus hanya untuk
produk yang dibuat, dan keluaran produknya dihasilkan
tanpa interupsi (kontinu) ;
• Produksi kelompok (batch production) dilakukan bila
material diproses dalam takaran atau jumlah tertentu,
dimana diperlukan interupsi diantara batch dengan
batch berikutnya.
OTOMASI SISTEM PRODUKSI 8
Produksi kontinu dan produksi kelompok dalam
industri proses dan industri produk diskrit :
Input is continuous Output is continuous
Procces

(a)
Input = discrete units Output = discrete units
Procces

(b)
Input = batches Output = batches
Procces

(c)
Input = batches Output = batches
Procces

(d)
Batch Batch

• produksi kontinu dalam industri proses,


• produksi kontinu dalam industri produk diskrit,
• produksi kelompok (batch) dalam industri proses,
• produksi kelompok (batch) dalam industri produk diskrit.
OTOMASI SISTEM PRODUKSI 9
Produk-produk Manufaktur
Produk-produk manufaktur dalam pembahasan ini dibata-
si hanya pada industri yang menghasilkan produk diskrit,
seperti tertera dalam tabel di bawah ini.

Industri manufaktur dan produk yang terkait


Industri Jenis-jenis produk
Pesawat udara Pesawat terbang komersial dan militer
Otomotif Sedan, truk, bis, sepedamotor
Komputer Komputer meanframe, komputer personal
Elektronik Televisi, radio, video, peralatan audio
Alat-alat berat Perkakas mesin, peralatan konstruksi
Ban dan karet Ban, sol sepatu, bola tenis

OTOMASI SISTEM PRODUKSI 10


Produk akhir yang dibuat dalam industri dapat
dibagi dalam dua kelas utama, yaitu : consumer
goods dancapital goods.
• Consumer goods adalah produk-produk yang
dibeli langsung oleh konsumen dan diguna-
kan untuk keperluan pribadi, seperti mobil,
komputer personal, televisi, radio, raket
tenis, dan sebagainya;
• Capital goods adalah produk-produk yang
dibeli langsung oleh perusahaan untuk meng-
hasilkan barang-barang atau pelayanan, se-
perti mesin perkakas, main frame computer,
peralatan konstruksi, pesawat terbang dan
sebagainya.

OTOMASI SISTEM PRODUKSI 11


OPERASI-OPERASI
MANUFAKTUR
Terdapat beberapa kegiatan utama yang harus
dilakukan dalam pabrik untuk merubah material
dasar menjadi suatu produk diskrit, yaitu :

• operasi pemrosesan dan perakitan,


• penanganan material (material handling),
• inspeksi dan pengujian,
• koordinasi dan pengendalian.

OTOMASI SISTEM PRODUKSI 12


Operasi Pemrosesan dan Perakitan
Operasi Pemrosesan, merubah bendakerja dari suatu
bentuk ke bentuk yang lain mendekati bentuk akhir
produk yang diinginkan, sehingga memiliki nilai tambah
dengan merubah geometri, sifat-sifat, maupun penam-
pilan bendakerja.
Operasi pemrosesan dibagi atas tiga kelompok, yaitu :
• proses pembentukkan (shaping processes),
• proses untuk memperbaiki sifat-sifat (property
enchancing processes), dan
• operasi pemrosesan permukaan (surface processing
operations).

OTOMASI SISTEM PRODUKSI 13


Proses Pembentukan dibagi atas empat kelompok,
yaitu :
• penuangan dan pencetakan (gambar a),
• pemrosesan partikel /metalurgi serbuk (gambar b),
• proses deformasi (gambar c),
• proses pelepasan material (gambar d).
(a) (b)

(c) (d)

OTOMASI SISTEM PRODUKSI 14


Proses untuk memperbaiki sifat-sifat yaitu suatu
proses untuk memperbaiki sifat mekanik atau fisik
suatu benda kerja; dikenal sebagai proses perlakuan
panas (heat treatment).

Operasi pemrosesan permukaan meliputi :


• Pembersihan (cleaning), dengan proses kimia atau
proses mekanik untuk membersihkan kotoran,
minyak, atau pengotoran yang lain dari permukaan;
• Perlakuan permukaan (surface treatment), yaitu
untuk memperbaiki sifat mekanik dengan mengeras-
kan bagian permukaan benda kerja;
• Proses pelapisan dan deposisi film (coating and film
depotition), proses dengan menambahkan lapisan
atau mendeposisikan unsur pelapis pada permukaan
benda kerja untuk meningkatkan ketahanan
terhadap korosi dan memperbaiki penampilan.

OTOMASI SISTEM PRODUKSI 15


Operasi Perakitan, menyambung/menyatukan dua
atau lebih part-part / komponen-komponen menjadi
suatu produk rakitan.

Operasi perakitan dibagi atas dua kelompok, yaitu :


• Proses penyambungan permanen, seperti : penge-
lasan, pembrasingan dan penyolderan, dan adhesive
bonding;
• Proses penyambungan mekanik, seperti : pengen-
cangan dengan ulir (sekrup, mur, baut), pengen-
cangan permanen (rivet, press fitting).

OTOMASI SISTEM PRODUKSI 16


Operasi-operasi Yang Lain
Penanganan Material dan Penyimpanan
(Material Handling and Storage)
• Dalam setiap kegiatan manufaktur, penanganan dan
penyimpanan material membutuhkan waktu lebih
lama dibandingkan waktu pemrosesan;
• Akibatnya sebagian besar biaya tenaga kerja dalam
pabrik adalah untuk pemindahan dan penyimpanan
material tersebut;
• Dengan demikian perlu dipikirkan agar kegiatan ini
dapat dilaksanakan seefisien mungkin;
• Sebagai ilustrasi, dalam gambar berikut ini
ditunjukkan berapa waktu yang dibutuhkan untuk
mengerjakan suatu produk dalam suatu proses
pemesinan.

OTOMASI SISTEM PRODUKSI 17


Waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan
suatu produk dalam suatu proses pemesinan.
Time on
machine Moving and waiting
Time in factory
5% 95 %

30 % 70 %
Time on machine
Cutting Loading,
positioning,
gaging, etc.

• 95 % waktu digunakan untuk perpindahan dan penantian


(penyimpanan sementara);
• hanya 5 % waktu digunakan untuk proses pemesinan, dan
diantara 5 % waktu tersebut 70 % digunakan untuk pema-
sangan, pemposisian, pengukuran, dan lain-lain, dan hanya
30 % waktu untuk proses pemotongan (pemesinan).
OTOMASI SISTEM PRODUKSI 18
Inspeksi dan Pengujian
• Inspeksi dan pengujian merupakan kegiatan pengen-
dalian mutu;
• Tujuan inspeksi adalah untuk mengetahui apakah
produk manufaktur tersebut sudah sesuai dengan
standar desain dan spesifikasi;
• Pengujian pada umumnya dilakukan untuk menge-
tahui fungsi dari produk akhir.

Koordinasi dan Pengendalian


• Kegiatan koordinasi dan pengendalian meliputi level
proses dan level manajemen pabrik;
• Pengendalian pada level proses meliputi pencapaian
tujuan-tujuan performansi proses;
• Pengendalian pada level pabrik meliputi keefektifan
pemakaian tenaga kerja, pemeliharan peralatan, pe-
nanganan material, pengendalian inventaris, skedul
pengapalan produk, dan biaya pengoperasian pabrik.
OTOMASI SISTEM PRODUKSI 19
Model Urutan Operasi
Storage in raw materials warehouse
• Sejumlah operasi dilakukan
pada bahan baku (raw mate-
Transport to first operation

Delay rial) untuk menghasilkan ben-


tuk akhir yang diinginkan;
• Dalam perjalanan bendakerja
First operation

Transport to second operation (workpart) melalui bengkel ha-


rus diangkut atau dipindahkan
diantara operasi-operasi seca-
Delay

Second operation ra berurutan;


Transport to third operation • Keterlambatan sering terjadi
ketika bendakerja menunggu
Delay dalam suatu antrian untuk
selanjutnya diproses pada ma-
sing-masing mesin.
Third operation

Transport to fourth operation

OTOMASI SISTEM PRODUKSI 20


Konsep Produksi dan Model
Matematik
Waktu total manufaktur
• Waktu total manufaktur (manufacturing lead time, MLT)
adalah waktu total yang dibutuhkan untuk memproses
suatu part atau produk dalam pabrik;
• Produksi pada umumnya terdiri dari satu seri pekerjaan
pemrosesan secara individu dan operasi perakitan;
• Diantara operasi-operasi tersebut terdapat kegiatan non-
produktif seperti penanganan material, penyimpanan,
inspeksi, dan lain-lainnya;
• Untuk menyederhanakan kita akan membagi elemen ke
dalam dua jenis kegiatan utama yaitu elemen-elemen
operasi dan elemen-elemen nonoperasi.
• Elemen-elemen operasi meliputi semua kegiatan pada
saat bendakerja berada pada mesin;
• Elemen-elemen nonoperasi meliputi penanganan ma-
terial, penyimpanan, inspeksi, dan sumber keterlam-
batan lain ketika bendakerja tidak berada pada mesin.
OTOMASI SISTEM PRODUKSI 21
Waktu total manufaktur dapat dinyatakan dengan persa-
maan :
nm

MLT = (Tsui + QToi + Tnoi)


i =1

dimana : MLT = waktu total manufaktur (min);


Tsui = waktu setup untuk operasi ke i (min);
Q = jumlah part atau produk yang akan
diproses (pc);
Toi = waktu operasi untuk operasi ke i
(min/pc);
Tnoi = waktu nonoperasi yang berkaitan
dengan operasi ke i (min);
i = Urutan operasi dalam pemrosesan;
i = 1, 2, 3, ………nm.

OTOMASI SISTEM PRODUKSI 22


Untuk menyederhanakan perhitungan dianggap semua
waktu setup, waktu operasi, dan waktu-waktu non-
operasi adalah sama untuk mesin-mesin nm sehingga
persamaan dapat dinyatakan sebagai berikut :

MLT = nm(Tsu + QTo + Tno)

dimana : MLT = waktu total manufaktur (min);


Tsu = waktu setup (min);
Q = jumlah part atau produk yang akan
diproses (pc);
To = waktu operasi (min/ pc);
Tno = waktu nonoperasi (min);

OTOMASI SISTEM PRODUKSI 23


Contoh soal :
Suatu part diproduksi dalam ukuran batch 100 unit.
Batch tersebut harus dikerjakan melalui lima operasi
untuk menyelesaikan pemrosesan part tersebut. Waktu
setup rata-rata adalah 3 jam/operasi, dan waktu operasi
rata-rata per mesin adalah 6 menit (0,1 jam). Waktu
nonoperasi rata-rata karena penanganan, keterlam-
batan, inspeksi, dan sebagainya adalah 7 jam. Hitung
berapa hari waktu yang dibutuhkan untuk menyele-
saikan batch tersebut bila dianggap pabrik dioperasikan
selama 8 jam kerja per hari.
Jawab :
Dari persamaan waktu total manufaktur :
MLT = nm(Tsu + QTo + Tno)
= 5(3 + 100 x 0,1 + 7) = 100 jam
Jadi bila dikerjakan 8 jam per hari = 100/8 = 12,5 hari.
OTOMASI SISTEM PRODUKSI 24
Laju produksi (producion rate)
Laju produksi pada proses manufaktur secara individu
atau operasi perakitan pada umumnya dinyatakan
dalam part atau produk per jam dengan simbol Rp. Laju
produksi ditentukan untuk tiga jenis produksi, yaitu :
• produksi kecil (job shop production),
• produksi kelompok (batch production), dan
• produksi masal (mass production).

Untuk produksi kelompok (batch); waktu batch total


untuk mesin tertentu dapat dituliskan dengan persa-
maan :

waktu batch
= Tsu + QTo
mesin

OTOMASI SISTEM PRODUKSI 25


Harga Q menyatakan jumlah produk yang harus dipro-
duksi, dan bila terdapat laju skrap yang cukup berarti
(dinyatakan dengan q), maka persamaan menjadi :

waktu batch QTo


= Tsu +
mesin (1 – q )

Dengan membagi waktu batch dengan jumlah batch,


maka akan diperoleh waktu produksi rata-rata (Tp) :
waktu batch / mesin Tsu + QTo
Tp = =
Q Q
Laju produksi rata-rata untuk mesin tersebut adalah
kebalikan dari waktu produksi rata-rata, yaitu :
1
Rp =
Tp
OTOMASI SISTEM PRODUKSI 26
Untuk produksi kecil (job shop production), bila Q = 1,
maka waktu produksi per unit adalah :

Tsu + QTo Tsu + 1.To


Tp = = = Tsu + To
Q 1
Untuk produksi masal (mass production), ukuran Q
sangat besar sehingga persamaan dapat dituliskan :
Tsu + QTo Tsu
Tp = = + To = To
Q Q
Tsu
dimana dapat diabaikan.
Q
Dengan demikian laju produksi sama dengan laju
siklus mesin Rc (kebalikan dari waktu operasi) setelah
produksi dimulai, sehingga diproleh persamaan :
1
Rp Rc =
To
OTOMASI SISTEM PRODUKSI 27
Komponen-komponen waktu operasi :
Waktu operasi adalah waktu selama bendakerja berada
pada mesin, tetapi tidak semua waktu tersebut
produktif. Waktu operasi untuk suatu operasi pemesinan
terdiri dari tiga elemen, yaitu :

• waktu pemesinan sesungguhnya (Tm);


• waktu penanganan material (Th);
• waktu penanganan perkakas (Tth).
Dengan demikian persamaan waktu operasi dapat
dituliskan sebagai berikut :

To = Tm + Th + Tth
Contoh soal 1 :
Dalam suatu proses pembuatan part dibutuhkan waktu
setup 3 jam. Untuk setiap part membutuhkan waktu
pemesinan 2,5 menit, waktu penanganan material 3
menit, dan waktu penanganan perkakas 30 detik.
Berapakah kenaikan laju produksi bila ukuran batch
dinaikkan dari 50 menjadi 100 part.
OTOMASI SISTEM PRODUKSI 28
Jawab :
Tsu = 3 jam Tm = 2,5 min/part
Th = 3 min/part Tth = 30 sec/part = 0,5 min/part
Waktu operasi per part :
To = Tm + Th + Tth = 2,5 + 3 + 0,5 = 6 min/part = 0,1
jam/part
Bila ukuran batch 50 part, maka waktu produksi :
Tsu 3
Tp = + To = + 0,1 = 0,16 jam/part
Q 50
1
Laju produksi, Rp = = 1/0,16 = 6,25 part/jam.
Tp
Bila ukuran batch 100 part, maka waktu produksi :
Tsu 3
Tp = + To = + 0,1 = 0,13 jam/part
Q 100
1
Laju produksi, Rp = = 1/0,13 = 7,69 part/jam.
Tp
Kenaikan laju produksi = (7,69 – 6,25)/6,25 x 100% = 23%.
OTOMASI SISTEM PRODUKSI 29
Strategi Otomasi dan Dampaknya
Strategi otomasi Dampak *)

1. Spesialisasi operasi Mengurangi To


2. Operasi kombinasi Mengurangi nm, Th, Tno
3. Operasi serentak Mengurangi nm, To, Th, Tno
4. Integrasi operasi Mengurangi nm, Th, Tno
5. Fleksibilitas ditingkatkan Mengurangi Tsu, MLT, WIP, meningkatkan U
6. Penanganan material disempurnakan Mengurangi Tsu, MLT, WIP
7. Pengawasan pada lini Mengurangi Tno, q
8. Pengendalian proses dan optimisasi Mengurangi To, q
9. Pengendalian operasi pabrik Mengurangi Tno, MLT, meningkatkan U
Mengurangi MLT, waktu desain, waktu
10. Manufaktur terintegrasi komputer
perencanaan produksi; meningkatkan U
*) To = waktu operasi ( proses atau rakitan), MLT = waktu total manufaktur,
Tno = waktu nonoperasi, WIP = benda kerja dalam proses (wor-in-process,
Tno = waktu penanganan bendakerja, q = laju sekrap atau laju kerusakan,
nm = jumlah mesin yang dilewati part, U = utilisasi (pemanfaatan).

OTOMASI SISTEM PRODUKSI 30

Anda mungkin juga menyukai