• Metoda terestris
- Triangulasi
- Trilaterasi
- Triangulaterasi
• Metoda extra-terestrial
- KK Dopler
- KK GPS
Triangulasi
• Penentuan koordinat titik jaringan melalui
pengukuran semua sudut jaringan yang
berbentuk rangkaian segitiga-segitiga.
Sejarah di Indonesia
• Di Indonesia dimulai 1862 di Jawa dan Madura
(137 primer & 723 sekunder) dengan titik awal
di titik datum Genuk dan bereferensi Bessel
1841.
• Di Sumatra mulai diukur thn 1883 (144 primer,
161 sekunder dan 2659 tersier). Elipsoid yang
digunakan Bessel 1841.
• Di Sulawesi dimulai 1913 (74 primer, 92
sekunder dan 1081 tersier).
Pengukuran yang dilakukan
• Pengukuran sudut (semua sudut jaringan)
• Pengukuran jarak (1 sisi)
• Penentuan orientasi
- Pengamatan astronomi
- Dari koordinat titik lama
• Trilaterasi : jaringan berbentuk
rangkaian segitiga dengan diukur
jarak semua sisi, 1 sudut dan
orientasinya.
Transformasi datum/koord
Bakosurtanal
Coco
Australia
• Fungsi ttik ikat/tetap:
- Pendefinisian datum
- Penentuan parameter transformasi antar datum
- Kontrol kualitas
- Menjaga konsistensi dan homogenitas datum dan
ketelitian titik
Klasifikasi jaringan dan metode pengamatannya
D 50 survei pemetaan
Penetapan kelas jaringan
• r = c ( d + 0.2 )
dimana:
r = panjang maksimum dari sumbu-panjang elip
kesalahan yang diperbolehkan (dalam mm),
hasil hitungan perataan minimal constrained
c = faktor empirik yang menggambarkan tingkat
presisi survei,
d = jarak antar titik (dalam km).
Klasifikasi KKH berdasar orde
Orde c Jaring kontrol Jarak* Kelas
Orde jaringan
00 0 1 2 3 4 (GPS)
Orde jaringan
00 0 1 2 3 4
Orde jaring acuan ITRF 00 0 1 2 3
(minimal) 2000
Jumlah minimum 4 3 3 3 3 2
titik dalam jaring
acuan yang
dipakai sebagai
titik ikat
Spesifikasi teknis konfigurasi jaringan titik kontrol
Orde jaringan
00 0 1 2 3 4
Orde Jaringan
00 0 1 2 3 4 (GPS)
perangkat ilmiah ilmiah ilmiah komersil komersil komersil
lunak
Orbit precise precise precise BE BE BE
satelit
Ambig. fase float float fixed fixed fixed fixed
Eliminasi Differ. Differ. + Differ. + Differ. Differ. Differ.
kesalahan + estimasi estimasi estimasi
dan bias
Tahapan pengolahan multi- pengolahan baseline, pengolahan
penentuan baseline, penentuan perataan jaring bebas, baseline
koordinat koordinat perataan jaring terikat
Mekanisme uji-uji statistik terhadap parameter ketelitian koordinat
kontrol serta terhadap panjang baseline yang diukur lebih dari
kualitas satu kali (common baselines)
Perataan jaring GPS
• (AT
PA) tidak singular : tidak kekurangan
rank. Jika kekurangan rank diatasi dengan
pendefinisian datum.
• Minimal constraint : pendefinisian
datum/data acuan = kekurangan rank
Kontrol kualitas
• Varian aposteriori satuan bobot :
2 V T
PV
0
n u
• Uji global :
Perbandingan varian apriori dan aposteriori
membentuk sebaran Fisher. Ditentukan nilai
kritis F (α,r). Pengujian varian :
Ho : E ( 02 ) 02
Ha : E ( 02 ) 02
Ho ditolak jika : 02 / 02 F1 ,r ,
Beberapa kemungkinan uji ditolak :
vv 0
2
(P 1
A(AT
PA ) A )
1 T
xx 0
2
(AT
PA ) 1
simpangan baku :
x x2
i i
• Deteksi kesalahan acak metoda Pope’s Tau:
Asumsi : varian apriori yang benar tidak diketahui.
Diuji nilai varian residu. Jika terdapat kesalahan
tidak acak :
AX = L – eiεi + V
εi : kesalahan tidak acak dari pengamatan ke-i
ei : matriks dengan elemen pengamatan ke-i
Pengujian dengan membandingkan nilai tau statistik
residu (τi) dengan nilai critical tau (Cr):
eiT PV
τi =
eiT P vv Pei
Ho : τi ≥ Cr
Ha : τi ≤ Cr
Jika τi ≥ Cr : pengamatan ke-I mengandung
kesalahan tidak acak.
Dianggap hanya ada 1 kesalahan tidak acak
pada pengamatan. Jika terdeteksi > 1
pengamatan dgn kesalahan tidak acak,
pengamatan dgn kesalahan max. dihilangkan
dan di hitung ulang.
• Kehandalan dalam
• Kehandalan luar
Metoda Pengukuran:
• Survei GPS: survei penentuan posisi dengan
pengamatan satelit GPS, yang merupakan proses
penentuan koordinat dari sejumlah titik terhadap
beberapa buah titik yang telah diketahui
koordinatnya, dengan metode diferensial dan
data pengamatan fase GPS.
: titik kontrol
: titik yg dicari koordinatnya
: sudut diukur
: jarak diukur
Gelombang pembawa :
• L1 : P-code, C/A
• L2 : P-code
Data pengamatan :
• Code : pengukuran perbedaan waktu antara waktu
saat satelit memancarkan gelombang dengan saat gel.
diterima oleh receiver. Ada perbedaan jam satelit
dengan jam receiver shg menghasilkan pseudorange.
• Phase : Pengukuran beda phase gel. Pembawa yang
dipancarkan oleh satelit dengan yang diterima oleh
receiver.
Data meteorologi
• Suhu (termometer)
• Tekanan dan kelembaban udara
(Barometer)
Titik ikat (titik tetap)
Titik yang akan ditentukan posisinya
Baseline yang diukur