Anda di halaman 1dari 19

Referat 1

COR PULMONALE

Oleh :
Silvi Silvania, S.Ked
Syah Fitri, S.Ked

Bagian/Departemen Ilmu Penyakit Dalam


Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
2018 1
Outline
1. Pendahuluan
2. Tinjauan Pustaka
3. Kesimpulan
3

Pendahuluan
COR PULMONALE

Perubahan struktur dan fungsi ventrikel kanan yang disebabkan oleh hipertensi
arteri pulmonalis. Perubahan struktur pada umumnya adalah hipertrofi atau
dilatasi yang dipengaruhi oleh penyakit paru yang menyebabkan hipertensi arteri
pulmonal.

Cor pulmonale sering ditemukan di daerah dimana insidensi merokok dan PPOK
tinggi dan biasanya mengenai usia pertengahan sampai usia lanjut dan lebih
sering mengenai pria dari pada wanita

Prognosis cor pulmonale sangat bervariasi, tergantung penjalanan alami penyakit


paru yang mendasari dan ketaatan pasien berobat. Penyakit bronkopulmonal
simtomatik angka kematian rata-rata 5 tahun sekitar 40-50%. Juga obstruksi
vaskular paru kronik dengan hipertrofi ventrikel kanan mampunyai prognosis
yang buruk.

SKDI 3
Tinjauan Pustaka
1. Anatomi dan Fisiologi Jantung
2. Anatomi dan Fisiologi Paru
3. Defisini
4. Epidemiologi
5. Patogenesis
6. Etiologi
7. Patofisiologi
8. Manifestasi Klinis
9. Diagnosis
10. Diagnosis Banding
11. Tatalaksana
12. Komplikasi
13. Prognosis
5

Anatomi dan Fisiologi


Jantung Paru
6

Definisi
• Cor pulmonale adalah perubahan struktur dan
fungsi ventrikel kanan yang disebabkan oleh
hipertensi arteri pulmonalis. Perubahan struktur
pada umumnya adalah hipertrofi atau dilatasi
yang dipengaruhi oleh penyakit paru yang
menyebabkan hipertensi arteri pulmonal.
7

Epidemiologi
• Menurut penelitian sekitar 80-90% pasien cor
pulmonale mempunyai PPOK dan 25 % pasien
dengan PPOK akan berkembang menjadi cor
pulmonale.
• Cor pulmonale merupakan 25% dari semua jenis
gagal jantung.
• Cor pulmonale sering ditemukan di daerah
dimana insidensi merokok dan PPOK tinggi dan
biasanya mengenai usia pertengahan sampai
usia lanjut dan lebih sering mengenai pria dari
pada wanita.
8

Etiologi Patogenesis
1. Penyakit paru menahun
dengan hipoksia
2. Kelainan dinding dada 1. Obstruksi
3. Gangguan mekanisme 2. Obliterasi
kontrol pernafasan 3. Vasokonstriksi
4. Obstruksi saluran nafas 4. Idiopatik
atas pada anak
5. Kelainan primer
pembuluh darah
9

Patofisiologi
10

Manifestasi Klinis
Fase I
Pada fase I, belum ada gejala klinis yang jelas selain
adanya permulaan penyakit paru obstruktif kronik,
tuberkulosis lama, bronkiektasis, dan lain-lain.

Fase II

Pada fase II sudah mulai ada tanda-tanda


berkurangnya ventilasi.
11

Manifestasi Klinis
Fase III
Terjadi gejala hipoksemia yang lebih jelas. Timbul keluhan nafsu
makan berkurang. Berat badan berkurang dan terasa cepat lelah.

Fase IV
ditandai dengan timbulnya hiperkapnia. Penderita menjadi lebih
gelisah, mudah tersinggung dan mulai tampak adanya kelainan
mental, sampai kadang-kadang timbul gejala somnolensi

Fase V
Pada fase V sudah tampak kelainan di jantung
12

Diagnosis

• Keluhan yang terkait dengan • Bentuk dada : barrel chest


gangguan yang • Auskultasi paru : memanjangnya
melatarbelakanginya suara nafas ekspirasi atau mengi dan
• Batuk produktif, sesak nafas saat ronki
aktivitas (dispneu on effort), • Tanda-tanda seperti edema,
adanya mengi, cepat letih, dan peningkatan tekanan vena jugularis,
lemas refluks hepatojugular, pulsasi
epigastrium dan parasternal, asites,
• Sesak napas walaupun tidak hepatomegali dan takikardia.
beraktivitas,tachypnea, orthopnea,
edema, dan perasaan tidak nyaman
pada kuadran kanan atas
PEMERIKSAAN
ANAMNESIS
FISIK
13

• Kateterisasi jantung kanan (Swan-


Ganz catheterization) untuk
mengukur secara pasti hipertensi
pulmonal.
• Pemeriksaan laboratorium
• Pemeriksaan radiologis: foto thoraks,
ekokardiografi, EKG

PEMERIKSAAN
PENUNJANG
14

Diagnosis Banding
Gagal jantung Perikarditis Kardiomiopati
kongestif konstriktif infiltrative

Gagal jantung Gagal jantung


Stenosis kanan akibat kanan akibat
pulmonal infark ventrikel penyakit
kanan jantung bawaan

Defek septum
ventrikel
15

Tatalaksana
OKSIGENASI

DIURETIK

VASODILATOR

BETA AGONIS SELEKTIF

ANTIKOAGULAN
16

Komplikasi
Komplikasi yang dapat timbul dari cor pulmonale adalah :
• Gagal jantung kanan
• Chronic heart failure (CHF)
• Gagal nafas
• Acute Kidney Injury
• Hemoptosis
• Trombosis vena dalam
17

Prognosis
• Prognosis pulmonary heart disease / cor pulmonale
sangat bervariasi, tergantung penjalanan alami penyakit
paru yang mendasari dan ketaatan pasien berobat.
• Penyakit bronkopulmonal simtomatik angka kematian
rata-rata 5 tahun sekitar 40-50%.
• Obstruksi vaskular paru kronik
dengan hipertrofi ventrikel kanan mampunyai prognosis
yang buruk.
• Perkembangan cor pulmonale yang disebabkan penyakit
primer pada paru dapat menimbulkan prognosis yang
lebih buruk
18

Kesimpulan
Cor Pulmonale perubahan struktur dan fungsi ventrikel kanan yang disebabkan
oleh hipertensi arteri pulmonalis. Perubahan struktur pada
umumnya adalah hipertrofi atau dilatasi yang dipengaruhi oleh
Definisi penyakit paru yang menyebabkan hipertensi arteri pulmonal

mekanisme vasokonstriksi, remodeling dinding pembuluh darah


Patogenesis pulmonal, dan trombosis in situ
Anamnesis
Diagnosis batuk produktif, sesak nafas saat aktivitas (dispneu on effort), adanya
mengi, cepat letih, dan lemas
Pemeriksaan Fisik
pada auskultasi jantung dapat terdengar adanya murmur sistolik
ejeksi, pada derajat penyakit yang lebih parah dapat terdengar
adanya murmur regurgitasi diastolik pumonal.
Hipertropi ventrikel kanan terlihat pada prominent gelombang A
pada pulsasi vena jugular
Pemeriksaan penunjang
pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan pencitraan (foto toraks,
ekokardiografi,CT scan), serta pemeriksaan EKG

Penanganan cor pulmonale secara umum adalah mencegah berlanjutnya proses


patogenesis yang masih bisa ditangani secara langsung dan secara bersamaan
menangani komplikasi yang terjadi
19

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai