Isk Dan Malaria
Isk Dan Malaria
Motorik Kasar
• Mengangkat kepala : 3 bulan
• Tengkurap kepala tegak : 4 bulan
• Duduk sendiri : 6 bulan
Bahasa
• Bersuara “aah/ooh” : 2,5 bulan
• Berkata (tidak spesifik) : 8 bulan
Motorik halus
• Memegang benda : 3,5 bulan
Personal sosial
• Tersenyum : 2 bulan
• Mulai makan : 6 bulan
• Sistem respiratorius : sesak nafas (-), nafas cepat (-), batuk (-), pilek (-), mimisan (-)
• Sistem gastrointestinal : perdarahan gusi (-), mual (-), muntah (-), BAB (+) normal
• Sistem urogenital : BAK (+) normal, nyeri saat BAK (-)
• Sistem integumentum : turgor kulit baik, luka (-), ptekie (-), purpura (-)
• Sistem mukuloskeletal : gerakan bebas kekuatan dan sensibilitas normal, nyeri sendi (-),
bengkak pada sendi (-)
O Keadaan Umum : Sedang
O Kesadaran : Compos mentis
O Vital Sign
O Nadi :120 kpm, teratur, kuat angkat, isi
dan tegangan cukup
O Pernafasan : 30 kpm, tipe thorakoabdominal
O Suhu : 39,20 C
Status Gizi :
O BB = 6,8 kg
O TB = 61 cm
O Usia = 8 bulan
Berdasarkan WHO growth chart standart, status gizi pasien :
O BB/TB: 6,8/61 = 0SD s/d 2SD ( Normal )
O TB/U: 61/8 = 0SD s/d 2SD ( Tinggi )
O BB/U: 6,8/8 = 0SD s/d 2SD ( Gizi Lebih )
BB/U : 6.8/8 = 0SD s/d 2SD ( gizi lebih )
TB/U : 61/8 bulan= 0SD s/d 2SD (Tinggi)
BB/TB : 6.8/61= 0SD s/d 2SD (Normal)
No Indeks yang Batas Sebutan Status
dipakai Pengelompokan Gizi
Pemeriksaan Ekstremitas
Simetris, sianosis (-), akral hangat, deformitas (-), gerak aktif
Pemeriksaan Kepala
• Bentuk mesochephal, rambut hitam, distribusi merata
• Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-) Hidung : nafas
cuping hidung (-), sekret (-), epistaksis (-)
• Mulut : bibir pucat (-), sianosis (-), stomatitis angularis (-), glositis (-),
lidah kotor (-), atrofi lidah (-), nyeri telan (-), faring hiperemis (-),
tonsil T1-T1
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Refleks Refleks patologis Rangsang Meningeal Motorik
fisiologis
- Patella : +/+ - Babinski : (-) - Kaku Kuduk : (-) •Gerakan : baik
- Achiles : +/+ - Oppenheim: (-) - Kernig Sign : (-) •Kekuatan :baik
- Trisep : +/+ - Brudzinski 1 : (-) •Tonus : eutoni /
- Bisep : +/+ - Brudzinski 2 : (-) eutoni
•Trofi : eutrofi /
eutrofi
LABORATORIUM
Pemeriksaan Nilai Nilai Rujukan Keterangan
U pH/Keasaman
Glukosa urine
7.0
Negatif
6.0-7.0
Negatif
R Protein urine 1+ Negatif
I Bilirubin urine
Urobilinogen
Negatif
Normal
Negatif
Normal
N Keton Negatif Negatif
R Nitrit
Lekosit urine
Negatif
100 /uL
Negatif
Negatif High
S Demam (+),mual(-), muntah(-), Demam (+),mual(-), muntah(-), Demam (-),mual(-), muntah(-), Demam (-),mual(-),
batuk(-), pilek(-),BAK(+),BAB(+)1x batuk(-), pilek(- batuk(+), pilek(- muntah(-), batuk(-), pilek(-
),BAK(+),BAB(+)normal ),BAK(+),BAB(+)normal ),BAK(+),BAB(+)1x
O S/N : 38/106 S/N : 36/120 S/N : 36/110 S/N : 36/110
Ku:Sedang Ku:Sedang Ku:Baik Ku:Baik
Kesadaran:CM Kesadaran:CM Kesadaran:CM Kesadaran:CM
Thorax:SDV+/+,ST-/-, retraksi-/- Thorax:SDV+/+,ST-/-, retraksi-/- Thorax:SDV+/+,ST-/-, retraksi-/- Thorax:SDV+/+,ST-/-,
Abdomen:BU(+)N, supel, tympani Abdomen:BU(+)N, supel, tympani Abdomen:BU(+)N, supel, tympani retraksi-/-
Eksr:Akral hangat +/+ Eksr:Akral hangat +/+ Eksr:Akral hangat +/+ Abdomen:BU(+)N, supel,
Kepala:Ca-/-, Si -/- Kepala:Ca-/-, Si -/- Kepala:Ca-/-, Si -/- tympani
Eksr:Akral hangat +/+
Kepala:Ca-/-, Si -/-
A Febris H-5 Febris H-5 Febris H-5 Febris H-5
Dd DF, DHF, ISK Dd ISK, thyfoid, serious bacterial Dd DF, DHF, ISK, serious ISK
infection bacterial infection
P -Inf KaEn 3A -Inf KaEn 3A -Inf KaEn 3A -Inf KaEn 3A
-Inj Paracetamol 70 mg iv -Inj Paracetamol 70 mg iv -Inj Paracetamol 70 mg iv -Inj Paracetamol 70 mg iv
-PCT drop 4xcth ¾ -PCT drop 4xcth ¾ -PCT drop 4xcth ¾ -PCT drop 4xcth ¾
-Inj Cefotaxime 3x350mg iv -Inj Cefotaxime 3x350mg iv -Inj Cefotaxime 3x350mg iv -Inj Cefotaxime 3x359mg
-Cek urin rutin iv
-BLPL
-Cefixime 2x1 cc
DEFINISI
Infeksi saluran kemih adalah suatu keadaan yang menunjukkan
adanya infeksi (adanya pertumbuhan dan perkembang biakan
bakteri) dalam saluran kemih, meliputi infeksi parenkim ginjal
sampai infeksi di kandung kemih
EPIDEMIOLOGI
ISK sering terjadi pada bayi dan anak kecil, 5% penderitanya
memiliki gejala yang samar dengan resiko kerusakan ginjal yang
lebih besar dibandingkan dengan anak yang usianya lebih besar.
Kejadian ISK pada anak perempuan mencapai 5%, sedangkan
pada anak laki-laki 1-2%.
Escherichia coli
Candida Proteus
albicans mirabilis
Staphylococcus Klebsiella
epidermidis ETIOLOGI pneumonia
Streptococcus Pseudomonas
viridians aeruginosa
Streptococcus
faecalis
KELAINAN
FUNGSI ATAU
ANATOMI
GANGGUAN
PENGGUNA PENGOSONGAN
ANTIBIOTIK KANDUNG
KEMIH
MASSA DI OPERASI
ABDOMEN
FAKTO SALURAN KEMIH
R
RESIKO
KEKEBALAN
KONSTIPASI TUBUH YANG
RENDAH
• Usia ini seringkali tidak menimbulkan gejal infeksi saluran kemih. Manifestasi
USIA < 2 yang muncul berupa sepsis neonatorum, kuning berkepanjangan, gagal tumbuh
dan tidak mau menyusu.
BULAN
USIA 2 • Bayi dan anak usia ini mengalami demam yang tidak diketahui penyebabnya.
Selain demam, dapat timbul gejala seperti rewel, tidak mau menyusu, nyeri perut,
BULAN – 2 muntah, diare, menangis saat berkemih serta kencing berbau busuk.
TAHUN
• Gejala yang muncul berupa demam dan gejala sistemik lain. gejala yang lain yaitu
USIA 2 – 6 tidak napsu makan, rewel, serta nyeri pada perut pada bagian suprapubis,
punggung dan panggul dengan atau tanpa disertai gangguan berkemih, dan
TAHUN kencing berbau busuk.
• Gejala yang timbul berupa ngompol, sering kencing, sakit saat kencing atau sakit
USIA > 6 pinggang.
TAHUN
PATOGENESIS
PENEGAKAN DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Penunjang
Px Px
Px Darah Px Urinalisis
Mikrobiologi Radiologi
Penatalaksanaan
Penatalaksaan akut :
1. Bayi usia < 3 bulan
rujuk ke spesialis
2. Bayi usia > 3 bulan dengan ISK atas
antibiotik oral selama 7-10 hari : golongan sepalosporin.
atau antibiotik IV selama 2 sampai 4 hari, dilanjutkan antibiotik oral
sampe 10 hari.
contoh : sefotaksim (100 mg/kgBB/hari) atau ampisilin (100
mg/kgBB/hari) dengan gentamisin (3 mg/kgBB/hari)
3. Bayi usia > 3 bulan dengan ISK bawah
antibiotik oral selama 3 hari
contoh : kombinasi sulfametoksasol (20 mg/kgBB/hari) dengan
trimetoprim (4mg/kgBB/hari), nitrofurantoin (5-7 mg/kgBB/hari terbagi
dalam 3-4 dosis), atau amoksisilin (50 mg/kgBB/hari)
Penatalaksanaan jangka panjang :
1. Mencegah kekambuhan
2. Antibiotik profilaksis
Diberikan antibiotik kombinasi sulfametoksasol-trimetoprim atau
nutrofurantoin. Dosis yang diberikan adalah sepertiga dosis terapetik
dan diberikan sekali sehari
3. Pemeriksaan mikrobiologis
Diperiksa 1 minggu setelah selesai pengobatan
Setiap 3 bulan selama 1 sampai 2 tahun
4. Pemeriksaan USG
indikasinya adalah :
a. Bayi atau anak yang mengalami atypical urinary tract infection.
b. Bayi yang berusia kurang dari 6 bulan yang pertama kali
mengalami infeksi saluran kemih dan respon terhadap pengobatan. .
c, Bayi berusia kurang dari 6 bulan yang mengalami infeksi saluran
kemih bawah berulang
Komplikasi
Inflamasi lobus
Reaksi alergi ginjal atau Jaringan parut
abses ginjal
Gangguan
hipertensi
fungsi ginjal
Prognosis
Baik
Ringkasan
1. Infeksi saluran kemih adalah suatu keadaan yang menunjukkan adanya
infeksi (adanya pertumbuhan dan perkembang biakan bakteri) dalam saluran
kemih, meliputi infeksi parenkim ginjal sampai infeksi di kandung kemih.
2. Penyakit ini disebabkan oleh beberapa mikroorganisme yaitu Escherichia coli,
Proteus mirabilis, Klebsiella pneumonia, Pseudomonas aeruginosa,
Streptococcus faecalis, Streptococcus viridians, Staphylococcus epidermidis,
dan Candida albicans.
3. Faktor resiko yang mempengaruhi timbulnya infeksi saluran kemih adalah
kelainan fungsi atau kelainan anatomi saluran kemih, gangguan pengosongan
kandung kemih atau jarang berkemih, operasi saluran kemih, kekebalan tubuh
yang rendah, gangguan pertumbuhan, riwayat infeksi saluran kemih
sebelumnya, konstipasi, massa di abdomen, pasien yang mendapat antibiotik
spectrum luas.
4. Klasifikasi infeksi saluran kemih terbagi menjadi infeksi saluran kemih atas,
infeksi saluran kemih bawah, atypical urinary tract infection, dan infeksi saluran
kemih berulang.
5. Penegakan diagnosis ditentukan berdasarkan gejala klinis serta didukung
oleh pemeriksaan penunjang.
6. Penatalaksanaan infeksi saluran kemih terbagi menjadi penatalaksaan akut
dan jangka panjang.
7. Infeksi saluran kemih dapat menimbulkan komplikasi seperti reaksi alergi,
inflamasi lobus ginjal atau abses ginjal, jaringan parut, hipertensi, gangguan
fungsi ginjal.
8, Prognosis infeksi saluran kemih adalah baik.
Daftar Pustaka
1, Wennerstrom, M. et al. 2004. Primary and Acquired Renal Scarring in Boy and Girl with
Urinary Tract Infections. Journal Pediatrics. 136 : 30-34.
2, Williams, G.J. et al. 2001. Long term Antibiotics for Preventing Urinary Tract Infections in
Children. Pediatrics. 111: 626-632.
3. Hewit, I.K. 2008. Early Treatment for Acute Pyelonefritis in Children Fails to Reduce Renal
Scarring. Pediatrics. 122: 486-490.
4, Montini, G., Tuluss, K., Lewit, L. 2011. Febrile Urinary Tract Infections in Children. NEJM. 365
(3) : 239-250.
5. Sheikh, N., Natalia, M., James, B., Max, H. 2008. Prevalence of Urinary Tract Infection in
Childhood. PIDS. 27(4); 302-308.
6. Salo, J. 2011. Urinary Tract Infection as a Cause of Chronic Kidney Disease. Pediatrics. 128
(5): 840-847.
7. National Institute for Health and Clinical Excellence. 2007. Urinary Tract Infection in Children.
London : National Collaborating Centre for Woman and Children Health. hal 1-15. Available at
www.nice.org.uk pada 29 Juli 2013.
8. Rusdijas, Rafita, R. 2004. Infeksi Saluran Kemih. Dalam Buku Ajar Nefrologi Anak. Edisi 2.
Jakarta : Ikatan Dokter Anak Indonesia.
9. Mori, R. 2007. Diagnosis and Treatment of Urinary Tract Infection in Children. BMJ. 333 : 395-
397
10. Craig, JC. 2009. Antibiotic Prophylaxis and Reccurent Urinary Tract Infection in Children.
NEJM. 361 : 1748-1759.
11. Ammenty, A. 2012. Febrile Urinary Tract Infection in Children ; Recommendation for
Diagnosis and Treatment. Pediatrics. 101 : 451-457.
12. Ricardo, G. 2000. Gangguan Urologi pada Bayi dan Anak. Dalam Ilmu Kesehatan Anak. Edisi
15. Vol 3. Jakarta : EGC. Hal 1863-1868.
13. Zorc, JJ. 2005. Diagnosis and Management of Pediatric Urinary Tract Infections. Clinical
Microbiology.18 (2): 417-422.
14. American Academy Pediatrics. 2011. Urinary Tract Infections : Clinical Practice Guideline for
Diagnosis and Management. Pediatrics. 128 (3) : 595-610.
15. Maria, S. et al., 2011. Diagnosis and Management of an Initial UTI in Febrile Infants and
Young Children. Pediatrics. 128 (3) : 749-770.
Terima Kasih