SARAF FASIALIS
Pendahuluan
Parese nervus fasialis merupakan
kelumpuhan otot-otot wajah
Dapat terjadi sentral dan perifer
Defenisi :
Kelumpuhan nervus fasialis ( N VII )
kelumpuhan otot-otot wajah dimana
pasien tidak atau kurang dapat
menggerakkan otot wajah, sehingga
wajah pasien tidak simetris, tampak
sekali ketika pasien diminta untuk
menggembungkan pipi dan mengerutkan
dahi.
Anatomi dan Fisiologi Nervus Fasialis
Bagian inti
motorik yang
mengurus wajah
bagian bawah
mendapat
persarafan dari
korteks motorik
kontralateral,
sedangkan yang
mengurus bagian
Lesi sentral dan perifer
a. Lesi pada bagian
sentral, yang
lumpuh adalah
bagian bawah dari
wajah
b. Lesi bagian
perifer,
yanglumpuh adalah
semua otot sesisi
wajah dan mungkin
Lokasi Lesi
1. Lesi diluar foramen
stilomastoideus
2. Lesi di kanalis
Fasialis(melibatkan korda
tympani)
3. Lesi dikanalis fasialis lebih
tinggi lagi(melibatkan
m.stapedius)
4. Lesi dikanalis fasialis lebih
tinggi lagi(melibatkan ganglion
genikulatum)
5. Lesi di meatus akustikus
internus
6. Lesi di tempat keluarnya nervus
fasialis di dari pons
Klasifikasi Parese nervus Fasialis
1. Grade I : normal
2. Grade II : disfungsi ringan
3. Grade III : disfungsi sedang
4. Grade IV : disfungsi sedang -
berat
5. Grade V : disfungsi berat
6. Grade VI : total parese
House-Brackmann I
I (normal) Normal symmetrical function in all areas
House-Brackmann II
Gross : kelemahan sedikit pada inspeksi dekat, sedikit
II sinkinesis
Mild dysfunction/ At rest : simetris dan selaras
barely noticeable) Motion :
Forehead : sedang-baik
Eye : menutup mata dengan usaha minimal
Mouth : asimetris
House-Brackmann III
Gross : terlihat tapi tidak tampak perbedaan antara
III kedua sisi, adanya sinkinesis, dapat ditemukan spasme
Moderate atau kontraktur hemifasial
dysfunction/ At rest : simetris dan selaras
obvious difference Motion :
Forehead : ringan-sedang
Eye : dengan usaha
Mouth : sedikit lemah dengan pergerakan maksimum
House-Brackmann IV
Gross : tampak kelemahan bagian wajah yang jelas dan
IV asimetri
Moderately Motion :
severe Forehead : tidak ada
dysfunction Eye : tidak dapat menutup mata dengan sempurna
Mouth : tampak asimetris dan sulit digerakkan
House-Brackmann V
Gross : wajah tampak asimetris, pergerakan wajah tidak ada
dan sulit dinilai,
V
Motion :
Severe
Forehead : tidak dapat digerakkan
dysfunction
Eye : tidak dapat menutup mata
Mouth : tidak simetris dan sulit digerakkan
House-Brackmann VI
VI
Tidak ada pergerakkan
Total paralysis
Uji Diagnostik
1. Pemeriksaan Saraf motorik
Pemeriksaan terhadap 10 otot utama
wajah
2. Pemeriksaan Tonus
Tonus otot menentukan kesempurnaan
terhadap mimik wajah
3. Gustatometri
Pemeriksaan fungsi pengecapan pada 2/3
anterior lidah
4. Pemeriksaan Salivasi
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
1 2
3 4
7 8
10
9
5. Schimer test atau Naso-Lacrimal reflex
Pemeriksaan fungsi serabut-serabut
sensoris pada nervus fasial
6. Pemeriksaan reflex stapedius
Pemeriksaan dengan menggunakan alat
elektroakustik impedans meter.
7. Uji Audiologik
Uji hantaran udara, hantaran tulang, timpanometri,
reflek stapedeus
8. Memeriksa ada tidaknya sinkinesis
komplikasi dari parese nervus fasialis yang sering
ditemui
9. Memeriksa ada tidaknya hemispasme
Komplikasi pada penyembuhan parese nervus fasialis
Pemeriksaan Penunjang
1. EMG
2. ENOG
3. Uji stimulasi maksimal
Penatalaksanaan