Anda di halaman 1dari 8

ANGKA KEJADIAN FRAKTUR

PADA MANDIBULA
1. FRAKTUR AREA BODY
MANDIBULA (30,9%)
2. FRAKTUR SYMPHISI
MANDIBULA (27,5%)
3. FRAKTUR PROSESUS
CONDYLAR MANDIBULA
(16,1%)
4. FRAKTUR ANGULUS
MANDIBULA (12,1%)
5. FRAKTUR ALVEOLAR
MANDIBULA (7,4%)
6. FRAKTUR RAMUS
MANDIBULA (4%)
7. FRAKTUR PROSESUS
CORONOID (2%)
ANAMNESA
1) Apakah kesulitan atau merasa nyeri saat membuka mulut (misalnya
saat menguap) ?
2) Apakah merasa rahang seperti melekat satu sama lain, seperti
terkunci, atau seperti macet ?
3) Apakah merasa kesulitan atau nyeri saat mengunyah, berbicara, atau
menggerakkan rahang ?
4) Apakah sendi rahang mengeluarkan suara berisik ?
5) Apakah sering merasa rahang kaku,kencang, atau lelah ?
6) Adakah merasa nyeri di dalam atau disekitar telinga, pada pelipis,
atau pipi ?
7) Adakah sakit kepala, sakit leher, atau sakit gigi yang berulang ?
8) Pernahkah mengalami trauma kepala, leher, atau rahang akhir-akhir
ini ?
9) Pernahkah mengalami perubahan saat menggigit akhir-akhir ini?
10) Pernahkah berobat untuk nyeri wajah atau masalah sendi rahang
yang sulit dijelaskan?
Pemeriksaan TMJ dapat dilakukan dengan pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang (gambaran radiograf).

PEMERIKSAAN FISIK

 Mengukur jarak perpindahan mandibula  untuk mengetahui


apakah ada kesulitan/keterbatasan saat mandibula digerakkan.
 Palpasi  untuk mengetahui kesimetrisan pergerakan sendi dan ada
atau tidaknya rasa nyeri saat dilakukan palpasi.
 Deteksi bunyi sendi (auskultasi TMJ)  bertujuan untuk mengetahui
bunyi sendi yang ditimbulkan akibat adanya kelainan TMJ. Dapat
menggunakan light digital palpation atau menggunakan stetoskop.
Pada pemeriksaan standar TMJ dokter gigi menggunakan stetoskop
untuk mendeteksi adanya bunyi TMJ.
PEMERIKSAAN PENUNJANG (RADIOGRAFI TMJ)

1. Lateral transkranial atau  memperlihatkan


aspek lateral dari glenoid fossa, artikulare
eminence, ruang sendi, dan kepala kondil.
2. Towne dan Reverse Towne  dari arah lateral
glenoid fossa, artikulare eminence, ruang sendi,
kepala sendi, leher sendi ramus dan sekitarnya.
3. Panoramik  memperlihatkan dari arah lateral
glenoid fossa, artikularis eminensia, ruang
sendi, kepala sendi, leher sendi ramus, dan
sekitarnya
Pemeriksaan Klinis Ankilosis
1) Oklusi
Dilakukan pemeriksaan pada gigi secara menyeluruh dengan
memperhatikan faktor oklusi. Gangguan oklusi secara umum
bisa langsung diperiksa.
2) Pembukaan antar insisal
Evaluasi luas pergerakan mandibula yang diukur dengan
penggaris dengan skala milimeter atau jangka.
3) Pergerakan lain
Pengukuran pergeseran secara lateral biasanya pada titik
atau garis tengah kemudian dibandingkan kesimetrisannya
4) Deviasi
Deviasi pada mandibula sewaktu membuka mulut atau
protrusi dapat terlihat dengan jelas
Radiografi yang dapat digunakan untuk menegakkan
diagnosa dari ankilosis sendi temporomandibula yaitu :

1. Orthopantomograph dapat digunakan untuk melihat


kedua sendi temporomandibula sehingga dapat
dibandingkan jika ankilosis hanya mengenai satu sisi.
2. Foto TMJ transkranial dapat digunakan untuk menentukan
diagnosis perubahan yang menyangkut jaringan tulang dan
adanya keterbatasan pergerakan dengan cara
membandingkan posisi prosesus kondilaris dua sisi dalam
keadaan terbuka dan tertutup
3. Computed Tomography Scan (CT-scan) dapat digunakan
untuk mengukur lebar anteroposterior dan relasi sendi
terhadap fosa kranio media. Selain itu, 3D CT-scan juga
dapat memberikan gambaran deformitas yang nyata

Anda mungkin juga menyukai