Anda di halaman 1dari 24

POST CONCUSSIVE SYNDROME

Disusun oleh :
Yudwari Adhicha Nuredis J510170008

Pembimbing :
dr. Ahmad Muzayyn, Sp. S., M. Kes.

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT SARAF


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUKOHARJO
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
Insiden cedera kepala yang
nyata yang memerlukan
Mackenzie dan McMillan
perawatan di RS dapat Banyak pasien-pasien
melaporkan hanya 20%
diperkirakan 480.000 kasus dengan cedera ringan yang
orang awam, 40% pasien
pertahun (200 datang kedokter untuk
dengan gegar otak
kasus/100.000 orang), yang pertama kalinya karena
berkelanjutan, dan 60%
meliputi concussion, fraktur gejala yang terus berlanjut,
dokter umum yang mampu
tengkorak, perdarahan dikenal sebagai sindroma
mengenali kasus PCS
intrakranial, laserasi otak, postconcussion.
berdasarkan gejala dasar
hematoma dan cedera
serius lainnya.
DEFINISI
NYERI KEPALA,

PUSING
INSOMNIA
(DIZZINESS),

MENURUNNYA
SINDROMA
KONSENTRASI
DAN
POST IRITABILITAS,

CONCUSSION

GANGGUAN
MUDAH LELAH,
MEMORI,

ANSIETAS,
post traumatic
instability

post traumatic post traumatic


syndrome headache
POST
CONCUSSION
SYNDROME

traumatic traumatic
psychasthenia neurasthenia
EPIDEMIOLOGI
EPIDEMIOLOGI

Insidensi dari sindroma ini bervariasi.

Suatu penelitian yang dilakukan oleh Brenner dkk tahun 1994 pada 200 pasien
dengan cedera kepala ringan yang dirawat di RS, menemukan insidensi nyeri
kepala pasca trauma 69% dan dizziness 51%.

Menurut Tjahjadi (1990) gejala nyeri kepala terdapat 70%, lelah (kekurangan
energi) 60%, dizziness 53 %.

Onset sindroma postconcussion bervariasi,pada beberapa kasus gejala dapat


timbul pada hari hari pertama cedera dan menetap selama beberapa waktu
sampai beberapa bulan bahkan tahun. Pada kasus lainnya gejala-gejalanya
timbul kemudian, kadang-kadang sampai beberapa minggu setelah cedera
ETIOLOGI
PHYSIOGENESIS GEJALA AKUT

ETIOLOGI

GEJALA
PSIKOGENESIS
PERSISTEN
PATOFISIOLOGI
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS MANIFESTASI
KLINIS

Tipe Gejala

Somatik Nyeri kepala, dizziness, pandangan kabur, diplopia, nausea,


vomitus, gangguan tidur, mudah kecapaian, hipersensitif
terhadap suara dan cahaya, tinitus.

Kognitif Gangguan atensi, memori, bicara, slow thingking, gangguan


fungsi eksekutif

Emosional Instabilitas emosional, sedih, anxietas, apatis


• Adanya riwayat cedera kepala
(traumatic brain injury / TBI) dan disertai
dengan 3 atau lebih dari 8 gejala
berikut ini, yaitu:
• Nyeri kepala (headache)
Menurut • Dizziness
• Fatique
ICD 10 • Iritabel
• Insomnia
• Gangguan konsentrasi
• Gangguan memori
• Intolerance dari stress, emosi, atau
alkohol.
Radiologi

CT-
Scan

MRI
TATALAKSANA
Tatalaksana

•Obat-obatan
•Psikoterapi
•Edukasi
• NSAID
• profilaksis migrain
• Transcutaneus Electrical Nerve
Stimulators (TENS)
Obat- • antidepresi
obatan • antiansietas
•Cognitif
Behavioral
Psikoterapi Therapy (CBT)
• Edukasi mengenai
gejala sangat efektif
dilakukan segera
Edukasi setelah cedera.
PROGNOSIS
• Jenis dan beratnya kelainan
tergantung kepada lokasi
dan beratnya kerusakan
Prognosis otak yang terjadi
• Area yang mengalami
kerusakan
PENUTUP

• Sindroma postconcussion adalah suatu keadaan yang


merupakan akibat dari cedera kepala ringan tertutup. Gejala-
gejalanya bervariasi namun mempunyai suatu pola yang
tertentu.
• Patofisiologi dari postconcussion syndrome masih belum
sepenuhnya jelas. Namun tidak bisa lepas dari patofisiologi
proses cedera kepala itu sendiri
• Gejala yang muncul pada post concussion syndrom terbagi
menjadi tiga yaitu somatik, kognitif, dan emosional dengan
pemeriksaan fisik yang normal
• Terapi Pada Pasien Post Concussion Syndrome hanya
ditujukan pada gejala-gejala yang muncul
• Terapi fisik dan tingkah laku juga dilakukan untuk masalah
kehilangan keseimbangan, atensi dan respon.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai