• Karena ion 2H+ cenderung lebih stabil jika berdiri sendiri, maka ion
2H+ merubah membentuk molekul gas hydrogen yaitu gas H2.
Sedangkan ion O-2 cenderung lebih negatif terhadap ion Na+ dan
ion Cl -. Akibatnya ketiga ion tersebut bersatu membentuk ikatan
yang lebih stabil yaitu molekul NaOCl atau sodium Hypochloride
(Klorin).
Berdasar proses terjadinya chlorine seperti uraian diatas dapat
diambil kesimpulan beberapa hal yang mempengaruhi kekentalan.
Hal hal tersebut adalah besarnya arus injeksi, flow Air laut dan
konsentrasi NaCl air laut.
• Elektrolisa untuk memicu reaksi kimia pembentukan sodium
hypochlorite pada air laut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Pada sisi anoda :
2Cl (-) Cl2 + 2e- …………..reaksi oksidasi yang menghasilkan Cl
bebas
Cl2 + H2O HOCl + HCl …………..reaksi hydrolisis
Sedangkan pada sisi katoda :
Na+ + e- Na0 …………..reaksi reduksi
2Na0 + 2H2O H2 + 2NaOH
Reaksi gabungan adalah :
HCl + NaOH NaCl + H2O
HOCl + NaOH NaOCl + H2O
Ringkasan reaksinya adalah :
NaCl + H2O +2e- NaOCl + H2