Anda di halaman 1dari 28

PERKEMBANGAN KERAJAAN KERAJAAN

HINDU - BUDHA DI INDONESIA

Oleh
Drs. Iwan Kurniadi
KERAJAAN KERAJAAN HINDU
BUDHA DI INDONESIA

PENGARUH AGAMA DAN


KEBUDAYAAN HINDU BUDHA

KERAJAAN KERAJAAN BUDHA KERAJAAN KERAJAAN HINDU


DI INDONESIA DI INDONESIA

1. KUTAI
1. SRIWIJAYA
2. TARUMANEGARA
2. MATARAM
3. KEDIRI
4. SINGASARI
5. MAJAPAHIT
KERAJAAN KUTAI

a. Lokasi Kerajaan
Kerajaaan Kutai terletak di Kalimantan Timur, yaitu di hulu
sungai Mahakam

b. Sumber Sejarah
Berdasarkan penemuan 7 buah Yupa (prasasti), diketahui telah
berdiri Kerajaan Kutai yang sudah terkena pengaruh Hindu
(India). Yupa berupa tiang batu yang digunakan untuk
mengikat hewan korban yang merupakan persembahan rakyat
Kutai kepada para dewa yang dipujanya.

Kerajaan Kutai merupaka Kerajaan Hindu pertama di


Indonesia, hal ini ditunjukan dengan :

 Prasasti yang ditemukan menggunakan bahasa


sansekerta dan huruf pallawa
 Ditemukan Waprakeswara, merupakan tempat untuk
melakukan pemujaan terhadap Dewa Siwa
c. Kehidupan Politik
 Kudungga
Kudungga merupakan penguasa pertama di Kutai
yang pada awalnya merupakan kepala suku. Dengan
masuknya agama Hindu dia mengubah struktur
pemerintahan menjadi kerajaan.
Lembu Suana
 Aswawarman
Aswawarman merupakan raja yang cakap dan kuat.
Aswawarman melakukan upacara Asmaweda yaitu
upacara pelepasan seekor kuda dengan tujuan
menentukan batas kekuasaan Kerajaan Kutai. Hal ini
juga pernah dilakukan oleh Samuderagupta di India
pada saat memperluas wilayah kekuasaan
Candi Kemala

 Mulawarman
Mulawarman menggantikan Aswawarman. Kerajaan Kutai mencapai
puncak kejayaan pada masa Mulawarman, dibawah pemerintahannya Kutai
mengalami masa yang gemilang. Berdasarkan prasasti yang ditemukan
Mulawarman memberikan hadiah 20.000 ekor sapi kepada Brahmana serta
mengadakan upacara kurban emas yang sangat banyak.
KERAJAAN TARUMA NEGARA

a. Lokasi Kerajaan
Berdasarkan sumber sejarah, Kerajaan Tarumanegara
terletak di wilayah Jawa Barat dengan pusatnya terletak
disekitar Bogor sekarang. Wilayah kekuasaan Kerajaan
Tarumanegara meliputi Bogor, Banten sampai perbatasab
Cirebon

b. Sumber Sejarah
 Berita Asing
Berita Cina dari zaman Dinasti Tang, menyebutkan
bahwa seorang pendeta bernama Fa-Hien terdampar
di pantai utara Pulau Jawa (414 M), dia menyebutkan di
daerah itu ditemukan masyarakat yang mendapat
pengaruh Hindu

 Prasasti
 Prasasti Ciaruteun (Bogor)
“inilah (tanda) sepasang telapak kaki yang seperti
kaki Dewa Wisnu(pemelihara) ialah telapak yang
mulia sang Purnnawamman, raja di negri Taruma,
raja yang gagah berani di dunia”. (terjemahan isi
prasasti)
 Prasasti Kebon Kopi (Bogor)
“Di sini nampak tergambar sepasang telapak kaki…yang seperti
Airawata, gajah penguasa Taruma yang agung dalam….dan (?)
kejayaan” (terjemahan isi prasasti)

 Prasasti Jambu (Bogor)


"Gagah, mengagumkan dan jujur terhadap tugasnya adalah pemimpin
manusia yang tiada taranya yang termashyur Sri Purnawarman yang
sekali waktu (memerintah) di Taruma dan yang baju zirahnya yang
terkenal tidak dapat ditembus senjata musuh. Ini adalah sepasang
tapak kakinya yang senantiasa menggempur kota-kota musuh, hormat
kepada para pangeran, tapi merupakan duri dalam daging bagi musuh-
musuhnya.“(terjemahan isi prasasti)

 Prasasti Muara Cianten (Bogor)


Prasasti Muara Cianten dipahatkan pada batu besar dan alami
dengan ukuran 2.70 x 1.40 x 140 m3. Peninggalan sejarah ini
disebut prasasti karena memang ada goresan tetapi
merupakan pahatan gambar sulur-suluran (pilin) atau ikal yang
keluar dari umbi.

 Prasasti Pasir Awi (Leuwiliang)


Prasasti Pasir Awi berpahatkan gambar dahan dengan ranting
dan dedaunan serta buah-buahan (bukan aksara) juga
berpahatkan gambar sepasang telapak kaki.
 Prasasti Tugu (Jakarta Utara)
“Dahulu sungai yang bernama Candrabhaga telah digali oleh
maharaja yang mulia dan yang memilki lengan kencang serta
kuat yakni Purnnawarmman, untuk mengalirkannya ke laut,
setelah kali (saluran sungai) ini sampai di istana kerajaan yang
termashur. Pada tahun ke-22 dari tahta Yang Mulia Raja
Purnnawarmman yang berkilau-kilauan karena kepandaian dan
kebijaksanaannya serta menjadi panji-panji segala raja-raja,
(maka sekarang) beliau pun menitahkan pula menggali kali
(saluran sungai) yang permai dan berair jernih Gomati
namanya, setelah kali (saluran sungai) tersebut mengalir
melintas di tengah-tegah tanah kediaman Yang Mulia Sang
Pendeta Nenekda (Raja Purnnawarmman). Pekerjaan ini
dimulai pada hari baik, tanggal 8 paro-gelap bulan Caitra, jadi
hanya berlangsung 21 hari lamanya, sedangkan saluran galian
tersebut panjangnya 6122 busur. Selamatan baginya dilakukan
oleh para Brahmana disertai 1000 ekor sapi yang dihadiahkan”
(terjemahan isi prasasti)

 Prasasti Munjul/Prasasti Cidanghyang (Banten)


"Inilah (tanda) keperwiraan, keagungan, dan keberanian yang
sesungguhnya dari raja dunia, yang Mulia Purnawarman yang
menjadi panji sekalian raja-raja.“ (terjemahan isi prasasti)
KERAJAAN HOLING/KALINGGA

a. Lokasi Kerajaan
Letak Kerajaan Holing serara pasti belum
dapat diketahui, hal ni disebabkan tidak
adanya penemuan berupa prasasti tentang
kerajan ini.

Berdasarkan berita dari Cina yang berasal dari


Dinasti T’ang menyebutkan Kerajan Holing
terletak di Pulau Jawa khususnya Jawa
Tengah. Tetapi J.L Moens berpendapat letak
Kerajaan Holing berada di tepi Selat malaka

b. Sumber Sejarah
Satu satunya sumber sejarah yang memberitakan keberadaan Kerajaan Holing adalah
berita dari pendeta I-Tsing, yang menyebutkan bahwa seorang temannya bernama Hui-
Ning bersama pembantunya bernama Yunki pergi ke Holing (664/665 M) untuk
mempelajari Agama Budha

c. Kehidupan Politik
Berdasarkan berita dari Cina disebutkan bahwa Kerajaan Holing diperintah oleh seorang
raja perempuan bernama Ratu Sima yang sangat keras, adil dan bijaksana, rakyat tunduk
dan taat dengan segala perintah Ratu Sima.
KERAJAAN MELAYU

a. Lokasi Kerajaan
Berdasarkan peninggalan purba berupa candi dan
arca yang ditemukan di tepian Sungai Batanghari,
diperkirakan daerah Jambi merupakan pusat
Kerajaan Melayu.

Kerajaan Melayu merupakan kerajaan bercorak


Budha ini tergolong kerajaan tertua dan terkemuka di
Indonesia

b. Sumber Sejarah
Sumber sejarah yang dapat digunakan untuk
menyelidiki Kerajaan Melayu hanyalah berasal dari
sumber Cina, sementara berita berita dari prasasti
sama sekali tidak ada.

Seorang musafir Cina bernama I-Tsing (671-695 M)


menyebutkan dalam bukunya bahwa abad ke-7 M
secara politik Kerajaan Melayu dimasukan ke dalam
Kerajaan sriwijaya Candi Gumpung, Kuil Budha
KERAJAAN SRIWIJAYA

a. Lokasi Kerajaan
Berdasarkan penemuan penemuan berupa prasasti
disimpulkan bahwa Kerajaan sriwijaya terletak di sumatera
selatan, yaitu tepat di tepi Sungai Musi atau sekitar Kota
palembang sekarang

b. Sumber Sejarah
 Berita Asing
 Berita arab
Diberitakan banyak pedagang Arab yang melakukan
kegiatan perdagangan di Kerajaan Sriwijaya. Orang
Arab menyebut Kerajaan Sriwijaya seperti Zabaq,
Sabay atau Sribusa

 Berita India
Berita dari India mmenyatakan bahwa Srwijaya
pernah menjalin hubungan dengan Kerajaan
Nalanda (Prasasti Nalanda) dan Kerajaan Chola

 Berita Cina
Pedagang pedagang Kerajaan Sriwijaya telah menjalin hubungan perdagangan
dengan pedagang pedagang Cina
 Berita Dalam Negeri
 Prasasti Kedukan Bukit
Berisi tentang “Ekspansi Kerajaan Sriwijaya ke Minangatamwan (Jambi)”

 Prasasti Talang Tuo


Berisi tentang “Pembuatan Taman SriKsetra”

 Prasasti Kota Kapur


Berisi tentang “Ekspedisi Sriwijaya untuk memperluas kekuasaan ke Pulau Jawa
dengan menundukan Kerajaan, Melayu, Tulangbawang dan Tarumanegara”

 Prasasti Telaga Batu


Berisi tentang “Kutukan yang seram terhadap siapa saja yang melakukan kejahatan
dan tidak taat terhadap raja

 Prasasti Karang Berahi


Berisi tentang “Permintaan kepada Dewa agar menjaga Sriwijaya dan menghukum
setiap orang yang bermaksud jahat terhadap Sriwijaya”

 Prasasti Ligor
Berisi tentang “Sriwijaya mendirikan pemerintahan di kota Ligor untuk mengawasi
perdagagan di Selat Malaka”

 Prasasti Nalanda
Berisi tentang “Raja Balaputerdewa sebagai raja terakhir Dinasti Syailendra yang
terusir dari dari Jawa Tengah akibat kekalahannya dari Dinasti Sanjaya”
Faktor Pendorong Berkembangnya Kerajaan Sriwijaya :
a. Letaknya yang sangat strategis
b. Kemajuan kegiatan perdagangan antara Cina dan India
c. Keruntuhan Kerajaan Funan (Vietnam) dan Kerajaan Kamboja

Penyebab Keruntuhan Kerajaan Sriwijaya :


a. Serangan Kerajaan Darmawangsa (walaupun tidak berhasil)
b. Serangan dari Kerajaan Colamandala
c. Ekspedisi Pamalayu oleh Kerajaan Singasari
d. Munculnya Kerajaan Islam yang mengambil alih posisi Sriwijaya
e. Serangan Kerajaan Majapahit

Kehidupan Politik
a. Raja Dapunta Hyang
Berdasarkan Prasasti Kedukan Bukit (683 M), pada masa pemerintahan Dapunta Hyang
telah memperluas kekuasaannya sampai Jambi dengan menduduki Minangatamwan.

b. Raja Balaputra Dewa


Pada masa Balaputra Dewa Sriwijaya berkembang pesat. Raja Balaputra Dewa
meningkatkan kegiatan pelayaran dan perdagangan. Juga menjalin hubungan dengan
kerajaan keraan di India (Nalanda dan Chola)

c. Raja Sanggrama Wiajaya


Pada masa ini Sriwijaya mendapat ancaman dari Kerajaan Chola. Dipimpin Raja Rajendra
Chola, Kerajaan Chola melakukan penyerangan dan berhasil menduduki Sriwijaya
KERAJAAN MATARAM KUNO

a. Lokasi Kerajaan
Kerajaan Mataram terletak di Jawa Tengah dengan daerah
pusatnya disebut Bhumi Mataram. Dinasti Sanjaya dan
Dinasti Syailendra merupakan dua dinasti yang pernah
berkuasa di Kerajaan Mataram.

 Dinasti Sanjaya
 Sumber Sejarah
o Prasasti Canggal (732 M0
Dibuat pada masa Raja Sanjaya
berhubungan dengan pendirina lingga
yang merupakan perwujudan Dewa Siwa

o Prasasti Balitung (907 M)


Prasasti Balitung disebut juga Prasasti
Mantyasih dikeluarkan oleh Raja Diah
Balitung berisi tentang silsilah raja raja
Mataram

o Kitab Carita Parahyangan


Berisi tentang asal usul Kerajaan Mataram,
disebutkan bahwa Mataram didirikan oleh
Raja Sanna dan diteruskan oleh Sanjaya
 Kerajaan Mataram didirikan oleh Raja Sanna dan dilanjutkan
oleh keponakannnya bernama Sanjaya (anak Sannaha)

 Raja Sanjaya memajukan penyebaran pengaruh Hindu di


Pulau Jawa, hal ini ditempuh dengan mengundang pendeta
pendeta Hindu untuk mengajarjan Hindu di Kerajaan
Mataram. Raja Sanjaya banyak melakukan pembangunan
kuil kuil berupa candi.
Candi Prambanan
 Pada masa pemerintahan Rakai Pikatan terjadi penyatuan
dua dinasti (Sanjaya dan Syailendra) dengan melakukan
perkawinan politik (mengawini Pramodhawardani, putri Raja
Smaratungga.
T
 Setelah Smaratungga meninggal terjadi perebutan
kekuasaan antara Rakai Pikatan dengan Balaputradewa
(adik tiri Pramodhawardani). Balaputradewa dikalahkan Komplek Candi Dieng
Rakai Pikatan dan melarikan diri ke Swarnadwipa
(Sumatera).

 Pada masa Mpu Sindok Ibu Kota kerajaan dipindahkan ke


Jawa Timur dengan alasan :
1. Terjadi serangan dari Kerajaan Sriwijaya yang
menyebabkan mataram semakin terdesak
2. Terjadinya bencana alam berupa meletusnya Gunung
Merapi
 Dinasti Syailendra
 Wliayah Kekuasan
Wilayah kekuasaan Dinasti Syailendra mencakup
daerah Bagelan dan Yogjakarta. Dinasti Syailendra
didirikan oleh Raja Wisnu. Pada abad ke-8 kedudukan
Dinasti Sanjaya digantikan oleh Dinasti Syailendra
Prasasti Kelurak
 Sumber Sejarah
• Prasasti Kalasan (778 M)
Berisi perintah Raja Wisnu kepada Rakai
Panangkaran untuk mendirikan bangunan suci
buat Dewi Tara dan vihara buat pendeta.

• Prasasti Kelurak (782 M)


Berisi tentang pembuatan Arca Manjusri sebagai
perwujudah Sang Budha. Disebutkan juga raja
yang memerintah saat itu bernama Raja Indra
Prasasti Kalasan
• Prasasti Ratu Boko (856 M)
Menyebutkan Balaputra Dewa kalah perang
melawan kakaknya (Pramodhawardani yang
dibantu Rakai Pikatan) dan melarikan diri ke
Sumatera

• Prasasti Nalanda (860 M)


Menyebutkan tentang asal usul Raja Balaputra
Situs Istana ratu Boko Dewa
 Kehidupan Politik
Berdasarkan prasasti yang telah ditemukan dapat diketahui raja
raja yang pernah memerintah Dinasti Syailendra diantaranya :

• Raja Indra
Raja Indra melakukan politik ekspansi, perluasan wilayah
ini ditujukan untuk menguasai daerah daerah di sekitar
Selat Malaka.

Untuk memperkokoh pengaruh kekuasaannya terhadap


Sriwijaya, Raja Indra melakukan perkawinan politik (
mengawinkan putranya Smarotungga dengan putri
Kerajaan Sriwijaya)

• Raja Samarotungga
Pada masa Samarotungga dibangun Candi Borobudur,
namun sebelum selesai Raja Samarotungga meninggal Pemandian Air Hangat Candi Umbul
dan kekuasaannya diganti oleh Balaputra Dewa yang
merupakan anak dari selir, hal ini disebabkan
Pramodhawardani putri Samarotungga menolak menerima
kekuasaan.

Setelah Pramodhawardani menikah dengan Rakai Pikatan


dari Dinasti Sanjaya terjadi perang saudara (Rakai Pikatan
mendesak Pramodhawardani untuk menarik tahtanya
kembali. Balaputra Dewa kalah dan melarikan diri ke
Sumatera Candi Mendut
KERAJAAN MEDANG KAMULAN

a. Lokasi Kerajaan
Berdasarkan penemuan beberapa prasasti dapat diketahui
Kerajaan Medang Kamulan terletak di muara Kali Brantas,
ibu kotanya bernama Watan Mas. Kerajaan ini didirikan oleh
Mpu Sindok.

b. Sumber Sejarah
 Berita Asing
• Berita dari India
Disebutkan Kerajaan Sriwijaya bekerjasama dengan Kerajaan Chola
untuk membendung dan menghalangi kemajuan Kerajaan Medang
Kamulan pada masa pemerintahan Raja Dharmawangsa

• Berita dari Cina


Catatan dari Kerajaan Sung mengatakan bahwa terjadi permusuhan
antara kerajaan yang berada di Jawa dan Sumatera, sehingga duta
dari Cina (990 M) harus tinggal dulu di Campa sampai peperangan itu
reda
 Sumber Dalam Negeri
• Prasasti Mpu Sindok (933 M)
Prasasti ini memuat bahwa Raja Mpu sindok memerintah
bersama permaisurinya bernama Sri Wardhani Pu Kbin

• Prasasti Calcuta
Prasasti dari Raja Airlangga yang menyebutkan silsilah
keturunan Raja Mpu Sindok

c. Kehidupan Politik
 Raja Mpu Sindok
Mpu Sindok dengan gelar Mpu Sindok Sri Isyanatunggadewa
merupakan pendiri Kerajaan Medang Kamulan

 Raja Dharmawangsa
Dharmawangsa melakukan serangan ke Sriwijaya. Beberapa tahun kemudian sriwijaya
melakukan serangan balasan, dengan bekerjasama dengan Kerajaan Wurawari akhirnya
Sriwijaya bisa dikalahkan, Dharmawangsa beserta kerabat istana tewas. Namun Airlangga
(menantunya) dapat melarikan diri.

 Raja Airlangga
Airlangga membangun kembali Kerajaan Medang Kamulan berawal dari Hutan Wonogiri.
Berhasil mengalahkan musuh musuhnya dan membangun kerajaan menjadi makmur.
Diakhir kekuasannya, untuk menghindari perang saudara Airlangga membagi dua kerajaan
, yakni Jenggala dan Kediri
KERAJAAN KEDIRI

a. Lokasi Kerajaan
Pada awalnya wilayah kekuasaan Kerajaan
Kediri meliputi Madiun dan daerah bagian
barat Kerajaan Medang Kamulan. Ibu Kota
Kerajaan Kediri yaitu Daha terletak di tepi
Sungai Brantas
b. Sumber Sejarah
 Berita Asing
Para pedagang Cina memberitakan baha mereka telah melakukan aktivitas
perdagangan di Kerajaan Kediri. Keadaan Kerajaan Kediri pada abad 12 dan 13
seperti digambarkan dalam dua kronik China, yaitu Chu Fan Chi karangan Chu Ju
Kua yang mengambil cerita dari Ling wai Tai Ta karangan Chu Ik Fei

 Prasasti
• Prasasti Sirah Keting (1104 M)
Memuat tentang pemberian hadiah tanah kepada rakyat desa oleh Raja
Jayawarsa

• Prasasti Ngantang (1135 M)


Menyebiutkan tentang Raja Jayabaya yang memberikan hadiah kepada rakyat
Desa Ngantang sebidang tanah yang bebas dari pajak
c. Kehidupan Politik
 Raja Jayawarsa (1104 M – 1117 M)
Raja Jayawarsa sangat perhatian kepada rakyatnya dan berupaya meningkatkan
kesejahteraan rakyatnya, dia memberikan hadiah kepada rakyat desa sebagai
penghargaan (berdasarkan prasasti Sirah Keting)

 Raja Jayabaya (1135 M – 1157 M)


Raja Jayabaya merupakan raja yang sangat terkenal dari Kerajaan Kediri. Pada masa
pemerintahannya Kediri mencapai masa kejayaan. Selain sebagai seorang raja, Jayabaya
juga terkenal sebagai ahli ramal, kitab ramalannya bernama Joboko Joyoboyo.

Pada masa Jayabaya Kediri melakukan perluasan wilayah. Kemenangan Kediri dalam
memperluas wilayah kekuasaan selanjutnya mengilhami Empu Sedah dan Empu
Panuluh menulis Kitab Bharatayuda, yang menceritakan perang saudara antara
Jenggala dan Kediri dan pada masa Jayabaya Kediri dan Jenggala berhasil disatukan
kembali

 Raja Kertajaya (1190 M – 1222 M)


Kertajaya yang terkenal dengan sebutan Dandang Gendis merupakan raja terakhir
Kerajaan Kediri. Pada masa pemerintahannya kestabilan kerajaan menurun sebagai akibat
pengurangan hak para Brahmana oleh raja, hal ini menyebabkan para Brahmana lari dan
minta bantuan kepada Ken Arok di Tumapel.

Terjadi peperangan antara Kertajaya dengan Ken Arok di dekat Ganter (1222 M). Pasukan
Kediri bisa dikalahkan. Hal ini menandai berakhirnya Kerajaan Kediri dan dimulainya
Kerajaan Singasari
KERAJAAN SINGASARI

a. Lokasi Kerajaan
Letak Kerajaan Singasari diperkirakan disekitar
pegunungan yang subur di wilayah Malang
dengan plabuhannya bernama Pasuruan.
Kerajaan singasari berawal dari perebutan
kekuasaan di Desa Tumapel oleh Ken Arok,
selanjutnya Ken Arok berhasil mengalahkan
Kerajaan Kediri

b. Sumber Sejarah
 Berita Asing
Berita dari China menyatakan bahwa Kaisar Kubilai Khan
mengirim pasukannya untuk menyerang Kerajaan
Singasari
Candi Singasari (atas)dan
Candli Kidal (bawah)
 Peninggalan Purbakala
Peninggalan purbakala berupa bangunan bangunan
candi yang menjadi pangdharmaan raja raja Singasari,
seperti Candi Kidal, Candi Jago dan Candi Singasari
 Sumber Lain
• Prasasti Mula Malurung
Berisi tentang kisah pendirian Desa Tumapel oleh Rajasa yang
dijuluki Bhatara Siwa setelah menaklukan Kediri

• Kitab Pararaton
Menceritakan tentang raja raja Singasari

• Kitab Negarakertagama
Berisi silsilah raja raja majapahit yang memiliki hubungan
Arca Prajnaparamita dengan erat dengan raja raja Singasari

c. Kehidupan Politik
 Ken Arok (1222 M – 1247 M)
Ken Arok merupakan peletak dasar
Kejaraan Singasari. Setelah memperoleh
kekuasaan di sesa Tumapel, selanjutnya
Ken Arok mengalahkan Kejajaan Kediri.

Untuk menghilangkan jejak siapa dirinya


sebenarnya dan agar keturunannya tidak
ternoda oleh kejahatannya Ken Arok
mendirikan dinasti baru bernama Dinasti
Girindrawangsa (Dinasti Keturunan Siwa)

Ken Arok dibunuh oleh Anusapati (Anak Ken


Dedes dengan Tunggul Ametung)
 Anusapati (1247 – 1248 M)
Pada masa pemerintahannya Anusapati tidak melakukan pembaharuan, Anusapati larut
dalam kegeramannya sendiri, yakni menyabung ayam. Terbongkarnya kematian Ken Arok
(dibunuh oleh Anusapati), menyebabkan Tohjaya (anak Ken Arok dan Ken Umang)
berusaha balas dendam dan merebut kekuasaan dari Anusapati. Tohjaya berhasil
membunuh Anusapati dan menjadi Raja Singasari

 Tohjaya (1248 M)
Tohjaya hanya memerintah beberapa bulan saja. Ranggawuni (putra Anusapati) yang
dibantu oleh Mahisa Cempaka dan Lembu Tal berhasil merebut kekuasaan dari tangan
Anusapati

 Wisnuwardhana (1248 M – 1268 M)


Ranggawuni yang bergelar Sri JayaWisnuwardhana memerintah dibantu oleh Mahisa
Cempaka dengan gelar Narashinghamurti. Sebagai ratu Angabaya. Pada masa
pemerintahannya berhasil membawa Singasari menjadi negara yang aman dan sejahtera.
Untuk mempersiapkan putranya menjadi seorang raja besar di Singasari, maka
Wisnuwardhana mengangkat putranya yang bernama Kertanegara menjadi Yuvaraja (raja
muda)

 Kertanegara (1268 – 1292 M)


Kertanegara merupakan raja terkemuka, dibawah pemerintahannya Singasari mencapai
puncak kejayaan. Kertanegara berhasil dibunuh oleh Jayakatwang dari Kediri, hal ini
menandai berakhirnya Kerajaan Singosari.
KERAJAAN MAJAPAHIT

a. Lokasi Kerajaan
Kerajaan Majapahit terletak di sekitar Sungai
Brantas, dengan pusatnya di daerah Mojokerto.
Majapahit merupakan puncak kejayaan kerajaan
kerajaan di Jawa Timur dan merupakan kerajaan
terbesar di Indonesia

b. Sumber Berita
 Prasasti Butak (1294), berisi mengenai
keruntuhan Singasari dan usaha usaha Raden
Wijaya untuk mendirikan kerajaan

 Kidung Harsawijaya dan Kidung


Wijayakrama, menceritakan tentang Raden
Wijaya menghadapi musuh dari Kediri dan
awal perkembangan Majapahit

 Kitab Pararaton, tentang raja raja Singasari


dan Majapahit

 Kitab Negarakertagama, tentang perjalanan


Hayam Wuruk ke Jawa Timur
c. Kehidupan Politik
 Raden Wijaya (1292-1309)
Raden Wijaya yang bergelar kertarajasa
Jayawardhana merupakan pendiri Kerajaan. Untuk
memperkuat kedudukannya Raden wijaya
menikahi keempat putri Kertanegara.

 Jayanegara (1309-1328)
Pada masa ini banyak kekacauan di Majapahit
berupa pemberontakan diantaranya :
pemberontakan Ranggalawe (1309),
Pemberontakan Lembu Sora (1311),
Pemberontakan Nambi (1316), Pemberontakan
Kuti (1319)

 Tribhuanatunggadewi (1329-1350)
Tribhuanatunggadewi yang bernama asli Bhre
kahuripan mengangkat Gajah Mada sebagai Maha
Patih Majapahit (1333) setelah berhasil menumpas
pemberontakan Sadeng dan keta. Gajah Mada
mengucapka Sumpah Palapa, waktu penobatan
Gajah Mada bersumpah tidak akan makan palapa
(tidak akan hidup enak) sebelum seluruh nusantara
Patung Raden Wijaya di bawah kekuasaan Majapahit
 Hayam Wuruk (1350-1389)
Hayam wuruk memerintah dengan gelar
Rajasanegara. Hayam wuruk memerintah bersama
dengan Mahapatih Gajah Mada dan mencapai
puncak kajayaan.

 Dyah Kusumawardhani (1389-1429)


Dyah Kusumawardhani memerintah didampingi
suaminya, Wikramawardhana. Pada masa ini
terjadi perang saudara, yakni Perang Paregreg
(1401-1406)

 Suhita (1429-1447)
Pada masa ini Majapahit semakin mengalami
kemunduran dan akhirnya runtuh. Hal ini
disebabkan :
• Tidak adanya lagi tokoh tokoh yang kuat di
pusat pemerintahan
• Terjadi perang saudara
• Daerah kekuasaan banyak yang
melepaskan diri
• Masuk dan berkembangnya agama Islam
RUNTUHNYA KERAJAAN KERAJAAN HINDU DAN BUDHA

Faktor Faktor penyebab runtuhnya Kerajaan Kerajaan


Hindu Budha di Indonesia antara lain :
a. Adanya serangan/terdesak oleh kerajaan kerajaan
yang lebih besar dan lebih kuat
b. Tidak adanya peralihan kepemimpinan
(kaderisasi)
c. Terjadinya perang saudara yang dapat
memperlemah kekuasaan
d. Banyak daerah yang pengaruhnya melepaskan
diri
e. Kemunduran ekonomi dan perdagangan
f. Muncul dan berkembangnya kerajaan kerajaan
Islam

Dengan runtuhnya kekuasaan Hindu Budha di Indonesia,


tradisi Hindu Budha tidak lenyap, tetapi berpadu dengan
budaya Islam dan terus berkembang sampai sekarang

Pengaruh Hindu Budha tidak merata di seluruh wilayah


nusantara, bahkan Sriwijaya dan Majapahit belum dapat
mengembangkan pengaruhnya sampai ke seluruh
nusantara

Anda mungkin juga menyukai