Anda di halaman 1dari 12

Pemeriksaan dan Diagnosis

Karies
Giannissah Fathina Fairuz
139
Pemeriksaan klinis secara visual
• Karies pada permukaan halus : sondae, kasat
• Karies pada permukaan aproksimal: probe
• Karies sekunder
Pemeriksaan Radiografi
• Karies pada pit dan fisure
• Karies pada permukaan aproksimal
• Karies sekunder
Metode laser flourensis
• Untuk membantu deteksi karies oklusal
• Alur metode
• Reproduktivitas baik tetapi memberikan nilai
yang salah ada pewarnaan atau kalkulus
Tooth Separation
• Untuk memberikan jarak antara kedua gigi
sebelum meletakkan band
• Alur metode
• Cara lain: elastomer
Transmited Light
• Teknik yang sangat membantu dalam
mendiagnosa karies aproksimal
• Lesi karies
• Untuk gigi posterior: lebih kuat,fiber optik
• Baik untuk ibu hamil
Cara mendiagnosis karies
“Mendiagnosis karies sebetulnya tidak hanya
mencatat adanya kavitas, lokasi, keparahan,
dan gambaran kliniknya. Kidd dan Smith
(1996) menyatakan bahwa seharusnya perlu
diketahui pula apakah pada pasien dapat
terjadi karies kembali dan karies yang ada
dapat menjadi aktif atau terhenti.”
Pendekatan sistemik bertahap
• Tentukan keluhan utamanya
• Tentukan informasi penting yang berkaitan
dengan riwayat medis dan riwayat kesehatan gigi
pasien.
• Lakukan pemeriksaan subjektif, objektif dan
radiografis yang teliti
• Lakukan analisis data yang diperoleh
• Formulasikan diagnosis dan rencana perawatan
yang tepat.
Pemeriksaan Subjektif

• Identitas pasien/ data demografis


• Keluhan utama
• Present illness (PI)
• Riwayat medic
• Riwayat dental
• Riwayat keluarga
• Riwayat sosial
Pemeriksaan Objektif
• Inspeksi
• Sondasi
• Perkusi
• Palpasi
• Tes mobilitas
• Tes suhu
• Tes elektrik
• Transluminasi
Pemeriksaan Penunjang
• Radiografi
• Pemeriksaan laboratorium
• Prognosis yaitu prakiraan tentang jalannya
penyakit
• Assessment/ penilaian terhadap status yang
diperlukan pasien berupa status
• gigi dan jaringan mulut apakah bisa dirawat
atau tidak

Anda mungkin juga menyukai